Anda di halaman 1dari 13

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM

PERKEMIHAN
(URINARIA)

DOSEN PEMBIMBING:
Ns. DIANA IRAWATI, M.Kep, Sp. KMB

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1

KARLINA SARJONO
RATRI CAHYANI
YUDISTIRO ADI NUGROHO

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013
A. PENGERTIAN SISTEM PERKEMIHAN (URINARIA)
Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang di dalamnya terjadi penyaringan darah
sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh tubuh dan meyerap zat-zat yang
masih dipergunakan oleh tubuh. Zat yang tidak di pergunakan oleh tubuh akan larut daam
air dan dikeluarkan berupa urine. Zat yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam
tubuh melalui pembuluh dareah kapiler ginjal,dan masuk kedalam pembuluh darah serta
beredar ke seluruh tubuh. (Syaifuddin, 2009).
Sistem perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas
ginjal,ureter,vesika urinaria dan uretra (Syaifuddin, 2006)
sistem perkemihan yaitu sistem untuk menghasilkan dan menyalurkan urine dengan
segala zat yang dikeluarkannya. (dr.Busyro 2006)

B. SUSUNAN SISTEM PERKEMIHAN(URINARIA)


1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang yang terpenting dalam mempertahankan
homeostasis cairan tubuh. diantaranya mengatur volume cairan,keseimbangan osmotik,
asam basa, ekskresi sisa metabolisme, dan sistem pengaturan hormonal dan
metabolisme. (Syaifuddin, 2009)
Ginjal adalah pengatur terpenting dalam lingkungan internal tubuh. Komposisi
seluruh cairan tubuh secara langsung maupun tidak langsung diatur oleh ginjal dengan
membentuk urine dari plasma darah .ginjal juga berperan sangat penting dalam
pengaturan PH cairan tubuh. (Valerie C. Scanlon & Tina S., 2006)
a.) Kedudukan
Ginjal terletak di bagian rongga belakang
abdomen,berjumlah sepasang di kanan kiri
di tulang vertebra.batas atas ginjal kiri
setinggi iga ke 11, dan ginjal kanan setinggi
iga ke 12, sedangkan batas bawah setinggi
vertebralis lumbalis ke 3.
Manusia memiliki sepasang ginjal yang
terletak di belakang perut atau
abdomen.Ginjal ini terletak di kanan dan
kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal
terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal)
b.) Bentuk dan ukuran

Ginjal berbentuk kacang merah, mempunyai panjang sekitar 11,25 cm dengan lebar
5-7 cm serta tebal 2,5 cm. berat ginjal pria dewasa adalah 150 – 170 gram dan
wanita 115 – 155 gram. (Syaifuddin, 2009)

Ginjal berjumlah 2 buah yaitu ginjal kanan dan ginjal kiri. ginjal kiri memiliki
ukuran lebih panjang daripada ginjal kanan.ginjal kanan terletak lebih rendah dari
ginjal sebelah kiri. karena adanya hepar pada sisi kanan.Pada umumnya ginjal laki-
laki lebih panjang dari ginjal perempuan (Syaifuddin, 2006)

c.) Fungsi Ginjal


Fungsi ginjal terdiri dari :
 Memegang peranan penting dalam pengeluaran zat-zat toksis atau racun.
 Mempertahankan suasana keseimbangan cairan.
 Mempertahankan keseimbangan kadar asam dan basa dari cairan tubuh.
 Mempertahankan keseimbangan garam-garam dan zat-zat lain dalam tubuh.
 Mengeluarkan sisa metabolisme hasil akhir dari protein ureum,kreatinin dan
amoniak.(Syaifuddin, 2006)

Fungsi lain ginjal antara lain :


1. Mempertahankan imbangan air tubuh. Bila jumlah cairan tubuh
berlebih,misalnya terlalu banyak minum,akan segera dikeluarkan kelebihannya
itu dengar mengurangi pengelepasan ADH dari hipofisa posterior.Rangsangnya
adalah penurunan tekanan osmotic plasma darah.Sedangkan bila cairan tubuh
berkurang,misalnya kekurangan minum atau pengeluaran air berlebihan atau
volume darah berkurang (perdarahan) maka pengelepasan ADH meningkat,
yang diransang oleh peningkatan tekanan osmotic plasma darah atau penurunan
volume darah.
2. Mempertahankan kadar ion cairan tubuh,terutama ion Na dan K yang diatur
oleh hormone aldosteron.bila konsumsi garam dapur (NaCl )
meningkat,pengelepasan aldesteron kedarah berkurang sedangkan bila
konsumsi NaCl berkurang maka produksi aldosteron akan meningkat
3. Mempertahankan volume plasma.bila terjadi peningkatan volume, walaupun
tekanan osmotic normal, maka cairan dan garamnya akan dikeluarkan, melalui
mekanisme ADH dan / atau aldosteron.
4. Ikut mempertahankan imbangan asam basa, dengan mengeluarkan lebih banyak
ion H (H+) bila keasaman darah arteri meningkat (Ph darah menurun) dan akan
mengeluarkan lebih banyak ion bikarbonat (HCO3- ) bila PH darah arteri
meningkat.
5. Mempertahankan osmolaritas cairan Tubuh, bila terjadi perubahan osmolaritas,
dengan mekanisme seperti pada 1,2 dan 3 diatas.
6. Mengeluarkan sisa metabolisme seperti ureum,asam urat,dan kreatinin.
7. Mengeluarkan zat-zat yang terserapmasuk darah seperti obat-obatan,food
additive, pestisida dll, karena merupakan benda yang tidak perlu dipertahankan
tubuh.
8. Menghasilkan eritropoitin, suatu zat yang merangsang pembuatan eritrosit di
sum-sum tulang.
9. Menghasilkan renin satu zat yang mempermudah perubahan angiotensinogen
menjadi angiotensin I. selanjutnya dengan bantuan angiotensin converting
enzyme atau AC, angiotensin I di ubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II
ini merupakan vasokonstriktor (zat yang mengerutkan atau konstriksi pembuluh
darah) yang sangat kuat. Renin dihasilkan lebih banyak bila aliran darah ke
ginjal menurun, misalnya bila tekanan darah menurun, sehingga sangat penting
dalam meningkatkan kembali tekanan darah. (Busyro, 2006)
d) Struktur ginjal
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang
terdiri dari jaringan fibrus berwarna ungu tua,
Lapisan ginjal terbagi atas :
 lapisan luar yaitu
lapisan korteks atau
substansia kortekalis
dan
 lapisan dalam yaitu
medulla atau substansia
medularis yang
berbentuk kerucut yang
disebut renal pyramid.

Puncak kerucut tadi menghadap kalix yang terdiri dari lubang-lubang kecil
yang disebut papilla renalis.Masing-masing pyramid saling dilapisi oleh
kolumna renalis, jumlah renalis ada 15 sampai 16 buah.

Garis-garis yang terlihat pada pyramid disebut tubulus nefron yang


merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus
proksimal (tubulus kontorti 1), ansa henle, tubulus distal (tubuli kontori 2) dan
tubulus urinarius (papilla vateri).

Pada setiap ginjal diperkirakan ada 1.000.000 nefron,selama 24 jam


dapat menyaring darah 170 liter.Artery renalis membawa darah murni dari
aorta ke ginjal, lubang-lubang yang terdapat pada pyramid renal masing-
masing membentuk simpul dan kapiler 1 badan Malpighi yang disebut dengan
glomerulus.Pembuluh aferen yang bercabang membentuk kapiler menjadi vena
renalis yang membawa darah dari ginjal ke vena cava inferior. (syaiffudin,
2006)
Nefron
Nefron merupakan unit terkecil dari ginjal, berjumlah masing-masing sekitar 1-1,2 juta
untuk tiap ginjal. . Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama
elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan
dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan
dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran
lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.

Nefron terdiri dari :


- Glomerulus, yaitu anyaman kapiler yang terbungkus dalam kapsula bowman.
Darah berasal dari arteriola aferen dan keluar melalui arteriola eferen.
- Kapsula bowman, yaitu selaput tipis yang berbentuk mangkok. Dikapiler
glomerulus darah difiltrasi dan cairan filtratnya ditampung oleh kapsula bowman
ini. Cairan filtrate selanjutnya diteruskan ketubulus proksimal.
- Tubulus proksimal, bentuknya berkelok-kelok. Disini zat-zat yang larut dalam
cairan filtrate seperti glukosa, dan beberapa jenis vitamin diserap kembali atau
direabsorbsi.
- Ansa henle, saluran sambungan tubulus proksimal dan menghubungkan dengan
tubulus distal. Pada nefron medulla ukurannya lebih panjang. Pada ansa henle yang
turun (desendens), cairan diserap sehingga cairan filtrate makin pekat dan pada
ansa henle naik (asendens) diserap garam-garam sehingga cairanfiltrat menjadi
encer kembali.
- Tubulus distal, juga berkelok-kelok, sebagai tempat penyerapan air yang fakultatif,
begantung pada kadar ADH atau hormone vasopressin dalam darah. Bila ADH
yang dilepaskan hifofisa posterior kedarah meningkat, air yang diserap banyak,
berarti urine menjadi sedikit, sedangkan bila ADH yang dilepaskan sedikit, maka
cairan yang diserap hanya sedikit, berarti urin yang dihasilkan menjadi banyak.
Setelah itu urine dari sejumlah tubulus distal bergabung, masuk kedalam duktus
koligentes (collecting tubule) dan bermuara pada kaliks minor dan terus ke kaliks
mayor, kepelvis renalis dan kemudian cairan terus mengalir ke ureter.
(Busyro, 2006)

2. Ureter
Ureter merupakan saluran yang terdiri dari otot polos
sirkuler bagian dalam dan otot polos longitudinal
dibagian luar. (Busyro, 2006)
Ureter terdiri atas dua buah saluran masing-masing
bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika
urianaria), panjangnya 20-30 cm, penampang 0,5 cm.
Ureter sebagian terletak pada rongga abdomen dan
sebagian lagi terletak pada rongga pelvis. (syaifuddin, 2009)
Lapisan dinding ureter terdiri dari :
1) Dinding luar jaringan ikat (jaringan fibrosa)
2) Lapisan tengah (otot polos)
3) Lapisan sebelah dalam (lapisan mukosa)

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali
yang akan mendorong air kemih masuk ke dalam kandung kemih (vesika
urinaria).Gerakan peristaltic mendorong urine melalui ureter yang diekskresikan oleh
ginjal dan disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk
kedalam kandung kemih. (syaifuddin, 2006)
Lokasi ureter
1) Pars abdominalis ureter: dalam kavum abdomen ureter terletak dibelakang
peritoneum sebelah media anterior muskulus psoas mayor dan ditutupi oleh fasia
subserosa. Vasa spermatika / ovarika interna menyilang ureter secara oblique,
selanjutnya ureter akan mencapai kavum pelvis dan mneyilang arteri iliaka
eksterna.
Ureter kanan terletak pada pars desendens duodenum. Sewaktu turun kebawah
terdapat dikanan bawah dan disilang oleh kolon dekstra dan vosa iliaka iliokolika,
dekat apertura pelvis akan dilewati oleh bagian bawah mesentrium dan bagian
akhir ilium.ureter kiri disilang oleh vasa koplika sinistra dekat aperture pelvis
superior dan berjalan dibelakang kolon sigmoid dan mesenterium.
2) Pars pelvis ureter : Pars pelvis ureter berjalan pada bagian dinding lateral dari
kavum pelvis sepanjang tepi anterior dari insisura iskhiadika mayor dan tertutup
oleh peritoneum. Ureter dapat ditemukan didepan arteri hipogastrika bagian dalam
nervus abturatoris arteri vasialia anterior dan arteri hemoroidalis media. Pada
bagian bawah insisura iskhiadika mayor, ureter agak miring kebagian medial
untuk mencapai sudut lateral dari vesika urinaria.
3) Ureter pada pria : Ureter pada pria terdapat didalam visura seminalis atas dan
disilang oleh duktus deferens dan dikelilingi oleh pleksus vesikalis. Selanjutnya
ureter berjalan oblique sepanjang 2 cm didalam dinding vesika urinaria pada sudut
lateral dari trigonum vesika. Sewaktu menembus vesika urinaria, dinding atas dan
dinding bawah ureter akan tertutup dan pada waktu vesika urinaria penuh akan
membentuk katup (valvula) dan mencegah pengembalian urine dari vesika
urinaria.
4) Ureter pada wanita : Ureter pada wanita terdapat dibelakang fossa ovarika dan
berjalan kebagian medial dan kedepan bagian lateralis serviks uteri bagian atas,
vagina untuk mencapai fundus vesika urinaria. Dalam perjalanannya, ureter
didampingi oleh artery uterine sepanjang 2,5 cm dan selanjutnya artery ini
menyilang ureter dan menuju ke atas diantara lapisan ligamentum. Ureter
mempunyai 2 cm dari sisi serviks utery. Ada tiga tempat yang penting dari ureter
yang mudah terjadi penyumbatan yaitu pada sambungan ureter pelvis diameter 2
mm, penyilangan vosa iliaka diameter 4 mm dan pada saat masuk ke vesika
urinaria yang berdiameter 1-5 mm.

Pembuluh darah ureter


- Arteri renalis
- Arteri spermatika interna
- Arteri hipogastrika
- Arteri vesikalis inferior

Persarafan ureter
Persarafan ureter merupakan cabang dari pleksus mesenterikus inferior, pleksus
spermatikus dan pleksus pelvis; sepertiga dari nervus vagus; rantai eferens dan nervus
vagus rantai aferens dari nervus torakalis ke-11 dan ke-12, nervus lumbalis ke-1 dan
nervus vagus mempunyai rantai aferen untuk ureter.
(Syaiffudin, 2006)

3. Kandung kemih (vesika urinaria)


Vesika urinaria (kandung kemih) adalah kantong
otot yang terdapat dibawah peritoneum dan
dibelakang tulang kemaluan. (Valerie C.
Scanlon & Tina S., 2006)
pada wanita, vesika urinaria terletak dibawah
uterus; pada pria vesika urinaria terletak diatas
kelenjar prostat. Kandung kemih adalah tempat penampungan urin dan mempunyai
kemampuan untuk berkontraksi guna membuang urine.
Kandung kemih menampung urine dan setelah mencapai jumlah tertentu
dikeluarkan (miksi, buang air kecil).Kandung kemih bersifat plastis artinya sampai
batas tertentu, misalnya sekitar 200-400 ml, pengembangan vesika urinaria ini tidak
meningkatkan tekanan didalamnya.Namun setelah itu penambahan sedikit saja sudah
sangat meningkatkan tekanan dan dirasakan sebagai desakan untuk miksi.
Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti
balon karet, terletak dibelakang simfisis pubis didalam rongga panggul. Bentuk
kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat,berhubungan
dengan ligamentum vesika umbilikalis medius.
Bagian vesika urinaria terdiri dari :
a. Fundus yaitu, bagian yang menghadap kearah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rectum oleh spatium rectovesikale yang terisi oleh jaringan ikat
duktus deferen, vesika seminalis, dan prostat.
b. Korpus, yaitu bagian antara vertex dan fundus.
c. Vertex, yaitu bagian mancung kea rah muka dan berhubungan dengan ligamentum
vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari lapisan sebelah luar (peritoneum), tunika
muskularis (lapisan otot), tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).

Lapisan otot vesika urinaria


Lapisan otot vesika urinaria terdiri dari otot polos yang tersusun dan saling berkaitan
dan disebut

Persarafan vesika urinaria


Persarafan vesika urinaria berasal dari pleksus hipogastrika inferior.Serabut ganglion
simpatikus bersal dari ganglion lumbalis ke-1 dan ke-2 yang berjalan turun ke vesika
urinaria melalui pleksus hipogastrikus.Serabut preganglion parasimpatis yang keluar
dari nerfus splenikus pelvis yang berasal dari nervus sakralis 2, 3 dan 4 berjalan
melalui hipogastrikus inferior mencapai dinding vesika urinaria.
Sebagiam besar serabut saraf aferen sensoris yang keluar dari vesika urinaria menuju
sistem susunan saraf pusat melalui nervus splanikus pelvikus berjalan bersama saraf
simpatis melalui pleksus hipogastrikus masuk kedalam segmen lumbal ke-1 dan ke-2
medula spinalis.

4. Uretra
Uretra pada wanita dan pria
Uretra merupakan alur sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi
menyalurkan urine ke luar.(syaifuddin, 2009)
a. Uretra pria
Pada laki-laki uretra berjalan berkelok-kelok melalui tengah-tengah prostat
kemudian menembus lapisan fibrosa yang menembus tulang pubis kebagian penis
panjangnya kurang lebih 20 centimeter. Uretra pada laki-laki terdiri dari:
- Uretra prostatia
- Uretra membranosa
- Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki-laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam), dan
lapisan sub mukosa.Uretra pria mulai dari orifisium uretra interna didalam vesika
urinaria sampai orifisium uretra eksterna.
Pada penis panjangnya 17,5 – 20 cm terdiri dari bagian-bagian berikut:
- Uretra prostatia:merupakan saluran terlebar, panjangnya 3 cm, berjalan hampir
vertikulum melalui glandula prostat, mulai dari basis sampai ke apeks dan lebih
dekat ke permukaan anterior. Bentuk salurannya seperti kumparan yang bagian
tengahnya lebih luas dan makin kebawah makin dangkal kemudian bergabung
dengan pars membrane. Potongan transversal saluran ini menghadap kedepan.
- Uretra membranosa:merupakan saluran yang paling pendek dan yang paling
dangkal, berjalan mengarah kebawah dan kedepan diantara apeks glandula prostat
dan bulbus uretra.
- Ureta kavernosa: merupakan saluran terpanjang dari uretra dan terdapat didalam
korpus kavernosus uretra, panjangnya kira-kira 15 cm, mulai dari pars
membranase sampai ke orifisium dari diafragma urogenitalis.

b. Uretra wanita
Uretra pada wanita, terletak dibelakang simfisis pubis berjalan miring sedikit
kearah atas, panjangnya ± 3 - 4 cm.
Lapisan uretra wanita terdiri dari:
- Tunika muskularis (sebelah luar)
- Lapisan spongeosa: merupakan pleksus dari vena-vena
- Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
Muara uretra pada wanita terletak disebelah atas vagina (antara klitoris dan
vagina) dan uretra disini hanya sebagai saluran ekskresi.
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, John MD. 1995. Anatomi dan fisiologi modern untuk perawat. Edisi kedua. Jakarta:
EGC
Nur, Busjra M. 2006. Anatomi dan fisiologi untuk mahasiswa bidang kesehatan.Edisi ketiga.
Jakarta: FK UI
Scanlon, Valerie C, Tina S. 2006. Buku ajar anatomi dan fisiologi.Edisi3.Jakarta: EGC
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisikedua. Jakarta: EGC
Syaifuddin. 2009. Anatomi tubuh manusia untuk mahasiswa keperawatan. Edisi kedua.
Jakarta: Salemba medika

Anda mungkin juga menyukai