terletak di tengah radiograf di mana sinar X harus jatuh tegak lurus baik
Pertama, cek dulu ini radiograf siapa, terhadap sumbu gigi maupun film
Harus tau umur dan jenis kelamin berkaitan dengan penyakit sistemik seperti /bila tidak terletak di tengah foto tampak tidak jelas karena sinar X yg
osteoporosis. divergen (tidak tegak lurus terhadap objek yang tidak terletak di tengah)
terutama karena anatomi rongga mulut: parabola
Apa elemennya benar? Regio mana? Baru evaluasi mutu radiograf.
/anatomi RA: foramen insisivum, kanalis insisivum, spina nasalis anterior, medial
EVALUASI MUTU sutura, dinding dasar fossa nasal, fossa nasal (cekungan pada maksila dekat apikal
gigi), jaringan lunak hidung, sinus maksilaris, tuberositas maksilaris, hamulus
Objek tercakup dan terletak di tengah radiograf.
pterygoid, genial tuberkel, foramen mental, prosesus koronoideus
- Tercakup:
Drg. Menik:
Harus memenuhi tujuan pemeriksaan
/perluasan lesi contoh untuk melihat lesi periapikal, struktur - Objek tidak terletak di tengah
mahkota dikorbankan tidak apa2 karena dapat dilihat secara Tanda-tandanya apa?
klinis sesuai tujuan pemeriksaan radiograf Efek cone-cutting (terjadi akibat primary beam tidak terletak di
Batas lesi terlihat/harus sampai batas lesi terluar tengah film)
Harus ada daerah normal yang terlihat di sekitar yang tidak Gambaran yang dihasilkan tidak geometris – distorsi bentuk
normal (ada reference site) karena tidak semua bagian objek berada pada … yang sama (focal
Drg. Menik spot – objek)
Mis. pada kasus periodontal sebutkan bagian2 jaringan perio Bila dibandingkan: distorsi akibat objek tidak terletak di tengah dengan
apa saja dan bagaimana yang disebut normal, cth: sesuai kasus distorsi akibat kesalahan sudut lebih signifikan yang mana? Jwb.
saya, saya harus melihat ketinggian tulang yang normal yaitu 0,5- Kesalahan sudut
1,5 mm di bawah CEJ dengan bentuk …, kontinu, outline tulang - Bila terdapat distorsi “Distorsi membuat lesi tidak terlihat dengan
kortikal …, pola dan densitas tulang kanselus … utuh.”
Pada kasus periapikal saya harus melihat gigi lain yang tidak
memiliki karies beserta dengan keadaan periapikalmua, dengan Prinsip pengambilan foto radiograf:
lamina dura yang utuh dan ruang periodontal yang tidak melebar 1. Sinar X harus tegak lurus sumbu panjang gigi dan film
Cth: Pada kasus ini terlihat penurunan tulang pada seluruh gigi /primary beam: berkas utama sinar X yang terletak di pertengahan yang
pada radiograf hingga 1/3 apikal akar, penurunan terjadi secara jatuh ke film di mana gambar terlihat paling jelas
horizontal kemungkinan general – tapi kita tidak bisa melihat 2. Jarak dari focal spot ke objek dan film harus sejauh mungkin dan jarak
perluasan lesinya sehingga foto tidak tercakup dari objek ke film sedekat mungkin
- Harus terletak di tengah karena sinar X-ray pusatnya ke area ini. Objek ini
jadi yang paling jelas karena pusat X-ray -- primary spot X-ray
- Focal spot: daerah kecil pada target di bagian anoda dalam tabung Kalo terlalu gelap terlalu banyak sinar X, waktu penyinaran terlalu
sinar X yang merupakan sasaran elektron pada waktu dipancarkan lama (tiap kasus berbeda)/overexposure
dari katoda. Radiasi sinar X memancar dari focal spot: --Overexposure gelap semua
Bila focal spot lebar pada awktu sinar X dipancarkan dari /tidak dapat diinterpret karena bagian yang tipis makin radiolusen dan
focal spot sinar X menyebar ke segala arah tepi objek bagian yang tebal makin radiopak kontras jelek
akan terlihat sebagai zona kabur bukan garis efek --Overdevelop kontras bermasalah
penumbra >> (penumbra: outline tepi struktur/objek yang
tampak kabur)
Focal spot kecil diameter berkas sinar X kecil divergen Drg. Menik
sinar X << ketajaman gambar >> efek penumbra << / Tinggi Perbedaan hitam-putih sangat berbeda (short scale)
tepi objek akan terlihat sebagai zona kabur bukan garis minimum number of gradation of gray between blacks and whites (lower
kilovoltages decrease the scale contrast) biasanya digunakan untuk
mendeteksi penyakit perio
Rendah perbedaan terdapat banyak gradasi abu-abu antara radiopak
dan radiolusen (long-scale) increased number of gradations of gray
between black and white on a radiograph, higher kilovoltages increase
the scale of contrast biasanya digunakan untuk mendeteksi perio (80-
100 kvp)
Faktor-faktor yang mempengaruhi gambaran radiograf: Meilihat sudut vertikal sangat penting, terutama untuk kasus2 penyakit
periodontal. Radiograf memendek, seolah-olah kerusakan tulang tidak ada (masih
1. Faktor penyinaran tinggi).
mA: besar arus listrik, >>mA >> radiolusen
sec = lama penyinaran, >> sec >> radiolusen
kVp = kualitas radiasi, kVolt berbanding terbalik dengan sec
2. Objek (ketebalan dan densitas)
>> tebal dan padat >> radiopak
3. Jarak
Normal: jarak singulum ke garis servikal 1,5-2 mm, terlihat
radiopak dibanding bagian insisal, garis servikal normal
Pada pemendekan (sudut vertikal besar), singulum melebar
secara serviko-insisal lebih dari 2 mm, terlihat lebih radiopak,
lebih ke arah akar, jarak singulum ke garis servikal > 2 mm, garis
servikal lebih ke arah apikal bagian yang radiopak jauh lebih
besar dari normal (servikal lebih jelas) sudut diperkecil
Pada pemanjangan (sudut vertikal kecil), singulum melebar
secara serviko-insisal lebih dari 2 mm dengan gambaran tidak
lebih radiopak, daerah yang radiopak jadi tersebar lebih ke arah
koronal, jarak singulum ke garis servikal < 1,5 mm, garis servikal
lebih ke arah koronal, terproyeksi membaur dengan mahkota
yang tipis lebih radiolusen (blur)
Kalo insisif RB, harus tau panjang normal gigi, karena sulit lihat singulum.
Lihat garis servikal lebih ke akar atau ke mahkota.
Parameter - Gigi posterior: cusp bukal-palatal/lingual sebidang bukan berhimpit
- Membandingkan panjang gigi radiograf dengan panjang gigi rata-rata: Normal: sesuai klinisnya (normal: +2 mm), pada RB jarak cusp
hampir berhimpit +1 mm, kecuali gigi premolar (cusp bukal lebih
RA RB
I 22-23 mm I1 20,7 mm tinggi dari cusp lingual)
C 27 mm I2 22 mm Pemanjangan: jarak <2 mm (jarak makin dekat), di RB<1 mm
P1 22,5 mm C 26 mm (terlihat hampir berhimpit), atau cusp bukal terlihat lebih tinggi
P2 21,5 mm P1 22 mm dari cusp lingual
M1 20,8 mm P2 22,5 mm Pemendekan: jarak >2 mm (jarak makin jauh)
M2 20 mm M1 21 mm Pemendekan pada gigi posterior RB:
M3 17,1 mm M2 19,8 mm Pada cusp molar RB jarak cusp bukal-lingual hampir berhimpit, +1
M3 18,5 mm mm, pada kondisi normal sehingga kadang kriteria jarak cusp
tidak akurat salah satu caranya dengan melihat daerah 1/3
tengah mahkota pada gigi M yang dapat dipakai sebagai referensi
- Gigi anterior: Singulum
karena bagian tersebut paling cembung, padat, dan radiopak
Bagaimana lihat elongasi pada radiograf gigi anterior? Kalo pemendekan
bila terjadi pemendekan, maka bagian sepertiga tengah
bisa lihat dari rasio mahkota akar. Patokan untuk elongasi dan
mahkota gigi molar akan lebih radiopak dibanding dengan gigi
pemendekan lihat singulum (tapi untuk insisif RB sulit)
yang lainnya
Singulum lebih tebal dari bagian yang lain lebih radiopak, panjang +2
mm.
/katanya lihat di daerah servikal gigi, kalo memendek di daerah Daerah interdental terlihat jelas
servikalnya lebih radiopak, kalo memanjang, di daerah servikalnya lebih
radiolusen - Parameter:
Alveolar crest terlihat utuh (tidak overlap) distorsi: overlap
- Alveolar crest ½ - 1½ mm dari CEJ (dijadikan patokan bila tidak ada dengan gigi di servikal akar
kelainan pada alveolar crest (terlihat tulang kortikal)) Titik kontak gigi harus terlihat dengan baik (tidak overlap)
Pemendekan lebih ke mahkota, <0,5 mm dari CEJ, lebih tinggi Titik kontak: 2 bidang yang bertemu pada proyeksi 2 dimensi
tulang alveolar melewati CEJ Untuk mendapatkan hasil penyinaran dengan titik kontak baik
Pemanjangan lebih ke apikal, berjarak >1,5 mm dari CEJ (lebih arah sinar pada bagian proksimal harus paralel terhadap bidang
rendah tulang alveolar dari CEJ) tersebut
- Pola tulang trabekula – tulang trabekula tersusun dari batang dan - Sudut horizontal lihat daerah interdental (kecuali kalo berjejal). Daerah
piringan radiopak yang dikelilingi rongga radiolusen (marrow spaces) – interdental dipengaruhi posisi gigi pada lengkung rahang, jadi bisa terlihat
trabekulasi tulang trabekula tdd pola dan densitas sempit, tetapi bukan karena kesalahan sudut horizontal
Normal: pola granular tipis namun padat (anterior RA), granular tipis - Untuk membedakan gigi crowding dan distorsi horzontal adalah pada
(posterior RB), pola pipih dan horizontal (anterior RB), gepeng distorsi gambaran tumpang tindih menyeluruh dan rapi, kalau crowding
(posterior RB) gambaran tumpang tindih pada gigi-gigi tertentu dan tidak seragam.
Pemanjangan: pola marrow space terlihat lebih besar dan lebar - Superimposisi terlihat lebih radiopak
densitas menurun/tampak radiolusen - Gigi C yang terletak di sudut mulut sering terpengaruh sudut horizontal
Pemendekan: pola lebih padat densitas meningkat/tampak - Seringkali pada gigi molar, lamina dura terlihat menebal padahal itu
radiopak bayangan akar molar
- cervical line di servikal, menghubungkan CEJ - Film terletak di lingual, harusnya objek di palatal terlihat lebih jelas
lebih ke mahkota pemanjangan (lbh blur) - Akar palatal M bentuk pipih jadi terlihat kabur. Mesial dan distal
lebih ke akar pemendekan bentuk bulat, jadi lebih radiopak.
/garis servikal tidak ada curiga terjadi elongasi
Distorsi minimal kalaupun ada distorsi tidak mengganggu diagnonis
Patokan perubahannya cusp yang lebih pendek sesuai posisi anatomis. - Geometris
Klinis normal: RA: palatal cusp; RB: buccal cusp - Contoh:
Pemanjangan bila: cusp yang lebih rendah mendekati atau lebih tinggi Foto tertekuk
dari cusp yang lebih tinggi (jarak <2 mm), cth: RA: palatal lebih tinggi dari Kesalahan pencucian
buccal cusp; RB: bukal lebih tinggi dari cusp lingual Bercak-bercak putih pada film belum tentu karena film kadaluarsa.
Pemendekan bila: cusp yang pendek menjauhi atau makin rendah dari Bisa saja karena penyimpanan di tempat lembab.
cusp yang lebih tinggi (jarak >2 mm), cth: RA: palatal menjauhi cusp bukal,
RB: cusp bukal menjauhi lingual Drg. Menik
Distorsi vertikal/horizontal yang ada serta kesalahan2 yang terjadi sewaktu
cyst
processing harus dituliskan di sini, cth: terdapat distorsi vertikal berupa
pemanjangan/pemendekan dengan kompensasi x mm/terdapat distorsi vertikal
benign
berupa pemanjangan +2 mm, tapi distorsi masih tergolong minimal/terdapat neoplasia
bercak kekuningan pada foto. Cth kesimpulan: radiograf masih dapat
diinterpretasi. normal malignant
variation neoplasia
radiographic developmental
Panoramik dan foto ekstra oral lain juga sama, lihat 5 poin ini. analysis abnormalities
inflammatory
abnormal
lesion
GENERAL VIEW acquired
abnormalities
- Untuk melihat kesan awal radiograf
bone dysplasia
- Untuk melihat kelainan berasal dari pulpoperiapikal, perio,
kombinasi/sistemik
vascular
Cara menentukan kelainan berasal dari mana yaitu dengan melihat lokasi anomaly
mana yang paling berat.
Lihat dari agak jauh! Kesan awal. Evaluasi bukan hanya pada elemen yang metabolic
disease
diperiksa. Dibagi menjadi 3: gigi, jaringan perio, tulang rahang.
trauma
Algoritma proses diagnosis untuk evaluasi foto radiograf dengan abnormalitas/
contoh: anomali gigi mis. agenesis; supernumerary, kondisi gigi yang unfavorable
untuk jaringan perio: akar runcing/pendek/pipih, bentuk mahkota seperti tabung
(tidak ada pinggul); sisi mesial dan distal yang lurus, ada/tidak malposisi gigi,
space kehilangan gigi
setelah gigi berfungsi, kelainan yang didapat dari faktor eksternal - Ada/tidak ada kelainan atau perubahan
- Terminologi: jaringan periodonsium, kelainan/perubahan periodontal
perubahan yang terjadi pada gigi setelah erupsi akibat berbagai pengaruh
seperti saliva dll Jaringan periodontal terdiri dari:
- Penulisan: terdapat “kehilangan struktur mahkota” yang “mencakup”… - Tulang kortikal: alveolar crest, lamina dura
- Struktur yang hilang (radiolusen) karies/fraktur/hypoplasia email (tidak - Tulng spongiosa/trabekula/kanselus
perlu disebut dulu. Pada satu atau beberapa gigi? - Sementum
- Bisa disebutkan “sudah dilakukan PSA”. PSA baik atau tidak baik jelaskan - Ligamen periodontal
di specific view. - Ruang periodontal
- Ada 2 aspek: titik kontak dan garis oklusi Ada/tidak ada perubahan secara apikal/marginal
Titik kontak baik/tidak baik Dari masing2 perubahan tulis pada beberapa gigi/salah satu gigi pada 1/3
servikal/tengah/apikal.
Titik kontak baik
Titik kontak (-) - Penurunan ketinggian tulang alveolar. Lesi periapikal tidak termasuk.
Titik kontak tidak baik: spasial, hilang, kontak bidang Kalo osteomyelitis tulang rahang
overlap Lesi periapikal tulang alveolar
- Bagaimana membedakan tulang alveolar dan tulang rahang?
Garis oklusi sebidang/tidak sebidang (cth: maloklusi, TFO Alveolar: yang menyelubungi gigi. Di luar itu: tulang rahang. Kalo masih di
Untuk cek garis oklusi, lihat dari cusp tertinggi/paling normal/ 1/3 apikal tulang alveolar
Kalo ada gigi yang terletak di bawah cari kemungkinan - Lamina dura di akar mesial terlihat lebih tebal (normal) karena ada
malposisikah? cekungan sehingga terproyeksi sinar X sehingga menghasilkan gambaran
Bisa lihat TFO bisa saja orangnya sangat sensitif, baru dikit uda yang lebih radiopak/tebal pada salah satu/beberapa gigi
sakit. TFO ada jejas di periodontal - Dentoalveolar abses seluruh alveolar udah terkena premedikasi
Klinis waktu edge to edge, 6 gigi anterior harus berkontak, dulu
kalau tidak, curigai trauma
- Bila gigi impaksi, di distal gigi 8 tidak ada korteks tulang bisa - Pola berubah hanya jika ada kelainan SISTEMIK! Berubah seluruhnya,
perikoronitis/operculitis/food impaction, dll. Sehingga timbul keluhan atau minimal 1 regio. Bisa juga tidak seluruh rahang.
sakit. - Perubahan pola lokal tidak dicatat.
- Poket periodontal tidak terlihat secara radiografis. - DM ada porus2, tapi ngga terlalu terlihat
- Thalasemia/sickle cell anemia pola PASTI berubah! Pola jadi
Hubungan gigi dan jaringan perio kasar/coarse dan tidak beraturan.
- Contoh: Tidak adanya kontak yang baik/adanya karies interproksimal - Osteopetrosis padat, brittle, rongga besar. Kalo dicabut atau OD bisa
menyebabkan perubahan jaringan periodonsium. patah gigi atau bahkan rahang.
- Gambaran TFO: - Juga berubah pada fibrous dysplasia (kelainan jaringan ikat)
Lamina dura menebal - Faktor VIII & leukemia trabekulasi beda
- Penipisan trabekulasi rarefield
Ruang periodontal melebar lokasi penyempitan ruang
- Kalau mendeteksi perubahan pola, foto dulu kontralateral untuk
periodontal menunjukkan arah trauma ke lokasi tersebut
memastikan apakah perubahan pola menyeluruh. Lalu RUJUK ke periksa
Perubahan tulang secara mendatar?
lab/darah.
Trauma oklusi (TFO) korteks menebal, kanselus meningkat densitasnya - Penurunan DENSITAS di sekitar lesi periapikal bisa terjadi! Berarti
virulensi lebih kuat daripada pertahanan berupa peningkatan densitas
Kondisi tulang rahang eksaserbasi akut
- Lihat hanya 2 poin: POLA dan DENSITAS - Peningkatan densitas bisa pada dasar sinus infeksi kronis akar gigi
posterior
- Ada/tidak ada perubahan
- Densitas = kepadatan trabekulasi; pola = susunan trabekulasi - Scleroting osteitis tidak berhubungan dengan gigi (sklerosis tulang). B…
- Pola trabekulasi RA: bulat-bulat/granular. RB: horizontal, gepeng- lokalisasi objek, misalnya dengan ubah sudut pemotretan
gepeng/trabekular pipih Hubungan gigi, perio, tulang rahang
- Pola tidak pernah lokal kalo cuma 1 tempat aja yang polanya berubah
tidak dikatakan pola berubah - Contoh: kehilangan struktur mahkota menyebabkan adanya lesi
- Lihat adanya perubahan densitas bandingkan dengan reference site periapikal dan peningkatan densitas tulang
- Pada orang tua seharusnya terdapat peningkatan densitas dan terkadang - Tidak usah disebut semua, yang bermasalah saja
terdapat nutrient canal/vascular canal kanal berisi pembuluh darah
Kesimpulan general view
yang mengalir pada RA dan RB. Biasanya terlihat pada daerah yang
tulangnya tipis (anterior RB) sebagai garis radiolusen. - Kelainan berasal dari pulpoperiapikal/periodontal/sistemik/kombinasi
- Kelainan berasal dari pulpoperiapikal lesi mulai dari 1/3 apikal
Perubahan tulang rahang
Kelainan berasal dari periodontal lesi mulai dari marginal
- Peningkatan/penurunan densitas di sekitar lesi bentuk pertahanan - Kalo ada gigi impaksi dan kehilangan korteks tulang di distal, bisa
lokal ditambahkan infeksi perikorona
- LOKASI kelainan penting untuk membedakan kelainan perio dan - Tinggi cth: penurunan … mm dari CEJ
pulpoperiapikal - Bentuk cth: lancip/datar/angular; reguler/irreguler
- Kalo tulang alveolar masih tinggi berarti kelainan bukan dari perio. Bisa Bentuk tulang alveolar:
traumatic lesion. Belum tentuk tidak ada karies berarti kasus perio! Anterior lancip/segitiga
Traumatic gigi sudah mati rawat akar Posterior datas
Kasus kelainan pulpo-periapikal karena trauma (bukan dari karies); TFO angular
radiolusensi dari gumpalan darah/serum dll
- Anomali seperti dens invaginatus jalan masuk kuman ke pulpo - Alveolar crest sampai 1/3 servikal
periapikal - Alveolar crest tumpul belum tentu kelainan, bisa saja karena gigi tidak
- Abses belum tentu dari karies, bisa saja trauma + infeksi rapat (rotir/palatoversion/dll)
- Cortical crest di bawah 2 CEJ yang berhubungan
SPECIFIC VIEW - Tulang kortikal harus berlanjut lamina dura
Gigi - Kesalahan sudut vertikal bisa membuat cortical crest tampak menebal
- Biasanya penurunan alveolar crest terjadi bila tulang kortikal sudah tidak
- Mahkota: cth. radiopak/radiolusen bagus.
- Akar: cth: ukuran, bentuk, radiopak/radiolusen, unfavourable Kortikal rusak kalau ada rangsangan dari luar.
- Kamar pulpa, saluran akar: cth. penyempitan, terekspos, dll – bisa karena Kortikal tidak rusak tetapi turun terus rangsang dari dalam (sistemik)
faktor ukur - Tulang kanselus densitas: kerapatan, pola: bone marrow space, arah
- Gambaran melintang2 pada PSA pulpotomi dengan Ca(OH)2 (orang susunannya
masih muda) - Tulang kanselus
- Penulisan: “Terdapat bahan yang lebih radiopak daripada struktur gigi” Penurunan densitas: trabekulasnya menipis dan semakin sedikit
Peningkatan densitas: trabekular menebal dan makin banyak
Jaringan perio
- Tulang kanselus bisa lebih padat/porus. Pola TETAP tidak berubah, kecuali
Jaringan periodontal terdiri dari: sistemik.
- Pada gigi posterior, tulang kanselus bisa beda ketebalannya antar 2 sisi.
- Tulang kortikal: alveolar crest, lamina dura Sisi yang sering dipakai mengunyah nampak lebih radiopak.
- Tulng spongiosa/trabekula/kanselus - Penurunan densitas kanselus alveolar crest infeksi di interproksimal
- Sementum - Kerusakan tulang arah vertikal trauma atau kelainan perio
- Ligamen periodontal
- Ruang periodontal Lamina dura dan ruang periodontal
Alveolar crest - Reference site penting untuk menentukan normal atau tidak. Contoh:
menebal dibandingkan dengan apa?
- Penanda awal dari kelainan periodontal
- Secara radiografik, ruang perio tidak ada bila lamina dura terputus! Struktur Interna Lesi
Secara konservasi, ruang perio masih dianggap ada.
- TFO (teori resorpsi-aposisi). Misalnya arah pergerakan gigi ke mesial. - Radiolusen sekali kista (berisi kristal kolesterol) dan abses pada anak2
Distal pelebaran ruang perio tension aposisi (karena tulang tipis)
Mesial penebalan lamina dura pressure resorpsi - Abses kronis berkabut (isinya pus yang konsistensinya berbeda-beda)
- Terminologi ruang perio: melebar/menyempit. Lamina dura: - Granuloma seperti kacang (masih ada bayangan trabekulasi)
- Osteomyelitis dan cemental dysplasia pulau-pulau radiopak
menebal/menipis
- Keganasan infiltrasi karsinoma pada tulang
/tulang alveolar: tulang kortikal, tulang spongiosa/kanselus – tulang kortikal:
alveolar crest, lamina dura
Tambahan:
KONDISI PATOLOGIS
LESI PERIAPIKAL
1. Radiodensitas: radiopak/radiolusen
2. Lokasi: 1/3 apikal gigi/1/3 servikal/1/3 tengah akar
3. Batas tepi: jelas/tidak jelas
4. struktur interna: radiopak/radiolusen/berkabut
5. efek terhadap jaringan sekitar: contoh terjadi peningkatan/penurunan
densitas
6. bentuk: bulat/oval/irreguler
7. ukuran: diameter lesi
Isi larutan:
Dosis efektif
2 film IO: 0,002 msv
Panoramik: 0,016-0,020 msV
Film
Bia sinar X tegak lurus terhadap objek tapi objek tidak
sejajar dengan film elongation
Informasi Diagnostik
Eti Rahati (perempuan, 39 tahun)
- ku baik kondisi metabolisme seimbang (sebelum 40 tahun)
kondisi tulang
- OS wanita 39 tahun datang dengan keluhan ingin membersihkan karang
gigi. OS baru pertama kali ke dokter gigi. OS tidak pernah mengeluh sakit
Pharoah – projection geometry
gigi. OS tidak mempunyai penyakit sistemik (menyangkal). OS mempunyai
- Image sharpness and resolution
kebiasaan buruk menggertak.
Untuk meminimalisir kehilangan kejelasan gambar dan meningkatkan
kualitas radiograf:
Ahmad (laki-laki, 18 tahun) kondisi metabolisme
Menggunakan focal spot kecil – 10o-20o (sudut target terhadap X - OS laki-laki 18 tahun dengan keluhan gigi atas sakit berdenyut sudah 1
ray central beam) bulan ini, sakitnya kalau lagi makan dan minum panas/dingin, OS
>> jarak antara focal spot dan objek (dengan penggunaan silinder mengaku pernah jatuh lebih dari 1 tahun yang lalu dan ketika jatuh akit.
panjang) - Pada pemeriksaan klinis: perkusi (-), palpasi (-), vitalitas (-), karies (-),
<< jarak objek dan film pembengkakan (-), hiperemia (-), perubahan warna gigi (+)
- Image size distortion/magnification
Bisa disebabkan akibat path/arah foton pada X ray beam divergen Teknik pengambilan foto
sehingga tendensi menyebabkan enlargement pada radiograf. - Bitewing jarang boleh contoh foto onlay
Untuk menguranginya: << jarak objek dan film dan >> jarak focal spot – Kesejajaran didapat dari gigitan yang oklusi sentris
objek - Topografi contoh foto pedo
- Image shape distortion - Foto periapikal sisain 2-3 mm dari ujung oklusal/insisal gigi, cone tegak
Terjadi akibat adanya pembesaran/magnifikasi yang tidak sama di bagian- lurus garis bagi
bagian yang berbeda pada objek yang sama. - Teknik paralel tidak dapat digunakan pada pasien:
Distorsi ini terjadi bila tidak semua bagian objek berada pada jarak yang
Anomali cth: torus palatinus
sama (focal spot-objek). Bentuk objek dapat menghalangi orientasi
Trismus
maksimal sehingga untuk meminimalisir distorsi bentuk:
Tidak ada gigi antagonis
Film paralel terhadap objek
Foto endo saat penggunaan alat
Arahkan X ray tegak lurus terhadap objek dan film
Palatum atau dasar mulut dangkal
Bila sinar X tegak lurus terhadap film tapi objek tidak
Refleks muntah tinggi
sejajar dengan film terdapat jarak yang berbeda dari
bagian-bagian objek terhadap film foreshortening
- Foto biseksi akan lebih jelas di servikal karena pasien menekan di 5. Inferior RB berhimpit
bagian tersebut 6. FHP (Porion-Orbita) sejajar lantai
I C P M 7. Porion terlihat
RA 45o 50o 40o 45o 8. Soft tissue terlihat
RB 25o 20o 15o 5o 9. Tulang servikal lurus
- Foto paralel tidak bisa di edentulous, mulut kecil 10. Kontras
- Foto oklusal
Topografi foto terlihat hingga akarnya PA Sefalometri
RA 65o cone di glabella 1. Bidang midsagital membagi dua secara simetris
RB 45o cone di dagu 2. Ridge ….(dari interproksimal I1 ke nasal septum dan bagian tengah
Crossection foto yang terlihat hingga akar hidung) terletak pada sepertiga orbita bawah
RA 80o cone di glabella 3. Gigitan sentrik oklusi
RB 90o cone di dagu (pasien dongak) 4. kontras
Oblique tidak dilakukan
Lateral Sefalometri
1. Orbita berhimpit
2. Gigi M1 RA, M1 RB kanan dan kiri berhimpit
3. M1 RA dan RB beroklusi
4. Sella tursica terlihat berhimpit