Anda di halaman 1dari 3

Review : Behavior Management Techniques in Pediatric Dentistry

Roberts, J.F., Curzon, M.E.J., Koch, G., and Martens, L.C. 2010. Behavior Management
Techniques in Pediatric Dentistry. European Archives of Pediatric Dentistry. 11 : 166 – 174

A. Pengantar
Manajemen perilaku merupakan teknik yang digunakan dokter gigi untuk
mengatasi kecemasan anak dalam perawatan kedokteran gigi atau dental treatment.
Manajemen ini disepakati sebagai kunci keberhasilan dari perawatan gigi anak yang
akan dilakukan untuk membangun dan memelihara komunikasi dengan anak, orang
tua, dan dokter.
Dalam manajemen anak terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan yaitu :
a. Komunikasi merupakan teknik yang paling awal digunakan untuk
memanajemen perilaku kecemasan anak dalam kedoktera gigi. Pembentukan
komunikasi sangat penting dalam manajemen anak untuk mengelola perilaku
anak dalam perawatan kedokteran gigi. Selain itu komunikasi dengan orang
tua juga sangat penting dimana dalam melakukan prosedur perlu adanya
pemahaman dan perijinan dari orang tua.
Pengaruh orang tua dalam manajemen perilaku anak, menurut Freeman
terdapat hubungan antara orang tua terhadap perilaku anak yang menunjukan bahwa
apabila orang tua yang berperan aktif dalam denal treatment atau orang tua ikut
cemas saat anak dilakukan perawatan maka akan memberikan pengaruh negatif
terhadap perilaku anak dan apabila orang tua memberikan sikap yang pasif atau tidak
ikut cemas saat anak dilakukan perawatan gigi maka akan memberikan pengaruh
positif terhadap perilaku anak. Namun saat ini sangat diperlukan keterlibatan orang
tua dalam mengelola perilaku anak.
Manajemen perilaku anak diberikan sebelum diberikannya perawatan gigi
supaya dapat tercapainya keberhasilan dalam melakukan prosedur dental treatment,
sebelum dilakukan manajemen perilaku terhadap sebaiknya meminta persetujuan
orang tua dan menjelaskan prosedur dental treatment terlebih dahulu supaya dapat
mencegah perilaku yang tidak diinginkan seperti peringatan secara verbal, voice
control.
B. Teknik-teknik yang dapat diterima dalam manajemen perilaku :
1. Desensitasi
Teknik ini digunakan dokter gigi anak dalam mengatasi kecemasan pada anak saat
dilakukan dental treatment, dengan cara menunjukan kaca mulut atau probe yang
digunakan sebagai obat anastesi. Teknik ini dapat digunakan untuk semua pasien anak.

2. Tell Show Do
Teknik ini dilakukan dengan mengenalkan, menunjukan dan melakukan prosedur dental
kepada anak. Teknik ini digunakan untuk mengurangi kecemasan dan memperkenalkan
alat-alat kedokteran gigi yang akan digunakan. Teknik ini diberikan kepada anak yang
pertama kali ke dokter gigi.

3. Modelling
Teknik ini dilakukan dengan mememberikan contoh atau permodelan saudara pasien
yang dilakukan dental treatment maka pasien akan mengikuti perilaku saudaranya dan
mau melakukan perawatan gigi. Teknik ini untuk mengurangi kecemasan dan diberikan
pada anak yang baru pertama kali ke dokter gigi.

4. Reinforcement
Teknik ini dilakukan untuk memberi penguatan positive dengan memberikan reward atau
pujian kepada pasien seperti “good job” agar anak bisa mengulangi instruksi dokter
dengan baik. Teknik ini digunakan untuk mengurangi tingkat kecemasan anak.

5. Voice Control
Teknik ini lebih mengedepankan bagaimana dokter menggunakan bahasa yang sesuai dan
mudah dipahami oleh pasien sehingga dapat memanajemen perilaku anak dengan baik.

C. Teknik manajemen perilaku yang kontroversial :

1. Restraint
Teknik yang mambatasi gerakan dari anak secara fisik agar prosedur perawatan gigi
dapat dilakukan dan mengurangi kemungkinan cedera pada anak. Dimana teknik ini
dilakukan dengan menjaga kepala anak dengan satu tangan dan tangan lainnya
melakukan prosedur, atau hingga mengikat tubuh si anak.

2. Body wrapping
Teknik yang menggunakan gerakan bahasa tubuh untuk mengurangi tingkat
kecemasan. Teknik ini biasanya digunakan untuk melakukan sedasi atau anastesi.

3. Hand Over Mouth ( HOM)


Teknik ini digunakan apabila teknik-teknik manajemen perilaku lainnya tidak
berhasil dilakukan ,pasien sangat tidak kooperative, serta pasien yang sulit untuk di
kendalikan. Teknik ini dengan cara pasien di kendalikan dengan memegangi dengan
tangan saat dilakukan dental treatment.
Indikasi HOM :
- Ketika pengobatan segera atau diagnosis diperlukan dan pasien tidak mampu
untuk bekerja sama
- Untuk menjamin keamanan dari kedua pasien dan staf gigi,
- Untuk mengontrol gerakan spontan dengan pasien dibius,
- Ketika sedasi atau anestesi umum tidak tersedia atau diizinkan olehorang tua.
- Untuk menjalin komunikasi dengan anak-anak histeris atau marah,dalam
perkiraan usia kisaran berusia 3-8 tahun dan dengan anak-anak yang mampu
komunikasi yang efektif.
Kontraindikasi HOM
- Ini benar-benar kontraindikasi dilakukan pada anak dengan kapasitas mental dan
kempauan bahasa yang berarti tidak memungkinkan untuk dilakukan komunikasi
dengan efektif.

D. Kesimpulan
Berbagai macam teknik manajemen perilaku tersedia untuk dokter gigi anak.
Dalam memilih teknik manajemen perilaku harus memperhatikan persyaratan
budaya, filosofis, dan hukum dalam prakter dokter gigi untuk mencapai komunikasi
yang baik antara anak, orang tua, dan dokter gigi, serta dapat tercapainya prosedur
perawatan yang optimal.

Anda mungkin juga menyukai