Anda di halaman 1dari 4

TUGAS ASUHAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Nama Anggota Kelompok 4A:

1. Nia Fergiani ( PO.71.25.1.19.025)


2. Puteri Cantika ( PO.71.25.1.19.026)
3. Putri Marsela ( PO.71.25.1.19.027)
4. Rani Fitri Nurhasana ( PO.71.25.1.19.028)
5. Rica Monica ( PO.71.25.1.19.029)
6. Rieke Amanda Putri ( PO.71.25.1.19.030)
7. Rika Septiana ( PO.71.25.1.19.031)

Dosen Pembimbing :

1. Tri Syahniati, SKM, M.Kes


2. R.A Zainur, S.Pd, M.Kes

A. Pengertian Karies

Karies gigi adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang menyebabkan dekalsifikasi
email gigi, jika dibiarkan secara terus menerus akan mengakibatkan terjadinya kerusakan atau
berlubang pada email dan dentin serta dapat mengenai jaringan pulpa yang akan
membuat gigi menjadi tidak vital jika dibiarkan terus menerus (Dorland, 2002).

Karies merupakan penyakit multifaktorial karena karies dapat terjadi jika terpenuhinya
empat faktor, yaitu:

1. Host
Host adalah organ tubuh manusia (gigi dan saliva), bentuk anatomi dan variasi-
variasi pada morfologi gigi yang dapat mempengaruhi terjadinya karies gigi.
2. Mikroorganisme
Mikroorganisme terdiri dari plak dan bakteri didalam rongga mulut yang berperan penting
dalam proses terjadinya karies.
3. Substrat
Substrat adalah makanan atau minuman yang kita konsumsi, terutamamakanan dan
minuman yang mengandung gula atau sukrosa.
4. Waktu
Faktor terakhir yang menyebabkan karies adalah waktu, karena terjadinya karies
membutuhkan waktu lama atau sering disebut sebagai penyakit kronis progresif.

B. Klasifikasi Karies
Menurut Tarigan (2013), keganasan karies dapat diketahui dari kedalaman,
perluasan, dan tempat terjadinya karies. Berdasarkan cara meluasnya, kedalaman,dan
lokasinya maka dapat diklasifikasikan bentuk –bentuk karies sebagai berikut:
a. Berdasarkan cara meluasnya karies gigi dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1) Penetriende karies, adalah karies yang meluas dari email ke dentin dalam bentuk
kerucut perluasannya secara penetrasi, yaitu merembes kearah dalam.
2) Nonpenetrasi karies, adalah karies yang meluas dari email ke dentin dengan
jalan meluas ke dalam samping, sehingga menyebabkan bentuk seperti periuk.
b. Berdasarkan kedalaman, karies dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1) Karies superficialis (KME) adalah karies baru mengenai email saja, sedang dentin
belum terkena.
2) Karies media (KMD) adalah karies sudah mengenai dentin, tetapi belum
melebihi setengah dentin.
3) Karies profunda (KMP ) adalah karies yang sudah mengenai lebih dari setengah
dentin dan kadang –kadang sudah mengenai pulpa.
- Karies profunda stadium I. Karies telah melewati setengah dentin, biasanya
belum dijumpai radang pulpa.
- Karies profunda stadium II. Masih dijumpai lapisan tipis yang membatasi
karies dengan pulpa. Biasanya di sini telah terjadi radang pulpa.
- Karies profunda stadium III. Pulpa telah terbuka dan dijumpai bermacam –
macam radang pulpa.
Karies mencapai pulpa (KMP) dibagi menjadi 2 yakni:
a) Karies Mencapai Pulpa (KMP) Vital, ialah karies atau lubang gigi yang telah
melebihi setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa, namun pasien
masih merasakan sakit pada gigi tersebut. Dan apabila dilakukan tes sondase pada
gigi pasien yakni dengan cara instrumen berupa sonde digoreskan pada dasar
kavita tanpa adanya tekanan, harus hati-hati jangan sampai terjadinya preforasi.
Jika pasien tersebut merasakan sakit pada gigi-nya. Berarti gigi pasien yang
terkena karies tersebut masih vital.
KMP Vital dibagi lagi menjadi 4 bagian, yakni:
1) Pulpitis kronis aperta, yakni karies yang mencapai pulpa namun permukaan
pulpa sudah terlihat.
2) Pulpitis Cronis Clausa(PCC) yakni karies yang mencapai pulpa namun
permukaan pulpa belum terlihat atau masih tertutup.
3) Pulpitis Kronis Aperta Hiperplasmika(PCAH), yakni peradangan pulpa yang
kronis pada pulpa terbuka dan terjadi penonjolan jaringan granulasi yang
berasal dari pulpa masuk ke dalam kavitas (= pulpa polip) disebabkan adanya
Rangsangan terus-menerus Karies profunda perforasi Open pulpitika daya
tahan tubuh kuat sirkulasi darah baik terbentuk jaringan granulasi. Biasanya
pasien Tidak ada keluhan sakit kecuali bila kemasukan makanan Kadang-
kadang berdarah.
4) Pulpitis Cronis Aperta Ucelatifa(PCAU), yakni Karies mencapai pulpa dan
juga biasanya terdapat tonjolan kecil seperti jarum.
b) Karies Mencapai Pulpa Non Vital, ialah karies atau lubang gigi yang telah melebihi
setengah dentin dan kadang-kadang sudah mengenai pulpa, namun pasien sudah
tidak merasakan sakit pada gigi tersebut. Dan apabila dilakukan tes sondase pada
gigi pasien yakni dengan cara instrumen berupa sonde digoreskan pada dasar
kavita tanpa adanya tekanan, harus hati-hati jangan sampai terjadinya preforasi.
Jika pasien tersebut tidak merasakan sakit pada gigi-nya. Berarti gigi pasien yang
terkena karies tersebut non vital.
KMP Non Vital terbagi menjadi 2, yakni:
1) Nekrosa Pulpa, yakni proses lanjut dari radang pulpa akut maupun kronis
atau terhentinya darah secara tiba-tiba karena trauma. Nekrosa pulpa dapat
terjadi secara parsial maupun full.
2) Nekrosa Radix, yakni kematian pulpa yang menyebabkan akar gigi juga tidak
berfungsi atau membusuk.

c. Berdasarkan lokasi karies


G.V Black dalam Tarigan (2013) mengklasifikasikan kavitas atas lima bagian
berdasarkan permukaan gigi yang terkena karies, yaitu:
1) Kelas I adalah karies yang terdapat pada bagian oklusal (ceruk dan fissure) dari gigi
premolar dan molar (gigi posterior) dapat juga terdapat pada gigi anterior di foramen
caecum.
2) Kelas II adalah karies yang terdapat pada bagian aproksimal gigi-gigi molaratau
premolar, yang umumnya meluas sampai bagian oklusal.
3) Karies III adalah karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi depan, tetapi
belum mencapai margo-insialis (belum mencapai sepertiga insisal gigi).
4) Karies IV adalah karies yang terdapat pada bagian aproksimal dari gigi-gerigi depan
dan sudah mencapai margo-insisalis (telah mencapai sepertiga insisal dari gigi).
5) Karies V adalah kariesyang terdapat pada bagian sepertiga leher dari gigi-geligi
depan maupun belakang pada permukaan labial, lingual, palatal ataupun buccal
dari gigi.

Anda mungkin juga menyukai