DEFINISI
Otosklerosis adalah suatu penyakit dimana tulang-tulang di sekitar telinga tengah dan telinga
dalam tumbuh secara berlebihan sehingga menghalangi pergerakan tulang stapes (tulang
telinga tengah yang menempel pada telinga dalam), akibatnya tulang stapes tidak dapat
menghantarkan suara sebagaimana mestinya.
ETIOLOGI
Penyebab dari otosklerosis masih belum diketahui dengan jelas (idiopatik). Namun bukti
ilmiah yang dapat menyatakan adanya infeksi virus measles yang mempengaruhi
otosklerosis.
MANIFESTASI KLINIS
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi dari otosklerosis sangat kompleks. Kunci utama lesi dari otosklerosis adalah
adanya multifokal area sklerosis diantara tulang endokondral temporal. Ada 2 fase patologik
yang dapat diidentifikasi dari penyakit ini yaitu:
Penatalaksanaan pembedahan
Stapedektomi
Pemeriksaan Diagnostik
1) Audiogram, untuk mengetahui beratnya ketulian.
2) CT scan / rontgen kepala, untuk membedakan otosklerosis dengan penyebab ketulian
lainnya.
3) Otoskopik, untuk menemukan membran timpani yang normal.
4) Timpanometri merupakan sejenis audiometri, yang mengukur impedansi (tahanan
terhadap tekanan) pada telinga tengah. Timpanometri digunakan untuk membantu
menentukan penyebab dari tuli konduktif. Prosedur in tidak memerlukan partisipasi
aktif dari penderita dan biasanya digunakan pada anak-anak.
PENATALAKSAAN
Medis
- Penggunaan alat bantu dengar / amplifikasi
- Pengangkatan tulang stapes dan menggantinya dengan tulang buatan bisa
mengembalikan pendengaran penderita.
Ada 2 pilihan prosedur, yaitu :
Stapedektomi (pengangkatan tulang stapes dan penggantian dengan protese )
Stapedotomi (pembuatan lubang pada tulang stapes untuk memasukkan protese)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan persepsi sensori pendengaran berhubungan dengan penurunan fungsi
5. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan kerusakan jaringan sekunder terhadap
pembedahan telinga
INTERVENSI KEPERWATAN
Intervensi :
Intervensi :
Intervensi :
o Monitoring vertigo pasien yang dapat menyebabkan cedera, seperti frekuensinya,
durasinya, gambaran serangannya.
o Ketika vertigo menyerang, anjurkan kepada pasien untuk tirah baring secara perlahan,
memejamkan mata dan tidak melakukan gerakan secara mendadak, karena akan
mengakibatkan vertigo bertambah berat. Meminimalkan terjadinya cedera.
o Ajarkan pasien terapi vestibuler untuk mengurangi vertigo pasien
Intervensi :
o Ajarkan pasien dan keluarga cuci tangan sebelum besentuhan langsung dengan telinga
Boies, L.R.1997. Buku Ajar Penyakit THT. Edisi 6. Cetakan ke III. Jakarta : EGC
Dongoes, Marilyan Eet all. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi III.
Jakarta : EGC
Staf Pengajar Ilmu Penyakit THT FKUI. 2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tengorok Kepala Leher. Edisi ke 5 Cetakan ke2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI