• Sinus maksila
• Sinus
frontalis
• Sinus
etmoidalis
• Sinus
spenoid
Fungsi sinus paranasal adalah :
• Gejala minor
• Gejala mayor • Demam
• Nyeri pada wajah atau • Sakit kepala
dengan penekanan
• Fatigue
• Kongesti/tersumbat atau
• Halitosis
rasa penuh pada wajah
• Sakit gigi
• Hidung tersumbat
• Batuk
• Secret hidung purulent
• Sakit atau rasa penuh
• Gangguan penciuman pada telinga
(hyposmia atau: anosmia)
Diagnosis sinusitis
2 atau lebih gejala mayor
1 gejala mayor dan 2 gejala minor
3 gejala minor
Pemeriksaan penunjang
• Transluminasi test
• radiologi
Indikasi operasi
• Sinusitis kronik yang tidak membaik setelah
terapi adekuat
• Sinusitis kronik disertai kista atau kelainan
yang irreversible
• Polip ekstensif
• Adanya komplikasi sinusitis
• Sinusitis jamur
Posisi anterior-posterior (Caldwell)
Posisi lateral
Waters
• Paling sering
digunakan.
Pada foto
waters secara
ideal pyramid
tulang
petrosum
diproyeksikan
pada dasar
sinus
maksilaris
submentovertex
Hasil rontgen sinusitis
• Penebalan mukosa
• Air fluid lever
• Perselubungan
homogeny pada satu sisi
atau lebih sinus para
nasal
• Penebalan dinding
sinus dengan sklerotik
(kronik)
komplikasi
• Komplikasi orbita
– paling sering idisebabkan sinusitis ethmoid, frontal, dan maksila)
– o Kelainan yang dapat timbul : edema palpebral
• Komplikasi intracranial
– o meningitis, abses ekstradural atau subdural, abses otak, dan thrombosis
sinus kavernosa
• Osteoimieltisi dan abses subperiosteal
– o Paling sering timbul akibat sinusitis frontal
• Kelainan paru (bronchitis kronik, bronkiektasis)
– o Adanya kelainan sinus paranasal disertai kelainan paru disebut
sinobronkhitis. Selain itu dapat juga menyebabkan kambuhnya asma bronchial
yang sulit dihilangkan sebelum sinusitis sembuh.