PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya
adalah merkuri atau air raksa.
Semen Ionomer Kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent
pada tahun 1971, yang terdiri dari bubuk kaca fluoroaluminosilikat dan larutan asam
polikarboksilat.Merupakan semen yang berbahan dasar air dengan bentuk reaksinya asam
basa, dimana asam polialkenoat sebagai asam dan kaca kalsium stronsium aluminosilikat
sebagai basa. Selain itu, menurut Sidharta (1991) cit Armilia M (2006), SIK melepaskan
ion fluor dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga dapat menghilangkan
sensitivitas dan mencegah terjadinya karies sekunder.9 Semen glass ionomer merupakan
semen yang paling sering dipakai dalam bidang kedokteran gigi. Semen glass ionomer
dapat dipakai sebaggai bahan lutting,sementasi pada perawatan orthodontic,cavity lining
dan base serta sebagai bahan tambal. Masalah yang paling sering terjadi pada saat
pemakaian glass ionomer cement adalah sensitifitas semen tersebut terhadap air dan
kekuatan rekat yang rendah pada saat setting awal dari bahan tersebut. Material yang
diletakkan di dalam rongga mulut dalam waktu yang lama akan berinteraksi dengan
cairan rongga mulut. Interaksi glass ionomer dengan cairan yang terdapat dalam rongga
mulut akan menyebabkan hilangnya atau terlepasnya beberapa elemen yang terkandung
dalam glass ionomer serta terjadiya absorpsi cairan oleh glass ionomer tersebut
Pembersihan plak gigi merupakan masalah penting dalam promosi kesehatan.
Deposit plak menghasilkan perubahan inflamasi pada jaringan periodonsium yang dapat
menyebabkan kerusakan jaringan dan kehilangan perlekatan (attachment). Menyikat gigi
meupakan salah satu metode utama yang digunakan untuk tujuan tersebut sebagai metode
home care yang dapat dimanfaatkan oleh pasien. Pasta gigi mungkin berisi plak
disclosing agent dan dengan demikian memungkinkan plak gigi dapat diamati. Dalam
upaya peningkatan kemampuan pasien dalam pembersihan plak, beberapa disclosing
agent telah dikembangkan untuk memungkinkan pasien dapat melihat plak. Penyebaran
plak pada permukaan gigi dapat terlihat secara langsung dengan berbagai pewarna
sintetis. Noda plak bakteri adalah petunjuk untuk pasien dalam mengembangkan cara
pembersihan plak yang efisien dan juga dalam menjelaskan dan mengajarkan pentingnya
plak pada penyakit gigi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalahnya adalah :
1. Apa itu amalgam ?
2. Apa itu Glass Ionomer ?
3. Jelaskan apa itu fuji 9 dan fuji 7
4. Jelaskan pengertian dari Disclosing
5. Apa itu Cement ?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan pembahasannya adalah :
1. Untuk mengetahui amalgam
2. Untuk mengetahui GI
3. Untuk mengetahui fuji 9 dan 7
4. Untuk mengetahui Disclosing
5. Untuk mengetahui Cement
BAB II
PEMBAHASAN
A. Amalgam
1. Definisi Amalgam
Amalgam adalah campuran dari dua atau beberapa logam yang salah satunya
adalah merkuri atau air raksa. Amalgam umumnya digunakan untuk menambal gigi yang
berlubang
2. Kelebihan :
Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat
dibandingkan dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga
amalgam dapat bertahan dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada
beberapa penelitian dilaporkan amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan
kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap penambalan sesuai dengan prosedur.
Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada
umumnya lama kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang
saling berinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. Penambalan dengan amalgam
relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu “technique sensitive” bila dibandingkan
dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah satu tahapannya akan
sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin komposit.
3. Kekurangan :.
Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi,
sehingga tidak dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis
sangat diutamakan.
Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang
berbatasan langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi
sehingga tampak membayang kehitaman. Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang
ternyata alergi dengan logam yang terkandung dalam bahan tambal amalgam. Selain itu,
beberapa waktu setelah penambalan pasien terkadang sering mengeluhkan adanya rasa
sensitive terhadap rangsang panas atau dingin. Namun umumnya keluhan tersebut tidak
berlangsung lama dan berangsur hilang setelah pasien dapat beradaptasi.
Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang
dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah
memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal. Sering
menyebabkan kebocoran mikro dan sekunder karies.
Solusinya enggunakan “cavity varnish” yang mengandung larutan resin alami
atau sintetis dalam pelarut yang menguap misalkan eter dan harus tahan air.
Mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkan arus galvanis bersama dengan tumpatan
logam lain. Solusinya dengan melepas tumpatan logam lain sebelum memakai tumpatan
amalgam.
4. Pengaplikasian
Pemanipulasian amalgam dilakukan dengan cara mencampurkan alloy amalgam
dengan merkuri. Rasio powder alloy amalgam dengan merkuri yang biasa digunakan
adalah 1:1.1-3 Pada alloy spherical, rasio powder : liquid biasanya lebih kecil, dengan
kandungan merkuri sekitar 45%.
Proses selanjutnya adalah triturasi, yaitu pengadukan powder dengan liquid yang
dapat dilakukan secara manual menggunakan mortar dan pastel maupun secara mekanis
menggunakan amalgamator dan kapsul. Hasil dari proses triturasi adalah didapatnya
suatu massa plastis yang disebut amalgam.
Setelah triturasi, amalgam dimasukkan ke dalam kavitas menggunakan amalgam
carrier dan dilanjutkan dengan kondensasi yaitu memberikan tekanan yang besar
menggunakan amalgam stopper agar dapat berkontak rapat dengan dinding kavitas.
Kondensasi yang baik perlu dilakukan untuk membuang kelebihan merkuri, karena
merkuri yang berlebihan dapat melemahkan struktur amalgam dan menyebabkan
porositas pada amalgam.
Prosedur selanjutnya adalah carving yang dilakukan untuk mendapatkan kontur,
kontak dan anatomi yang sesuai sehingga mendukung kesehatan gigi dan jaringan lunak
di sekitarnya. Setelah itu dilakukan pemolesan (polishing) dengan burnisher untuk
meminimalisir korosi dan mencegah perlekatan plak. Pemolesan dilakukan 24 jam
setelah penambalan, setelah tambalan cukup kuat. (Craig, R.G. et al. 2000.) Dental
Materials Properties and Manipulation 7th edition. Toronto: Mosby)
5. Indikasi dan kontraindikasi
Dental Amalgam: A Scientific Review and Recommended Public Health Service
James S. Benson – 1999}
Indikasi amalgam :
a) Untuk gigi posterior
b) Karies pit dan fisur gigi posterior, karies proksimal gigi posterior, karies
permukaan halus (sisi bukal atau lingual)
c) Pasien dengan insidensi karies tinggi
Kontra indikasi :
a) Mengutamakan estetik untuk gigi posterior
b) Restorasi kecil sampai sedang yang tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik
c) Restorasi kelas 6 yang kecil
Komposisi :
a) Powder : kalsium fllouroaluminosilikat yang laruut dalam asam
b) Liquid : larutan aqueos dari polimer dan kopolimer asam akrilik
c) Kopolimer ; sebuah molekul gabungan asam poliakrilik dan asam itaconik
d) Asam poliakrilik : sangat penting dalam pembentukan matriks semen
Ada 3 macam asam yang berperan penting dalam liquid semen glass ionomer:
a) Asam itakonik
menyebabkan reaksi antara glass dan liquid
mencegah pembentukan gelasi dalam liquid akibat adanya ikatan hydrogen
antara 2 rantai asam poliakrilik
b) Asam polymaleik
asam yang lebih kuat dari asam poli akrilik dan menyebabkan semen menjadi
keras dan kehilangan sensitifitas terhadap kelembaban yang lebih cepat
hal ini dikarenakan asam polimalerik mempunyai gugus karboksil (COOH)
yang lebih banyak sehingga lebih cepat berikatan silang dengan gugus
polykarboksilat.
c) Asam tartaric
memperpanjang waktu kerja dan menyebabkan terjadinya setting yang cepat
dengan cara memfasilitasi pengeluaran ion dari partikel glass
mempermudah manipulasi
D. Defenisi Disclosing
Disclosing agent adalah preparat dalam bentuk tablet cair atau dari permen yang
berisi pewarna atau pewarna lainnya. Raybin pada tahun 1943 mendefenisikan disclosing
agent sebagai larutan yang bila diaplikasikan pada gigi, membuat noda kasar dan benda
asing pada gigi terlihat (materi asing berarti meliputi plak mucinous, kalkulus dan
permukaan material) disclosing agent digunakan untuk identifikasi plak bakteri, yang
sebaliknya mungkin tak terlihat oleh mata telanjang. disclosing agent adalah pewarna
dalam bentuk cair atau tablet dengan pewarna khusus, terutama untuk menunjukkan plak
pada gigi.
Resep
Berbagai macam disclosing agent telah digunakan. Larutan Skinner yodium
sebelumnya paling banyak digunakan. Gas pewarna anilin telah terbukti memiliki potensi
karsiogenik. Oleh karena itu penggunaan fuchsin basic dan beta rose telah dilarang.
a. Preparat Iodine
i. Larutan Skinner yodium :
Kristal-Iodine 3,3%
Kalium yodium - 16%
Zinc yodium - 10%
Air (disaring) -16%
Gliserin -16%
ii. Tingtur yodium Dilured
Tingtur yodium - 21%
Air (disaring) -15%
Larutan berbasis Yodium
Keuntungan dari larutan basis yodium adalah sangat mencolok, plak yang
bernoda sangat-cokelat atau hitam dan inflamasi gingiva juga muncul sebagai daerah
gelap. Perubahan warna pada kenyataannya menghilang hanya dalam beberapa menit.
Disclosing agent sangat baik untuk fotografi klinis. Dan keuntungannya adalah biayanya
kecil.
Kerugian:
1. Beberapa pasien alergi terhadap yodium
2. Beberapa pasien memberikan rasa tidak nyaman.
b. Preparat mercurochrome
1. Larutan Mercurochrome - 5%
Air (disaring) untuk membuat -30%
E. Semen
1. Definisi semen
Semen kedokteran gigi adalah campuran powder dan liquid yang merupakan
reaksi kimia antara asam dan basa. Powder yang bersifat basa dan liquid yang bersifat
asam membentuk konsistensi berupa pasta kental yang kemudian akan mengeras menjadi
massa yang padat.
2. Fungsi Semen
a. Luting Agent ( Bahan Perekat)
Pada awal abad 20, material kedokteran gigi yang digunakan sebagai retensi dan
marginal seal pada protesa-protesa seperti inlays, onlays, crowns dan bridges hanyalah
semen Zinc Oxide Eugenol dan semen Zinc Phosphate. Pada abad ke 20, material yang
dapat digunakan dalam menempelkan protesa pada gigi hanya semen, oleh karena itu
Zinc Oxide Eugenols memperbaiki protesa dengan menempelkan protesa pada gigi
disebut sementasi (Anusavice dalam Nugroho, A.2011)
Namun menjelang akhir abad ke 20, mulai bermunculan variasi-variasi material
kedokteran gigi yang bersifat adhesif. Pada akhir abad ke 20 juga mulai bermunculan
variasi-variasi semen kedokteran gigi seperti Zinc Polycarboxylate, Glass Ionomer, dan
Resin Modified Glass Ionomer Cements. Dalam perkembangannya, semen kedokteran
gigi tidak hanya digunakan dalam menempelkan protesa dengan gigi, oleh karena itu
proses menempelkan protesa pada gigi disebut sebagai luting bukan lagi sementasi.
(Craig dalam Nugroho, A. 2011) Semen sebagai luting agent berfungsi untuk
melekatkan restorasi yang dilakukan diluar mulut dimana diharapkan perlekatan
tersebut kuat dan bertahan untuk waktu yang lama.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
untuk itu penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman berkenan kiranya
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis. Hal itu akan menjadikan
pertimbangan dalam perbaikan makalah ini di kesempatan- kesempatan berikutnya.
Terima kasih.