SK 4
___
Otitis Eksterna
Peradangan di subkutis maupun kutis area canal telinga. Sebagai diagnosis banding dari
perikondritis dan inflamasi di area lain diluar kanal eksterna.
Etiologi
Kuman penyebab
- Staphylococcus aureus
- Staphylococcus albus
Pathogenesis
- Dari adanya faktor predisposisi
- Terjadi infeksi folikel pilosebasea/folikel rambut (di
⅓ luar liang telinga karena mengandung adnexa
kulit))
- Terbentuk furunkel (furunkulosis)
- Furunkel berada di daerah membran cartilaginea
- Otalgia hebat karena furunkel hanya ada sedikit ruang
untuk ekspansi (edema terbatasi) oleh perikondrium
Gejala
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaaan Fisik
TataLaksana
- Terapi lokal
● Antibiotik topikal: ofloksasin, siprofloksasin, kolistin, polimiksin B, neomisin,
atau kloramfenikol
● Antiseptik: asam asetat 2-5% alkohol
- Simtomatik
● Analgesik
Abses
*biasanya tidak perlu antibiotik sistemik, bisa diberi obat simtomatik seperti analgetik
Otitis Eksterna Difusa (swimmer’s ear)
Etiologi
=> resiko meningkat pada perenang, orang yang tinggal dilingkungan tropis san subtropis
Pathogenesis
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
- Nyeri telinga
- Gatal telinga
- Sekret berbau
- Penurnan pendengaran
Pemeriksaan fisik
-
- Pendengaran normal atau sedikit berkurang
- Pembesaran kelenjar regional disertai nyeri tekan (+/-)
- Periaurikuler, servikal, anterior
● Inflamasi ringan
○ Pembersihan dan debridement (pengangkatan jaringan kulit mati)
● Inflamasi ringan
○ Tampon telinga => antibiotik dan steroid
■ Antibiotik pilihan: neomisin sulfat, ofloksasin
■ Steroid : hidrokortison
○ Analgetik
● Inflamasi berat
○ Tampon dilanjutkan 2-3 hari
○ Antibiotik spektrum luas => siprofloksasin, levofloksasin, eritromisin, ampisilin
Otomikosis
Etiologi
“Infeksi jamur pada Canalis Auditorius Externa yang superfisial, ditegakkan dengan diagnosis
klinis”
Jamur penyebab
- Pityrosporum
- Aspergillus
● A.niger
● A.albus
- Candida albicans dll
Faktor predisposisi
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
- Gatal
- Nyeri di dalam telinga
- Mengganjal atau terasa penuh
- Ada sekret yang keluar dari telinga
- Adanya kecenderungan beraktivitas dengan air
Pemeriksaan fisik
- Hiperemis
- Edema liang telinga
- Membran timpani tertutup debris
- Tampak ekskoriasi/lecet
- Kulit liang telinga terlihat bersisik
Pemeriksaan lanjutan
- Otoskopi
● Ada sumbatan massa berwarna kelabu kotor terdiri dari miselium dengan hifa
dan konidiofor serta spora bersamaan eksudat
● Hifa => rambut halus putih, bintik-bintik hitam, gumpalan putih, cairan
● Terlihat debris dan liang telinga yang eritema dan edema
Tata Laksana
Komplikasi
1. DM tak terkontrol
2. Lansia
3. Imunosupresi
4. Steroid jangka panjang
5. Leukimia
Manifestasi klinik
- Otalgia hebat
- Discharge purulen
- M. timpani utuh
Tata laksana
- Ear toilet
- Antibiotik dosis tinggi (aminoglikosida, quinolon)
- Rujuk bila komplikasi atau rasa sakit tidak berkurang
Serumen Prop / impaksi serumen
Definisi
Serumen (kotoran telinga) , Prop (sumbatan) => abnormal => penurunan pendengaran
Definisi => serumen merupakan hasil produksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel
kulit yang terlepas, dan partikel debu
Normalnya serumen keluar sendiri dari liang telinga akibat migrasi sel kulit yang bergerak dari
arah membran timpani menuju luar dibantu gerakan mengunyah
Fungsi :
Pada orang tua serumen cenderung lebih kering karena atrofi fisiologis kelenjar apokrin
berkurang
Serumen ada yang padat dan kering => pada kondisi lembab sumbatan dapat mengembang
menyebabkan gangguan sementara => menimbulkan rasa tertekan
Etiologi
Manifestasi klinis
1. Pendungearan berkurang
2. Rasa nyeri apabila serumen menekan liang telinga
3. Telinga berdengung (tinnitus)
4. Vertigo apabila serumen menekan membran timpani
Tata laksana
1. Kuretase serumen
a. Serumen linak dengan kapas yang dililit
b. Serumen keras dengan pengait/kuret
c. Apabila serumen terlalu keras, digunakan serumenolitik : H2O2 3%, natrium
docusate
2. Irigasi telinga
a. Apabila serumen sudah terdorong jauh ke dalam liang telinga => takut
menyebabkan trauma pada membran timpani
b. Irigasi dengan air hangat sesuai suhu tubuh
c. Pastikan tidak ada perforasi atau robekan di membran telinga
3. serumenolitik
a. Teteskan serumenolitik ke liang telinga selama 15-20 menit sebelum
pembersihan telinga
b. Agen berbasis air => asam asetat, natrium docusate, H2O2
c. Agen berbasis minyak dan agen berbasis non air dan non minyak