Anda di halaman 1dari 14

rhinosinusitis

Paranasal sinus dan muaranya

• Sinus maksila
•  Sinus
frontalis
•  Sinus
etmoidalis
•  Sinus
spenoid
Fungsi sinus paranasal adalah :

• Sebagai pengaturkelembapan udara (air conditoning) :


• Sebagai penahan suhu (Thermal Insulators):, melindungi
orbita dan fosa serebri dari suhu rongga hidung yang
berubah-ubah.
• Membantu keseimbangan kepala,: mengurangi berat
tulang muka.
• Membantu resonansi suara :
• Sebagai peredam perubahan tekana udara. ketika bersin
atau membuang ingus.
• Membantu produksi mukus
Klasifikasi rhinosinusitis

•  Rhinosinusitis akut : ≤ 4 minggu


•  Rhinosinusitis subakut : 4-12 minggu
•  Rhinosinusitis kronik : > 12 minggu
•  Rhinosinusitis akut rekuren : ≥ 4 episode dalam
setahun, durasi 7-10 hari, tidak ada gejala
rhinosinusitis kronik
•  Rhinosinusitis eksaserbasi akut : rhinosinusitis
kronik yang kadang-kadang memburuk
Kriteria diagnostic sinusitis

• Gejala minor
• Gejala mayor •  Demam
•  Nyeri pada wajah atau •  Sakit kepala
dengan penekanan
•  Fatigue
•  Kongesti/tersumbat atau
•  Halitosis
rasa penuh pada wajah
•  Sakit gigi
•  Hidung tersumbat
•  Batuk
•  Secret hidung purulent
•  Sakit atau rasa penuh
•  Gangguan penciuman pada telinga
(hyposmia atau: anosmia)
Diagnosis sinusitis
 2 atau lebih gejala mayor
 1 gejala mayor dan 2 gejala minor
 3 gejala minor
Pemeriksaan penunjang
• Transluminasi test
• radiologi
Indikasi operasi
•  Sinusitis kronik yang tidak membaik setelah
terapi adekuat
•  Sinusitis kronik disertai kista atau kelainan
yang irreversible
•  Polip ekstensif
•  Adanya komplikasi sinusitis
•  Sinusitis jamur
Posisi anterior-posterior (Caldwell)
Posisi lateral
Waters
• Paling sering
digunakan.
Pada foto
waters secara
ideal pyramid
tulang
petrosum
diproyeksikan
pada dasar
sinus
maksilaris
submentovertex
Hasil rontgen sinusitis

•  Penebalan mukosa
•  Air fluid lever
•  Perselubungan
homogeny pada satu sisi
atau lebih sinus para
nasal
•  Penebalan dinding
sinus dengan sklerotik
(kronik)
komplikasi

• Komplikasi orbita
– paling sering idisebabkan sinusitis ethmoid, frontal, dan maksila)
– o Kelainan yang dapat timbul : edema palpebral
•  Komplikasi intracranial
– o meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses otak, dan thrombosis
sinus kavernosa
•  Osteoimieltisi dan abses subperiosteal
– o Paling sering timbul akibat sinusitis frontal
•  Kelainan paru (bronchitis kronik, bronkiektasis)
– o Adanya kelainan sinus paranasal disertai kelainan paru disebut
sinobronkhitis. Selain itu dapat juga menyebabkan kambuhnya asma bronchial
yang sulit dihilangkan sebelum sinusitis sembuh.

Anda mungkin juga menyukai