Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Steril
Sterilisa
isasi
si merupa
merupakan
kan suatu
suatu proses
proses yang
yang bertuj
bertujua
uann untuk
untuk
menghilangkan dan membinasakan semua alat dan media dari gangguan
organi
organisme
sme mikro
mikroba,
ba, termas
termasuk
uk virus,
virus, bakter
bakteria
ia dan spora
spora dan fungi
fungi
beserta sporanya. Sterilisasi merupakan suatu metode atau cara yang
digunakan
digunakan untuk
untuk mengelimi
mengeliminasi
nasi semua mikroorg
mikroorganism
anisme.
e. Semua
Semua bahan
bahan
dan alat dalam media kultur maupun dalam kegiatan praktikum harus
dala
dalam
m kea
keadaan ster
steriil. Dan
Dan jug
juga, ste
sterili
rilisa
sasi
si ada
adalah
lah cara
cara untuk
tuk
mendap
mendapatk
atkan
an suatu
suatu kondi
kondisi
si bebas
bebas mikro
mikroba
ba atau
atau setiap
setiap proses
proses yang
yang
dilaku
dilakukan
kan baik
baik secara
secara fisika
fisika,, kimia,
kimia, dan mekan
mekanik
ik untuk
untuk membun
membunuh
uh
semua
semua bentuk
bentuk kehidu
kehidupa
pann teruta
terutama
ma mikroo
mikroorga
rganis
nisme.
me. Dalam
Dalam bidang
bidang
mikrobiologi baik dalam pengerjaan penelitian atau praktikum, keadaan
steril merupakan syarat utama berhasil atau tidaknya pekerjaan kita
dilaboratorium.

Penget
Pengetahu
ahuan
an tentan
tentangg prinsi
prinsipp dasar
dasar steril
sterilisa
isasi
si dan
dan desinf
desinfeks
eksii
sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan di bidang medis yang
bertanggung jawab.Cara sterilisasi dan desinfeksi yang baru banyak
diperkenalkan, namun masih tetap digunakan cara-cara dan beberapa
bahan seperti digunakan
kan berabad lalu. Sterilisasi dilakuka
kukann
menggunakan autoklaf untuk yang menggunakan panas
bert
bertek
ekan
anan
an,p
,pem
eman
anas
as keri
kering
ngo
ove
ven!
n!,s
,ste
teri
rili
lisa
sasi
si kimi
kimiaw
awi
ise
sepe
pert
rtii

1
glutaraldehid atau formaldehid! dan secara fisik. "erdasarkan dari hal
tersebut diatas, maka dibuatlah makalah #Sterilisasi dan Desinfeksi$
ini
ini guna
guna member
memberika
ikann pemaha
pemahaman
man kepada
kepada kita
kita tentan
tentangg hal-ha
hal-hall yang
yang
berk
berkai
aita
tann deng
dengan
an ster
steril
ilis
isas
asii sert
sertaa mena
menamb
mbah
ah peng
penget
etah
ahua
uann dan
dan
keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam dunia
farmasi.

Disinfekta
Disinfektann digunaka
digunakann untuk
untuk membunuh
membunuh mikroorga
mikroorganisme
nisme pada benda
benda
mati.Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
deng
dengan
an baha
bahann kimi
kimiaa atau
atau seca
secara
ra fisi
fisik,
k, hal
hal ini
ini dapa
dapatt meng
mengur
uran
angi
gi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme
patogen.
Disinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan,
meliputi % penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang
ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme
tersebut.&lternatif yang sering dilaakukan adalah dengan cara D'' 
Disinfeksi 'ingkat 'inggi!

1.2 RUMUSAN MA
MASALAH
"erdasarka
"erdasarkann latar
latar belakang
belakang tersebut,
tersebut, masalah-m
masalah-masala
asalah
h yang
dibah
bahas dapat dirumuskans
kanse
ebag
bagai berikut
kut%
(. "agaimana pengertian dari sterilisasi dan disinfeksi)
* &pa tuj
tujua
uann dari
dari steril
sterilisa
isasi
si dan
dan disin
disinfeks
feksii )
+ &pa saja
saja maca
macam-m
m-maca
acam m steril
sterilisa
isasi
si dan
dan disinf
disinfeks
eksii )
 &pa perb
perbeda
edaan
an ster
sterili
ilisas
sasii dan
dan disin
disinfeks
feksii )
 "agaiman
"agaimanaa aplikasi
aplikasi sterilisas
sterilisasii dan disin
disinfeksi
feksi dalam
dalam dunia
dunia farmasi
farmasi )

2
glutaraldehid atau formaldehid! dan secara fisik. "erdasarkan dari hal
tersebut diatas, maka dibuatlah makalah #Sterilisasi dan Desinfeksi$
ini
ini guna
guna member
memberika
ikann pemaha
pemahaman
man kepada
kepada kita
kita tentan
tentangg hal-ha
hal-hall yang
yang
berk
berkai
aita
tann deng
dengan
an ster
steril
ilis
isas
asii sert
sertaa mena
menamb
mbah
ah peng
penget
etah
ahua
uann dan
dan
keterampilan kita tentang teknik atau tata cara sterilisasi dalam dunia
farmasi.

Disinfekta
Disinfektann digunaka
digunakann untuk
untuk membunuh
membunuh mikroorga
mikroorganisme
nisme pada benda
benda
mati.Disinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
deng
dengan
an baha
bahann kimi
kimiaa atau
atau seca
secara
ra fisi
fisik,
k, hal
hal ini
ini dapa
dapatt meng
mengur
uran
angi
gi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme
patogen.
Disinfeksi dilakukan apabila sterilisasi sudah tidak mungkin dikerjakan,
meliputi % penghancuran dan pemusnahan mikroorganisme patogen yang
ada tanpa tindakan khusus untuk mencegah kembalinya mikroorganisme
tersebut.&lternatif yang sering dilaakukan adalah dengan cara D'' 
Disinfeksi 'ingkat 'inggi!

1.2 RUMUSAN MA
MASALAH
"erdasarka
"erdasarkann latar
latar belakang
belakang tersebut,
tersebut, masalah-m
masalah-masala
asalah
h yang
dibah
bahas dapat dirumuskans
kanse
ebag
bagai berikut
kut%
(. "agaimana pengertian dari sterilisasi dan disinfeksi)
* &pa tuj
tujua
uann dari
dari steril
sterilisa
isasi
si dan
dan disin
disinfeks
feksii )
+ &pa saja
saja maca
macam-m
m-maca
acam m steril
sterilisa
isasi
si dan
dan disinf
disinfeks
eksii )
 &pa perb
perbeda
edaan
an ster
sterili
ilisas
sasii dan
dan disin
disinfeks
feksii )
 "agaiman
"agaimanaa aplikasi
aplikasi sterilisas
sterilisasii dan disin
disinfeksi
feksi dalam
dalam dunia
dunia farmasi
farmasi )

2
1.3 TUJUAN
(. ntuk
ntuk mengetahu
mengetahuii pengerti
pengertianan dari
dari sterilis
sterilisasi
asi dan
dan disinfe
disinfeksi
ksi
*. ntuk
ntuk mengetahu
mengetahuii tujuan
tujuan sterilisa
sterilisasi
si dan disinf
disinfeksi
eksi
+. ntuk
ntuk mengetahui
mengetahui macam
macam / macam
macam sterilisa
sterilisasi
si dan disinfe
disinfeksi
ksi
. ntuk
ntuk mengetahui
mengetahui perbed
perbedaanaan sterili
sterilisasi
sasi dan
dan disinfeksi
disinfeksi
. ntuk
ntuk mengetahui
mengetahui aplikas
aplikasii sterilisasi
sterilisasi dan disinfe
disinfeksi
ksi dalam
dalam dunia
farmasi

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sterilisasi dan Desineksi


A. Pengertian Sterilisasi

Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu


alat,bahan,media, dan lain-lain! dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen.
&tau bisa juga dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu
benda dari semua mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun
bentuk spora.
Proses sterilisasi dipergunakan pada bidang mikrobiologi untuk
mencegah pencernaan organisme luar, pada bidang bedah untuk
mempertahankan keadaan aseptis, pada pembuatan makanan dan obat-
obatan untuk menjamin keamanan terhadap pencemaran oleh
miroorganisme dan di dalam bidang-bidang lain pun sterilisasi ini juga
penting.
Sterilisasi banyak dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik
maupun kimiawi. Steralisasi juga dikatakan sebagai tindakan untuk
membunuh kuman patogen atau kuman apatogen beserta spora yang
terdapat pada alat perawatan atau kedokteran dengan cara merebus,
stoom, menggunakan panas tinggi, atau bahkan kimia. 0enis sterilisasi
antara lain sterilisasi cepat, sterilisasi panas kering, steralisasi gas
1ormalin 2* 3*!, dan radiasi ionnisasi.
2al-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya%

4
a. Sterilisator alat untuk mensteril! harus siap pakai, bersih, dan
masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label
 yang jelas dengan menyebutkan jenis pera4latan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
d. 'idak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
e. 5emindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang
steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.
 B. Pengertian Desineksi

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit


dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh
dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. &ntiseptik adalah
6at yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada
 jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati.
Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya
tergantung dari toksisitasnya.

Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-


alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena
dapat menghambat proses disinfeksi.

Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada


benda mati. Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh

5
beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan 7tingkat tinggi7 dapat
membunuh virus seperti virus influen6a dan herpes, tetapi tidak dapat
membunuh virus polio, hepatitis " atau 5. tuberculosis.

ntuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari


tiga desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.
ntuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga
desinfektan diatas. 'iap desinfektan tersebut memiliki efektifitas
7tingkat menengah7 bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk
waktu (8 menit.

9riteria desinfeksi yang ideal%

 "ekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada


suhu kamar
 &ktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, p2, temperatur

dan kelembaban
 'idak toksik pada hewan dan manusia
 'idak bersifat korosif
 'idak berwarna dan meninggalkan noda
 'idak berbau: baunya disenangi
 "ersifat biodegradable: mudah diurai
 ;arutan stabil
 5udah digunakan dan ekonomis
 &ktivitas berspektrum luas

2.2 T!"!an Sterilisasi dan Desineksi

&dapun tujuan dari sterilisasi dan desinfeksi tersebut adalah

 5encegah terjadinya infeksi

 5encegah makanan menjadi rusak

6
 5encegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri

 5encegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yg dipakai dalam

melakukan biakan murni.

2.3 Ma#a$%Ma#a$ Sterilisasi


Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan + cara yaitu
secara mekanik, fisik dan kimiawi%
(. Sterilisai secara mekanik filtrasi! menggunakan suatu saringan yang
berpori sangat kecil 8.** mikron atau 8. mikron! sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi
bahan yang peka panas, misal nya larutan en6im dan antibiotik
*. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan <
penyinaran
  Pemanasan
Pemijaran dengan api langsung!% membakar alat pada api secara

langsung, contoh alat % jarum inokulum, pinset, batang ;, dll. (88 =


efektif namun terbatas penggunaanya.
Panas kering% sterilisasi dengan oven kira-kira >8-(?88C.

Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca
misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll. @aktu relatif lama sekitar (-*
 jam. 9esterilaln tergnatung dengan waktu dan suhu yang digunakan,
apabila waktu dan suhu tidak sesuai dengan ketentuan maka
sterilisasipun tidak akan bisa dicapai secara sempurna.
ap air panas% konsep ini mirip dengan mengukus. "ahan yang

mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak


terjadi dehidrasi 'eknik disinfeksi termurah @aktu ( menit setelah

7
air mendidih "eberapa bakteri tidak terbunuh dengan teknik ini%
Clostridium perfingens dan Cl. botulinum
ap air panas bertekanan % menggunalkan autoklaf menggunakan

suhu (*( C dan tekanan ( lbs, apabila sedang bekerja maka akan
terjadi koagulasi. ntuk mengetahui autoklaf berfungsi dengan baik
digunakan "acillus stearothermophilus "ila media yang telah
distrerilkan. diinkubasi selama A hari berturut-turut apabila selama A
hari% 5edia keruh maka otoklaf rusak 5edia jernih maka otoklaf baik,
kesterilalnnya, 9eterkaitan antara suhu dan tekanan dalam autoklaf
 Pasteurisasi% Pertama dilakukan oleh Pasteur, Digunakan pada
sterilisasi susu 5embunuh kuman% tbc, brucella, Streptokokus,
Staphilokokus, Salmonella, Shigella dan difteri kuman yang berasal
dari sapi:pemerah! dengan Suhu > C: +8 menit

 Penyinaran dengan sinar B


Sinar ltra Biolet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi,
misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan
interior Safety Cabinet dengan disinari lampu B Sterilisaisi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
"eberapa kelebihan sterilisasi dengan cara ini%
- 5emiliki daya antimikrobial sangat kuat
- Daya kerja◊ absorbsi as. ukleat
- Panjang gelombang% **8-*8 nm paling efektif *+,A nm
- 9elemahan◊ penetrasi lemah

 Sinar Eamma Daya kerjanya◊  ion bersifat hiperaktif Sering


digunakan pada sterilisasi bahan makanan, terutama bila panas
menyebabkan perubahan rasa, rupa atau penampilan "ahan disposable%

8
alat suntikan cawan petri dpt distrelkan dengan teknik ini. Sterilisasi
dengan sinar gamma disebut juga #sterilisasi dingin$

+. Sterilisasi dengan Cara 9imia

"eberapa hal yang perlu diperhatikan pada disinfeksi kimia

F Gongga space !

F Sebaiknya bersifat membunuh germisid!

F @aktu lamanya! disinfeksi harus tepat

F Pengenceran harus sesuai dengan anjuran

F Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya


bersifat sangat mudah menguap

F Sebaiknya menyediakan hand lation  ◊merawat tangan setelah


berkontak dengan disinfekstan

1aktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi dengan cara kimia%

(. 0enis bahan yang digunakan

*. 9onsentrasi bahan kimia

+. Sifat 9uman

. p2

. Suhu

"eberapa Hat 9imia yang sering digunakan untuk sterilisasi

 &lkohol

- Paling efektif utk sterilisasi dan desinfeksi

9
- 5endenaturasi protein dengan jalan dehidrasi ◊ membran sel rusak <
en6im tdk aktif

 2alogen

- 5engoksidasi protein kuman

 Iodium

- 9onsentrasi yg tepat tdk mengganggu kulit

- Jfektif terhadap berbagai proto6oa

 9lorin

- 5emiliki warna khas dan bau tajam

- Desinfeksi ruangan, permukaan serta alat non bedah

 1enol as. 9arbol!

- 5empresipitasikan protein secara aktif, merusak membran sel


menurunkan tegangan permukaan

- Standar pembanding untuk menentukan aktivitas suatu desinfektan

 Peroksida 2*3*!

- Jfektif dan nontoksid

- 5olekulnya tidak stabil

- 5enginaktif en6im mikroba

10
 Eas Jtilen 3ksida

- 5ensterilkan bahan yang terbuat dari plastik

2.& Ma#a$%$a#a$ Desineksi

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit


dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh
dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.
&ntiseptik adalah 6at yang dapat menghambat atau menghancurkan
mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada
benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat
tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.
5acam-macam desinfektan yang digunakan%
(. &lkohol
Jtil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. &lkohol yangicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang
kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun &D& tidak
menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh
karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.

*. &ldehid
Elutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada

11
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. &ldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Elutaraldehid *= dapat dipakai
untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas
dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang
dibasahi dengan akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada
instrumen dapat mengiritasi kulit:mukosa, operator harus memakai
masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. ;arutan
glutaraldehid *= efektif terhadap bakteri vegetatif seperti 5.
tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu (8-*8 menit,
sedang spora baru alan mati setelah (8 jam.

+. "iguanid
9lorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara
luas dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 8,= larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
2ibiscrub!, 8,*= klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak Corsodyl! dan pada konsentrasi lebih tinggi *=
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Hat ini sangat aktif
terhadap bakteri EramK! maupun Eram-!. Jfektivitasnya pada rongga
mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan
salivary mucus.

. Senyawa halogen. 2ipoklorit dan povidon-iodin adalah 6at oksidasi


dan melepaskan ion halide. @alaupun murah dan efektif, 6at ini dapat
menyebabkan karat pada logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan
organik misalnya Chloros, Domestos, dan "etadine!.

12
. 1enol
;arutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat
dirusak oleh 6at organik. Hat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah. amun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh 6at
ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.

>. 9lorsilenol
9lorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak
bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan misalnya
Dettol!.

Desineksi 'er$!kaan
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati.
Disinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa
kelompok mikroorganisme, disinfektan #tingkat tinggi$ dapat membunuh
virus seperti virus influen6a dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh
virus polio, hepatitis " atau 5. tuberculosis.
ntuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit %
 Lodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Hat ini harus
dilarutkan baru setiap hari dengan akuades. Dalam bentuk larutan,
desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau
bahan plastik.

 Derivat fenol 3-fenil fenol = dan 3-bensil-P klorofenol (=!


dilarutkan dengan perbandingan ( % +* dan larutan tersebut tetap

13
stabil untuk waktu >8 hari. 9euntungannya adalah #efek tinggal$ dan
kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan
keras.

 Sodium hipoklorit bahan pemutih pakaian! yang dilarutkan


dengan perbandingan ( % (8 hingga ( % (88, harganya murah dan sangat
efektif. 2arus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat
korosif, terutama untuk aluminium. 9ekurangannya yaitu menyebabkan
pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam
renang.

ntuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga


desinfektan diatas. 'iap desinfektan tersebut memiliki efektifitas
#tingkat menengah$ bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk
waktu (8 menit
Ma#a$%Ma#a$ Desinektan Dan Antise'tik dari s!$(er lain
(.Earam ;ogam "erat
Earam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam
 jumlah yangkecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut
oligodinamik. 2al ini mudahsekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen.
amun garam dari logam berat itumudah merusak kulit, makan alat-alat
 yang terbuat dari logam dan lagipula mahalharganya. 5eskipun
demikian, orang masih biasa menggunakan merkurokloridasublimat!
sebagai desinfektan. 2anya untuk tubuh manusia la6imnya kita
pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.

*.Hat Perwarna

14
Hat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya
bakteriostatis.Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram
positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah dihambat atau
dimatikan, bergantung pada konsentrasi 6atpewarna tersebut.
Diperkirakan 6at pewarna itu berkombinasi dengan protein
ataumengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain violet 9ristal
bentuk kasar, violet gentian!, 6at pewarna lain yang digunakan sebagai
bakteriostatis adalah hijau malakhit dan hijau cemerlang.
+.9lor dan senyawa klor
9lor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum. persenyawaan klor
dengankapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak
dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum.

.1enol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis ;arutan fenol * /


= berguna sebagai desinfektan. 9resol atau kreolin lebih
baikkhasiatnya daripada fenol. ;isol ialah desinfektan yang berupa
campuran sabundengan kresol4 lisol lebih banyak digunakan daripada
desinfektan-desinfektanyang lain. 9arbol ialah nama lain untuk fenol.
Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga
desinfektan menjadi menarik.

.9resol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol
tetapi jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. 9resol
efektif sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh

15
adanya bahan organic. amun, agen inimenimbulkan iritasi gangguan!
pada jaringan hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai
disinfektan untuk benda mati. Satu persen lisolkresol dicampur
dengan sabun! telah digunakan pada kulit, tetapi konsentrasiyang lebih
tinggi tidak dapat ditolerir.

>.&lkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil
dan ben6ylalcohol juga antiseptic. "en6yl alcohol biasa digunakan
terutama karena efekpreservatifnya sebagai pengawet!.
A.1ormaldehida
1ormaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai
gas. &genini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan
fungisida. Dalamlarutan cair sekitar +A=, formaldehida dikenal sebgai
formalin.
?.Jtilen 3ksida
0ika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen
pembunuhbakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuatsenyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat.
5isalnya agen ini telah digunakan secara komersialuntuk mensterilkan
tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.&gen ini
hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah

16
sebagianbesar udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum,
dimasukkanlah etilen oksida.

.2idogen Peroksida
&gen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena
kemampuannyamengoksidasi. &gen ini sangat tidak stabil tetapi sering
digunakan dalampembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di
dalamnya kemungkinandimasuki organisme aerob.

(8."etapropiolakton
Substansi ini mempunyai banyak sifat yang sama dengan etilen oksida.
&gen inimematikan spora dalam konsentrasi yang tidak jauh lebih besar
daripada yangdiperlukan untuk mematikan bakteri vegetatif. Jfeknya
cepat, ini diperlukan,karena betapropiolakton dalam larutan cair
mengalami hidrolisis cukup cepatuntuk menghasilkan asam akrilat,
sehingga setelah beberapa jam tidak terdapatbetapropiolakton yang
tersisa.

((.Senyawa &monium 9uaterner


9elompok ini terdiri atas sejumlah besar senyawa yang empat
subtituennyamengandung karbon, terikat secara kovalen pada atom
nitrogen.
2.) Per(edaan Sterilisasi dan Desineksi
Steralisasi adalah suatu cara untuk membebaskan sesuatu alat,
bahan, media, dan lain-lain! dari mikroorganisme yang tidak diharapkan

17
kehadirannya baik yang patogen maupun yang a patogen. &tau bisa juga
dikatakan sebagai proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme
penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat
mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh
mikroorganisme patogen.
Dari kedua pengertian di atas bisa kita simpulkan, jika
sterilisasi dan desinfeksi memiliki perbedaan yang khas, walaupun
tetap memiliki tujuan yang sama. amun sterilisasi memiliki guna yang
lebih besar, dan desinfeksi secara khusus membunuh kuman penyebab
penyakit.

2.* A'likasi Sterilisasi Dan Desineksi Dala$ +ar$asi

2.*.1 Sterilisasi Men!r!t +I.ed.I,

  Steril adalah suatu keadaan dimana suatu 6at bebas dari


mikroba hidup, baik yang patogen  menimbulkan penyakit! maupun
apatogen  : non patogen  tidak menimbulkan penyakit!, baik dalam
bentuk vegetatif siap untuk berkembang biak! maupun dalam bentuk
spora  dalam keadaan statis, tidak dapat berkembang biak, tetapi
melindungi diri dengan lapisan pelindung yang kuat!
'idak semua mikroba dapat merugikan, misalnya mikroba yang
terdapat dalam usus yang dapat membusukkan sisa makanan yang tidak
terserap oleh tubuh. 5ikroba yang patogen misalnya Salmonella 
typhosa  yang menyebabkan penyakit typus, J.coli   yang
menyebabkan penyakit perut.

18
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang : benda
menjadi steril atau suatu proses untuk membunuh semua jasad renik
 yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada
lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat
membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri
1ardia6, (*!. Sedangkan sanitasi  adalah suatu proses untuk
membuat lingkungan menjadi sehat..

2.*.2 T!"!an S!at! -(at Di(!at Steril

'ujuan obat dibuat steril seperti obat suntik! karena


berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan
tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap 6at asing tidak selengkap
 yang berada di saluran cerna :  gastrointestinal , misalnya hati yang
dapat berfungsi untuk menetralisir : menawarkan racun  detoksikasi M
detoksifikasi !.
Diharapkan dengan steril dapat dihindari adanya infeksi
sekunder. Dalam hal ini tidak berlaku relatif steril atau setengah steril
, hanya ada dua pilihan yaitu steril dan tidak steril.
Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik :
injeksi, tablet implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata
seperti tetes mata : Euttae 3phth ., cuci mata : Collyrium   dan salep
mata : 3culenta .

19
2.*.3. ara % ara Sterilisasi Men!r!t +I.ed.I,.

(. Sterilisasi uap 
&dalah proses sterilisasi thermal yang menggunakan uap jenuh
dibawah tekanan selama ( menit pada suhu (*( o. 9ecuali dinyatakan
lain, berlangsung di suatu bejana yang disebut otoklaf, dan mungkin
merupakan proses sterilisasi paling banyak dilakukan.
&lat %
Disebut otoklaf , yaitu suatu panci logam yang kuat dengan tutup yang
berat, mempunyai lubang tempat mengeluarkan uap air beserta
krannya, termometer, pengatur tekanan udara, klep pengaman.
Cara bekerja  %
3toklaf dipanaskan, ventilasi dibuka untuk membiarkan udara keluar.
Pengusiran udara pada otoklaf berdinding dua, uap air masuk dari
bagian atas dan udara keluar dari bagian bawah yang dapat ditunjukkan
pada gelembung yang keluar dari ujung pipa karet dalam air.
Setelah udara bersih, bahan yang akan disterilkan dimasukkan sebelum
air mendidih, tutup otoklaf dan dikunci, ventilasi ditutup dan suhu
serta tekanan akan naik sesuai dengan yang dikehendaki. &tur klep
pengaman supaya tekanan stabil.
Setelah sterilisasi selesai, otoklaf dibiarkan dingin hingga tekanannya
sama dengan tekanan atmosfir. Cara sterilisasi ini lebih efektif
dibanding dengan pemanasan basah yang lain, karena suhunya lebih
tinggi.
"ahan : alat yang dapat disterilkan %

20
&lat pembalut, kertas saring, alat gelas  buret, labu ukur ! dan banyak
obat-obat tertentu.
*. Sterilisasi panas kering 
Sterilisasi cara ini menggunakan suatu siklus 3ven modern yang
dilengkapi udara yang dipanaskan dan disaring. Gentang suhu khas yang
dapat diterima di dalam bejana sterilisasi kosong adalah lebih kurang
(o, jika alat sterilisasi beroperasi pada suhu tidak kurang dari *8 o .
&lat  %
3ven yaitu lemari pengering dengan dinding ganda, dilengkapi dengan
termometer dan lubang tempat keluar masuknya udara, dipanaskan
dari bawah dengan gas atau listrik.

"ahan : alat yang dapat disterilkan dengan cara kering


&lat-alat dari gelas gelas kimia, gelas ukur, pipet ukur, erlemeyer,
botol-botol, corong!, bahan obat yang tahan pemanasan tinggi minyak
lemak, vaselin!.
Ciri-ciri pemanasan kering %
(. Iang dipanaskan adalah udara kering
*. Proses pembunuhan mikroba berdasarkan oksidasi 3 * udara
+. Suhu yang digunakan lebih tinggi, kira-kira (8 o. Satu gram udara
pada suhu (88 o, jika didinginkan menjadi  o hanya membebaskan
8,*+A kalori.
. @aktu yang diperlukan lebih lama, antara ( jam sampai * jam, kecuali
pemijaran.

21
. Digunakan untuk sterilisasi bahan obat : alat yang tahan pemanasan
tinggi.

+. Sterilisasi gas 
"ahan aktif yang digunakan adalah gas etilen oksida yang
dinetralkan dengan gas inert, tetapi keburukan gas etilen oksida ini 
adalah sangat mudah terbakar, bersifat mutagenik, kemungkinan 
meninggalkan residu toksik di dalam bahan yang disterilkan, terutama 
yang mengandung ion klorida .
Pemilihan untuk menggunakan sterilisasi gas ini sebagai alternatif
dari sterilisasi termal,  jika bahan yang akan disterilkan tidak tahan 
terhadap suhu tinggi pada sterilisasi uap atau panas kering .
Proses sterilisasinya berlangsung di dalam bejana bertekanan
 yang didesain seperti pada otoklaf dengan modifikasi tertentu. Salah 
satu keterbatasan utama dari proses sterilisasi dengan gas etilen 
oksida adalah terbatasnya kemampuan gas tersebut untuk berdifusi 
sampai ke daerah yang paling dalam dari produk yang disterilkan .

. Sterilisasi dengan radiasi ion


&da * jenis radiasi ion yang digunakan yaitu disintegrasi 
radioaktif dari  radioisotop  radiasi gamma ! dan radiasi berkas 
elektron . Digunakan isotop radio aktif, misalnya Cobalt >8.
 Pada kedua jenis ini, dosis yang menghasilkan derajat jaminan
sterilitas yang diperlukan harus ditetapkan sedemikian rupa hingga
dalam rentang satuan dosis minimum dan maksimum, sifat bahan yang

22
disterilkan dapat diterima. @alaupun berdasarkan pengalaman dipilih
dosis *, megarad 5rad! radiasi yang diserap, tetapi dalam beberapa
hal, diinginkan dan dapat diterima penggunaan dosis yang lebih rendah
untuk peralatan, bahan obat dan bentuk sediaan akhir.
Cara ini dilakukan jika bahan yang disterilkan tidak tahan 
terhadap sterilisasi panas dan khawatir tentang keamanan etilen 
oksida . 9eunggulan sterilisasi ini  adalah reaktivitas kimia rendah,
residu rendah yang dapat diukur serta variabel yang dikendalikan lebih
sedikit.

. Sterilisasi dengan penyaringan


Sterilisasi larutan yang labil terhadap panas  sering dilakukan
dengan penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba,
hingga mikroba yang dikandungnya dapat dipisahkan secara fisika.
Perangkat penyaring umumnya terdiri dari suatu matriks berpori
bertutup kedap atau dirangkaikan pada wadah yang tidak permeable.
Jfektivitas penyaring media atau penyaring subtrat tergantung pada 
ukuran pori matriks, daya adsorpsi bakteri dari matriks dan mekanisme 
pengayakan.
Penyaring yang melepas serat, terutama yang mengandung asbes
harus dihindari penggunaannya kecuali tidak ada penyaringan
alternatif lain yang mungkin bisa digunakan.

23
kuran porositas minimal membran matriks tersebut berkisar
8,* mm / 8, mm tergantung pada bakteri apa yang hendak disaring.
Penyaring yang tersedia saat ini adalah selulosa asetat, selulosa nitrat,
flourokarbonat, polimer akrilik, polikarbonat, poliester, polivinil 
klorida, vinil nilon, potef dan juga membran logam.
;arutan disaring melalui penyaring bakteri steril, diisikan ke dalam
wadah steril, kemudian ditutup kedap menurut teknik aseptik .
9euntungan cara ini % 
(. Digunakan untuk bahan obat yang tidak tahan pemanasan tetapi
larut dalam air.
*. Dapat dilakukan dengan cepat, terutama untuk pembuatan kecil-
kecilan.
+. Semua mikroba hidup atau mati dapat disaring dari larutan, virus
 jumlahnya dikurangi.
. Penyaring dapat bersifat adsorpsi, sebagian besar virus dapat
diadsorpsi
9erugian cara ini % 
(. 5asih diperlukan 6at bakterisida.
*. 2anya dapat digunakan untuk pembawa berair, tidak dapat digunakan
untuk pembawa minyak.
+. "eberapa jenis penyaring dapat mengadsorpsi bahan obat, terutama
kalau kadarnya kecil.
. "eberapa penyaring sukar dicuci % porselin, 9eiselguhr.
. "eberapa penyaring bersifat alkalis Seit6 filter! dan penyaring dari
asbes melepaskan asbes ke dalam larutan.

24
>. 1iltrat yang diperoleh belum bebas dari virus.

Cara-cara menyaring  %
&da * cara untuk menyaring , yaitu %
(. Dengan tekanan positip   % larutan dalam penyaring ditekan dengan
tekanan yang lebih besar dari udara luar.
*. Dengan tekanan negatip  % larutan dalam penyaring diisap penampung
di vakumkan!.
dara yang dipakai untuk itu harus udara bersih, biasanya digunakan
gas nitrogen  *! yang dialirkan melalui kapas berlemak dalam tabung
gelas atau platina yang dipanaskan.

Pembersihan penyaring bakteri  %


(. Dengan menyedot air bersih berlawanan dengan cara penyaringan
atau larutan 2Cl panas lalu dibilas.
*. 5emasak dalam larutan a-karbonat * = lalu dibilas protein akan
hancur , karena p2 ?,!
+. Penyaring bakteri disterilkan dengan cara pemanasan kering,
pemijaran, otoklaf atau secara kimiawi..
>. Sterilisasi dengan cara aseptic 
Proses ini untuk mencegah masuknya mikroba hidup ke dalam
komponen steril atau komponen yang melewati proses antara yang

25
mengakibatkan produk setengah jadi atau produk ruahan atau
komponennya bebas dari mikroba hidup.
Cara sterilisasi dengan menggunakan teknik yang dapat memperkecil
kemungkinan terjadi cemaran: kontaminasi dengan mikroba hingga
seminimal mungkin.
Digunakan untuk bahan obat yang tidak dapat disterilkan
dengan cara pemanasan atau dengan cara penyaringan.
Caranya  %
"ahan obat % memenuhi syarat p.i , tidak disterilkan.
Hat pembawa % disterilkan tersendiri dahulu.
Hat pembantu % disterilkan tersendiri.
&lat-alat % disterilkan dengan cara yang cocok.
Guang kerja % bersih, bebas debu, dan angin, disterilkan dengan
sinar u.v atau cara lain yang sesuai.

9emudian bahan obat, 6at pembawa, 6at pembantu disimpan secara


aseptic dalam ruang aseptic hingga terbentuk obat : larutan injeksi
dan dimasukkan ke dalam wadah secara aseptic.

D. Pemilihan cara sterilisasi


Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal
seperti berikut%
(. Stabilitas  % sifat kimia, sifat fisika, khasiat, serat, struktur bahan
obat tidak boleh  mengalami perubahan setelah proses sterilisasi.

26
*. Jfektivitas   % cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil
maksimal dengan proses yang sederhana, cepat dan biaya murah.
+. @aktu  % lamanya penyeterilan ditentukan oleh bentuk 6at, jenis 6at,
sifat 6at dan kecepatan tercapainya suhu penyeterilan yang merata.
Dengan 'ena$(a/an 0at%0at tertent!.
Hat-6at yang ditambahkan dapat berfungsi sebagai %
(. Penyuci hama desinfektan ! %
Suatu 6at anti mikroba yang digunakan untuk berbagai peralatan
kedokteran : instrumen : barang : benda dengan tujuan untuk
mencegah terjadinya infeksi pada manusia4 dapat mematikan mikroba
patogen, jadi mencegah infeksi germisida !, mematikan bakteri
bakterisida !, mematikan fungi : cendawan : jamur fungisida !.

*. &ntiseptika  %
Suatu 6at anti mikroba yang biasa digunakan secara topikal : lokal
pada tubuh manusia 4 dapat mencegah pembiakan bakteri.
"akteriostatika  % mencegah pertumbuhan fungi : cendawan : jamur.
Hat pengawet   % mencegah pertumbuhan bakteri dan cendawan dalam
makanan atau minuman.
+. &ntibiotik  %
Segolongan 6at yang dihasilkan oleh cendawan atau bakteri yang dapat
menentang : mematikan cendawan atau bakteri lain.

*. ntuk alat-alat  sterilisasi dapat dilakukan dengan %

27
Hat yang dipakai % alkohol-alkohol, kresol, fenol, formaldehida, garam
raksa organik : anorganik, amonium kwartener.
Caranya  %
&lat yang disterilkan direndam dalam larutan bakterisida, untuk logam
tambahkan 6at yang dapat mencegah perkaratan  atrium nitrat,
atrium borat !. Didihkan selama *8 menit bersama dengan atrium
karbonat ( / * =, sefirol ( =, fenol  =, losol * =.

+. ntuk Guangan  sterilisasi dapat dilakukan dengan cara %


Disemprot dengan larutan bakterisida kemudian didiamkan beberapa
waktu. dara diisap dan diganti dengan udara yang sudah steril
dilewatkan melalui penyaring udara!.

Hat yang digunakan %


- uap farmaldehida
- Campuran ( bagian etilen oksida dan  bagian gas karbondioksida
C3*! dan dapat dipanaskan hingga suhu >8 8 . 0ika hanya etilen oksida
saja dengan udara akan mudah terbakar atau meledak.

2.*.& nt/ kas!s

terineksi l! (!r!ng aa$ di la$ngan di$!sna/kan Jan!ari 2*


2445 

28
Posted by fluburungpmi in ncategori6ed.
'ags% ayam, flu burung, lamongan
add a comment

;&53E&, SJL / Sedikitnya .888 ekor ayam yang diduga


terinfeksi virus flu burung, 2( atau avian influen6a di wilayah
9abupaten ;amongan dimusnahkan. ntuk mencegah penyebaran virus
tersebut juga dilakukan penyemprotan disinfektan.

9asus adanya indikasi flu burung ditemukan di sembilan kecamatan


 yakni 5aduran, Sekaran, Solokuro, 9aranggeneng, Sukodadi, 'uri,
Sugio, 9alitengah, dan Pucuk. Gata-rata yang terinfeksi flu burung
 jenis ayam kampung. 9asus ini ditemukan kembali sejak (A De sember
*88? lalu pada ayam milik Siti warga Desa Siwuran, 9ecamatan
5aduran.

9epala "idang 9esehatan 2ewan Dinas 9esehatan ;amongan, Puji


2ermawan, Senin *>:(! menduga temuan flu burung tersebut diduga
berasal dari "engawan Solo yang mengalirkan bangkai ayam yang
terjangkit virus flu burung. "angkai ayam yang menepi kemudian meny
ebarkan virus avian influen6a terhadap ayam-ayam di ;amongan.
Lndikasi tersebut diperkuat dengan wilayah yang ada kasus flu burung
kebanyakan berada di sekitar aliran "engawan Solo termasuk Eresik,
katanya.

Sebagai upaya pencegahan, telah menyemprotkan disinfektan dan


memusnahkan ayam yang diduga terkena penyakit. Penyemprotan
desinfektan dilakukan di tempat sekitar ditemukan kasus ayam terkena
flu burung. Pemusnahan atau depopulasi ayam yang terjangkit viru s

29
2( dilakukan secara selektif hanya pada ayam yang berada dalam
satu kandang dengan ayam terkena virus dengan cara dibakar.

Sesuai ketentuan, semua unggas dalam radius (88 meter persegi


dengan lokasi ditemukannya kasus flu burung tersebut harus
dimusnahkan.$ 'etapi pemusnahan secara selektif demi mengurangi
kerugian mesyarakat,$ katanya.

"erdasarkan catatan 9ompas pada *88A, ;amongan dinyatakan sebagai


daerah dengan kondisi luar biasa 9;"! flu burung. Saat itu dinyatakan
virus 2( penyebab flu burung ditemukan di sejumlah kecamatan dan
beberapa orang terindikasi kuat suspect flu burung.

Penetapan 9;" didasarkan pada instruksi "upati ;amongan nomor


(:*88A. Semua dinas:instansi terkait diminta melakukan tindakan
pengendalian dan pemberantasan 1lu "urung secara terpadu dan
efektif.

nggas yang teridentifikasi terserang flu burung dimusnahkan


depopulasi!. Selain itu dilarang jual beli unggas di daerah yang
terjangkit flu burung. Pengiriman unggas keluar-masuk ;amongan harus
disertai surat keterangan kesehatan hewan S992!.

5enurut data Dinas Perikanan 9elautan dan Peternakan hingga 5aret


*88A delapan kecamatan dinyatakan 9;" 1lu "urung. 9asus 1lu "urung
didapati di 9ecamatan Sambeng, Pucuk, "abat, Sekaran, Sugio,
Sukodadi, 'uri, dan ;amongan. Dari jumlah populasi unggas sek itar
>8.888 ekor di ;amongan, pada *88A yang sudah positif terkena 1lu
"urung mencapai .888 ekor lebih.

Selain penyemprotan, perlakuan terhadap unggas yang mati karena 1lu


"urung juga diawasi. &da beberapa kejadian, ayam yang mati karena 1lu
"urung dibuang ke sungai. 'indakan tersebut sangat berbahaya, karena
bisa menyebarkan 1lu "urung ke orang. 'indakan paling aman
pemusnahan depopulasi! dengan cara di bakar dan dikubur.

9epala Dinas Perikanan 9elautan Peternakan 5ustakim &rif


menyatakan masyarakat bisa melakukan pencegahan sendiri terhadap
penyebaran 1lu "urung. Caranya sangat mudah, air bekas cucian yang

30
mengandung deterjen bisa dijadikan disinfektan untuk disemprotkan ke
unggas dan lingkungannya untuk menghentikan penyebaran virus 2(.

Selain kandang ayam, area yang biasa digunakan tempat berkumpulnya


unggas liar juga sejumlah burung piaraan perlu disemprot disinfektan.
Cairan desinfektan disemprotkan ke tempat-tempat yang dicurigai
sebagai mediator penyebaran virus 2(.

Pada anuari *88A ratusan ternak milik warga Desa 'aji 9ecamatan
5aduran mati mendadak. Dua pasien suspek flu burung dirawat di
GSD Dr Soegiri ;amongan, satu pasien dirawat di Puskesmas 'uri.
Pasien yang dirawat di GSD Soegiri, Sukemi ! dan anaknya Sa i in
(! warga Dusun Eembluk Desa 'uri 9ecamatan 'uri, sedang Sukayah
! dirawat di Puskesmas 'uri.

&yam yang masuk ke ;amongan juga diawasi. Setiap hari sedikitnya


(A.888 ayam ternak baik petelor maupun pedaging dari 9abupaten
9ediri masuk ke ;amongan. Dalam setahun ayam yang dikembangbiakkan
di ;amongan lebih dari empat juta ekor.

Eejala penyebaran virus 2( itu terlihat sejak akhir *88>, sebanyak
+8 ayam di wilayah 9ecamatan Sugio dimusnahkan karena positif
mengidap virus flu burung. Pada *88 lalu seorang warga di 9ecamatan
Sugio dinyatakan meninggal karena virus mematikan itu.

31
BAB III

PENUTUP

3.1 6esi$'!lan

(. Sterilisasi yaitu proses atau kegiatan membebaskan suatu bahan


atau benda dari semua bentuk kehidupan. Desinfeksi adalah membunuh
mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara
fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan
 jalam membunuh mikroorganisme patogen.

*. beberapa tujuan sterilisasi dan desinfeksi% 5encegah terjadinya


infeksi 5encegah makanan menjadi rusak 5encegah kontaminasi
mikroorganisme dalam industri 5encegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yg dipakai dalam melakukan biakan murni.

+. sterilisasi dapat dilakukan dengan + cara yaitu secara mekanik, fisik


dan kimiawi. &dapun desinfeksi dapat dipakai salah satu dari tiga
desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.

. Perbedaan sterilisasi dan desinfeksi adalah %


Steralisasi adalah proses untuk membebaskan suatu benda dari semua
mikroorganisme, baik bentuk vegetative maupun bentuk spora.
Sedangkan desinfeksi adalah, membunuh mikroorganisme penyebab

32
penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.

. aplikasi sterilisasi dan desinfeksi dalam 1armasi


 'ujuan Suatu 3bat Dibuat Steril

. 'ujuan obat dibuat steril seperti obat suntik! karena


berhubungan langsung dengan darah atau cairan tubuh dan jaringan
tubuh yang lain dimana pertahanan terhadap 6at asing tidak selengkap
 yang berada di saluran cerna, misalnya hati yang dapat berfungsi untuk
menetralisir : menawarkan racun

Sediaan farmasi yang perlu disterilkan adalah obat suntik :


injeksi, tablet implant, tablet hipodermik dan sediaan untuk mata
seperti tetes mata : Euttae 3phth ., cuci mata : Collyrium   dan salep
mata : 3culenta .

>. Cara - Cara Sterilisasi 5enurut 1L.ed.LB

Dengan cara sterilisasi uap, sterilisasi panas kering, sterilisasi


gas, sterilisasi radiasi ion, sterilisasi penyaringan dan sterilisasi
aseptic.

3.2 Saran

(. sterilisasi apabila dilakukan secara baik dan sempurna makan akan


menjamin keselamatan kerja dan berkurangnya resiko terpapar

33

Anda mungkin juga menyukai