Anda di halaman 1dari 28

drg.

Nelia Alexandra
PRINSIP INTERPRETASI
INTERPRETASI…
 Interpretasi pada radiologi adalah proses mencari atau
menemukan semua informasi yang terdapat pada gambar
radiografi yang berwarna hitam (radiolusen) dan putih (radiopak)
 Tujuan :
 Mengidentifikasi penyakit
 Melengkapi informasi sifat dasar & prkembangan suatu penyakit
 Memperoleh diagnosis pembanding
HAL-HAL YANG DIBUTUHKAN UNTUK
INTERPRETASI
1. Kondisi penglihatan yang optimun
2. Memahami sifat dasar dan batasan dari gambaran radiografi
(radiopak, radiolusen).
3. Pengetahuan mengenai radiografi apa yang dipakai di KG.
4. Pengetahuan yang detail mengenai ukuran dari gambaran
radiologis struktur anatomi normal.
5. Pengetahuan yang detail mengenai gambaran radiologi dari
kondisi patologis yang melibatkan kepala dan leher
6. Pendekatan sistematis untuk melihat seluruh radiografi & untuk
melihat dan melihat lesi yang spesifik
7. Adanya film sebelumnya yg digunakan sbg pendamping.
INTERPRETASI RADIOGRAFI PERIAPIKAL
Dalam menginterpretasi suatu radiografi periapikal ada
beberapa bagian yang harus diperhatikan yaitu :
1. Mahkota
2. Akar
3. Membran Periodontal
4. Laminadura
5. Furkasi
6. Puncak Tulang Alveolar
Setelah gambaran diisi dengan keterangan yang benar maka

wajib dilakukan penyimpulan :


8. Kesan
9. Suspek Radiografis/Diagnosa radiografi
CARA MENGINTERPRETASI DARI TIAP BAGIAN YANG
MENJADI PERHATIAN :

1. Mahkota
Mahkota adalah bagian anatomi gigi yang terlihat secara klinis
dari insisal/oklusal sampai servikal.
Didalam lembar interpretasi diisi dengan :
Kondisi mahkota/keadaan kelainan pada mahkota berupa

radiolusent atau radioopak.


arah perjalanannya/ kedalamannya kelainan seperti dari oklusal

sampai dentin, atau dari mesial sampai mendekati pulpa atau sudah
sampai kamar pulpa.
2. Akar
Akar adalah bagian anatomi semua akar klinis gigi yang terlihat

secara radiografi dari servikal gigi sampai apikal.


Jumlah akar, seperti dua buah, tunggal atau tiga buah

Bentuk akar, sperti bengkok ke arag distal, mesial,


konvergen/divergen.
Kondisi patologis seperti adanya garis fraktur, resorbsi interna

ataupun eksterna
3. Periodontal membran space
Adalah jaringan ikat yang melekatkan gigi dengan tulang
alveolar dimana letaknya ada disekelilingnya.
Didalam lembar interpretasi diisi dengan :
Dalam batas normal (DBN)/ tak ada kelainan (TAK) ; membran

yang tidak ada kelainan diperlihatkan dalam bentuk tidak adanya


bayangan radiolusen/pelebaran sepanjang akar.
Melebar : membran yang mengalami peradangan ditujukkan

dengan garis radiolusent sepanjang akar dapat sebagian atau


keseluruhan.
Menghilang : dittunjukkan dengan tidak adanya membran

digantikan oleh lesi yang jauh lebih besar


4. Lamina Dura
Adalh lapisan terluar pada tulang alveolar.
Di dalam lembar interpretasi diisi dengan :
 Dbn ; bila tampak garis radioopak tipis atau tidak tampak garis

radiolusent disepanjang tulang alveolar yg mengelilingi gigi.


 Terputus-putus ; bila terdapat bayangan radioopak disepanjang

tulang baik keseluruhan/sebagian.


 Menebal ; apabila bayangan radioopak (menebal) terlihat jelas

disepanjang tulang alveolar.


 Menghilang ; apabila lamina dura telah tertutup oleh lesi

ataupun lainnya yang berukuran lebih besar.


5. Furkasi
Adalah daerah klinis/radiografis terlihat sebagai daerah
percabangan akar.
Didalam lembar interpretasi diisi dengan :
Dbn ; bila tidak terdapat kelainan

Bayangan radiolusent ; bila terdapat lesi ataupun furkasi yang

terbuka.
Radioopak ; apabila ada lesi yang radioopak.
6. Puncak tulang alveolar
Adalah bagian tulang yang secara anatomi mengelilingi akar gigi
dari mulai CEJ sampai foramen.
Pada daerah ini sering ditulis ; penurunan puncak tulang alveolar.

Penurunan puncak tulang alveolar ini td:

Resorbsi horizontal

Resorbsi vertikal
Didalam lembar interpretasi diisi dengan :
 Dbn ; apabila tidak tdpt kelainan puncak tulang
 Penurunan puncak TA ; apabila puncak tulang mengalami

penurunan baik secara horizontal, vertikal, ataupun bentuk


lainnya.
7. Periapikal
Secara anatomi adalah daerah dibawah foramen apikal gigi.
Di dalam lembar interpretasi diisi dengan :
Dbn ; apabila tidak tampak adanya lesi ataupun kelainan.

Lesi Radiolusent Periapikal :


Periapikal Abses : Radiolusent difus dengan batas tidak jelas dan

tidak tegas
Granuloma periapikal : Radiolusent dengan batas jelas tetapi

tidak tegas
Kista periapikal/residual kista : radiolusent dengan batas jelas

dan tegas.
Lesi Radiopak Periapikal :
Merupakan bayangan radiopak yang berada di daerah ini seperti
contohnya hipercementosis, condensing ostetis dll.

 Setelah semua informasi terkumpul maka sudah dapat ditarik


kesimpulan yang ditulis dalam :
8. Kesan Radiografi
Merupakan kesimpulan dari semua point yang ada kelainannya.
Diisi dengan keterangan point yang bermasalah mulai dari 1
(mahkota) sampai 7 (periapikal).
Kesan :
Terdapat kelainan pada mahkota, akar, membran
periodontal, lamina dura tergantung pada point yang
menunujukkan kelainan secara radiografi yang telah dijelaskan.
9. Suspect Radiografi/Dugaan Diagnosa secara Radiografi :
Berisi tentang kemungkinan diagnosa radiografis yang dapat
ditentukan berdasarkan keterangan yang dijelaskan.
Contoh : - Periodontitis apikal ec nekrose pulpa
TEKNIK INTERPRETASI RADIOGRAFI PANORAMIK
 Untuk menginterpretasi radiografi
panoramik maka dibagi area menjadi 5
daerah utama yaitu :
1. Gigi geligi
2. Maksila – Sinus- Nasal
3. Mandibula
4. TMJ ( Temporo mandibular joint)
5. Os Vertebrae dan Ramus Mandibula
Disimpulkan :
 Kesan radiografis : ….
 Suspect radiografis : ….
CARA MENGINTERPRETASI DARI TIAP BAGIAN YANG MENJADI
PERHATIAN :

1. Area 1 (Gigi Geligi) : dimulai dari regio posterior kanan atas


(18..dst)- kiri atas (21…dst)- kiri bawah (38…dst) – kanan
bawah (41..dst).
 Missing teeth/agenesi
 Persistensi
 Impaksi
 Kondisi mahkota dan akar
 Kondisi alveolar dan furkasi
 Kondisi periapikal
 Isinya hampir serupa dengan interpretasi periapikal
2. Maksila – Sinus- Nasal
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan
yang terlihat pada daerah ini berupa :
 Kelainan yang terlihat pada area maksila didaerah

setelah foramen apikal gigi geligi


 Kelainan yang dapat terlihat pada daerah sinus

 Kelainan yang terdapat pada daerah nasal

 Kesemuanya dapat tanpa kelainan atau dalam batas

normal.
3. Mandibula
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai
kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa :
 kelainan yang teerlihat pada area mandibula

didaerah setelah foramen apikal gigi yang meluas


hingga area mandibula
Hubungan gigi tertentu dengan canalis

Kesemuanya dapat tanpa kelainan/dbn


4. TMJ
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai kelainan
yang terlihat pada daerah ini berupa :
 Kondisi bentuk TMJ ( seimetris/tidak semetris antara

ki dan ka)
Bentuk dari kepala kondilus ( dapat oval, ovoid, flat)

Kelainan lainnya yang mungkin ada

Kesemuanya dapat kelainan/ dalam normal


5. Os Vertebrae dan Ramus Mandibula
Diisi dengan berbagai keterangan mengenai
kelainan yang terlihat pada daerah ini berupa :
Segala bentuk kelainan ataupun kondisi patologis

yang tergabar baik radiolusent ataupun radiopak


didaerah ramus mandibula dan os vertebrae.
Kesan Radiografis
 Kesan radiografis mrpk kesimpulan dari semua point yang

ada kelainannya. Diisi dengan ket. Point yang bermasalah


mulai dari area 1-7 yaitu :
 Merupkn kesimpulan dari semua ket. Yang telah dijelaskan

cth ; kelainan pada area 1,2,3,4 dl.


 Kelainan yang sifatnya menyeluruh yang mengenai hampir

semua, cth ; terdapat kelainan alveolar crest seluruh regio


 Kesimpulan kelainan pada daerah periapikal gigi yang

meliputi bbrp gigi spt ; radiolusent difus pada gigi 16,


25,36, 37 dan 38.
Suspect Radiografi
 Berisi tentang kemungkinan diagnosa radiografis yang
dapat ditentukan berdasarkan keterangan yang dijelaskan.
 Diagnosa merupakan simpulan pada keseluruhan area dan

tidak menutup kemungkinan pada satu area memiliki lebih


dari satu diagnosa tergantung pada kelainan yang terlihat
 Contoh :

 Periodontitis marginalis generalisata

 periapikal abses gigi 27 dan 36


 Impaksi gigi 38 dan 48 dengan posisi horizontal kelas I
tipe A
 TMD

Anda mungkin juga menyukai