STEP 1

- Lesi polipoid : neuplasma jinak yang biasanya disebabkan karena peradangan pada mukosa atau
gangguan maturasi biasanya bertangkai apabila dia tahap parah sampai perdarahan.
Lesi yang tumbuh pada zona pulpa dan mukosa merah pucat biasanya disertai perdarahan
spontan.
- Polip : tumor yang muncul dari membrane mukosa (pulpa)

STEP 2
1. Apa diagnosis banding dari lesi polipoid?
2. Bagaimana etiopatogenesis dari scenario?
3. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus di scenario?
4. Apa saja manifestasi klinis dari lesi polipoid?
5. Apa saja gejala yang timbul dari lesi polipoid?
6. Bagaimana histopatologi dari lesi polipoid?
7. Apa saja macam – macam dari polip?
8. Bagaimana penegakan diagnosis dari lesi polipoid?
 9. Apa saja macam penyakit pulpa?
10. Apa diagnosis dari scenario diatas?
11. Bagaimana gambaran radiologis dari diagnosis pada scenario?

STEP 3
1. Apa saja macam penyakit pulpa?
a. Pulpitis reversible : infeksi pulpa yang apabila penyebabnya dihilangkan nnti akan
hilang. Sakita apabila ada rangsangan.
b. Pulpitis irreversible : apabila penyebabnya dilhilangjan maka tidak bisa lembali
normal spt semula. Nyeri spontan pada malam hari. Gejala klinis nyeri menyebar
pada region lain (nyeri alih), biasanya pada kontra rahang nya.
c. Pulpitis irreversible hiperplastik (cronic hiperplastic pulpitis) : peradangan pulpa
yang akan membentuk jaringan granulasi sebegai respon dari inflamasi.
Ditemukan pada gigi decidui dan permanen muda karena ruang pulpa masih
lebar dan pembuluh darahnya masih banyak. Disebabkan karena
mikroorganisme, mekanik, dan trauma. Vitalitas (+)

d. Nekrosis pulpa : kematian pada jaringan pulpa. Akan dilakukan pengangkatan

pada jaringan pulpa.
2. Apa diagnosis dari scenario diatas?
- Pulpitis irreversible hiperplastik : karena dari radiografi 1/3 mahkota, dari gejalanya
nyeri pada saat makan (nyeri karena tekanan mekanik).
- Kronik hiperplastik pulpitis : adanya perdarahan, polip pulpa sampai ke daerah
proximal.
3. Bagaimana penegakan diagnosis dari lesi polipoid?
Pemeriksaan subjektif :
Anamnesis : onset, letak sakitnya,riwayat medis, penyebab penyakit,
Pemeriksaan objektif :
- vitalitas (memeriksa kondisi pulpa) apada anak menggunakan transmited light (menggunakan
cahaya laser yang ditujukan pada gigi decidui untuk melihat aliran pada pulpa)
- sondasi (untuk kedalaman sampai dentin jika menggunakan sonde, apabila dipulpa
kontraindikasi menggnakan sonde karena dapat menyebabkan perforasi) tidak perlu untuk
karies yang sudah mencapai pulpa.
- perkusi (diketukan dengan gagang instrument pada gigi yang sehat kemudian pada gigi yang
dicurigai)
- palpasi (untuk mengetahui adanya lesi pada gingival atau tidak)
Pemeriksaan penunjang apabila diperlukan : radiografi, histopatologi dengan eksisi
pada bagian yang mengalami pembngkakan

4. Apa diagnosis banding dari lesi polipoid?

- Polip gingiva bedanya ditemukan pada kavitas kelas 2, warna sama dengan jaringan sekitar,
permukaan halus, disebabkan karena rangsangan mekanik dan trauma. Bersumber dari
gingival,mudah berdarah karena epitel tipis, dan vaskularisasi tinggi.
Cara membedakan antara polip pulpa dengan polip gingival dilihat pada tangkainya apakah
bersumber dari gingival atau pulpa.
Bisa muncul pada tengah kavitas karena pada akar ganda

5. Apa saja gejala yang timbul dari lesi polipoid?

- Nyeri pada saat terkena rangsangan
- Perdarahan spontan
- Adanya tonjolan pada daerah pulpa
- Lesi kemerahan
- Asimtomatik (karena hanya terjadi apabila ada rangsangan)
6. Bagaimana etiopatogenesis dari scenario?
Etiologi :
Adanya karies yang besar  rangsangan mekanik , trauma, mikroorganisme (sampai
tubulus dentin)  invasi mikroorganisme  inflamasi  inflamasi kronis
peningkatan permeabilitas  tumbuhnya jaringan granulasi sbg pertahanan 
permukaan epitel yang tipis  perdarahan spontan
Biasanya terjadi pada anak karena pulpa masih lebar dan pembuluh darah masih
banyak
Contoh dari rangsangan mekanik dan trauma nya!
Karies :
- Mikroorganisme
- Host
- Anatomi gigi
Overhanging penambalan : karena saat mengunyah beban penguyahan diseluruh
permukaan gigi  trauma terus-menerus  granulasi  permukaan epitel tipis 
perdarahan. gigi berlubang yang sudah ditumpat dengan tumpatan yang
overhanging.
-
7. Bagaimana histopatologi dari lesi polipoid?Disertai gambar
Tertutupi oleh epitel skuamosa yang bertingkat. Pada gigi decidui lapisan epitelnya
lebih berstrata drpd permanen.
8. Bagaimana gambaran radiologis dari diagnosis pada scenario?
Adanya gambaran radiolusen di 1/3 mahkota
Tidak adanya gambaran patologi pada radikular
9. Bagaimana penatalaksanaan dari kasus di scenario?
Macam – macam pulpotomi dan pulpektomi dan prosedurnya
Dilakukan tindakan pulpotomi vital karena masih vital dan ada gambaran radiolusen
di periapikal diambil polipnya
Indikasi :
 -masih ada yang bisa direstorasi
-pasien masih ingin mempertahankan giginya
-tidak ada gamb patologi dari radikular
-tidak adanya abses
-akarnya masih tersisa 2/3
Kontraindikasi :
-perdarahan spontan
-tidak bisa dilakukan restorasi lagi
-gamb radiografis sampai ke radikular
Prosedur

Lakukan pengangkatan/eksisi polip dengan excavator, kuret universal  irigasi

dengan NaOCl 
Topical analgesic  diisolasi dengan rubber dam  pengangkatan jaringan karies 
menentukan tempat untuk melubangi pulpa  membuka atap pulpa dan mengambil
isi kamar pulpa  pemberian cairan formochresol selama 5 menit  dimasukan
jaringan dengan zinc oxide eugenol  direstorasi
10. Apa saja macam – macam dari polip?
Polip gingival
Polip pulpa
STEP 4
LI :
1. Bagaimana etiopatogenesis dari scenario? Contoh dari rangsangan mekanik dan
trauma nya!
2. Macam – macam pulpotomi dan pulpektomi dan prosedurnya!