Disusun oleh :
SEMARANG
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN TUTORIAL
SGD 7 LBM 3
PENDAHULUAN
Makanan tercemar masuk melewati mukosa, epitel usus , antigen akan dikenali
endositosis bakteri Sel dendritik akan mengenalkan ke CD4 t sell naif ..
CD Th
IL 4 merangsang sel B IgE tergranulasi sel mast histamin,kemokin
aktif kenaikan permeabilitas
1,2 menyebabkan :
- sekresi mukus di usus naik , tanpa diimbangi absorbsi makanan
- hausira motilitas usus naik , hiperperistatik
- pergerakan makanan cepat , sekret usus juga ikut keluar
5. Bagaimana cara mendeteksi jika didalam tubuh kita terdapat infeksi bakteri
ekstraseluler?
Jika ada infeksi bakteri maka tubuh kita akan memberi respon untuk melawan
tubuh dapat juga dilakukan test Evaluasi laboratorium pasien tersangka diare
infeksi dimulai dari pemeriksaan feses adanya leukosit. Kotoran biasanya tidak
mengandung leukosit, jika ada itu dianggap sebagai penanda inflamasi kolon baik
infeksi maupun non infeksi. Karena netrofil akan berubah, sampel harus diperiksa
feses menunjukkan inflamasi kolon. Positip palsu dapat terjadi pada bayi yang
minum ASI.
Pada suatu studi, laktoferin feses, dideteksi dengan menggunakan uji aglutinasi
dideteksi dengan biakan kotoran. Biakan kotoran harus dilakukan setiap pasien
test lekosit feses atau latoferin positip, atau keduanya. Pasien dengan diare
berdarah yang nyata harus dilakukan kultur feses untuk EHEC O157 : H7.1
Pasien dengan diare berat, demam, nyeri abdomen, atau kehilangan cairan harus
diperiksa kimia darah, natrium, kalium, klorida, ureum, kreatinin, analisa gas
Peta Konsep
DIARE
BAKTERI
INTRASELULER EKSTRASELULER
ADAPTIF INNATE
BAB III
KESIMPULAN
Diare merupakan sebuah penyakit yang ditandai dengan keluarnya feses
berubah menjadi lembe atau cair biasanya terjadi paling sedikit sebanyak 3 kali dalam
24 jam. Diare biasanya disebabkan oleh makanan yang terpapar virus, bakteri maupun
parasit. Dalam pembelajaran ini khususnya akan dibahas diare yang disebabkan oleh
infeksi bakteri.
Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ada dua yaitu bakteri intraseluler dan
bakteri intraseluler. Bakteri intraseluler adalah bakteri yang mampu untuk hidup dan
bereplikasi didalam sel-sel fagosit. Sedangkan bakteri ekstraseluler adalah bakteri
yang mampu membelah diri di sel host,contohnya pada sirkulasi jaringan ikat
ekstraseluler dan berbagai macam ruang antar jaringan seperti saluran gastrointestinal
dan saluran genitourinaria.
Untuk mengeliminasi atau melawan bakteri tubuh akan memberi respon imun,
respon imun dibagi menjadi dua yaitu respon imun innate dan respon imun adaptif.
Respon imun innate untuk bakteri yaitu dengan fagositosis dan respon imun adaptif
dengan menggunakan sel B dan sel T.
Untuk mengetahui jika didalam tubuh terdapat infeksi bakteri maka bisa di test
dengan menggunakan pemeriksaan feses yang dilakukan di laboratorium. Selain
pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium untuk mengetahui adanya infeksi bakteri
tubuh juga akan memberi pertanda seperti demam, adanya inflamasi, dan pusing.
DAFTAR PUSTAKA