1|Page
CONDUCTIVE HEARING LOSS & SENSORIAL HEARING LOSS
Latar Belakang
Tuli konduktif disebabkan kelainan di telinga luar atau telinga tengah. Adalah:
Patofisiologi
2|Page
Anatomis tuli konduktif
a. Otalgia
3|Page
c. Otitits eksterna sirkumskripta.
Pemeriksaan
4|Page
Ada beberapa karakteristik, yang utama adalah pasien mendengar lebih baik
dengan hantaran tulang dibandingkan dengan hantaran udara. Pada tuli konduktif
hantaran tulang normal karena tidak ada kerusakan telinga dalam. Hasil
didapatkan:
2. Tinitus.
5. Bila kedua telinga terkena, penderita berbicara dengan suara lembut (soft
voice).
5|Page
Tes weber dan Tes rinne
B. Tes Berbisik
C. Audiometri
Tatalaksana
6|Page
Tuli sensorial merupakan menifestasi dari lesi organik pada telinga dalam,
nervus auditorius dan koneksi pada otak. Terbagi atas tuli koklea dan tuli
retrokoklea.
Koklea Retrokoklea
Labirinitis (oleh bakteri/ virus), suatu proses Penyakit Meniere, terdiri dari trias meniere
radang telinga dalam, sering disebabkan oleh yaitu vertigo, tinnitus dan tuli sensorineural.
otitis media kronik. Penyebab lain disebabkan Penyebab pasti dari penyakit meniere belum
meningitis dan infeksi virus. diketahui, tapi dipercaya penyebab dari
penyakit ini berhubungan dengan hidrops.
Obat ototoksik, dapat menimbulkan gangguan Neuroma akustik adalah tumor intrakranial
fungsi dan degenerasi seluler telinga dalam dan yang berasal dari nervus koklearis
saraf vestibuler.
Presbikusis, tuli sensorineural frekuensi tinggi
pada orang tua akibat mekanisme penuaan
telinga dalam. Presbikusis terjadi keadaan
patologik hilangnya sel-sel rambut dan
gangguan pada neuron koklea.
7|Page
Tuli akibat bising, langsung terjadi setelah
mendengarkan suara yang terlalu bising, bisa
terjadi setelah beberapa waktu.
8|Page
Patofisiologi
Mekanisme pendengaran.
Pada tuli sensorial terjadi hambatan transmisi melalui koklea. Gangguan ini
terjadi pada koklea sendiri & saraf vestibulokoklearis. Akibatnya, otak tidak dapat
menangkap gelombang suara yang ditransmisikan. Gangguan ini disebabkan oleh
berbagai etiologi yang merusak sel rambut pada koklea atau merusak saraf
vestibulokoklearis (N.VIII).
Pemeriksaan
Anamnesis menunjukkan gejala penurunan pendengaran secara mendadak
maupun yang secara progresif. Gejala klinis sesuai etiologi masing-masing
9|Page
penyakit.
1. Tes Penala
Pemeriksaan ini menggunakan garpu tala 512 Hz. Terdapat beberapa macam
tes penala, seperti tes Rinne, tes Weber dan tes Schwabach.
a. Tes Rinne
b. Tes Weber
c. Tes Schwabach
2. Audiometri
10 | P a g e
Pemeriksaaan menilai fungsi pendengaran dan fungsi N.VIII. Ini bermanfaat
11 | P a g e
pada keadaan dimana tidak memungkinkan dilakukan pemeriksaan pendengaran
biasa.
Merupakan respon koklea yang dihasilkan oleh sel-sel rambut luar yang
dipancarkan dalam bentuk energi. Fungsinya mendeteksi gangguan telinga
sebelum disadari pasien.
Tuli sensorineural tidak dapat diperbaiki dengan terapi atau bedah namun
dapat distabilkan. Dengan menyediakan alat bantu dengar khusus. Volume suara
akan ditingkatkan melalui amplifikasi. Saat ini, alat bantu digital yang dapat
diatur untuk menghadapi keadaan yang sulit untuk mendengarkan.
12 | P a g e
Referensi:
2. Soepardie EA, Iskandar N, Bashirudin J, Restuti RD, editor. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Jakarta: Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2007.
3. Weber PC. Chronic Otitis Media. In: Hughes GB, Pensak ML, editors. Clinical
Otology. 3rd ed. Thieme: New York; 2006.
4. K.J.Lee. Essential Otolaryngology and Head and Neck Surgery. IIIrd Edition.
2006.
13 | P a g e