Hearing loss

Sensorineural  terjadi gangguan pendengaran karena kerusakan hsair cell di telinga bagian dalam
o Penyebab: aging, paparan kebisingan, cedera, genetic

Conductive  gangguan pendengaran terjadi di telinga tengah atau luar sehingga mencegah
gelombang suara terbawa sampai ke bagian telinga dalam
o Penyebab: kotoran telinga atau benda asing menyumbat saluran telinga, penumpukan cairan
di telinga bagian tengah akibat infeksi telinga, kelainan tulang pada telinga
Otitis
Klasifikasi:
Berdasarkan lokasi:
a) Eksternal
b) Media
Dibagi menjadi
 Otitis media akut
 Otitis media with effusion
 Otitis media kronis
c) Internal
Otitis eksterna
Manifestasi klinis
Akut
 Nyeri telinga, diperburuk dengan pergerakan dari auricle
 Unilateral headache
 Low grade fever
 Otorrhea, yellow purulent discharge
 Conductive hearing loss  karena obstruksi ekternal kanal dengan purulent debris
 Post-auricular lymphadenopathy
Chronic
 Pruritus telinga luar
  Otorrhea +/-
 Hearing loss +/-
 Meatus lebar, tidak ada nyeri ketika auricle bergerak
 Tympanic membrane terlihat normal
Treatment
 Membersihkan telinga dengan irigasi, suction, dry swabbing
 Bacterial etiology
o Membrane intact  topical aminoglycoside antibiotic
o Perforated membrane  ciprofloxacin otic drops
o Antibiotic sistemik jika terdapat cervical lymphadenopathy & cellulitis
 Fungal etiology
o Instilasi acetic acid
o Clotrimazole, locacortin (Vioforme)

Otitis media akut

Manifestasi klinis
 Triad: otalgia, fever, & conductive hearing loss
 aural pressure
 Otorrhea
 Nyeri sekitar mastoid
 Ear tugging, irritable, poor sleeping, anorexia
 Otoscopy: hyperemia, bulging, kontur malleus dan short process menghilang
Diagnosis
Anamnesis
 Upper respiratory tract infection
 Otalgia, penurunan nafsu makan, hearing loss
Pemeriksaan fisik
 Otoscopy  erythema, yellow tinged-immobile TM, discharged
 Tuning fork tests
- Biasanya menggunakan 512 Hz
- Untuk membedakan sensorineural dan conductive hearing loss
- Dilakukan pada ruangan yang tenang (tidak berisik)
- Vibrating tuning fork diletakkan di tengah jidat pasien/tulang hidung/mandibula/gigi
depan
- Tanyakan apakah suara terdengar lebih keras di satu sisi atau terdengar di tengah
Sensorineural hearing loss
 Unilateral  suara terlateralisasi di satu telinga dengan fungsi cochlea yang lebih baik
Conductive hearing loss
 Unilateral  suara terlateralisasi di telinga yang mengalami conductive loss karena konduksi
tulang menyebabkan suara terdengar lebih baik di telinga dengan conductive loss
Pada kasus  weber left (+)
Rinne test
 Conductive hearing loss  bone conduction > air conduction

Differential diagnosis
 Otitis externa
 Mastoiditis
 Referred pain: pharyngitis, sinusitis, toothache
  Foreign body
 Temporomandibular joint syndrome
Treatment
 Antibiotik (10 hari)
o Amoxicillin  1 g per oral 3x1
o Trimethoprim-sulphamethoxazole
o Clarithromycin  recurrent AOM
o Kasus resistant  amoxicillin-clavulanate
 Antipyretics  acetaminophen
 Nasal decongestant
 Recurrent acute otitis media  long term antibiotic prophylaxis:
o Sulfamethoxazole  500 mg, single dose / amoxicillin 250 mg 1-3 bulan

Surgery  pada pasien dengan severe otalgia atau ketika terjadi komplikasi otitis (mastoiditis,
meningitis)
 Surgical drainage of middle ear (myringotomy)
 Debridement of mastoid (mastoidectomy)

Komplikasi
 Extracranial
o Chronic suppurative otitis media
o Acute mastoiditis
o Facial nerve paralysis
o Febrile seizures
o Nystagmus (bacterial labyrinthitis)
o TM perforation
 Intracranial
o Meningitis
o Extradural, subdural, cerebral abscess
o Lateral sinus thrombosis

Prognosis
Ad bonam

Interpretasi
Rhinoscopy  prosedur untuk pemeriksaan hidung
Terdapat 2 prosedur: anterior & posterior rhinoscopy
Anterior rhinoscopy
 Menggunakan nasal speculum  untuk melebarkan nostril
 Mengevaluasi: nasal mucosa, discharge, posisi nasal septum, foreign bodies, & nasal masses
Posterior rhinoscopy
 Menggunakan post-nasal mirror, dimasukkan ke oral cavity dengan lidah ditekan kebawah
  Melihat refleksi dari post-nasal space
 Terdapat post nasal drip  lender dari hidung atau sinus menetes ke bagian tenggorokan
o Penyebab: infeksi di hidung atau tenggorokan, sinusitis, rhinitis alergi (hay fever),
foreign bodies

Paranasal sinus x-ray

View yang biasa digunakan untuk melihat paranasal sinus
 Occipitofrontal (Caldwell) frontal sinus

 Occipitomental with open mouth (waters)  maxillary sinus & ethmoidal sinus

 Lateral  ethmoidal sinus

Cloudiness di maxillary sinus

Air fluid di sisi kiri