Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH SEMINAR ORTODONSIA

PENGURANGAN OVERBITE DAN OVERJET

Sumber : Orthodontic Retainer and Removable Appliances: Principles of

Design and Use

Pengarang : Friedy Luther, Zararna Nelson-Moon

Halaman : 32-35

Pembimbing : drg. Deni Sumantri Latif, Sp.Ort (K)

drg. Irnamanda Dwipura Y. H

Seminaris : Sartika Florenti Silalahi 160112190026

Palupi Dien Utami 160112190029

Rizka Devi Damayanti 160112190030

Hari/Tanggal : Selasa, 4 Agustus 2020

Waktu : 08.00-09.00

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

BANDUNG

2020
DAFTAR ISI

2
DAFTAR ISI................................................................................................................2

Pengurangan Overbite..............................................................................................1

1. Desain Flat Anterior Biteplane (FABP).........................................................2

1.1. Indikasi: Peningkatan overbite yang ingin direduksi................................2

1.2. Kontraindikasi...........................................................................................2

1.3. Fitur-fitur pada desain alat ortodonti lepasan atas untuk mengurangi
peningkatan overbite.................................................................................3

Pengurangan Overjet................................................................................................4

1. Desain URA untuk retroklinasi insisif rahang atas, pengurangan overjet, dan
penghilangan space........................................................................................6

1.1. Indikasi......................................................................................................6

1.2. Kontraindikasi...........................................................................................7

1.3 Fitur-fitur desain URA untuk retroklinasi insisif rahang atas, mengurangi
overjet, dan menghilangkan space (lihat gambar 3)..................................7
Pengurangan Overbite

Alat ortodonti lepasan merupakan metode pengurangan overbite yang

paling efisien terutama pada individu yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Peningkatan overbite sering disebabkan oleh adanya peningkatan kurva spee pada

lengkung bawah pasien dan perlu direduksi untuk memperoleh pengurangan

overjet. Pengurangan kurva spee dapat juga membantu restorasi gigi-geligi

anterior.

URA (upper removable appliance) yang memiliki FABP (flat anterior

biteplane) dapat mengoreksi overbite dengan cara gigi insisif mandibula

berkontak dengan biteplane, tetapi segmen bukal tidak berkontak. Hal ini

memungkinkan gigi segmen bukal bawah untuk erupsi, sehingga dapat berkontak

dengan gigi segmen bukal atas. Adanya URA dapat mencegah gigi anterior atas

untuk erupsi sehingga dapat meratakan kurva spee dan mengurangi overbite.

Gambar 1 Gambaran representasi mengenai pengurangan overbite menggunakan FABP (flat anterior
biteplane). Garis terputus-putus menggambarkan erupsi gigi posterior rahang bawah disertai pelepasan oklusi
menggunakan biteplane. Perubahan kurva spee menjadi datar dapat dilihat dari garis merah solid ke garis
merah putus-putus. Biteplane harus mengisi ruang separasi 2-3 mm yang nantinya memungkinkan erupsi gigi
posterior tersebut.
1
FABP (flat anterior biteplane) dapat digabungkan sesuai kebutuhan pada

sebagian besar desain alat lepasan, kecuali pada piranti sekrup untuk memperbaiki

crossbite pada tiga atau empat gigi insisif. Biteplane juga dapat digunakan murni

sebagai biteplane sebelum atau selama perawatan dengan alat cekat.

1. Desain Flat Anterior Biteplane (FABP)

Gambar 2 Desain ortodonti lepasan atas dengan biteplane anterior datar

1.1. Indikasi: Peningkatan overbite yang ingin direduksi

1.2. Kontraindikasi

a) Pasien dengan peningkatan ketinggian wajah anterior bawah dan peningkatan

frankfort–mandibular planes angle (FMPA) karena peningkatan ketinggian

wajah lebih lanjut akibat erupsi gigi molar tidak diharapkan.

2
b) Kondisi yang jarang sekali ditemukan dimana peningkatan overbite

disebabkan oleh gigi insisif atas yang overerupsi dan bukan peningkatan

kurva spee di lengkung bawah. Penggunaan FABP dalam situasi ini tidak

diperlukan.

1.3. Fitur-fitur pada desain alat ortodonti lepasan atas untuk mengurangi

peningkatan overbite

a) Aktif: Flat anterior biteplane (FABP)

b) Retensi:

Adams’ clasp pada molar pertama permanen rahang atas (kawat 0.7 mm hard

ss) dan premolar pertama rahang atas (kawat 0.7 mm hard ss) atau molar

pertama sulung rahang atas (kawat 0.6 mm hard ss) atau (jika gigi-gigi molar

sulung atas sudah tanggal dan gigi penggantinya belum erupsi) digunakan

Adams’ clasp pada molar pertama permanen rahang atas (kawat 0.7 mm hard

ss) dan Southend clasp pada insisif sentral rahang atas (kawat 0.7 mm hard

ss).

c) Anchorage: Tidak diperlukan selama tidak ada pergerakan akif gigi

mengunakan pegas atau sekrup

d) Baseplate

Teknisi laboratorium penting untuk mendapatkan informasi yang tepat

sehingga biteplane dibuat dengan tinggi dan kedalaman yang cukup. Oleh

sebab itu, apabila hanya model kerja rahang atas saja yang diberikan kepada

teknisi laboratorium, perlu diberikan keterangan yang meliputi pengukuran

overjet dan juga indikasi dimana akhiran biteplane dibuat yang hubungannya

3
dengan tinggi permukaan palatal insisif sentral rahang atas. Biteplane perlu

diperluas ke posterior sekitar 2-3 mm lebih besar dari pengukuran overjet.

Mengingat bahwa overjet diukur dari permukaan labial insisif rahang bawah

ke puncak insisif rahang atas, maka hal ini akan menyebabkan akrilik

biteplane memanjang 4-5 mm lebih ke posterior dari ujung insisif rahang

bawah, yang akan cukup untuk mencegah insisif rahang bawah beroklusi di

belakang biteplane. Pengukuran overjet yang tidak dilakukan,

memungkinkan pada kasus dengan overjet yang meningkat, yang mana

biteplane tidak akan diperluas cukup jauh ke posterior, yang memungkinkan

insisif rahang bawah beroklusi dibelakangnya. Hal ini tidak akan

berpengaruh pada overbite, atau bahkan mungkin meningkatkannya, tetapi

mungkin membatasi pertumbuhan mandibula. Apabila indikasi tinggi dari

biteplane tidak diberikan, dapat menyebabkan separasi gigi posterior yang

tidak cukup, sehingga membutuhkan penambahan akrilik pada biteplane

setelah beberapa waktu singkat. Sebagai kemungkinan lain, jika biteplane

terlalu tinggi dan separasi terlalu besar dapat mempengaruhi kooperatif

pasien.

Apabila molar kedua rahang atas permanen telah erupsi, penting untuk

menggabungkan occlusal rest pada gigi tersebut ke desain alat untuk

mencegah terjadinya over erupsi. Molar kedua rahang atas mengalami over

erupsi dengan sangat cepat, sehingga perawatan perlu dilakukan untuk

mencegah terjadinya hal tersebut, yang dapat menyebabkan terjadinya

openbite anterior.

4
e) Fitting dan Aktivasi

Pengurangan Overjet

Pada mulanya, URA (Upper Removable Appliances) digunakan untuk

megurangi overjet, setelah dilakukan pencabutan premolar pertama rahang atas

dan retraksi kaninus. Komponen aktifnya terdiri dari labial bow (reverse loop

pendek atau panjang) atau Robert’s retractor.

Sayangnya, pengurangan overjet menggunakan metode ini seringkali

menghasilkan perubahan maloklusi Kelas II divisi 1 menjadi Kelas II divisi 2

akibat dari bahwa pada dasarnya alat lepasan hanya dapat menggerakkan gigi

secara tipping. Hal ini tidak hanya tidak menarik secara dental tetapi juga jika gigi

telah dilakukan pencabutan pada rahang bawah, menghasilkan penampilan wajah

yang sangat tidak menarik. Pada akhir dari perawatan menggunakan metode ini,

insisif rahang atas seringkali tidak dalam kontrol bibir bawah, yang penting untuk

stabilitas setelah perbaikan overjet yang besar. Hal ini menyebabkan terjadinya

relapse akibat bibir bawah menyebabkan proklinasi insisif rahang atas terjadi

kembali; tidak hanya insisif rahang atas kembali ke posisi semula tetapi juga

terdapatnya ruang sebagai akibat telah dilakukannya pencabutan premolar

pertama. Pada beberapa kasus, gigi-gigi dapat mengalami kerusakan, dan

memungkinkan perawatan kembali menjadi sulit maupun tidak mungkin

dilakukan.

5
Sebagian besar pasien dengan peningkatan overjet membutuhkan

pergerakan secara bodily dari insisif rahang atas selama pengurangan overjet.

Sehingga pada orotodonti moderen, alat cekat merupakan metode perawatan yang

dipilih untuk menangani kasus-kasus ini dan alat lepasan tidak seharusnya

digunakan.

Tedapat suatu situasi spesifik yang mana peningkatan overjet yang sangat

kecil dapat diperbaiki menggunakan alat lepasan, yang dijelaskan dibawah ini.

1. Desain URA untuk retroklinasi insisif rahang atas, pengurangan overjet, dan

penghilangan space

Gambar 3 Preskripsi laboratorium pada URA untuk mengurangi overbite


dan menutup space anterior ringan ± mengurangi sedikit overjet yang
mengalami peningkatan

Tolong buatkan alat lepasan rahang atas (URA) untuk mengurangi overbite

dan overjet:

1) Labial bow UR321, UL123 – 0.7 mm hard ss wire

2) Adams’ clasp ganda UR65, UL56 – 0.7 mm hard ss wire

3) Baseplate – di perluas ke posterior sebesar 7 mm (OJ 5 mm) dan

menutupi ½ dari tinggi mahkota insisif sentral rahang atas

6
1.1. Indikasi

a) Indikasi jenis alat ini sangat spesifik yaitu:

1) Insisif rahang atas yang berjarak dan hanya mengalami sedikit proklinasi

2) Overjet yang sedikit meningkat (overjet tidak lebih dari 5 mm)

3) Incomplete overbite

Situasi seperti ini dapat dilihat pada pasien yang sudah melakukan

perawatan ortodonti untuk mengurangi overjet yang besar dan yang telah

berhenti menggunakan retainer. Akan tetapi, jika perawatan sebelumnya

mengalami relapse ke beberapa derajat, hal tersebut tidak mungkin gigi

diposisikan dalam posisi jaringan lunak yang seimbang. Pasien harus

diingatkan bahwa suatu saat space/ overjet dilakukan pengurangan kembali,

mereka harus menggunakan alat retainer dalam waktu yang tidak ditentukan.

1.2. Kontraindikasi

Overjet yang luas yang membutuhkan pergerakan gigi secara bodlily untuk

mendapatkan hasil yang stabil dan estetik

1.3 Fitur-fitur desain URA untuk retroklinasi insisif rahang atas, mengurangi

overjet, dan menghilangkan space (lihat gambar 3)

a) Aktif: Labial bow (0.7 mm hard ss wire) dari UR3 hinga UL3.

b) Retensi: Adams’ clasp ganda pada molar pertama permanen dan premolar

kedua rahang atas (0.7 mm hard ss wire). Hal ini akan memberikan retensi

posterior sejauh mungkin tanpa mengganggu labial bow.

7
c) Anchorage: Perlu diperhatikan pada aktivasi labial bow sebagaimana akan

memberikan reaksi yang sama dan berlawanan yang dapat membawa alat

dan gigi penjangkar lebih ke anterior, dan mengganggu hubungan molar

d) Baseplate: Pada complete overbite, sebuah small flat anterior biteplane

dapat digunakan untuk mengurangi overbite dan memungkinkan

retroklinasi insisif rahang atas

e) Fitting and aktivasi

Anda mungkin juga menyukai