Sementasi adalah proses untuk melekatkan suatu denture dengan menggunakan bahan semen tertentu.
Macam-macam semen
Zinc phosphate
Zinc silicophosphate
Zinc polycarboxylate
Zinc oxide-eugenol with/without EBA
Glass ionomer
Adhesive resins
Resin modified GIC
Micro-mechanical bonding
Molecular adhesive
Komposisi :
ZnO powder and phosphoric acid
Keuntungan :
Riwayat pemakaian yang panjang ( digunakan lebih 50 tahun)
Working timenya pendek ( 3- 6 menit )
Kelebihan bahan mudah dihilangkan.
High compressive strength (152 MPa) and a moderate tensile strength (9.3MPa) .
Bersifat asam sehingga mengiritasi pulpa
Kelebihan :
Tensile strenght lebih tinggi (8-12 MPa) dibandingkan dengan semen fosfat seng, namun
compresive strenght lebih rendah (55-85 MPa).
Antikariogenik
Biokompatibel untuk pulpa, karena adanya peningkatan ph menuju ph 7.
Sangat baik untuk gigi sensitif
Ketebalan film sebanding dengan semen fosfat seng
Kekurangan
Komponen terlalu tebal sehingga tidak akan mengalir secara memadai.
Working time lebih pendek hanya 2,5 menit dibandingkan dengan zn phosphate yang 5
menit.
Kelebihan semen sulit untuk dibersihkan
Tidak sekuat Zink phosphate
Menunjukkan deformasi plastik, sehingga tidak cocok untuk daerah beban tinggi
Keuntungan :
Semen memiliki adhesi ke enamel dan dentin (kekuatan ikatan rendah untuk gigi).
Menunjukkan biokompatibilitas yang baik (tidak diperlukan adanya pelindung pulpa).
Melepaskan fluoride (efek antikariogenik).
Mudah dimix, ketahanan yang baik terhadap asam.
Sifat mekanik sebanding dengan semen seng fosfat (CS 90-140 MPa,TS6 sampai 8MPa)
Merupakan modifikasi dari polyalkenoate semen (Campuran resin dan ionomer kaca bubuk)
Melepaskan fluoride
Direkomendasikan untuk semua-logam atau ceramo-logam mahkota dan jembatan
Tidak dianjurkan untuk semua-keramik restorasi, karena ekspansi semen yang lambat dapat
mengakibatkan fraktur keramik
Waktu kerja dapat diperpanjang dengan penambahan liqiud yang telah didinginkan atau
dengan pengurangan rasio bubuk cair. Suhu yang lebih tinggi mempersingkat waktu kerja.
Sebaiknya menggunakan etsa untuk membuat mikro porositas pada logam
Sebaiknya bersihkan semen berlebih sebelum setting time.
Gunakan cairan desensitizing untuk mengurangi kemungkinan sensitivitas
Kekurangan:
Aplikasi lebih sulit karena ketebalan film lebih tinggi dari semen tradisional,
Kemungkinan kebocoran besar dan iritasi pulpa
Kelebihan semen suliut dibersihkan
Prosedur Sementasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Arifin M., Rahardjo W., Roselani. 2000. Diktat Prostodonsia: Ilmu Gigi Tiruan
Cekat (Teori dan Klinik). Departemen Prostodonsia Faklutas Kedokteran Gigi
Universitas Indonesia.
2. Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi Klinis. Yogyakarta: Quan’um Sinergis Media.
3. Barclay CW, Walmsley AD. 2001. Fixed and removable prosthodontics. 2nd ed.
Tottenham: Churchill livingstone;
4. Rosenstiel S.F., Land M.F., Fujimoto J. 2006. Contemporary Fixed Prosthodontics.
Mosby Inc. St. Louis,
5. Smith B.G.N. 1998. Planning and Making Crown and Bridges. Mosby. St. Louis. 3rd
ed.
6. Shillingburg, et al.,. 1998. Fundamentals of Fixed Prosthodontics 3rd ed.
Quimtessence Publ Co.