Anda di halaman 1dari 30

NAMA KELOMPOK

1. JINAN ABIYATUN NISA


2. HASNA NABILA
3. BERLIANA ESTU F
4. DESTI YULIA
5. JUMIATI
6. AFRIZA DINDA
7. BERLIANA ESTI W
8. SITI HALIMAH AMINY
9. TARLIS SAPTONO
10. HALIMAHTUSSADIAH
 Definisi: Program yang berguna untuk
mengetahui resiko karies
 Tujuan :
 Interaksi faktor resiko karies
 Persentase kemungkinan menghindari karies gigi
 Resiko karies berbentuk grafis
 Agar perawatan pencegahan karies tepat sasaran
 sesuai resiko yang paling dominan
 Berpengaruh secara langsung
 Attack : plak, bakteri, diet
 Defence : saliva, fluoride
 Berpengaruh tidak langsung
 Sosioekonomi, dll

Yang menjadi acuan pada cariogram adalah faktor


resiko yg berpengaruh secara langsung dengan
mempertimbangkan dosis, frekuensi dan durasi
faktor resiko tersebut
WARNA PADA BEBERAPA SEKTOR
• Hijau : persentase kemungkinan
menghindari karies

• Biru gelap : diet (kombinasi antara


jenis & frekuensi diet

• Merah : bakteri (kombinasi antara


jumlah plak & streptococus mutan

• Biru terang : kombinasi fluoride,


sekresi saliva & kapasitas buffer saliva
(kerentanan)

• Kuning : kombinasi past caries


experience & penyakit sistemik yg
berhubungan dng karies (keadaan lain
yang berpengaruh)
 Start Program :
Program kariogram hanya dapat
diunakan pada komputer berbasis windows.
Kemudian ikuti petunjuk dan klik simbol ‘start’
pada kariogram.
 Fungsi
Mengklik ikon yang terdapat pada ujung kiri
atas layar yang terdapat beberapa informasi
sebagai berikut :
1. Exit = keluar dari program
2. New = screen baru utk pasien baru
3. About = keterangan ttg program
4. Help = informasi tambahan ttg cara penggunaan
program
5. Notes = data pasien
6. Preliminary interpretation and proposed measures =
preventif dan perawatan klinis yang dapat
dilakukan, berdasarkan skor yang didapat
7. Print = utk print cariogram
Untuk mendaftar pasien baru, Klik ikon
“notes” pada ujung kiri atas program.
 Input informasi pasien
Untuk mendaftar pasien diperlukan beberapa
data yaitu Nama, nomor, tanggal, dan pemeriksa.
 Klik OK
 Detail data pasien akan
terinput pada bagian atas kiri
screen.
 Informasi ini tidak dapat di
save, sebaiknya diprint dan
dijadikan 1 dengan data
cariogram
 Lakukan setting pada country/area dan group
 Pemilihan standard/low/high risk dilakukan
berdasarkan beberapa pertimbangan.
 Country/area = contoh, Utk negara tanpa fluoridasi fluor
digunakan pilihan  standard set
 Group = high risk = contoh, pasien lanjut usia dengan
permukaan akar gigi terpapar/terbuka dalam rongga
mulut.
 Isiskor dibawah dengan cara merubah angka
atau klik tanda panah
 Utk mengetahui keterangan tiap faktor,
letakkan kursor pada nama faktor resiko
 Setelah semua skor dimasukkan, maka akan
keluar diagram dibawah.

 Klik no 6
preventif dan perawatan klinis yang dapat
dilakukan,berdasarkan skor yang didapat. Dicatat
dan dikomunikasikan kepada pasien.
 Klik no 7 untuk melakukan print out

 Klik
kedua opsi, pilih print warna atau hitam
putih kemudian Klik OK
 Untuk melakukan “save” pada cariogram,
lakukan copy paste gambar cariogram pada
ms. Words, atau gunakan “snipping tool”
 Print out juga bisa dilakukan setelah data
dari cariogram dipindahkan ke ms.Word.
 Riwayat karies dimasa lalu, kavitas,
tumpatan, dan gigi yang hilang karena karies
(DMFT)
 DATA YANG DIBUTUHKAN :
 DMFT = dibandingkan dng indeks standar DMFT
menurut WHO
 Karies baru dalam waktu 1 tahun
 D = decay : jumlah gigi permanen karies yang masih
dapat ditumpat
 M = missing : jumlah gigi permanen yang telah/harus
dicabut karena karies
 F = filing : jumlah gigi permanen yang telah ditambal
dan masih baik
Klasifikasi jumlah skor DMFT menurut WHO adalah sebagai
berikut :

0-1.2 Sangat rendah


1.2-2.6 Rendah
2.7-4.4 Sedang
4.5-6.5 Tinggi
> 6.6 Sangat tinggi
 Penyakitatau kondisi tertentu yang dapat
meningkatkan resiko terjadinya karies.
 Beberapa penyakit atau kondisi dapat
mempengaruhi proses karies secara
langsung/tidak langsung melalui :
 Saliva (pembentukan dan komposisi)
 Pola makan
 Obat2an
 DATA YANG DIBUTUHKAN :
 Riwayat medis
 Obat – obatan
Contoh penyakit :
 Penyakit atau kondisi pada masa kecil yg dapat
mempengaruhi pembentukan enamel
 Penyakit autoimun : sjogrens syndrome
 Obat2an yang berpengaruh pd saliva
 Radiasi kepala-leher
Contoh kondisi :
 Pasien dengan disabilitas /cacat
 Pasien dengan daya penglihatan rendah
 Diet berpengaruh penting dalam
perkembangan karies gigi.
 Diet kariogenik (sukrosa, glukosa, fruktosa)
 minuman manis (dari gula), makanan
lengket & manis (coklat, biskuit,roti, kue),
permen,dll.
 Diet non kariogenik  Pemanis buatan yg
non kariogenik (cyclamate, aspartam,
sakarin, sorbitol, xylitol, isomalt), makanan
berserat (buah, sayuran, dll)
 DATA YANG DIBUTUHKAN : riwayat diet
Diet, frekuensi
 Estimasi rata – rata jumlah makanan dan snack
perhari
 Snack kecil seperti biskuit atau permen dapat
meningkatkan produksi asam dalam rongga
mulut. Snack yang sifatnya non kariogenik atau
air putih tidak dihitung dalam frekuensi diet
 DATA YANG DIBUTUHKAN : hasil kuesioner (recall
24 jam / recall 3 hari)
 Beberapa cara utk mengetahui frekuensi diet :
 Interview : recall 24 jam
 Catatan pola makan dan frekuensi selama 3 hari.
 Perhitungan plak menggunakan indeks
Silness-Loe Plaque Index (PI).
 Plak pada gigi yang berjejal sulit untuk
diangkat  masuk pertimbangan
 DATA YANG DIBUTUHKAN : indeks plak
 Streptococcus mutans & sobrinus merupakan
bakteri yang berperan pada proses karies
 Pasien yang akan dilakukan tes pengukuran
sobrinus mutan harus memenuhi syarat
berikut :
 Dalam kondisi sehat
 Tidak boleh konsumsi antibiotik dalam rentang
waktu 1 bulan
 Fluoride merupakan salah satu faktor
pertahanan gigi terhadap karies
 Data pemakaian fluoride didapat dari
interview dengan pasien
 Pengukuran jumlah sekresi saliva yang digunakan
pada cariogram adalah yang di stimulasi
 Berkurangnya jumlah sekresi saliva berpengaruh
pada menurunnya kualitas saliva
 Kondisi yang dapat menurunkan jumlah sekresi
saliva :
 Medikasi
 Terapi radiasi pada kepala dan leher
 Batu pada saluran saliva
 Anorexia nervosa
 Penyakit autoimun (sjogren syndrome)
 Diabetes mellitus
 Syarat :
 Dilakukan diawal perawatan, atau di jadwalkan
terpisah dengan perawatan lain
 Pasien diinstruksikan jika ingin makan, merokok
atau menyikat gigi harus dilakukan 1 jam
sebelum perjanjian tes sekresi saliva
 Pasien diinstruksikan untuk duduk tegak namun
tetap rileks dan tenang

 Perhitungan kuantitas saliva (skala ml) dibagi


5 menit = ml/menit, kemudian disesuaikan
dengan skor.
 Merupakan pengukuran untuk mengetahui
kualitas saliva
 Saliva memiliki fungsi diantaranya untuk
proteksi gigi dan mukosa, self cleansing
rongga mulut dan buffer
 Buffer = mengembalikan pH saliva yang asam
ke pH normal.
 DATA YANG DIBUTUHKAN :
 Hasil pemeriksaan kapasitas buffer saliva dengan
Dentobuff Strip atau dengan produk GC
 Clinical judgment adalah pendapat klinis dari dokter sangat
bersifat subyektif.
 Pendapat klinis ini didasarkan pada opini dokter terhadap :
 Kooperatif pasien dalam upaya preventif
 Kondisi diet pasien -> misal, ada kemungkinan pasien
merubah pola diet menjadi lebih baik atau lebih buruk.
 Pendapat dokter terhadap cariogram
 faktor lain yang mempengaruhi resiko karies, yang
mungkin tidak tercakup pada cariogram (sosioekonomi,
gaya hidup, edukasi, pekerjaan)
 Clinical judgement harus diskor paling terakhir, setelah
klinisi melihat hasil cariogram yang tersusun dari faktor yang
sudah dijelaskan diatas.

Anda mungkin juga menyukai