Anda di halaman 1dari 9

Tatalaksana

Medika
mentosa

Alat
Bantu
Dengar

Pembed
ahan
Medikamentosa

otosklerosis fenestral ketika • dosis harian 50 mg natrium fluorida


lesi dianggap aktif,

Ketika tanda Schwartz • dosis dapat ditingkatkan menjadi 75 mg


positif dan kehilangan
pendengaran sensorineural setiap hari

Ketika pendengaran stabil, • dosis pemeliharaan 25 mg dapat . Dosis


tanda Schwartz memudar,
dan ada bukti radiologis tunggal besar 5.000 mg bisa berakibat
rekalsifikasi fatal.
A. ITC ( In The Ear) Alat Bantu Dengar
Gangguan pendengaran yang
parah atau mendalam

B. CIC ( Completely In The Canal)


Gangguan
pendengaran yang ringan
hingga sedang pada orang
dewasa.

C. BTE (Behind The Ear) untuk


semua tipe gangguan
pendengaran, dan juga di
pertimbangan untuk segala
jenis usia

D. RITE (Receiver In The Ear)

gangguan pendengaran dari yang


Stapedotomi
Pembedahan Prosedur stapedotomi mengunakan laser untuk
membentuk sebuah bukaan kecil ( a small
opening) di dasar stapes, dengan hanya
menghilangkan setengah bagian atas stapes, dan
meninggalkan alasnya atau dasarnya. Prostesis
kemudian diposisikan ke dalam lubang yang
dibuat dengan laser, dan mekanisme seperti
piston dari stapes dipulihkan

Stapedektomi
prosedur asli yang digunakan untuk
mengobati otosklerosis, dengan
melibatkan penghilangkan seluruh
tulang stapes dan menggantikannya
dengan prostesis
Pembedahan

 Implant konduksi Tulang


untuk pasien dengan gangguan konduksi atau
gangguan pendengaran campuran, dengan
minimal keterlibatan sensorineural.
Alat atau perangkat ini melewati telinga luar
dan tengah, dan melekat pada tulang
temporal, dan mengirimkan energi getaran
langsung ke koklea.

 Implan koklea
Perangkat ini mengkonversi sinyal akustik ke
sinyal eletrik yang di transmisikan melalui
elektroda ke saraf pendengaran. Melewati
transmisi alami dari energi akustik,
memberikan amplifikasi yang lebih besar
pada pasien dengan gangguan pendengaran
sensorineural.
Komplikasi pembedahan stapedectomy

 Robeknya timpanomeatal flap dan perforasi pada membran


timpani
 Cedera korda timpani dengan gangguan rasa terutama jika korda
yang berlawanan yang telah cedera sebelumnya
 Dislokasi incus
 Cedera pada saraf wajah
 Vertigo
 Perylimph fistula/granuloma
 Gangguan konduksi
 Gangguan pendengaran sensorineural
 Tuli pada telinga(dead ear)
Pencegahan

Dr. Rahul Ranjan • Minum air dengan campuran yang sudah diberi fluoride
 and  • Dapat mencegah otosklerosis pada mereka yang tersuspek
Tejesvi Reddy (Phar
macologist

• Deteksi dini sangat penting untuk memberikan perawatan yang


Deteksi dini diperlukan
• Sehingga dapat menghindari gangguan pendengaran

• Pasien disarankan untuk ditindaklanjuti jika terdapat riwayat


keluarga otosklerosis
Edukasi • Pasien yang memiliki masalah pendengaran saat masa
kehamilan harus diselidiki untuk otosklerosis
Prognosis
Gangguan pendengaran biasanya dapat di obati dengan sukses dengan jalan
memakai alat bantu pendengaran atau operasi.

Lebih dari 90% mengalami perbaikan pada kemampuan pendengaran mereka


setelah melakukan pembedahan. Adakalanya, pada beberapa kasus dimana
operasi tidak memberikan hasil yang menguntungkan. Gangguan
pendengaran yang semakin memburuk jarang dilaporkan. Hasil yang
membaik telah direkam ketika menggunakan teknik laser dan vein graft.

Ada kemungkinan berulangnya gangguan pendengaran konduktif, yang mungkin


disebabkan oleh perpindahan prostesis dari posisi awal. Penyebabnya
kemungkinan besar karena kontraksi kolagen di neomembran yang terbentuk
antara prostesis dan labirin.
Kesimpulan
Otosklerosis dapat di cegah dengan pemeriksaan awal dengan melakukan
anamnesis. pasien datang dengan riwayat gangguan pendengaran bilateral yang
secara progresif memburuk, kemudian kita juga dapat menanyakan riwayat keluarga
pasien yang pernah menderita penyakit otosklerosis

Pada pemeriksaan fisik dengan menggunakan otoskopi biasanya normal, namun kadang
terdapat rona kemerahan pada tanjung membran timpani yang disebabkan oleh adanya
peningkatan vaskularisasi, yang disebut dengan tanda Schwartze, selain itu garpu tala
juga digunakan dalam pemeriksaan fisik dan pada pasien dengan otosklerosis, hasil
menunjukkan kesan tuli konduktif, untuk tes Rinne negatif, dan pada tes Weber
biasanya lateralisasi ke arah telinga yang memiliki derajat konduktif lebih berat.
pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan pure tone audiometry ( PTA), pilihan
utama diagnosis preoperatif adalah  high resolution computed tomography (HRCT).

Mencegah terjadi otosklerosis yang dapat memperburuk keadaan pasien dengan


menyarankan opsi penanganan yang paling sesuai dengan tingkat keparahan
penyakit ini, mengingat tidak ada laporan tentang perawatan medis yang
menghilangkan lesi otosklerotik. Pilihan penatalaksanaan utama pada otosklerosis
yang belum mencapai koklea atau labirin adalah operasi kaki atau tulang
stapes (stapedotomi atau stapedektomi). Pada otosklerosis lanjut, dapat disarankan
untuk menggunakan alat bantu dengar, maupun implant koklea (cochlear
implantation/CI).

Anda mungkin juga menyukai