Anda di halaman 1dari 9

NOTULENSI 1 DISKUSI RP

Drg. Umi Ghoni, Sp. Perio

Diskusi 1 RP

Hari: Kamis, 10 Juni 2021

Jam: 11.00

1. Rani Corcela (2018-16-133)


2. Renata Selomi Tania (2018-16-134)

Soal:

1. Alat khas dari Root Planing?


Jawaban: Kuret Gracey

2. Teknik Root Planing?


Jawaban:
1. Persiapan Operator dan Pasien

2. Persiapan Alat dan Bahan

 Alat

i. Lap Putih

ii. Alat diagnostic : Neirbeken, 2 buah kaca mulut nomor 4, Sonde

halfmoon dan sonde lurus, Pinset, Probe periodontal (Probe UNC 15).

iii. dappen glass

iv. Syringe irigasi

v. Brush

vi. Kuret Gracey


1. Nomor 1-2 dan 3-4 : untuk gigi anterior

2. Nomor 5-6 : untuk gigi anterior dan gigi premolar

3. Nomor 7-8 dan 9-10 : untuk gigi posterior bagian fasial dan

lingual

4. Nomor 11-12 : untuk gigi posterior bagian mesial

5. Nomor 13-14 : untuk gigi posterior bagian distal

 Bahan

i. Antiseptik : Povidone iodine

ii. Anestetikum : Lidocaine HCl 2%

iii. Pumice

iv. Bahan irigasi : Larutan saline dan H2O2 3% dan larutan aquadest

v. Cotton pellet, cotton roll

vi. Disclosing agent

vii. Kain kasa

3. DHE (Dental Health Education) yaitu menjelaskan prosedur perawatan root

planing
4. Pemeriksaan kedalaman poket periodontal

5. Evaluasi plak dengan menggunakan disclosing agent

6. Oral profilaksis menggunakan pumice dan brush

7. Melakukan tindakan asepsis daerah kerja menggunakan povidone iodine pada

daerah kerja dengan menggunakan cotton pellet

8. Aplikasi anestesi topikal denggan menggunakan Lidocaine HCl 2%

9. Lakukan root planing dengan memegang alat kuret dengan modifikasi pen grasp,

bertumpu pada fulkrum yang tepat dengan permukaan blade paralel dengan

sumbu panjang gigi, secara perlahan masukkan alat kuret dengan angulasi 0° ke

dalam poket sampai sisi blade terletak dibawah deposit kalkulus dengan sisi blade

menghadap permukaan akar. Selama root planing angulasi optimal dari instrumen

yakni berkisar 45°-90°

10. Lakukan pembersihan kalkulus subgingiva pada permukaan gigi dan akar.

Perawatan scaling dan root planing meliputi tiga gerakan mendasar, yaitu

exploratory stroke, scaling stroke dan root planing stroke.

Exploratory stroke artinya sebelum dilakukan scaling dan root planing, alat

dimasukkan secara perlahan dengan perabaan yang mengandalkan kepekaan

tangan dan alat untuk mendeteksi posisi kalkulus terutama tepi apikal.

Scaling stroke yaitu gerakan selama melakukan scaling dengan tiga tipe gerakan

yakni vertikal, oblik, dan horizontal.

Root planing stroke yakni dengan tekanan lateral yang ringan, overlap, dan

panjang, kalkulus subgingiva pada permukaan akar ditarik kearah vertikal,

diagonal, atau horizontal sampai permukaan halus dicapai.


11. Pastikan permukaan akar telah halus, diperiksa dengan menggunakan sonde lurus

dengan cara mengeksplorasi daerah permukaan akar yang telah dibersihkan.

12. Lakukan polishing pada gigi yang telah dilakukan perawatan dengan

menggunakan rubber bur atau brush

13. Jika sudah bersih dan halus, kemudian bersihkan daerah kerja dengan bahan

irigasi (larutan saline) lalu dibilas dengan larutan aquadest sampai bersih untuk

menyingkirkan sisa debris dan selanjutnya berikan antiseptik.

14. Berikan instruksi pada pasien setelah dilakukan perawatan yang tepat :

 Instruksi pasien untuk tidak terlalu keras saat menyikat gigi dan gunakan

bulu sikat yang halus. Mengedukasi menyikat gigi dengan metode stillman

(dianjurkan untuk pembersihan pada daerah dengan resesi gingiva yang

parah disertai tersingkapnya akar gigi, guna menghindari dekstruksi yang

lebih parah pada jaringan akibat abrasi sikat gigi. Jenis sikat gigi yang

dianjurkan adalah sikat gigi dengan kekerasan bulu sikat sedang sampai

keras, yang terdiri dari dua atau tiga baris rumpun bulu sikat.)

 Beritahukan kepada pasien jika ada keluhan paska perawatan segera

hubungi dokter yang telah merawat

 Instruksi pasien untuk tidak merokok setelah dilakukan perawatan

 Jangan menghisap daerah yang telah dirawat

 Jangan sering meludah terlalu keras

 Jangan memakan makanan yang keras, kasar dan pedas.

 Kontrol kembali setelah 7 hari dilakukan perawatan.


3. Cara memegang alat dan mengukur kedalaman poket?
Jawaban: Mempersiapkan alat dan bahan: Alat diagnosis standar (2 kaca mulut, 1 ekskav
ator, 1 pinset, 1 sonde half moon), Poket probe UNC
a. Memegang alat dengan modifikasi Pen Grasp, tumpuan/finger rest dilakukan pada gi
gi tetangga.
b. Probing dilakukan dengan tekanan ringan 20-25 gram.
c. Probe dimasukkan hingga ke dalam sulkus/poket hingga ke dasar sulkus/poket.
d. Sisi yang diukur adalah sisi:
 Mesiobukal/fasial;
 Mid bukal/ fasial
 Distobukal/ fasial
 Mesiolingual/palatal
 Mid lingual/palatal
 Distolingual/palatal
e. Kedalaman poket diukur dari margin gingiva ke dasar poket
f. Menuliskan kedalaman poket yang telah diukur

4. Rencana Perawatan dari etiologi?


Jawaban:
Diagnosa : Periodontitis kronis generalis oleh karena bakteri plak diperberat oleh
kalkulus supragingiva dan subgingiva disertai resesi gingiva.
- Etiologi Primer : Bakteri plak
- Etiologi Sekunder :
• Kalkulus rahang atas dan bawah
• Missing gigi gigi 45 dan 48
• Karies gigi 17, 26, 27, 37, 36, 46
• Malposisi gigi 14 bukoversi, 12 mesiopalatoversi, 11 mesiopalatoversi, 22
distolabioversi, 24 palatoversi, 33 mesiolabioversi, 41 linguoversi

Fase Emergency atau Fase Preliminary

Tidak dilakukan karena tidak terdapat abses gingiva/periodontal, NUG,


NUP
Menjelaskan kepada pasien tentang tahapan perawatan
 
Fase I: Fase Inisial
dan 42; Filling komposit gigi 17, 26, 27,
Y 36, 46; ; Pencabutan gigi 37; dan
Perawatan ortodonti untuk mengkoreksi gigi yang malposisi.

Fase IV: Fase Maintanance

Kontrol periodik, kontrol plak, kalkulus, gingiva dan DHE


Evaluasi keadaan gingiva (pemeriksaan kembali ke dalam poket, plak, kalkulus,
dan inflamasi gingiva)

Evaluasi oklusi dan kegoyangan gigi


Fase II: Fase Bedah Fase III: Fase Restoratif
Tidak dilakukan   Pembuatan GTSL gigi 45 dan 47
 
 

5. Cara menentukan foto radiograf terdapat 2 garis khayal apa saja?


Jawaban: Membuat dua garis khayal, garis khayal pertama ditarik dari CEJ ke CEJ antar
gigi kemudian garis khayal yang kedua ditarik dari tulang alveolar crest ke tulang
alveolar crest antar gigi. Apabila kedua garis khayal berpotongan menandakan adanya
kerusakan tulang terjadi secara vertikal, namun apabila kedua garis khayal tersebut tidak
berpotongan berarti menandakan adanya kerusakan tulang secara horizontal.

6. Klasifikasi Gingivits dan Periodontitis


Gingivitis :
- Gingivitis yang disebabkan oleh dental plak
Pemyakit periodontal ini tidak ditemukan adanya kehilangan perlekatan atau adanya kehilangan
perlekatan ang stabil dan tidak berkembang
i. Gingivitis yang hanya disertai oleh dental plak
a. Tanpa adanya factor local
b. Dengan adanya factor local yang berkontribusi
ii. Penyakit gingivitis dengan adanya modifikasi penyakit sistemik
a. Berhubungan dengan system endokrin
 Gingivitis yang berhubungan dengan Pubertas
 Gingivitis yang berhubungan dengan siklus menstruasi
 Kondisi kehamilan :
- Gingivitis
- Granuloma Pyogenik
 Gingivitis yang berhubungan dengan diabetes melitus
b. Berhubungan dengan diskrasias dalam darah
 Leukimia yang berhubungan dengan gingivitis
 Dan lain-lain
iii. Penyakit gingivitis dengan adanya modifikasi karena penggunaan obat
 Obat yang mempengaruhi pembesaran gingiva
 Obat yang mempengaruhi gingivitis :
- Penggunaan Kontraseptif oral
- Dan lain-lain
iv. Penyakit gingiva dengan adanya malnutrisi
 Defisiensi gingivitis asam asorbik

- Gingivitis yang tidak disebabkan oleh dental plak


-
i. Penyakit gingiva oleh karena bakteri spesifik
 Nisseria Gonorrhoeae
 Treponema Pallidum
 Streptococcus Species
 Dan lain-lain

ii. Penyakit gingiva oleh karena virus


a. Infeksi virus herpes
 Primary herpetic gingivostomatitis
 Herpes oral rekuren
 Varicella zoster
b. Dan lain-lain

iii. Penyakit gingiva oleh karen jamur


a. Infeksi spesifik candidia : candidiasis general gingival
b. Linear gingival eritema
c. Histoplasmosis
d. Dan lain-lain

iv. Lesi gingival olej karen factor genetic


a. Lesi mukokutaneus
- Lichen planus
- Pemphigois
- Pemphigus vulgaris
- Eritema multiform
- Lupus ertitematosus
- Oleh karen obat
- Dan lain-lain
b. Reaksi Alergi
1) Material dental restoratif
 Merkuri
 Nikel
 Akrilik
 Dan lain-lain
2) Reaksi dari bahan-bahan :
 Pasta gigi
 Obat kumur
 Kebiasaan menginyah permen karet
 Kebiasaan makan

- Periodontitis :
a. Periodontitis Agresif
perkembangan penyakitnya sangat cepat walaupun terjadi pada penderita yang sehat.
periodontitis agresif dapat diklasifikasikan menjadi periodontitis agresif lokal dan
peridontitis agresif menyeluruh. Periodontitis agresif lokal dapat terjadi pada masa
pubertas, biasanya kerusakan terjadi secara lokal hanya pada gigi Molar pertama atau gigi
Insisif saja. Pada periodontitis agresif menyeluruh, umumnya penderita merupakan
dewasa muda (< 30 tahun), kerusakan terjadi tidak hanya gigi Molar dan Insisif saja tapi
juga melibatkan gigi yang lain

c. Peridontitis Kronis
Periodontitis kronis merupakan periodontitis yang paling sering terjadi. Umumnya terjadi
pada usia dewasa.Periodontitis kronis dapat terjadi secara lokal bila area kerusakan tulang
alveolar kurang atau sama dengan 30%, dan secara menyeluruh bila area kerusakan
tulang alveolar melebihi 30%. Berdasarkan tingkat keparahan penyakit, periodontitis
kronis dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu ringan: hilangnya perlekatan
periodonsium 1 – 2 mm, sedang: hilangnya perlekatan periodonsium 3 – 4 mm, berat:
hilangnya perlekatan periodonsium > 5 mm

Dokumentasi Diskusi 1 RP

Anda mungkin juga menyukai