etio, faktor risiko, anatomi sama batas telinga yang berhubungan + patogenesis, manifestasi
klinis, penegakan diagnosis, tatalaksana (farmako & non farmako), komplikasi:
1. otitis eksterna difusa
2. otitis eksterna furunkulosa/sirkumkripta
3. klasifikasi otitis media (1-2 org aja)
4. otitis media supuratif akut (oma)
5. otitis media supuratif kronik (omsk)
6. otitis media efusi/serosa (non supuratif)
7. hubungan otitis media dengan otitis eksterna
tambahan:
● Pemasangan grommet (untuk ventilasi) sampai kapan? 6-12 bulan dilihat
telinga sudah baik atau belum
● Indikasi miringotomi
● Gambar otoskopi OE difusa
● Dd nyeri telinga, mengarah ke penyakit apa saja?
● Lisozim di telinga dihasilkan dari mana?
● Diagnosis dari anamnesis, px fisik dan penunjang
● Terapi simptomatik
Gejala kronis
- Iritasi dan gatal pada liang telinga
- Pasien cenderung menggaruk telinga shg terjadi eksaserbasi
- Sekret tdk banyak
- Ada krusta
- Hipertrofi
- Stenosis liang telinga
Tatalaksana
(farmako+non-
farmako)
Patogenesis
Tatalaksana Jika furunkel abses → aspirasi untuk mengeluarkan nanah kemudian diberi
(farmako+non- antibiotik salep
farmako) Antiseptik asamasetat 2-5%
Jika dinding furunkel tebal → dilakukan insisi dan drainase untuk
mengalirkan nanah. Dipasang tampon telinga untuk mengurangi rasa nyeri
Komplikasi Abses kronik
Otitis Media
Klasifikasi
terjadi perforasi
Penegakan
diagnosis
Komplikasi Mastoiditis
OMSK
Manifestasi klinis
Penurunan pendengaran
Tuli konduktif → terdapat obstruksi gendang telinga
Tuli sensori neural → terdapat kerusakan di telinga dalam, biasanya di
koklea. Terdapat kerusakan di sel rambut dalam dan persinyalan ke otak
Sekret telinga → bisa menghalangi konduksi suara. Semakin parah pus
semakin arah tuli nya
Edema → terjadi di sepanjang telinga tengah
0peratif :
miring0 plasti → untuk rekonstruksi membran timpani
Timplanoplasti
Dilakukan jika kondisi sekret kering namun perforasi masih ada
Tipe bahaya
Mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti
Sederhana (diersikan ruang mastoid) radikal (membersihkan kavum
timpani dan ruang mastoid)
Timpanoplasti dilakukan untuk memperbaiki pendengaran
Definisi Terbentuknya sekret secara tiba2 karena ada gangguan fungsi tuba
Keadaan membran timpani masih utuh
Jika tanpa tanda infeksi → efusi/serosa
Efusi kental → mukoid
Faktor risiko:
- Usia balita → tuba eustachius belum terbuka
- Riwayat keluarga OME
Kronik
- Anak usia 5-8 tahun
- Minum susu lewat botol yang tdk steril, sambil berbaring
Manifestasi klinis Sama dengan supuratif, karena pada OME terbentuk cairan di
kavum timpani. Yang membedakan adalah cairannya
Gangguan keseimbangan
Gangguan pendengaran
Cara sekret keluar → akut (tiba2), kronik (bertahap, lama)
Tergantung dengan etiologi
Akut → Rasa tersumbat di telinga (diplacisus binauralis)
Kenapa pada pasien tidak ada demam padahal terjadi infeksi virus?
Demam pengaruh pyrogen. Demam muncul 3 minggu setelah virus
masuk. Belum ada respon imun. Reaksi leukosit lebih cepat pada
infeksi bakteri (sistem imun inate), pada infeksi virus yang bekerja
adlah sist imun adaptif
Otoskopi ?
Diberi tekanan negatif → bergerak
Timpanometri untuk menyingkirkan diagnosis lain. Pemeriksaan
relatif murah, simple