Anda di halaman 1dari 53

KEBIASAAN BURUK YANG DAPAT

MENYEBABKAN MALOKLUSI
 
Yuli Kartilla Panjaitan
180631026

Dosen Pembimbing:
Erliera, drg., Sp.Ort (K)
NIP : 19800113 200812 2 003
Kebiasaan buruk oral :
Suatu kebiasaan yang dapat menimbulkan perubahan
pada hubungan oklusal yang cenderung menimbulkan
perkembangan bentuk yang abnormal pada rongga
mulut
Kebiasaan buruk oral berpengaruh terhadap fungsi
dentofasial seperti proses pengunyahan, penelanan,
pernafasan, bicara, oklusi gigi, struktur jaringan
penyangga gigi maupun estetik

Kebiasaan buruk oral biasanya terjadi pada anak


usia 3-6 tahun. Kebiasaan buruk oral 
maloklusi tetapi tidak semua kebiasaan buruk
dapat menyebabkan maloklusi
Maloklusi

Oklusi abnormal yang ditandai dengan tidak benarnya hubungan antar lengkung
di setiap bidang spatial atau anomali abnormal dalam posisi gigi

Terdapat tiga syarat suatu kebiasaan buruk dapat menyebabkan maloklusi 


lamanya kebiasaan berlangsung, frekuensi yang cukup serta intensitas
melakukan kebiasaan buruk tersebut
Anatomis  Proses penelanan yang abnormal terjadi karena lidah besar didalam
rongga mulut yang kecil akan menyebabkan gigitan terbuka anterior

Patologis Kebiasaan buruk oral bisa disebabkan oleh kondisi struktur rongga
mulut tertentu seperti tonsilitis dan hipertropi nasal inferior
Etiologi
Kebiasaan
Buruk Oral
Emosional Anak-anak yang sedih atau kecewa akan mengisap jari untuk
memberikan perasaan aman

Meniru  Anak-anak suka memperhatikan dan meniru orang tua dan saudaranya
seperti berbicara dan lainnya
Thumb Sucking/ Digit-sucking Habit

Tongue Thrusting

Mouth Breathing

Kebiasaan Nail Biting


Buruk Oral

Lip Sucking And Lip Biting

Bruxism

Postural Habit
Jenis kebiasaan buruk oral....
• Kebiasaan menghisap jari (satu atau beberapa jari)
Digit-sucking
dengan mulut yang umum terjadi pada anak-anak
habit
karena memberikan efek ketenangan

Thumb • Kebiasaan menempatkan ibu jari di belakang gigi


sucking sehingga berkontak dengan bagian palatal
• Kelelahan

• Rasa bosan
Faktor Etiologi dan • Ketegangan
Kondisi yang Memicu • Kelaparan
Kebiasaan menghisap • Ketakutan
jari • Stres emosional
• Kurangnya kasih sayang dari orang tua
• Adanya faktor keinginan yang tidak
terpenuhi
Digit sucking dan Thumb Sucking....

Kebiasaan mengisap yang dilakukan pada


masa gigi sulung hanya akan menimbulkan
efek yang sedikit atau tidak akan
menimbulkan maloklusi

Kebiasaan mengisap jari  masalah Tingkat keparahan gangguan ini


jika kebiasaan ini berlanjut sampai tergantung pada frekuensi, durasi
periode gigi permanen dan intensitas yang dilakukannya
Maloklusi yang ditimbulkan:

Open bite Protrusi Diastema

Insisivus bawah Lengkung maksila


linguoversi yang sempit
Adanya halangan pertumbuhan
Mekanisme Open bite anterior terjadi normal insisivus ke arah vertikal
akibat penempatan secara langsung dan erupsi berlebihan gigi
jari yang dihisap pada gigi insisivus posterior

Jari tsb menghalangi pertumbuhan Bila jari diletakkan di antara


insisivus maksila dan mandibula insisivus RA dan RB maka
sehingga gigi posterior bererupsi mandibula harus diturunkan untuk
melebihi yang semestinya mengakomodasi adanya jari
Tanda lain yang akan terlihat  Pergerakan gigi Kontraksi maxilla biasa terjadi  lengkung maxilla
insisivus atas ke arah labial dan gigi insisivus bawah ke gagal untuk berkembang karena perubahan
arah lingual keseimbangan antara tekanan pipi dan lidah

Ketika ibu jari diletakkan di dalam mulutlidah akan


Ibu jari yang diletakkan ke dalam mulut akan menekan
tertekan ke bawah dan menjauh palatum serta
permukaan lingual gigi insisivus RA dan pada
menurunkan tekanan lidah pada bagian lingual gigi
permukaan labial gigi insisivus RB
posterior RA

Tekanan otot pipi terhadap gigi posterior RA meningkat akibat


Anak yang secara aktif menghisap jari dapat
kontraksi muskulus bucinator selama menghisap  Hilangnya
menghasilkan daya yang cukup pada ujung gigi
keseimbangan daya yang diberikan oleh lidah pada permukaan
insisivus RA
lingual menyebabkan lengkung posterior maksila berkontraksi
crossbite posterior

Sehingga menjadi lebih protrusif dan gigi insisivus


bawah lebih retrusif  bertambahnya overjet dan Tekanan pipi terbesar terjadi pada sudut mulut dan
overbite semakin besar menyebabkan lengkung maksila berubah menjadi
bentuk V
Kebiasaan buruk oral ini dapat diperiksa dengan melihat
pembentukan callus, kebersihan jari tangan dan warna
kemerahan pada jari anak
• Penempatan ujung lidah diantara gigi insisivus
maksila dan mandibula saat penelanan, berbicara

Tongue
atau istirahat
• Suatu kondisi lidah berkontak dengan gigi saat
thrusting proses menelan
• Etiologinya yaitu faktor genetik, kebiasaan,
maturasional, retriksi mekanik dan gangguan
neurologi
Pola penelanan normal  bagian dorsum lidah menyentuh palatum, ujung lidah
ditempatkan di belakang insisivus maksila, gigi saling berkontak dan bibir
tertutup

Kebiasaan menjulurkan lidah pada anak-anak bisa terjadi karena perubahan


yang tertunda dari pola penelanan bayi (infantile swallow) ke pola penelanan
normal

Transisi dimulai sekitar umur 2 tahun dan selesai pada umur 6 tahun

Proses penelanan bayi berubah  penelanan normal saat gigi posterior desidui
erupsi, tetapi terkadang penelanan normal terlambat dan pola penelanan bayi
berlangsung dalam waktu yang lama sehingga terjadinya maloklusi
Tongue Thrusting...

Infantile Swallow Pola Penelanan normal


Mekanisme
Manifestasi oral  meningkatnya overjet, gigitan terbuka anterior
dan gigitan terbalik posterior

dorong lidah akan bergeraknya gigi anterior rahang atas ke


labial, diastema multiple bahkan kondisi gigitan terbuka

Pasien yang meletakkan lidahnya ke depan sehingga


memberikan tekanan yang terus-menerus pada gigi, meskipun
tekanan yang terjadi kecil tetapi berlangsung lama dapat
menyebabkan perubahan letak gigi baik dalam arah vertikal
ataupun horizontal
Mouth Breathing

Suatu keadaan abnormal yang terjadi


karena adanya kesulitan pengambilan dan Kebiasaan bernafas melalui mulut  paling
pengeluaran napas secara normal melalui sering menimbulkan kelainan pada struktur
hidung sehingga pernapasan dilakukan wajah dan oklusi gigi-geligi
melalui mulut
Hambatan sebagian atau keseluruhan pada
rongga hidung dapat menyebabkan kebiasaan
Obstruktif bernapas melalui mulut (polip, tumor jinak,
inflamasi kronis dan reaksi alergi pada
mukosa)

Anak yang bernapas melalui mulut karena


Penyebab kebiasaan akan berlanjut meskipun
Kebiasaan
mouth breathing penyumbatan rongga hidung sudah
dihilangkan

Anak yang morfologi bibirnya tidak dapat


Anatomi menutup sepenuhnya  pasien yang
memiliki bibir atas pendek
Pemeriksaan...
Pemeriksaan klinis Uji spesifik

Mirror test  Kaca mulut dua sisi diletakkan diantara hidung


dan mulut Jika berembun di sisi hidung menandakan anak
bernapas melalui hidungtetapi jika berembun di sisi oral
Gambaran klinis bibir menandakan anak bernapas melalui mulut
kering, rongga hidung
sempit, lip seal yang
tidak adekuat dan
gigitan terbuka anterior Water test  Anak diminta menahan air di dalam mulut
selama 3 menit Anak yang bernapas melalui mulut akan
sulit melakukan ini

Cotton test / Massler’s butterfly test  Kapas berbentuk


seperti kupu- kupu diletakkan diantara bibir atas dan dibawah
lubang hidung Jika kapas berkibar menandakan anak
bernapas melalui hidung
Pada saat bernafas lewat mulut bibir dalam keadaan istirahat tidak bertemu

Bernafas lewat mulut memerlukan posisi postural yang berubah dari mandibula
Mandibula diturunkan dan jarak interoklusal meningkat berlebihan, kepala akan
bertambah tinggi, posisi tulang hyoid semakin rendah, dan lidah akan bertambah ke
depan dan bawah

Posisi lidah yang ke depan mengakibatkan lengkung mandibula lebih mendapat


pelebaran ke arah lateral dibanding dengan lengkung maksila yang menjadi sempit oleh
karena pertumbuhannya tidak sempurnasehingga gigi posterior miring ke lingual

Tekanan lidah yang besar dan tahanan bibir atas yang kurang, memungkinkan gigi gigi
anterior rahang atas mengalami inklinasi berlebih ke labial
Hal ini yang menyebabkan anterior
Anterior open bite open bite pada anak yang bernafas
melalui mulut

Penutupan bibir pada anak yang bernafas melalui


Mouth breathing dapat mulut yaitu penutupan lidah-bibir bawah, di mana
mengakibatkan open bite ujung lidah berada pada incisal insicivus
dengan susunan gigi mandibula yang mencegah erupsi lebih lanjut dan
maksila yang sempit menghalangi perkembangan vertical dari segmen
insicivus tersebut
wajah adenoid  sindrom wajah panjang dan sempit, hidung dan jalan udara nasal
yang sempit, bibir lemah dengan bibir atas yang pendek, tahanan bibir yang tidak
adekuat, open bite, overjet yang berlebihan dan palatum sempit dengan bentuk huruf V
Perubahan pola pernapasan dapat mengubah
ekuilibrium tekanan pada rahang dan gigi dan
Maksila yang sempit dengan mempengaruhi pertumbuhan rahang dan posisi
palatum tinggi gigi

Hal ini dikarenakan kurangnya stimulasi muskulus yang normal


Lidah tergantung di antara lengkung
dari lidah dan tekanan yang meningkat pada kaninus dan area
maksila dan mandibula menyebabkan
molar pertama akibat tegangnya muskulus orbicularis oris dan
konstriksi segmen bukal sehingga
bucinator, segmen bukal maksila tidak berkembang dan
menyebabkan bentuk v maksila dan
memberikan bentuk v pada maksila dan palatum yang tinggi dan
palatum yang tinggi
pasien biasanya mengalami cross bite posterior
• Suatu kebiasaan menggigit kuku dan selain
menggigit-gigit kuku, pasien biasanya juga

Nail
menggigit jaringan di sekitar kuku dan
menimbulkan luka oleh karena itu kebiasaan
ini digolongkan kebiasaan masokistik
biting • Kebiasaan menggigit kuku dapat terjadi karena
tekanan emosional yang terjadi pada pasien
Jika tidak dihentikan kebiasaan ini dapat
menimbulkan kelainan ortodontik
Manifestasi oral rotasi,
minor crowded anterior dan
Nail biting abrasi pada gigi anterior
bawah dan kuku jari penderita
terlihat pendek dan kasar
• Suatu kebiasaan mengisap bibir yang tidak
normal yang dilakukan secara terus-menerus
Lip Sucking baik secara sadar maupun tidak  Umumnya
dilakukan pada bibir bawah mengenai gigi
anterior rahang atas

• Kebiasaan menggigit bibir yang tidak normal


yang dilakukan secara terus-menerus baik
Lip Biting secara sadar maupun tidak  Penyebab
kebiasaan mengisap bibir diduga karena faktor
lingkungan dan psikis
Kebiasaan mengisap bibir Kebiasaan menggigit bibir

Manifestasi maloklusi di dalam rongga mulut  proklinasi gigi insisivus


rahang atas, retroklinasi insisivus rahang bawah dan bertambahnya overjet
dan bibir kering, inflamasi, pecah-pecah dan kemerahan
Protrusif gigi anterior RA dan retrusif gigi anterior RB  disebabkan karena adanya bibir
diantara gigi anterior RA dan RB maka gaya gigi anterior RB diteruskan ke gigi anterior RA
dari arah lingual sedangkan gigi incisivus atas juga akan memberikan gaya ke gigi incisivus
bawah dari arah labial

Pasien dengan overjet yang besar memiliki kesulitan penelanan akibat tidak adanya anterior lip
seal  Hal ini disebabkan kondisi bibir atas yang inkompeten  sehingga pasien terbiasa
menempatkan bibir bawah di lingual gigi anterior RA untuk mendapatkan anterior lip seal

Hal itu menyebabkan muskulus mentalis memanjang untuk menarik bibir bawah ke atas 
sehingga terjadi hiperaktivitas muskulus mentalis
Saat mengisap bibir gigi insisif atas Pada beberapa kasus terjadi iritasi
akan terdorong ke atas dan ke depan kronis dan keretakan yang meluas
sehingga gigi menjadi protrusif, dari mukosa kulit dibagian bawah
vermilion border menjadi hipertropi bibir bawah

Bagian bawah bibir antara gigi rahang atas dan rahang


Tekanan yang terus menerus
bawah dapat menggerakkan insisif atas kearah labial
dari bibir bawah dapat
dan insisif bawah ke lingual sehingga terjadi open bite
membuat pola pertumbuhan
dan jaringan perioral lainnya mengalami pecah-pecah
yang abnormal
atau luka akibat sering dibasahi
Bruxism
• istilah yang digunakan untuk
mengindikasikan kontak non-fungsional
gigi yang meliputi clenching, grinding,
dan tapping dari gigi dan berlangsung
secara sadar dan tidak sadar
• Bruxism dapat menyebabkan beberapa
komplikasi dental, oral, maupun fasial
Etiologi bruxism Faktor lokal

Faktor sistemik

Tekanan emosi yang tidak dapat di


tunjukan oleh pasien seperti rasa takut,
marah, dan penolakan, perasaan
Faktor psikologis tersebut disembunyikan dan secara
tidak sepenuhnya sadar diekspresikan
melalui berbagai cara seperti
menggeretakkan gigi

Faktor pekerjaan
Mekanisme Bruxism...

Gigi yang terkikis pada


Menurunkan penderita bruxism
Mekanisme bruxism yang
petumbuhan vertical dari menyebabkan pengurangan
terjadi pada saat masa
maksila posterior dan jarak antara rahang atas dan
kanak-kanak akan
proses pembentukan rahang bawah, sehingga
menyebabkan erupsi yang
alveolar mandibula yang mengurangi dimensi vertikal.
tidak komplit pada gigi
menghasilkan kenaikan Penurunan dimensi vertikal
posterior
overbite anterior bermanifestasi pada deep-
overbite pada gigi anterior
• Postural habit adalah kebiasaan yang dilakukan secara
tidak sengaja dan bersifat konstan
• Postur tubuh yang salah  kebiasaan yang terjadi
bertahun-tahun dan seringkali tidak disadari  dapat
Postur tubuh menyebabkan ketidakseimbangan sendi dan otot, yang
pada akhirnya menyebabkan keluhan nyeri pada
sistem stomatognati dan struktur di sekitarnya
• Kesalahan postur tubuh dapat terjadi seperti Chin
Propping, Face Leaning dan Abnormal Pillowing
Chin Propping

• Kebiasaan menopang dagu yang tidak disengaja


dilakukan
• Kebiasaan menopang dagu berupa tekanan
ekstrinsik yang dapat menyebabkan deep
anterior (closed bite)
Mekanisme
Kebiasaan chin propping yang
dilakukan dalam 1 posisi, dagu
Gigi-gigi pada sisi mandibula yang
penderita dapat membengkok ke
deviasi akan mengalami crossbite
arah gaya tekan dan menghasilkan
posterior
asimetri wajah serta deformitas
maksilofasial

Berat keseluruhan kepala terpusat Hal ini dapat menyebabkan


pada tangan yang menyangga dagu, perubahan arah pertumbuhan
sedangkan bagian anterior mandibula pada anak-anak dan
mandibula menerima tekanan reaksi menghasilkan asimetri wajah serta
(reaction force) deviasi lateral mandibula
Chin Propping....

Telah dilaporkan bahwa Jika mandibula yang terus Dagu dapat


kebiasaan jangka panjang menerus ditempatkan dibengkokkan dalam
menopang dagu dibawah tekanan lateral arah gaya sehingga
menyebebkan leher kondilus yang signifikan untuk terjadi keasimetrisan
membungkuk berapa tahun wajah
Face leaning Abnormal Pillowing
• Kebiasaan menyandarkan wajah pada satu • Kebiasan tidur sebelah sisi kanan atau kiri
sisi dengan tumpuan tangan wajah
• Mekanisme Kebiasaan face leaning • Mekanisme secara normal  anak tidak
menyebabkan  maloklusi unilateral pada berbaring dalam satu posisi selama tidur
lengkung RA  pergerakan gigi maksila • Pergerakan ini biasanya tidak disadari dan
pada sisi yang tertekan ke arah lingual menghasilkan refleks untuk mencegah
• Berat keseluruhan kepala ditransfer ke RA gangguan tekanan dengan sirkulasi
dan terpusat pada benda-benda yang • Kebiasaan ini dapat menyebabkan tulang
menekan; misalnya pada tangan cranial menjadi rata dan asimetri wajah
• Hal ini jarang terjadi pada mandibula pada bayi
perlekatan mandibula yang rigid dan dapat
bergerak menghindari tekanan
Prosedur Manajemen Oral Habit

Metode Psikologis
Bergantung pada durasi, frekuensi dan perkembangan osteogenik

Metodeperasa
Metode ekstra oral meliputi: memberikan Ekstra-Oral
yang tidak enak/pahit pada jari-jari anak,
memberikan sarung tangan atau membungkus tangan dan jari-jari anakmemberikan
penghargaan kepada anak untuk mengurangi oral habit

Metode Intra-Oral

Berupa alat ortodontik yang dibuat oleh dokter gigi


Perawatan pada Digit Sucking dan Thumb Sucking

Alat fungsional
Alat fungsional cekat
Thumb splint lepasan  palatal crib
Bluegrass Appliance
Perawatan Tongue Thrusting

Pemakaian alat memandu


Terapi Myofungsional: Terapi mekanis
posisi lidah yang benar

• Latihan menelan dan postur lidah • Jika pasien sudah akrab dengan • Baik alat cekat dan lepasan (cribs
yang benar posisi lidah baru, maka alat atau rakes) dapat dibuat untuk
• Pasien diajarkan pola menelan diberikan untuk melatih posisi menahan gerakan lidah ke anterior
normal dengan meminta pasien lidah yang benar selama menelan dengan tujuan
untuk menjaga ujung lidah pada • Tongue trainer dapat membantu untuk melatih bagian belakang
perbatasan palatum lunak dan dalam posisi yang benar lidah lidah ke posisi superior posterior di
keras dengan bantuan dari tongue tag rongga mulut
• Latihan otot lidah dapat membantu • Tongue guard untuk mencegah • Peralatan ini cenderung memaksa
dalam untuk beradaptasi dengan memajukan lidah. Dapat juga lidah ke bawah dan belakang
pola menelan baru digunakan untuk meningkatkan selama menelan. Cribs ditempatkan
kebiasaan mulut pernapasan di palatal berfungsi sebagai dinding
penghalang lidah selama
menyodorkan (thrusting)
Pemilihan Alat
• Lingual arch yang disolder dengan taji yang pendek dan tajam dapat
diadaptasikan dengan baik, akan menjaga posisi lidah dengan benar saat
1 menelan

• Oral screen untuk pasien kooperatif


2

• Alat lepasan dengan tongue spur atau spikes dapat digunakan juga pada pasien
kooperatif
3

• Crib cekat dapat dipakai bersamaan dengan alat korektif cekat


4
Perawatan Tongue Thrusting...

Tongue guard Removable crib Fix crib


Manajemen Perawatan Mouth Breathing
Mengeliminasi faktor yang mengakibatkan terjadinya obstruksi nasal sehingga menyebabkan pasien
bernapas melalui mulut

Rapid Maxillary Expansion (RME) ditemukan dapat meningkatkan aliran udara nasal dan
menurunkan resistensinya karena terjadi pelebaran pada ruang intranasal akibat dinding luar
rongga hidung yang bergerak menjauh

Pasien diinstruksikan untuk bernapas dengan keadaan mulut tertutup dan bibir berkontak yang
dapat dicapai melalui latihan otot

Oral screen dengan breathing holes dapat digunakan untuk mengoreksi mouth breather habitual
di mana lubang-lubang yang ada secara perlahan ditutup sesuai perkembangan perawatan

Maloklusi dikoreksi dengan perawatan simtomatis menggunakan alat mekanis atau fungsional
Manajemen Perawatan Mouth Breathing...

Rapid maxillary expansor screw


Oral screen  membantu melatih dan
memperkuat otot bibir, dapat digunakan pada
latihan bibir untuk meningkatkan tonusnya,
serta untuk mengoreksi labioversi ringan dari
gigi anterior maksila
Manajemen Perawatan Bruxism
• Obat seperti vapocoolant (etil klorid) untuk nyeri pada TMJ, injeksi anestesi lokal pada
area TMJ untuk menganastesi otot-otonya dan obat penenang serta obat pengurang
1. ketegangan otot

• Occlusal adjusment untuk mengoreksi rahang ke keadaan relaks selama pergerakan


fisiologis. Dapat pula disertai dengan bite plane
2.

• Restorasi dimensi vertikal yang hilang dengan mahkota tuang/ mahkota stainless steel
3.

• Bite plane/ occlusal splint/bite guards pembimbing bidang oklusal, biasanya terbuat
dari resin akrilik dan didesain menutupi seluruh permukaan aklusal dan insisal gigi
4.
Alat ini kurang dianjurkan ukurannya relatif besar
dan membutuhkan beberapa waktu kunjungan untuk
Full-mouth
melakukan penyesuaian yang diperlukan dalam rangka
occlusal splint
mencapai hubungan simultan pada semua gigi yang
berlawanan untuk menghambat terjadinya bruxism

Alat ini digunakan  mencegah gigi posterior tidak


menyentuh permukaan oklusal pada saat terjadi
Bite Plane/occlusal gerakan mandibula. Anterior splints memerlukan
splint: Anterior splints.
waktu kunjungan yang minimal kontak dengan
hanya 2 sampai 4 gigi saja yang diperlukan untuk
mencapai efek penghambatan pada bruxism

Plat yang dibuat untuk menutupi permukaan oklusal


Night Guard/
gigi Alat ini dipakai ketika tidur untuk menghentikan
Occlusal guard
kebiasaan bruxism dan clenching habit ketika tidur
Manajemen Perawatan dengan lip sucking :

Latihan bibir Memainkan alat musik tiup Lip bumper

• Latihan bibir yang dapat • Alat musik tiup dapat • Mendapatkan ruang pada
dilakukan adalah memperkuat otot-otot bibir lengkung untuk mengkoreksi
memanjangkan bibir atas dan memberikan tekanan kondisi gigi berjejal, gigi molar
melewati gigi incisivus dan dengan arah yang benar rotasi, mengontrol kehilangan
menempatkan bibir bawah di penjangkaran, memperbaiki
atas bibir atas aktivitas otot-otot bibir
• Kebiasaan menghisap bibir
dicegah dengan labial shield
pada alat ini Posisi bibir
bawah akan terkoreksi
Penggunaan lip bumper appliance  bumper dicekatkan pada molar
tube yang ada pada molar band untuk mencegah pasien melepasnya dan
kontrol disarankan 1 minggu sekali untuk dilepas dan dibersihkan
Manajemen Perawatan Nail Bitting

Memberikan perasa
tertentu pada kuku Memakai sarung tangan/ plester pada jari
Kunci penghentian  (bahan kimia yang aman kuku, memotong kuku secara berkala, fidget
motivasi pasien dan tidak beracun yang ring (alat mengalihkan kebiasaan akibat
rasanya tidak enak  rasa gugup)
asam/ pahit)
Manajemen Perawatan Postural Habit

Sebelum terjadi maloklusi Sesudah terjadi maloklusi

Deep bite anterior bite plane,


Edukasi anak
Bionator

Crosbite posteror ekspansi


Kerja sama orang tua reminder
maksimum ( Quad helix, Rapid
palatal expander)

Pemberian award kepada anak


berhasil
THANKYOU...

Anda mungkin juga menyukai