Faringitis akut :
Hiperemi pada semua bagian faring
Faringitis kronis :
Hiperemi pada granula Difteri : pseudomembran
Memeriksa paresis faring
Faring Tanda
Normal Bila disentuh sensitive
Reflek muntah (+)
Paresis Bilateral Ada tumpukan saliva
Bila disentuh tidak sensitive
Reflek muntah (-)
Paresis Unilateral Bila disentuh muncul gerakan coulisse (yang
digerakkan hanya faring yang sehat)
2. Causa Sinusitis Maksilaris
Sinusitis (rhinosinusitis) adalah penyakit akibat peradangan pada mukosa sinus
paranasal dan rongga hidung. Mukosa hidung dan sinus secara embriologis
berhubungan sehingga sinusitis merupakan kelanjutan dari rhinitis (one way one
disease). Terdapat 2 causa sinusitis maksilaris, yaitu :
1) Sinusitis Maksilaris et causa Dentogen
• Infeksi pada mukosa sinus maksilaris yang disebabkan oleh kelainan rongga
hidung (polip hidung),
2) Sinusitis Maksilaris et causa Rhinogen
• Infeksi pada gigi rahang atas Pre molar 1, Pre Molar 2, serta Molar 1, Molar
2, Molar 3
• Terbanyak → Pre Molar 2 dan Molar 1, dapat menimbulkan jaringan granulasi
pada mukosa sinus yang berbatasan
3. Pembagian Faring dan nama lain dari
bagian tersebut ?
Faring terbagi menjadi 3 bagia
n yaitu :
1. Epifaring / nasofaring / rino
faring,
2. Faring /mesofaring/ orofari
ng
3. Laring / hipofaring / laringof
aring.
4. Bagaimana proses mendengar sampai
bisa berbicara ?
5. Pendengaran berkurang, batuk pilek,
kemungkinan ddx ?
1. Otitis Media Akut (Otorre < 2 bulan terus menerus)
Otitis media akut adalah infeksi yang mengenai mukop
eriosteum kavum timpani dengan disertai pembentukan
purulen.
2. Otitis Media Kronis (Otorre > 2 bulan terus menerus)
Otitis media kronis terdiri dari :
- OMK Benigna / Tipe Aman
- OMK Maligna/ Tipe Bahaya
Stadium Anamnesis Otoskopi