Anda di halaman 1dari 11

Laporan Kasus

RESTORASI KELAS V GIC

Supervisor:
drg. Dian Noviyanti Agus Imam, M.DSc

Oleh:
Eka Dhamma Dina Anjasrini
G4B0I7033

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN


PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL
SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN JURUSAN
KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO

2020
1

Laporan Kasus

RESTORASI KELAS V GIC

Supervisor:
drg. Dian Noviyanti Agus Imam, M.DSc

Oleh:
Eka Dhamma Dina Anjasrini
G4B017033

Komponen
Pembelajar Resume Diskusi Psikomotor
an
Daring

Nilai

Tanda Drg. Dian Drg. Dian Noviyanti Drg. Dian Noviyanti A


Tangan Noviyanti A A I, I,
DPJP I, M.DSc M.DSc M.DSc

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN


TINGGI UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN GIGI
PURWOKERTO

2020
LAPORAN KASUS

Kavitas kelas 5
Seorang anak perempuan berusia 8 tahun diantar ibunya ke RSGM untuk memeriksakan gigi
depannya yang kehitaman. Pasien mengeluh malu dengan kondisi gigi anaknya yang terlihat
kehitaman. Pasien menyangkal adanya rasa nyeri pada gigi tersebut. Pasien sudah pernah ke
RSGM sebelumnya untuk dilakukan pencabutan gigi depan bawah yang goyah. Hasil
pemeriksaan intra oral terlihat area kehitaman pada permukaan servikolabial gigi 73,
kedalaman dentin, sondasi (-) nyeri, perkusi (-), palpasi (-), mobilitas (-), tes vitalitas dengan
CE (+).

A. Identitas
1. Jenis Kelamin : Perempuan
2. Usia : 8 tahun
B. Pemeriksaan subyektif
1. CC : Pasien datang untuk periksa gigi depannya yang kehitaman
2. PI : Pasien mengeluh malu dengan kondsi gigi anaknya yang terlihat
kehitaman
3. PDH : Pernah melakukan pencabutan gigi depan bawah yang goyah
sebelumnya
4. PMD : Tidak ada kelainan
5. FH : Tidak ada kelainan
6. SH : Tidak ada kelainan

C. Pemeriksaan obyektif
1. Penilaian ekstraoral
T.A.K
2. Penilaian intraoral

Terdapat karies pada pada permukaan servikolabial gigi 73,

kedalaman dentin, sondasi (-) nyeri, perkusi (-), palpasi (-),

mobilitas (-), tes vitalitas dengan CE (+).

Contoh Gambar karies kelas 5:

D. Diagnosa

Pulpitis reversible

E. Klasifikasi : GV Black kelas V

F. Rencana Perawatan : Restorasi GIC

G. Tahapan Perawatan
1. Anamnesa

2. Pemeriksaan IO

3. Inform consent kepada orang tua/wali

4. Tell show do kepada anak sebelum dilakukan perawatan

5. Persiapan alat dan bahan

Alat : low speed, bur low speed, diagnostic set

Bahan : APD lengkap, Cotton roll, GIC tipe 5, dentin conditioner,


microbrush, vaselin/varnish

6. Isolasi area kerja

7. Preparasi dengan round bur di servikal, lebarkan sampai jaringan sehat.


Buang seluruh jaringan karies

8. Aplikasikan dentin conditioner dengan microbrush selama 15 detik

9. Bilas dan keringkan

10. Pasang seluloid strip/matrix pada bagian proximal gigi

11. Aplikasi kan GIC yang sudah di aduk, aplikasikan dengan plastic
instrument

12. Ratakan GIC dengan burnisher, lepas seluloid/matrix

13. Aplikasikan varnish/ vaselin dengan microbrush pada area tersebut

14. Edukasi pasien

Menjaga OH, tidak makan selama 1 jam, makan menggunakan regio yg


tidak dilakukan perawatan selama 24 jam, segera datang kembali 7 hari
kemudian untuk control dan dilakukan polishing.
PEMBAHASAN

Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi yang disebabkan
oleh pembentukan asam dari mikroorganisme sehingga menyebabkan
demineralisasi dan kerusakan sehingga terbentuk kavitas.

Klasifikasi karies menurut black’s:

Kelas 1: kavitas pada permukaan oklusal gigi premolar dan molar


Kelas 2: kavitas pada permukaan proksimal gigi posterior
Kelas 3: kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior yang tidak
melibatkan tepi insisal
Kelas 4: kavitas pada permukaan proksimal gigi anterior yang melibatkan
tepi insisal
Kelas 5: kavitas pada sepertiga facial atau permukaan lingual semua gigi
Kelas 6: kavitas pada tepi insisal gigi anterior atau ketinggian puncak
oklusal gigi posterior (Rao Arathi,2012).

Gambar: Klasifikasi karies G.V.Black

Identifikasi karies pada tahap awal (lebih disukai pada tahap prekavitasi)
sangat penting untuk mencegah kerusakan gigi yang signifikan. Sejumlah
metode diagnostik tersedia untuk mendeteksi aktivitas karies pada tahap
awal (Rao Arathi,2012).
Berikut metode diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi aktivitas
karies pada tahap awal:
1. Identifikasi inspeksi demineralisasi permukaan, warna pada radiografi,
fluoresensi laser inframerah (diagnodent), foto digital, transiluminasi
fiberoptik, kuantitas fluoresensi cahaya

2. Uji bakteri

3. Penilaian kondisi lingkungan seperti PH, aliran saliva dan buffering saliva.

Perbedaan gigi desidui dan gigi permanen:


- Gigi desidui memiliki enamel yang lebih tipis dan ketebalan dentin
lebih kecil dari gigi permanen.
- Gigi desidui lebih putih daripada gigi permanen.
- Pulpa gigi desidui lebih besar dalam kaitannya dengan ukuran mahkota
daripada pulpa permanen.
- Tanduk pulpa gigi desidui lebih dekat ke permukaan luar gigi daripada
tanduk pulpa gigi permanen.
- Tanduk pulpa mesiobukal adalah yang paling menonjol.
- Berbeda dengan gigi permanen, gigi desidui memiliki permukaan
oklusal yang relatif sempit.
- Gigi desidui memiliki area kontak proksimal yang luas dan rata
(Asnani, 2010).

Gambar: Perbedaan gigi permanen dengan gigi desidui


Tampak karies secara visual:

1. Kekeruhan: karena demineralisasi di bawah permukaan enamel, karies


awal muncul sebagai kapur putih dari area buram tanpa kehilangan
struktur gigi. Perawatan harus diambil untuk tidak memberikan tekanan
dengan instrumen apa pun karena ada risiko menusuk enamel permukaan.
2. Kekasaran permukaan: kekasaran dapat juga dikonfirmasikan dengan
melewatkan explorer dengan ringan di atas permukaan
3. Perubahan warna: perubahan warna bawah permukaan tanpa kehadiran
rongga yang terdeteksi terutama pada lubang dan celah permukaan oklusal
molar.
4. Kavitasi: diagnosis rongga yang jelas tidak memerlukan armamentarium
tambahan (Rao Arathi,2012).

Preparasi
didefinisikan sebagai perubahan mekanis dari gigi detektif, cedera atau
sakit untuk menerima bahan restoratif terbaik yang akan memulihkan
kembali kondisi kesehatan gigi termasuk koreksi estetika di mana
ditunjukkan, bersama dengan bentuk dan fungsi normal.

Gambar: Preparasi kavitas kelas


Tujuan preparasi:

1. Semua karies harus dihilangkan

2. Margin harus ditempatkan sekonservatif mungkin

3. Bentuk rongga harus sedemikian rupa sehingga restorasi tidak boleh hilang
dan restorasi tidak boleh patah di bawah kekuatan pengunyahan

4. Bahan restoratif yang digunakan harus estetika dan fungsional (Rao


Arathi,2012).

GIC merupakan bahan tumpatan yang terdiri dari powder (calsium


fluoroalumino silicate glass) dan liquid (asam poliakrilat) (Rao Arathi,
2012).

Gambar: GIC tipe 2

Klasifikasi GIC

Tipe 1 : Lutting
Tipe 2 : restorative cement
Tipe 3 : lining or base cement
Tahapan Restorasi GIC
- Pemilihan warna yang sesuai
- Isolasi daerah kerja
- Preparasi kavitas, menghilangkan seluruh jaringan karies
- Aplikasikan dentin conditioner selama 15 detik lalu bilas dengan air
untuk menghilangkan smear layer
- Aplikasikan seluloid strip/matrix pada bagian proximal dan
aplikasikan GIC yang sudah dicampurkan tunggu kurang lebih 45-60
detik dgn plastic instrument (area gigi dalam keadaan terisolasi)
- Rapihkan GIC lalu lepas seluloid strip/band dan aplikasikan
varnish/Vaseline
- Lakukan finishing/polishing setelah 24 jam (Rao Arathi,2012).
Daftar Pustaka

Asnani, Kanchan Harikishan. 2010. Essentials of Pediatric Dentistry. New Delhi:


Jaypee Brothers Medical Publisher.
Rao Arathi, et al. 2012. Principles and Practice of Pedodontics. Panama: Jaypee
Brother.

Anda mungkin juga menyukai