Pembimbing :
dr. Fifin Pradina M,Sp.THT-KL
Pendahuluan
OME merupakan penyakit yang
• Otitis media efusi (OME) adalah peradangan
sering diderita oleh bayi dan anak-
telinga tengah yang ditandai dengan adanya cairan
anak.
di rongga telinga tengah dengan membran timpani
intak tanpa disertai dengan tanda-tanda infeksi
akut.
• Otitis media dengan efusi atau disebut juga dengan otitis media serosa (OMS).
Anatomi telinga tengah
MEMBRAN TIMPANI
Membrana mukosa dari telinga tengah dan tuba eustachius berhubungan dengan
membran mukosa pada hidung, sinus, dan tenggorokan. Infeksi pada area-area ini
menyebabkan pembengkakan membrana mukosa yang mana dapat mengakibatkan
blockade dari tuba eustachius.
3
• Reaksi alergi
(OMA) yang tidak sembuh sempurna. Terapi antibiotik yang tidak adekuatpada OMA dapat
menonaktifkan infeksi tetapi tidak dapat menyebuhkan secara sempurna sehingga akan
menyisakan infeksi dengan grade rendah. Proses ini dapat merangsang mukosa untuk
menghasilkan cairan dalaam jumlah banyak. Jumlah sel goblet dan mukus juga bertambah.
Patofisiologi
Anamnesa yang lengkap dan teliti mengenai keluhan yang dirasakan dan
riwayat penyakit pasien.
Pemeriksaan dilakukan sebagai salah satu langkah skrining ada tidaknya penurunan
pendengaran yang biasa timbul pada otitis media efusi. Pada pasien dilakukan tes Rinne,
Weber, dan Swabach. Pada otitis media didapatkan gambaran tuli konduktif
Tatalaksana
NON BEDAH
• Tatalaksana otitis media efusi secara medikamentosa dapat dikatakan kontroversial,
valsava (bila tidak ada tanda-tanda infeksi jalan napas atas), dan hiposensitisasi
alergi. Dekongestan dapat diberikan melalui tetes hidung, atau kombinasi anti
histamin dengan dekongestan oral.
BEDAH
Beberapa pilihan untuk tatalaksana bedah antara lain: miringitomi, pemasangan tuba
timpanostomi, adenoidektomi. Pemasangan tuba timpanostomi untuk sebagai ventilasi, yang
memungkinkan udara masuk ke dalam telinga tengah, dengan demikian menghilangkan
keadaan vakum.
• Tuba timpanostomi terdapat dua macam: short term (contoh: grommets), long term
(contoh: T-tubes). Tuba jangka pendek dapat bertahan hingga 12 bulan, sedangkan tuba
jangka panjang dapat digunakan hingga bertahun-tahun . Tuba ventilasi dibiarkan pada
tempatnya sampai terlepas sendiri dalam jangka waktu 6-12bulan.
BEDAH
• Berdasarkan studi oleh Gates, tindakan miringitomi diikuti pemasangan tuba
timpanostomi, dapat mempercepat perbaikan pendengaran, mempersingkat durasi penyakit,
mengurangi angka rekurens.Luka insisi setelah miringitomi biasanya sembuh dalam 1minggu,
namun, biasanya disfungsi tuba eustachius membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh
(biasanya 6minggu). Oleh karena ini, tindakan miringitomi saja, akan meningkatkan angka
rekurens.
BEDAH
• Penelitian mutakhir (Gates) melaporkan bahwa adenoidektomi terbukti menguntungkan sekalipun
jaringan adenoid tersebut tidak menyebabkan obstruksi. Namun, mengingat risiko post operasi (seperti
perdarahan), adenoidektomi biasanya baru dipertimbangkan ketika penggunaan tuba timpanostomi
gagal untuk menangani otitis media efusi. Tentunya tindakan ini cukup berarti pada individu dengan
adenoid yang besar, dimana tindakan adenoidektomi dapat menghilangkan obstruksi hidung –
nasofaring, memperbaiki fungsi tuba eustachius, dan mengeliminasi sumber reservoir bakteri. Namun
sebagian besar anak tidak memenuhi kategori tersebut.
TERIMAKASIH