Anda di halaman 1dari 32

OTITIS MEDIA EFUSI

DEFINISI
• Otitis media :
– peradangan sebagian atau seluruh mukosa
telinga tengah, tuba Eustachius, antrum
mastoid, dan sel-sel mastoid.
• Otitis media dengan efusi :
– Adanya cairan di telinga tengah tanpa
dengan membran timpani utuh tanpa
tanda-tanda infeksi
– Apabila efusi tersebut encer → otitis media
serosa
– apabila efusi tersebut kental seperti lem →
otitis media mukoid (glue ear).
• Otitis media serosa akut :
– keadaan terbentuknya sekret di telinga tengah
secara tiba-tiba yang disebabkan oleh gangguan
fungsi tuba, disertai rasa nyeri pada telinga,
• Otitis media serosa kronik :
– sekret terbentuknya secara bertahap tanpa rasa
nyeri dengan gejala-gejala pada telinga yang
berlangsung lama
ETOLOGI
• Kegagalan fungsi tuba eustachius :
– Barotrauma
– Hiperplasi adenoid
– Rinitis kronik dan sinusitis
– Tonsilitis kronik
– Tumor nasofaring
– Defek palatum
• Alergi
• Otitis media yang belum sembuh sempurna
• Infeksi virus
PATOFISIOLOGI
• 2 mekanisme utama yang menyebabkan OME:
– Kegagalan fungsi tuba eustachi
• Kegagalan fungsi tuba eustachi untuk pertukaran udara
pada telinga tengah dan juga tidak dapat mengalirkan
cairan.
– Peningkatan produksi sekret dalam telinga tengah
• Dari hasil biopsi mukosa telinga tengah pada kasus
OME didapatkan peningkatan jumlah sel yang
menghasilkan mukus atau serosa.
Sembuh / normal

Tuba tetap
terganggu tanpa
infeksi
Tekanan negatif
Gg tuba Efusi OME
telinga tengah

Tuba tetap
ETIOLOGI: terganggu +
infeksi
Barotitis
Alergi
Infeksi
Sumbatan (sekret, OMA
tampon, tumor)

Sembuh OMSK OME


• N: mukosa telinga tengah  sekresi mukus konstan 
dikeluarkan via mucocilliary transport via t. eustachian

Infeksi

• inflamasi  obs t. eus


• exotosin  paralisis cilia

↑produksi mukus OME ↓clearance mukus

Alergi jalan napas Sumbatan non Rokok  disfungsi


infeksi tekanan (-) cillia
 transudasi

idiopatik
•Menghubungkan kavitas telinga tengah dengan nasofaring
• Fungsi : proteksi ventilasi (keseimbangan telinga tengah) & Tuba
bersihan kavitas telinga tengah (pengeringan cairan )
• Normal = tertutup. Eustachius
•Saat lahir  17-17mm, sempit, horizontal. Terbuka oleh otot palati
tensor
• Dewasa  36mm. Lebar dan 45o. Terbuka oleh otot palati tensor
dan palati levator
Barotrauma
MANIFESTASI KLINIS
Otitis Media Serosa Akut
Gejala:
– Pendengaran yang berkurang (tuli konduktif <35dB)
– Rasa tersumbat pada telinga atau suara sendiri
terdengar lebih nyaring atau berbeda.
– Terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam
telinga pada saat posisi kepala berubah.
– Nyeri dalam telinga
– Tinitus, vertigo, atau pusing kadang-kadang ada
dalam bentuk yang ringan.
• Pada pemeriksaan fisik memperlihatkan
– imobilitas gendang telinga pada penilaian dengan
otoskop pneumatik.
– Pada otoskopi : membrana timpani retraksi,
tampak berwarna kekuningan, kadang tampak
gelembung udara atau permukaan cairan dalam
cavum timpani
– Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna
kapur.
Transudat otitis media serosa

Dengan air
fluid level
Otitis Media Serosa Kronik
• Perbedaan antara kondisi otitis media serosa akut
dengan otitis media serosa kronik hanya pada cara
terbentuknya sekret.
• cairan yang ada di telinga tengah timbul akibat sekresi
aktif dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam
mukosa telinga tengah, tuba eustachius, dan rongga
mastoid
• Sekret terbentuk secara bertahap tanpa rasa nyeri
dengan gejala-gejala pada telinga yang berlangsung lama
• Lebih sering terjadi pada anak-anak.
• Sekret kental seperti lem (glue ear).
Otitis Media Serosa Kronik
• Gejala :
• Perasaan tuli lebih menonjol karena adanya sekret kental.
(40-45 dB)
• Pemeriksaan fisik :
• Pada otoskopi terlihat membran timpani utuh, retraksi,
suram/ keruh, kuning kemerahan atau keabu-abuan.
• Maleus tampak pendek, retraksi dan berwarna kapur.
Diagnosa
• Anamnesa
– Telinga seperti tertutup/ rasa penuh?
– Tinitus frekuensi rendah?
– Pendengaran berkurang, diplakusis?
– Otofoni?
– Riwayat alergi?
– Riwayat infeksi saluran napas atas?
– Riwayat keluarga?
– Aktivitas akhir-akhir ini?
• Pemeriksaan Fisik
– Bisa didapatkan nyeri tumpul, nyeri tarik (-), nyeri
tekan tragus (-), kondisi liang telinga luar dBn.
• Otoscope
– Pemeriksaan otoskopik dapat memperlihatkan:
• Membran timpani yang retraksi (tertarik ke dalam), dan
opaque yang ditandai dengan hilangnya refleks cahaya
• Warna membran timpani bisa merah muda cerah
hingga biru gelap.
• Processus brevis maleus terlihat sangat menonjol dan
Processus longus tertarik medial dari membran
timpani.
• Adanya level udara-cairan (air fluid level) (2i,10i)
• Pneumatic otoscope
– Untuk menilai respon gendang telinga terhadap
perubahan tekanan udara --> Gerakan gendang
telinga yang berkurang atau tidak ada sama sekali
dapat dilihat dengan pemeriksaan ini.
• Pemeriksaan Tuba
– Untuk menilai ada tidaknya oklusi tuba -->
(manuver Valsava, pulitzer balik)
• Pemeriksaan Pendengaran :
– Tes Pendengaran dengan Garpu Tala
– Impedance audiometry (tympanometry)
– Pure tone Audiometry
A : normal  tekanan t. telingah ~ t. atmosfer
B: flat cth: ok efusi t. tengah
C: ok tekanan negatif pada t. tengah
TATALAKSANA
NON BEDAH BEDAH
Keefektifan masih kontroversial • Miringotomi
• Decongestan • Pemasangan tuba
• Anti histamin timpanostomi
• Antibiotik • adenoidektomi
• Perasat valsava
• Menjauhi alergen

Mencari dan melakukan terapi untuk faktor-faktor penyebab /


pendahulu OME
PEMILIHAN TATALAKSANA
Sembuh

Observasi jika Tatalaksana bedah


perlu + tatalaksa 3 BULAN
non bedah

Keterlambatan bicara & tumbuh


kembang
Gangguan pendengaran bermakna
Pertimbangkan
(cth: >40db) bedah atau
Pasien dengan sindrom, palatoschizis non bedah lain
Otitis media unilateral
PEMILIHAN TATALAKSANA
BERDASARKAN ONSET
• Onset akut:
– Terapi non bedah: dekongestan, anti histamin, perasat
valsava jika tidak ada infeksi jalan nafas atas
• Dekongestan: tetes hidung atau berupa dekongestan oral yang
dikombinasikan dengan anti histamin
– 1-2 minggu  gejala masih (+)  miringotomi  gejala
masih (+)  ditambah pemasangan tuba timpanostomi
• Onset kronis:
– Miringotomi dan pemasangan tuba timpanostomi
KOMPLIKASI
• Beberapa komplikasi yang dapat terjadi:
– Kurangnya pendengaran
– Terganggunya proses bicara dan tumbuh kembang
– Otitis media akut
PROGNOSIS
• Secara umum, prognosis pasien dengan otitis
media efusi tergolong baik.
• Banyak kasus sembuh sendiri tanpa intervensi
• Angka prevalensi otitis media efusi juga
menurun tajam pada anak usia 7 tahun, yang
dikaitkan dengan maturasi tuba eustachius
dan fungsi imunitas
PENCEGAHAN
• Beberapa tindak pencegahan yang dapat
mengurangi prevalensi otitis media efusi:
– menghindari rokok atau asap rokok
– memperpanjang ASI ekslusif
– pada pasien anak disarankan tidak sering ke
tempat ramai berisiko (contoh: day care center,
tempat ramai lain dengan banyak penderita ISPA,
dll)

Anda mungkin juga menyukai