NIM: P17325121048
• Melindungi dentin dan pulpa dari panas, iritasi kimia dan mekanis yang dapat menyebabkan
hypersensitive
• Harus membantu melindungi gigi dan jaringan mulut dari rongga mulut
5-9 menit
4. Setting time
90”-2,5 menit
6. Sifat korosi
❖Reaksi logam memiliki ketika datang ke dalam kontak dengan produk korosif.
❖Kelarutan adalah sejauh mana suatu zat akan larut dalam jumlah tertentu zat lain
• Temperatur
5-9 menit
9. Keuntungan komposit
• Estetis
• Tidak membuang jaringan sehat gigi terlalu banyak, tidak selalu memerlukan retensi mekanis,
• Berikatan mikromekanik dengan jaringan gigi sehingga menghasilkan retensi yang baik,
mikroleakage rendah, minimal interfacial staining, peningkatan kekuatan dari sisa struktur gigi.
• Dapat diperbaiki
▪ Etsa
▪ Penempatan matriks
▪ Bonding
▪ Pembentukan komposit
▪ Pemolesan komposit
muncul seperti isolasi, oklusi dan operator. Jika gigi tidak dapat
bahan bonding lainnya tidak dapat digunakan. Hal ini terjadi karena
• Untuk restorasi sementara menunggu keadaan saluran pulpa membaik (perawatan saluran
pulpa yang dilakukan beberapa kali kunjungan)
13. Pada waktu pengadukan semen Zinc phosphat, harus dilakukan dengan permukaan seluas
mungkin.
Reaksi eksotermis
14. Penambahan bubuk sedikit demi sedikit atau mendiamkan selama 30 detik setelah pengadukan
pertama dari Zinc phosphat berguna.
• BERSIFAT ADESIF
Kelebihan
1.Glass ionomer memiliki warna yang cocok dengan warna gigi, namun tidak sedekat hasil menggunakan
resin komposit. Percampuran antara glass ionomer dan modifikasi resin biasanya lebih cocok ketimbang
ionomer kaca tradisional.
2.Glass ionomer melepaskan fluorida, yang dapat membantu melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
3.Glass ionomer melakukan restorasi ikatan (stick) ke gigi. Proses ini membantu mencegah kebocoran di
sekitar pengisian dan kerusakan lebih lanjut.
Kekurangan
1.Glass Ionomer tradisional secara signifikan lebih lemah dari resin komposit. Hal ini membuatnya jauh
lebih mungkin untuk mengalami kepatahan.
2. Glass Ionomer tradisional tidak memliki warna yang sesuai dengan warna gigi anda sepersis hasil dari
resin komposit.
3.Kumparan ionomer kaca modifikasi resin perlu diaplikasikan pada lapisan tipis. Setiap lapisan harus
disembuhkan, atau dikeraskan, dengan sinar biru terang khusus. Kemudian lapisan selanjutnya bisa
ditambahkan. Hal ini membuat gigi lebih kuat, namun bisa memperpanjang waktu perawatan gigi.
Indikasi:
Penelitian Wadenya et al (2010) dengan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan leakage pada enamel
dan dentin antara SIK konvensional dan SIK modifikasi resin nano. Celah mikro dapat dipengaruhi oleh
sifat dari bahan restorasi. Peningkatan perubahan dimensi selama berpolimerasi dan kurangnya adaptasi
bahan restorasi ke dinding kavitas dan margin dapat menyebabkan celah marginal.
-Restorasi transisi
Kontraindikasi :
1. Semen glass ionomer tidak dianjurkan digunakan pada cavitas yang dalam tanpa menggunakan
pelapis kalsiun hidroksida. Walaupun semen glass ionomer tidak berbahaya bagi pulpa, beberapa
penelitian menunjukkan terjadinya patologi pulpa akibat aplikasi semen glass ionomer.
2. Lesi erosi yang dangkal, karena duktilitas semen glass ionomer yang rendah sehingga dapat bertahan
lama.
3. Semen glass ionomer tidak dapat digunakan bilamana control atas kekeringan daerah kerja tidak
terjamin, misalnya pada pasien yang hipersaliva, semen sangat peka terhadap hidrasi dan dehidrasi.
Masuk atau keluarnya cairan keadaan dari dalam semen yang sedang mengeras akan sangat
memengaruhi kekuatannya.
5. Restorasi kelas IV dimana sering mendapat tekanan yang cukup besar sehingga memerlukan bahan
yang kuat.
Indikasi:
Penelitian Wadenya et al (2010) dengan menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan leakage pada enamel
dan dentin antara SIK konvensional dan SIK modifikasi resin nano. Celah mikro dapat dipengaruhi oleh
sifat dari bahan restorasi. Peningkatan perubahan dimensi selama berpolimerasi dan kurangnya adaptasi
bahan restorasi ke dinding kavitas dan margin dapat menyebabkan celah marginal.
-Restorasi transisi
Kontraindikasi :
1. Semen glass ionomer tidak dianjurkan digunakan pada cavitas yang dalam tanpa menggunakan
pelapis kalsiun hidroksida. Walaupun semen glass ionomer tidak berbahaya bagi pulpa, beberapa
penelitian menunjukkan terjadinya patologi pulpa akibat aplikasi semen glass ionomer.
2. Lesi erosi yang dangkal, karena duktilitas semen glass ionomer yang rendah sehingga dapat bertahan
lama.
3. Semen glass ionomer tidak dapat digunakan bilamana control atas kekeringan daerah kerja tidak
terjamin, misalnya pada pasien yang hipersaliva, semen sangat peka terhadap hidrasi dan dehidrasi.
Masuk atau keluarnya cairan keadaan dari dalam semen yang sedang mengeras akan sangat
memengaruhi kekuatannya.
5. Restorasi kelas IV dimana sering mendapat tekanan yang cukup besar sehingga memerlukan bahan
yang kuat.
Bertujuan menghilangkan lapisan smear dari dinding kavitas agar meningkatkan perlekatan pada bahan
restorasi adhesif dan juga mencegah penetrasi mikroorganisme ataupun bahan-bahan yang dapat
mengiritasi jaringan pulpa sehingga menghalagi daya adhesi.
• Hidrasi partikel semen dan melepaskan ion alkaline dari permukaan semen
Glass ionomer cement, Resin komposit, Stainless steel crown, Componer crown
Pada tahun 1876 N Traveau di Paris menggunakan pasta perak (amalgam) sebagai bahan tambalan.
a) powder/liquid bahan:
(1) powder (sodium aluminosilicate glass dengan 20% CaF dan aqueous
dalam bentuk aqueous solution atau asam maleic dan asam tartarat).
(b) powder/water bahans :
(2) liquid (menyediakan botol penetes yang dapat diisi dengan air atau
produsen memasok larutan encer asam tartarat) (McCabe & Walls, 2008)
Amalgam digunakan sebagai bahan restoratif yaitu untuk tambalan karena cukup mudah dibentuk
setelah dicampur,tetapi mengeras menjadi zat yang keras. Kebanyakan amalgam gigi terdiri dari merkuri
dengan perak.Keberadaan merkuri ini menjadi kelemahan amalgam dibidang kedokteran gigi, logam lain
yang dapat digunakan sebagai pengganti perak termasuk indium,tembaga,timah dan seng.
Bersifat adhesif, warna sesuai dengan gigi yang ada, dapat diterima oleh struktur gigi dan jaringan lunak,
mudah dikerjakan, dapat mengembalikan bentuk dan fungsi gigi.
Komposisi resin komposit terdiri atas filler (bahan pengisi) anorganik, matriks resin dan coupling agent.
Filler anorganik berperan terhadap kekuatan resin komposit. Matriks resin digunakan untuk membentuk
fisik resin komposit agar dapat diaplikasikan.
28. Jenis dental semen yang memiliki sifat estetik yang baik
4. Kekuatannya berkurang
31. Faktor yang memengaruhi kekuatan bahan tambalan amalgam
Tembaga merupakan unsur yang memperkuat amalgam, kandungan air raksa juga berpengaruh
terhadap kekuatan amalgam.
Semua
Memperpanjang waktu akan mengeras dan mempercepat waktu maka akan mengental
35. . Jenis dental Semen yang mempuntai sifat estetik yang baik
Polimerisasi komposit