Anda di halaman 1dari 70

ORAL HABITS

( Kebiasaan Buruk )

Oleh :
Niken Probosari
• Oral habits pada anak-anak
menimbulkan ketidakseimbangan
tekanan yang berbahaya bagi posisi
gigi-geligi dan oklusi

malposisi dan maloklusi.


• Jika kebiasaan jelek
tersebut berhenti pada usia
kurang dari 3 tahun, maka
kemungkinan tidak akan
mempengaruhi keadaan gigi-
gigi.
• Apabila terjadi kelainan,
sifatnya hanya sementara,
oklusi akan normal kembali
dengan sendirinya
• Tetapi apabila ditemukan
adanya kebiasaan jelek
pada usia setelah 3
tahun, maka perlu adanya
perhatian khusus, karena
akan terjadi gangguan
pada oklusi
• Oral habits pada anak-anak
sangat sulit dihentikan,
apalagi bila hal tesebut
memberikan kenyamanan
tersendiri bagi seorang
anak.
• Kelainan yang timbul
akibat oral habits
dipengaruhi pola rangka
wajah, keterlibatan otot
orofasial, intensitas,
durasi dan frekuensi
Macam kebiasaan buruk :
1. Digit sucking (Menghisap jari )
2. Lip Sucking (Menghisap bibir)
3. Nail Biting (Menggigit kuku)
3. Mouth Breathing(Bernafas melalui mulut)
4. Tongue Thrusting
(Menjulurkan Lidah ke depan)
5. Bruxism
Dan lain - lain
Prevalensi kebiasaan buruk
(Kharbanda, dkk. Tahun 2003 ):
- Menghisap jempol 3 %
- Menggigit bibir 0,14 %
- Bernafas lewat mulut 26 %
- Menjulurkan lidah 71 %
- Lain-lain 0,34 %
Penelitian yang dilakukan Gildasya
,dkk (2006) :
 Pada anak usia 6-12 tahun
dilaporkan bahwa sekitar 50% anak
memiliki kebiasaan buruk oral
dengan proporsi :

1. kebiasaan menghisap ibu jari 43,8%


2. menggigit dan menghisap bibir
34,8%
3. tongue thrusting 8,7%
menurut (Trasti, 2007) :
* menggigit kuku serta
mouth breathing
masing-masing 6,52%
Timbulnya :

* Tidak disadari
* Berulang – ulang
*Pada saat tertentu
Usia 3 sampai 6 tahun
Sifat :
1. Non Compulsive ( kebiasaan
jelek yg dapat berhenti
setelah dewasa/ seiring
pertambahan usia )

 2. Compulsive ( kebiasaan yg
 berulang lagi dan berhubungan
 dgn keadaan emosi atau
 keamanan terancam)
 Penyebab : - Naluri
- Kecemasan
- Meniru orang lain
- Kelainan fisik

 Akibat : - MAL OKLUSI


- Kelainan wajah
tergantung :
1. intensitas (tekanan)
2. durasi (waktu)
3. frekuensi (jumlah kebiasaan
dilakukan )
Prosedur Penatalaksanaan
Ada 3 pendekatan :
1. Metode pendekatan psikologi
- beri penjelasan orang tua
tentang akibat kebiasaan
buruk

- metode ini dpt dilakukan jika anak


siap scr. Psikologis dan anak ingin
menghilangkan oral habit
etode ini dpt di lakukan jika anak siap
- orang tua bersikap kooperatif dg
cara mengatur rentang waktu
keberhasilan anak dalam
menghilangkan oral habit

- orang tua tidak mengkritik anak jika


oral habit terus berlanjut

- memberi penghargaan jika anak tdk


melakukan oral habit tsb
2. Metode Extra Oral
Unpleased stimuli (metode mengingat )
Meliputi :
- memberi rasa tdk enak /pahit pada
jari-jari anak / jempol di perban

- memberikan sarung tangan atau


membungkus tangan dan jari-jari anak
3. Metode intra oral
- merupakan metode dengan
menggunakan alat ortodontik yg di
aplikasikan ke dalam mulut anak

- - metode intra oral di lakukan bila


- metode 1 dan 2 tidak berhasil

- - Jika anak tidak kooperatif, maka


- dpt di pakai metode ini
1. Menghisap Jari (Digit Sucking)
 Prevalensi :
Normal = bayi → refleks waktu lahir
* gerakan menghisap

* menyusu pada ibu

* tertidur

.
*Kebiasaan menghisap jari atau
jempol pada bayi :
- terjadi hampir 80%
- terjadi sampai bayi berusia 18
bulan tetapi kadang
masih dijumpai sampai usia
6 tahun
 Penglihatan dan Pendengaran
berkembang :
- benda – benda Mulut

- enak dimakan ( introjection )

- tidak enak dibuang ( projection )

- tidak puas / kurang aman


timbul kebiasaan buruk
Kebiasaan yang timbul karena
kebiasaan buruk menghisap Jari

Bervariasi tergantung dari :


1. 1.Posisi jari saat menghisap
2. 2.Kontraksi otot orofacial
3. 3.Posisi mandibula sewaktu menghisap
4. 4.Pola pertumbuhan tulang facial
5. 5.Menghisap dan lamanya tekanan yang
6. terjadi waktu menghisap
 Akibat :

berhenti sebelum gigi permanen


tumbuh tdk ada kelainan

* fase geligi pergantian ( 6 – 12 th)

kelainan tergantung :
1. intensitas
2. durasi
3. frekuensi
 Kelainan :
1. Anterior open bite
2. Labioversi 1 dan intrusi 1 overjet besar

3. Palatum tinggi dan sempit

4. Jari / jempol : - bentuk berubah


- kapalen
- paling bersih
Penanganan :
1. Anak harus diberi
kesadaran untuk
menghentikan kebiasaannya
sebelum erupsi gigi
permanen (usia 4 – 6 th)
2. dpt menggunakan
sarung tangan jika
anak tidur

3. jika anak tidak


kooperatif
menggunakan terapi
alat
Gbr.menghisap jempol, jari
Gbr.menghisap jempol, jari
Gbr.gigitan terbuka
Menghisap bibir :
Dampak yg terjadi pada gigi
adalah :
- - protrusif gigi anterior RA
- - retrusif gigi anterior RB
- - peningkatan overjet
- - diastema anterior RA
- - crowding gigi anterior RB
 Dampak pada bibir adalah ::
- vermilion border hipertrofi &tampak
berlebihan pada posisi istirahat /diam
-
- kemerahan di bagian bawah
vermilion border
-
- bibir menjadi lembek/lunak

- kadang terdpt herpes kronis dg area


iritasi dan bibir pecah-pecah
Menghisap bibir bawah
Terapi :
* latihan bibir
- memanjangkan bibir atas
melewati incisal insisive dan
menempatkan bibir bawah di atas
rahang atas

*memainkan alat musik


- Alat musik tiup dpt memperkuat
otot-otot bibir dan memberikan
tekanan dg arah yang benar
*lip bumper
Alat ini di gunakan untuk :
- mendpt ruang pd lengkung utk
mengoreksi gigi berdesakan
ringan
- gigi molar rotasi
- memperbaiki aktivitas otot-otot
bibir
- menghilangkan kebiasaan
menghisap /menggigit bibir
lip bumper
2. Menggigit kuku ( nail biting )
Kebiasaan berkembang

setelah

kebiasaan menggigit jari

Bila terjadi : usia 3 – 6 tahun


berkembang sampai remaja

* kebiasaan diatas tdk menyebabkan


maloklusi, tetapi pada kasus berat :
“atrisi gigi anterior”
Anak dg kebiasaan
menggigit kuku
3. Bernafas Melalui Mulut

*Etiologi
dpt disebabkan secara fisiologis
maupun konsdisi anatomis

*Tipe Mouth Breathing ( Finn ,1962)


dibedakan 3 macam :
1. Tipe obstruktif
2. Tipe habitual
3. Tipe anatomical
1. Tipe Obstruktif
 - Anak yg bernafas melalui mulut
 karena adanya hambatan
seperti : rinitis alergi, polip hidung,
deviasi atau penyimpangan septum
nasal, pembesaran adenoid
 - dijumpai pada anak ektomorpik
 (kurus) :
- btk wajah panjang dan sempit
- nasopharingeal lebar
 2.
2. tipe
tipe Habitual
Habitual
* anak yg terus menerus
bernafas melalui
mulutnya karena suatu
kebiasaan,walaupun
obstruksi sudah
dihilangkan.
3. tipe Anatomical
* anak yg mempunyai bibir
atas yang pendek atau lips
incompetent , sehingga
tidak memungkinkan
menutup bibir dengan
sempurna tanpa adanya
tekanan
Tanda seseorang bernafas melalui mulut
Subyektif :
- mulut terbuka
- bangun tidur mulut kering
haus ( tjd. malam hari)

Obyektif :
Gangguan saluran nafas :
• Polip hidung
• Pembesaran tonsil
• Deviasi septumnasi
• Hipotonus bibir
 Ciri – ciri : - wajah sempit
- palatum tinggi
- protusi Rahang Atas
(anterior)
- gigitan terbuka

 Terapi :
 - terapi myofungsional
 - menggunakan alat (oral screen)
 jika anak msh melakukan oral
 habit
*Terapi alat dg Oral Screen
syarat :
• - saluran nafas baik
• - pasien dg kebiasaan
• jelek (habitual)
- dipakai malam hari
kegunaan Oral Screen :
1. mencegah bernafas melalui mulut

2. memaksa bernafas melalui


hidung

3. mencegah kebiasaan menggigit


bibir bawah, menghisap jari,
jempol, dan menjulurkan lidah
kedepan
4. Cara menelan yang salah (Tounge
thrusting)
 Terjadi pada masa kanak-kanak dan
peralihan
 Merupakan karakteristik dari cara
menelan yang salah
 Cara memeriksa :
Pasien disuruh menelan

dilihat

benar salah
Menjulurkan lidah ke depn
 Akibat :
* gigitan terbuka anterior

* protusi rahang atas & bawah

* diastema multiple rahang atas


& bawah

* letak lidah antara gigi anterior


RA & RB

* bibir tidak dapat menutup


dengan baik
 Penanganan :
1. melatih pasien cara menelan
yang benar
- latihan lidah agar tdk
mendorong gigi ke depan /
samping, ujung lidah harus
pada palatum durum

- latihan berbicara dengan baik


dan menelan yang benar

2. penggunaan alat :
“vertical Crib / tongue crib”
gbr.alat vertical crib
5. BRUXISM
 Kebiasaan jelek menggeser –
geserkan gigi, sehinga
gigi berbunyi / gemerutuk
terjadi malam hari saat tidur
gigi posterior → sering

 Akibat : - abrasi / atrisi gigi


- nyeri TMJ saat bangun
tidur
- gigi akan terus aus
- Waktu makan gigi
terasa nyeri/linu

 Anamnesa : * orang tua


* pasien
Penyebab belum diketahui secara
pasti, di duga :
 1. lokal : - tekanan oklusal yang
 besar
- high restoration

2. sistemik :
- defisiensi nutrisi
- gangguan pencernaan, endokrin

3. psikologi : - stress / emosi


- cemas
Penanganan :
1. Psikiater

2. perbaikan restorasi

3. occlusal adjusment

4. rujuk internist utk sistemik


problem

5. melindungi gigi dengan night


guard atau rubber splint
Perawatan pencegahan bruxism dapat
menggunakan alat yang disebut
“nightguard “


Alat ini tidak bisa menyembuhkan
bruxism, tetapi alat ini :
- Mampu melindungi gigi dari keausan
akibat kebiasaan bruxism

- Nightguards mencegah gigi atas dan


bawah saling meng- grinding satu
dengan lainnya.

- Nightguards bisa meminimalkan


pengaruh dari bruxism
6. Membuka Jepit Rambut
( Bubby Pin Opening )
Merupakan kebiasaan
remaja putri : buka jepit
dengan gigi insisive

Akibatnya :
gigi insisive berlekuk,shg
enamel akan hilang
7. Mosochitis Habit
 Melukai / merusak jaringan
gingiva pada daerah caninus
Rahang Bawah dengan kuku

 Akibatnya marginal gingiva


terbuka

 Perawatan : - membalut jari


- psikiater
8. Kebiasaan menghisap dot
Akibat :
1. hampir sama dg. Kebiasaan
menghisap jempol

2. perubahan dental yang terjadi :


- Open bite anterior
- Pengecilan lengkung rahang
- Pergerakan insisive kearah
labiolingual
catt :
tidak ada perawatan khusus
karena kebiasaan ini mudah
dihentikan.

• waspada :
• dpt beralih menghisap jari
Solusi yg dpt diberikan :
1. tukar dg mainan baru
2. memberikan reward
3. bertahap
4. membuang ketempat
 sampah
Tujuan Terapi Alat :

Bukan merupakan suatu


hukuman, hanya bersifat
sementara

Supaya anak sulit


melakukan kebiasaan
buruk
Perlu Diperhatikan :

Pengertian / kesadaran anak.


- anak paham → ia butuh alat
intra oral
- anak punya keinginan untuk
dirawat

Kerja sama orang tua


orang tua mengerti dan mau
bekerja sama dengan baik
Drg sebagai sahabat
melakukan hubungan baik dan
ramah dengan pasien

Kedewasaan
anak cukup dewasa untuk
menghadapi periode latihan
yang mengakibatkan
kecemasan
Perawatan Oral Habits
Dipertimbangkan beberapa faktor antar
lain :
 - Umur pasien
 - Kematangan berfikir dari pasien
 - Kooperative dari pasien
 - Pertimbangan psikologi yang perlu
 diperhatikan
 - Penilaian kemungkinan terjadinya
 kerusakan
SEKIAN

DAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai