Anda di halaman 1dari 21

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)


JAKARTA

ROOT PLANING
FELICIA FERREN HASTHIONO 2018-16-043
TA N T I S I T I H A R D I YA N T I 2018-16-094
PENDAHULUAN

 Penyakit periodontal merupakan inflamasi kronis akibat bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan dari
jaringan penyangga gigi dan kehilangan gigi. Inflamasi yang hanya sebatas pada gingiva disebut dengan
gingivitis, sedangkan inflamasi yang telah menyebabkan hilangnya perlekatan epitel disebut dengan
periodontitis. Periodontitis kronis merupakan penyakit periodontal yang terjadi pada orang dewasa yang
ditandai dengan adanya perdarahan gingiva pada saat probing, bau mulut, migrasi dan kegoyangan gigi, serta
hilangnya perlekatan epitel, terbentuknya poket periodontal dan kerusakan tulang alveolar secara progresif.

 Perawatan yang dapat dilakukan untuk mencegah atau menghilangkan penyakit periodontal adalah dengan
mengeliminasi faktor etiologi utamanya yaitu plak. Scaling dan Root planing serta pemberian antibiotik untuk
mencegah, menghentikan serta mengeliminasi penyakit periodontal yang merupakan intial phase therapy.
Scaling adalah prosedur menghilangkan plak dan kalkulus supra dan subgingiva. Bila plak dan kalkulus ini
terletak pada permukaan email yang teratur, scaling saja cukup untuk mengeluarkan plak dan kalkulus dari
permukaan email ini sampai permukaannya menjadi bersih dan halus. Plak dan kalkulus yang terdapat pada
permukaan akar, seringkali masuk ke dalam sementum. Prosedur penghilangan sisa kalkulus dan sementum
pada akar gigi sehingga permukaannya menjadi halus, bersih dan licin dinamakan root planing
TINJAUAN PUSTAKA
 Definisi Root Planing  Tujuan Root Planing

Root planing adalah prosedur 1. Untuk memulihkan kesehatan


dimana plak, kalkulus, dan gingiva dengan mengangkat
sementum nekrotik (penyebab secara komplit elemen
periodontitis) dihilangkan dari inflamasi pada gingiva (plak,
permukaan akar. kalkulus).
2. Untuk mendapatkan
permukaan akar yang halus,
bebas deposit, dengan sedikit
sementum.
3. Untuk menyembuhkan
progresifitas penyakit.
 Indikasi Root Planing  Kontraindikasi Root Planing2

1. Pada pasien diagnosis periodontitis dimana 1. Secara radiografi tidak terjadi


kehilangan tulang menyebabkan kerusakan tulang.
terbukanya akar gigi, sehingga saliva, sisa
makanan, dan bakteri dapat melekat pada 2. Terlihat adanya kalkulus, tetapi
akar gigi. tidak pada permukaan akar.
2. Pada gambaran radiografi terdapat 3. Tidak terbukanya akar gigi.
kerusakan tulang 4. Poket >5 mm.
3. Terdapat kalkulus pada permukaan akar
(terlihat adanya radiopak pada permukaan
akar gigi) supra dan subgingiva.
4. Poket Supraboni
5. Kehilangan perlekatan Klinis
6. Gingiva Hiperplastik dan inflamasi
PROSEDUR PENATALAKSANAAN

1. Persiapan alat dan bahan yang sudah disterilisasi :


 Lap putih, alat standar, brush, syringe irigasi
 Kuret Gracey :
Nomor 1-2,3-4 : gigi anterior
Nomor 5-6 : gigi anterior dan premolar
Nomor 7-8 : gigi posterior bagian bukal dan palatal
Nomor 9-10 : gigi posterior bagian bukal dan palatal
Nomor 11-12 : gigi posterior bagian mesial
Nomor 13-14 : gigi posterior bagian distal
Nomor 15-16 : gigi posterior bagian mesial
Nomor 17-18 : gigi posterior bagian distal
2. Persiapan operator dan pasien :
• Posisi operator untuk anterior rahang atas aspek labial : berada di depan pasien.
• Posisi operator untuk anterior rahang atas aspek palatal : berada di belakang pasien.

3. Evaluasi plak dengan menggunakan disclosing agent à Tindakan profilaksis: bersihkan


plak yang masih ada dengan ultrasonic scaler, untuk mencegah plak terdorong masuk ke
dalam poket saat alat dimasukkan ke dalam poket selama pengerjaan root planing.

4. Kemudian ukur kedalaman poket dengan menggunakan probe periodontal.

5 . Melakukan tindakan asepsis daerah kerja:


• Asepsis ekstra oral: aplikasikan antiseptik pada daerah kerja menggunakan
cotton roll dan pinset dengan arah memutar dari dalam ke luar (dari tengah
bibir ke sekitar rongga mulut)
• Asepsis intra oral: aplikasikan antiseptik pada gingiva di regio gigi yang akan
dikerjakan dengan menggunakan cotton roll dan pinset dengan arah memutar
dari dalam ke luar.
6. Lakukan root planing dengan memegang alat kuret dengan modifikasi pen grasp,
bertumpu pada fulkrum yang tepat dengan permukaanblade paralel dengan sumbu
panjang gigi, secara perlahan masukkan alat kuret ke dalam poket sampai sisi
blade terletak di bawah deposit kalkulus dengan sisi blade menghadap ke
permukaan akar.

7. Lakukan pembersihan kalkulus subgingiva pada permukaan gigi dan akar dengan
gerakan menarik ke arah vertikal, diagonal atau horizontal. Alat digerakkan dengan
tekanan yang ringan dan terkontrol sampai permukaan akar bersih dan halus.

8. Pastikan permukaan akar telah halus, periksa dengan menggunakan sonde


lurus dengan cara menelusuri (eksplorasi) daerah permukaan akar yang telah
dibersihkan.

9. Jika sudah bersih dan halus, kemudian bersihkan daerah kerja dengan bahan
irigasi (larutan saline) lakukan suction lalu bilas dengan 3 cc larutan aquadest
10. Berikan instruksi pada pasien setelah dilakukan perawatan yang tepat:
 Jangan menghisap daerah yang telah dirawat.
 Jangan sering meludah terlalu keras
 Jangan memakan makanan yang keras, kasar dan pedas
 Jangan menyentuh daerah yang telah dirawat dengan lidah
 Jangan minum minuman yang panas
 Dianjurkan untuk minum minuman yang dingin
 Instruksi pasien untuk tidak terlalu keras saat menyikat gigi dan gunakan bulu sikat
yang halus
 Beritahukan kepada pasien jika ada keluhan pasca perawatan segera hubungi dokter
yang telah merawat
 Kontrol kembali setelah 7 hari dilakukan perawatan.
PEMBAHASAN

Seorang pasien wanita datang ke RSGM FKG Moestopo (Beragama), usia 49


tahun. Pasien di diagnosis periodontitis kronis generalis. Periodontitis kronis
merupakan penyakit periodontal yang terjadi pada orang dewasa yang ditandai
dengan adanya perdarahan gingiva pada saat probing, bau mulut, migrasi dan
kegoyangan gigi, serta hilangnya perlekatan epitel, terbentuknya poket periodontal
dan kerusakan tulang alveolar secara progresif. Periodontitis biasanya sejalan
dengan keberadaan mikroba dalam plak. Proses penyakit periodontitis berhubungan
dengan koloni mikroorganisme dalam sulkus gingiva, termasuk koloni
Actinobacillus actinomycetemcomitans.
LAPORAN KASUS

Nama O.S. : Nathia Nama Mahasiswa:


Tanggal Lahir : 15 September1970 1. Felicia Ferren Hasthiono ( 2018-16-043)
Jenis kelamin : Wanita
2. Tanti siti hardiyanti ( 2018-16-094)
Pekerjaan : IRT
Nama Pembimbing:
Alamat : Petukangan Utara
 drg. Adrianus Wicaksono, Sp. Perio
 ANAMNESA:  STATUS UMUM :

Pasien wanita berusia 49 tahun datang ke


RSGM UPDM(B) dengan keluhan gusi gigi
 Kesadaran umum : compos mentis,
belakang rahang atas sering berdarah saat
menyikat gigi, ngilu juka makan atau minum tekanan darah 120/20mmHg, suhu afebris
panas dan dingin, terkena udara dingin,  Keadaan umum pasien baik secara
danmerasa gisinya turun. Pasien menyikat gigi anamnesa. DM (-), hipertensi (-) ,
2x sehari pagi sebelum makan dan malam penyakit jantung (-), asma (-), alergi (-),
sebelum tidur. Pasien sebelumnya belum pernah hepatitis (-).
dilakukan perawatan pembersihan karang gigi
dan telah membersihakan karang gigi pertama
kali tanggal 24 januari 2019 dan pada tanggal
14 februari 2019 sudah dilakukan kontrol plak.
Namun pasien masih mengeluh gusi berdarah
dan sedikit ngilu saat makan atau minum dingin.
Pasien datang dalam keadaan tidak sakit dan
ingin dirawat.
STATUS LOKAL
Pemeriksaan Ekstra Oral Pemeriksaan Intra Oral
 Wajah : Simetris (TAK)  Kalulus rahang atas dan bawah
 Pipi : Tidak ada pembengkakan  Missing : gigi 38, 37, 36, 45, 46
 Bibir : Kompeten (TAK)  Resesi : gigi 17, 16, 15, 26, 27 resesi
 Limfonodi : Tidak teraba (TAK) gingiva kelas 2
 Mata : Pupil isokor, sklera non  Abrasi : gigi 21, 25, 33, 32, 31, 41, 42,
ikterik, konjungtiva nonanemik 43, 44, 45
 TMJ : Normal  Atrisi : gigi 13, 12, 11, 21, 22, 33, 32,
 Kelenjar Submandibularis : Tidak 31, 41, 42, 43
Teraba, lunak, tidak sakit  Mobilitas : gigi 32 o1
 Kelenjar Sublingualis : Tidak Teraba, lunak,  Impaksi :-
tidak sakit
 Crowding :-
 Sistemik :-
• Gingiva :
RA. KA. : Merah muda, konsistensi kenyal, stippling (+), interdental
tumpul, edema(+), BOP(+)
RA. M. : Merah muda, konsistensi kenyal, stippling (+), interdental
tumpul, edema(+), BOP(+)
RA. KR : Merah muda, konsistensi kenyal, stippling (+), interdental
tumpul, edema(+), BOP(+)
RB. M : Merah muda, konsistensi kenyal, stippling (+), interdental
tumpul, edema(+), BOP(+)
RB. KA : Merah muda, konsistensi kenyal, stippling (+), interdental
tumpul, edema(+), BOP(+)
Keadaan gigi geligi

V G O Mp M Tk K T Kr Tm At/Ab

15 + - + - - + - - - - -
16 + - + - - + - - - - -
17 + - + - - + - - - - -

26 + - + - - + - - - - -

27 + - + - - + - - - - -
Keterangan :

V : Vital Pd : Poket Distal K : Karang Gigi


G : Goyang O : Oklusi T : Trauma Oklusi
Pb : Poket Bukal R : Resesi Kr : Karies
Pm : Poket Mesial Mp : Malposisi Tm : Tumpatan
Pp/Pl : Poket Palatal M : Migrasi At/Ab : Atrisi / Abrasi
Poket Lingual Tk : Titik Kontak MLV : Mesio Labio Versi
LV : Labio Versi
- Poket periodontal bagian bukal/labial - Poket periodontal bagian palatal/lingual

Gigi Mesial Median Distal Gigi Mesial Median Distal

15 3 3 2 15 1 2 4

16 3 2 3 16 4 3 3

17 4 4 4 17 4 3 3
26 3 3 3 26 4 3 2
27 4 4 4 27 3 3 3
GAMBARAN RADIOGRAFI

• Gigi 17, 16, 15 terdapat kerusakan tulang secara


horizontal pada 1/3 servikal dan tulang interdental,
pelebaran ligamen periodontal, Penebalan lamina
dura, jumlah akar normal, tidak ada lesi periapikal.

• Gigi 25, 26, 27 terdapat kerusakan tulang secara


horizontal pada 1/3 servikal dan tulang interdental,
terdapat pelebaran ligamen periodontal 1/3 servikal,
penebalan lamina dura, jumlah akar normal, tidak
ada lesi periapikal.
DIAGNOSA
Periodontitis kronis generalis

ETIOLOGI
Etiologi Primer : BAKTERI PLAK
Etiologi Sekunder :
PROGNOSA :
- Lokal :
• Umum : Baik (pasien kooperatif,
Kalkulus rahang atas dan bawah penyakit sistemik (-), sosial ekonomi
Missing : gigi 38, 37, 36, 45, 46 baik, tidak mengkonsumsi obat,
Resesi gingiva : gigi 17, 16, 15, 26, 27 resesi gingiva motivasi tinggi)
kelas 3 • Lokalis : Baik (gigi vital,
Abrasi : gigi 21, 25, 33, 32, 31, 41, 42, 43, kerusakan tulang minimum, poket 2-
44, 45 4mm, kegoyangan gigi minimal,
Atrisi : gigi 13, 12, 11, 21, 22, 33, 32, 31, memungkinkan dilakukan perawatan)
41, 42, 43
Mobilitas : gigi 32 o1
Impaksi :-
Crowding :-
Sistemik :-
RENCANA PERAWATAN
 Fase Darurat
Tidak dilakukan karena tidak terdapat abses gingiva/periodontal, NUG dan NUP
 Fase Non Bedah (Fase I)
 Scaling + OHI
 Polishing
 Penambalan gigi 21, 25, 33, 32, 31, 41, 42, 43, 44, 45
 Rootplanning gigi 15, 16, 17, 26, 27
 Splinting gigi 32
 Fase Bedah (Fase II)
 Tidak Ada
 Fase Restoratif (Fase III)
 GTSL gigi 38, 37, 36, 45, 46
 Fase Maintenance (Fase IV)
 Kontrol plak, kalkulus
 Cek poket, keradangan gingiva
 Cek kegoyangan gigi
 Pemberian OHIS
 Cek perubahan patologis lainnya
RUJUKAN :
• Bagian Radiologi : dilakukan foto
periapikal pada gigi 15, 16, 17, 26, 27

• Bagian konservasi : dilakukan


penambalan gigi 21, 25, 33, 32, 31, 41,
42, 43, 44, 45
KESIMPULAN

 Penyakit Periodontal merupakan suatu keradangan kronis pada jaringan penyangga gigi.
Penyakit periodontal dibagi menjadi dua yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis adalah
penyakit berupa inflamasi pada gingiva yang tidak diikuti dengan kehilangan perlekatan.
Sedangkan periodontitis adalah penyakit yang ditandai dengan inflamasi jaringan
pendukung gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme tertentu atau sekumpulan
mikroorganisme tertentu yang menimbulkan kerusakan terus menerus pada ligamen
periodontal, sementum, dan tulang alveolar dengan peningkatan kedalaman poket saat
dilakukan probing, terjadinya resesi, atau keduanya.
 Poket yang terjadi pada periodontitis adalah true poket yang menyebabkan kerusakan
jaringan periodontal sehingga menyebabkan gigi jadi hilang perlekatannya dan menjadi
goyang.
 Perawatan pada periodontitis adalah menghilangkan patogen periodontal dengan scalling
dan root planning. Root planning adalah prosedur dimana sisa-sisa kalkulus dari sementum
dihilangkan dari akar untuk menghasilkan permukaan akar yang halus, keras dan bersih.

Anda mungkin juga menyukai