Pembimbing :
2018-16-110
Etiologi : hilangnya
struktur email pada
mahkota gigi serta resesi
gingiva yang
menyebabkan terbukanya
daerah akar gigi
TANDA DAN GEJALA KLINIS
• Rasa sakit yang diderita
bersifat akut, tajam tapi
singkat pada satu atau
beberapa gigi
• Resesi kelas 1 dan 2 miller
• Gigi tanpa abrasi, abfraksi,
atrisi, karies dan kerusakan
tulang
TEORI MEKANISME
PENJALARAN RASA NYERI
gigi yang kehilangan email => tubulus dentinalis terbuka =>
rangsang =>pergerakan cairan di dalam tubulus =>
merangsang akhiran saraf di dalam pulpa => diteruskan ke
otak dan dipersepsi sebagai nyeri
KLASIFIKASI RESESI GINGIVA MENURUT
MILLER
Kelas 1: resesi tidak meluas ke mucogingival junction
dan tidak ada kehilangan tulang di daerah interdental.
Kelas 2: resesi meluas ke mucogingival junction tanpa
adanya kehilangan tulang di daerah interdental.
Kelas 3: Margin gingiva yang mengalami resesi, sudah
mengalami perluasan mencapai atau melebihi daerah
mucogingival junction, sudah disertai kerusakan atau
kehilangan jaringan lunak dan tulang alveolar pada
daerah interdental
Kelas 4: Margin gingiva yang mengalami resesi yang
parah, sudah mengalami perluasan mencapai atau
melebihi mucogingival junction, disertai kehilangan
tulang alveolar dan jaringan lunak pada area interdental
setinggi perluasan apikal dari resesi margin gingiva
TAHAPAN TERAPI
HIPERSENSITIF DENTIN
Source: https://youtu.be/bcMpSW60aBk
LAPORAN KASUS
11 + - + - - + - - - - -/-
23 + - + - - + - - - - -/-
+
31 + - + LiV - - - - - -/-
+
33 + - + MLV - - - - - -/-
+
42 + - + LiV - - - - - -/-
+
43 + - + MLV - - - - - -/-
POKET PERIODONTAL BAGIAN
LABIAL
Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal
11 2 2 2 31 1 1 1
23 0 2 2 42 2 1 1
33 2 2 2 43 2 1 2
POKET PERIODONTAL BAGIAN
PALATAL/LINGUAL
Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal
11 1 1 1
31 1 1 1
23 1 1 1
42 1 1 1
33 2 2 2
43 1 0 2
RESESI GINGIVA BAGIAN
LABIAL
Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal
31 1 1 1
11 1 1 1
42 1 2 1
23 1 1 1
43 0 1 1
33 0 2 0
RESESI GINGIVA BAGIAN
PALATAL/LINGUAL
Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal
31 1 1 1
11 1 2 1
42 1 2 1
23 1 1 1
43 0 1 1
33 0 1 0
FOTO IO
GAMBARAN RADIOGRAFI
- Gigi 31 : penurunan puncak alveolar crest secara horizontal sebesar 2 mm pada bagian mesial, ligament
periodontal dan lamina dura normal, akar 1 lurus, tidak ada lesi periapikal.
- Gigi 32: penurunan puncak alveolar crest secara horizontal sebesar 2 mm pada bagian distal dan mesial,
ligament periodontal dan lamina dura normal, akar 1 dan bengkok, tidak ada kelainan periapikal.
- Gigi 33: puncak alveolar crest tidak dapat di interpretasi, ligament periodontal dan lamina dura normal, akar 1
lurus, tidak ada lesi periapikal.
- Gigi 41 : penurunan puncak alveolar crest secara horizontal sebesar 2 mm pada bagian distal, ligament
periodontal dan amina dura normal, akar 1 lurus, tidak ada lesi periapikal.
- Gigi 42 : penurunan puncak alveolar crest secara horizontal sebesar 2 mm pada bagian distal, ligament
periodontal dan lamina dura normal, akar 1 dan bengkok, tidak ada lesi periapikal.
- Gigi 43 : penurunan puncak alveolar crest secara Horizontal sebesar 2 mm pada bagian mesial, ligament
periodontal dan lamina dura normal, akar 1 lurus, tidak ada lesi periapikal
DIAGNOSIS
Gingivitis kronis generalis gigi oleh karena bakteri plak, diperberat oleh resesi gingiva miller kelas I gigi 13, 11, 23, 25,
35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45
B. Etiologi Sekunder :
•Lokal :
Kalkulus :-
Resesi gingival : Kelas I miler pada gigi 13, 11, 23, 25, 35, 34, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45
•Sistemik :-
Prognosa :
- Umum : Baik, tidak memiliki riwayat penyakit sistemik, usia 23 tahun, pasien
kooperatif, motivasi tinggi, sosial ekonomi baik, sedang tidak mengkonsumsi obat
- Lokalis : Baik, tidak ada kerusakan tulang alveolar, sulkus periodontal 1-2 mm, resesi
1-2 mm, karies minimal dan memungkinkan dilakukan perawatan.
ETIOLOGI
Etiologi dari kasus pasien ini adalah bakteri plak yang diperberat oleh
kalkulus serta adanya riwayat penggunaan alat ortodonti cekat dan cara
menyikat gigi yang salah. Penyikatan gigi yang dilakukan terlalu keras dan
menggunakan bulu sikat yang keras sehingga menimbulkan trauma pada gigi
yang mengakibatkan turunnya gingiva pada daerah servikal gigi kearah
apikal sehingga tereksposnya permukaan akar gigi yang menyebabkan gigi
ngilu apabila makan dan minum dingin.
Fase Emergency
Tidak ada
Fase I (Initial)
Scaling + OHI, polishing, DHE, desensitisasi gigi 11, 23, 33 (Audrina) dan
31,42,43 (Bell), restorasi gigi 16, 14, 36, 37, 46, 47 , Perawatan ortodonti
Fase IV (maintenance)
Kontrol periodik, kontrol plak, kalkulus, cek poket, gingiva dan OHIS
Bristle brush mikromotor Cotton pellet dan roll Threeway shyringe Glass plate microbrush
Disclosing agent
pumice Bahan desensitisasi
POSISI DOKTER
7. Lakukan evaluasi
Dengan menyemprotkan angin dr treeway syringe/pakai sonde 6. Aplikasi gigi hipersensitif & biarkan selama 1 menit
BAGAIMANA CARA
MENGEVALUASI TINDAKAN
YANG SUDAH BENAR?
Rangsang: termal, evaporatif, taktil, osmotik ataupun kimiawi yang tidak dapat
dianggap berasal dari defek atau penyakit dental yang lain. Sampai saat ini, teori
hidrodinamik merupakan teori yang paling sering digunakan untuk menjelaskan
mekanisme terjadinya dentin hipersensitif.
Perawatan untuk hipersensitivitas dentin akibat resesi gingiva ada dua, yaitu
perawatan secara invasif dan non-invasif.
THANK YOU