Anda di halaman 1dari 33

RHINOSINUSITIS KRONIS

Pembimbing:
dr. Yan Edwin Bunde, Sp.THT-KL, MH.Kes

Penyusun:
Clarissa Amantha Rizky - 1315016

Bagian Ilmu Kesehatan THT-KL


Universitas Kristen Maranatha - RS Immanuel
Bandung
2019
Anamnesis
• Identitas
• Nama, usia, jenis kelamin, alamat, pekerjaan, status pernikahan, jumlah anak
• Keluhan Utama  Hidung tersumbat?
• Sejak kapan? Apakah lebih dari 12 minggu?
• Disertai keluar air dari hidung?
• Pada satu atau kedua lubang hidung, atau bergantian?
• Terus menerus atau hilang-timbul?
• Sekret berwarna? Berbau? Kental atau encer?
• Dipengaruhi oleh cuaca, suhu, musim?
• Dipengaruhi debu, bulu binatang, serbuk bunga?
• Mata berair atau gatal?
• Apakah disertai dengan demam, rasa lesu?
• Nyeri di daerah wajah terutama sekitar hidung ?
• Rasa gatal di hidung, tenggorokan, langit-langit mulut?
• Nyeri atau sulit menelan?
• Batuk? Bersin?
• Fungsi penciuman berkurang ?
• Disertai nyeri kepala?
• Ada gigi berlubang yang tidak diobati? Sakit gigi?

• Penggunaan semprot hidung atau tetes hidung?


• Riwayat penyakit dahulu :
• Pernah sakit seperti ini sebelumnya?
• Asma?
• Keluar cairan dari telinga sebelumnya?
• Riwayat penyakit keluarga :
• Apakah ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa?
• Riwayat pengobatan :
• Sudah berobat sebelumnya?
• Jika sudah, pakai obat apa? Apa ada perbaikan?
• Riwayat alergi? Makanan, obat-obatan, debu, suhu?
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum : kesadaran, kesan sakit?
• Status gizi : BB, TB, BMI
• Tanda vital : Tekanan darah? Nadi? Respirasi? Suhu?
• Status Generalis
• Kepala : bentuk dan ukuran
• Mata : conjunctiva, sklera, refleks cahaya, Allergic shiner? 
Allergic shiner (+)
 Hidung :
 Inspeksi:
 deviasi septum atau deformitas hidung?
 tanda peradangan pada vestibulum nasi?
 Allergic crease?
 Palpasi :
 Nyeri tekan pada daerah sinus paranasal?  (+)
 Deviasi septum nasi?
 Rhinoskopi anterior: oedem konka? mukosa hiperemis? sekret (Warna,
kekentalan)? Apakah terdapat massa? (konsistensi, permukaan, mobilitas,
nyeri tekan, ukuran)  mukosa livid/pucat, Sekret (+),
 Tes adrenalin: negatif ( oedem konka tidak berkurang)
• Rhinoskopi posterior:
• Apakah terdapat sekret? post nasal drip?
• Apakah terjadi hipertrofi adenoid/tonsilla pharyngeus?
• Apakah terdapat massa? (konsistensi, permukaan, mobilitas, nyeri tekan, ukuran)

Telinga:
• Otoskop (MAE, CAE  discharge, serumen, membrana timpani)
Mulut:
• Apakah terdapat tanda infeksi gigi geligi?
• Apakah ada gigi berlubang?
• Apakah ada nyeri ketuk pada gigi?
• Apakah terdapat peradangan pada bibir, mukosa, dasar lidah, dan tonsil?
Faring:
• Peradangan pada mukosa? (hiperemis, granul)
• Abses retrofaring, parafaring, peritonsiler?
Laringoskopi indirek:
• Edema laring?
• Pangkal lidah, tonsilla lingualis, epiglottis, pita suara
Rahang & leher:
• Bengkak, hiperemis, keras dan nyeri pada penekanan?
• Pembesaran KGB? Deviasi trakea? Kelainan kelenjar tiroid?
Thorax:
• Pulmo:
• Inspeksi: Bentuk dan pergerakan dada?
• Palpasi: Nyeri tekan? Pergerakan dada? Taktil fremitus?
• Perkusi: Sonor?
• Auskultasi : VBS? Stridor? Ronkhi? Wheezing? Vocal fremitus?

• Cor:
• Inspeksi & palpasi: Ictus cordis?
• Perkusi: Batas jantung?
• Auskultasi: BJ S1, S2, murmur?
Abdomen
• Inspeksi: Permukaan datar?
• Palpasi: Soepel? Nyeri tekan?
• Perkusi: Timpani?
• Auskultasi: Bising usus?
Ekstremitas
• Akral hangat? Sianosis? CRT? Oedem?
Pemeriksaan Penunjang
• Transluminasi
• Laboratorium: Hematologi rutin (LED meningkat? leukositosis?)
• CT-scan sinus paranasal atau Foto Polos posisi Waters
• CBC
• total IgE
• skin prick test
• Apusan mukosa hidung
Diagnosis

• Diagnosis kerja :
• Rhinosinusitis kronis

• Diagnosis banding :
• Rhinosinusitis kronis
• Rinitis alergi
• Rhinitis medikamentosa
• Keganasan sinus
Penatalaksanaan
Non farmakoterapi
• Irigasi hidung (NaCl 0,9%)
• Bila terapi konservatif tidak berhasil  dianjurkan tindakan operatif
Farmakoterapi
• Antibiotik (Amoksisilin/klavulanat 500 2x1)
• Mukolitik (Ambroxol 30mg 3x1)
• Kortikosteroid topical
• Dekongestan sistemik (Pseudoephedrine HCL 2x120 mg)
Vasokonstriksi  mengaktifkan reseptor alfa-adrenergic mukosa
pernapasan.
• Edukasi :
• Mengenai penyakitnya  penyakit ini disebabkan terjadinya
respon radang pada hidung karena berbagai faktor
• Penyakit ini dapat berulang maka diperlukan tindakan
pencegahan
• Penjelasan mengenai cara terapi yang akan diberikan
• Jika gejala memburuk atau gejala tidak berkurang pasien harus
kontrol ke dokter kembali.
RHINOSINUSITIS
Definisi
• Rinosinusitis adalah inflamasi pada mukosa hidung dan sinus
paranasalis yang dapat disebabkan oleh infeksi, alergi, atau iritasi.
• Rinosinusitis kronis adalah rhinosinusitis yang berlangsung lebih
dari 3 bulan.
• Sinusitis didefinisikan sebagai infamasi mukosa sinus paranasal dan
umumnya disertai atau dipicu oleh rhinitis sehinga disebut
Rhinosinusitis.
Etiologi
• Infeksi hidung  secara langsung maupun melalui limfatik
submukosa. Penyebab terbanyak adalah rhinitis viral, diikuti invasi
bakteri.
• Berenang dan menyelam  Air yang terinfeksi masuk ke sinus
melalui ostium. Gas klorin berkadar tinggi memicu inflamasi oleh zat
kimia.
• Trauma  Fraktur atau luka tusuk pada sinus paranasalis dapat
menjadi infeksi pada mukosa.
• Infeksi gigi  Penyebab utama sinsusitis maksilaris. Infeksi dari gigi
molar atau premolar.
• Diskinesia silia
• Rinosinusitis akut yang tidak diobati dengan sempurna
• Alergi
• Polip hidung
• Kelainan anatomi seperti deviasi septum atau hipertrofi konka
• Hipertrofi adenoid pada anak
Klasifikasi
• The Rhinosinusitis Task Force (RSTF):
• Akut : 4 minggu
• Subakut : > 4-12 minggu
• Kronik : > 12 minggu
• Akut rekuren : ≥ 4 episode per tahun, setiap episode ≥ 7-10 hari resolusi
komplit di antara episode
• Kronik eksaserbasi akut : perburukan gejala tiba-tiba dari kronik dengan
kekambuhan berulang setelah pengobatan
• Rhinosinusitis kronis
a. Rhinosinusitis kronis dengan polip  ditandai dengan mukosa polipoid
dengan edema, infiltrasi eosinofil
b. Rhinosinusitis kronis tanpa polip  bentuk RS kronik yang tidak disertai
oleh tanda-tanda tersebut di atas, namun ditandai oleh hiperplasia
kelenjar seromukosa submukosa yang jelas.
Diagnosis
• Gejala lebih dari 12 minggu
• Episode akut ≥4 kali/ tahun
• Reversibilitas mukosa
• Diagnosis ditegakan bila
• >2 gejala mayor
• 1 gejala mayor dan 2 gejala minor
• Jika hanya ditemukan 1 gejala mayor dengan >2 gejala minor
dinyatakan sugestif.
Kriteria
Kriteria Mayor: Kriteria Minor:
• Nyeri pada wajah • Edem periorbital
• Hidung tersumbat • Sakit kepala
• Penurunan/hilangnya penghidu • Nyeri di wajah
• Demam • Sakit gigi
• Sekret nasal yang purulent • Nyeri telinga
• Drainase hidung yang berubah warna • Sakit tenggorok
dari saluran hidung
• Nafas berbau
• Purulent Post Nasal Drip
• Bersin-bersin bertambah sering
• Batuk
• Demam
• Rhinosinusitis kronis memerlukan kriteria di atas selama >12 minggu.
Selain itu, salah satu tanda peradangan berikut harus ada:
• Drainase hidung yang berubah warna dari saluran hidung
• Polip hidung, atau pembengkakan polipoid
• Edema atau eritema meatus tengah atau bula ethmoid pada
endoskopi hidung
• Eritema, edema, atau jaringan granulasi umum atau lokal (Jika
meatus tengah atau bula ethmoid tidak terlibat, pencitraan
radiologis diperlukan untuk mengonfirmasi diagnosis.)
• Pemindaian computed tomography (CT) menunjukkan
penebalan mukosa yang terisolasi atau difus, perubahan tulang,
atau kadar cairan udara
• Radiografi sinus polos menunjukkan kadar cairan udara atau
kekeruhan lebih dari 5 mm pada satu atau lebih sinus
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi dan palpasi luar hidung dan sinus: bengkak, nyeri
• Rinoskopi anterior: konka edema, mukosa hiperemis, terdapat pus
purulent
• Rinoskopi posterior: post nasal drip, infeksi gigi

Pemeriksaan penunjang
• Transluminasi
• LED meningkat
• Radiologis:
• CT-scan untuk melihat kelainan anatomis, nasoendoskopi, sinuskopi
• Foto polos posisi waters
Diagnosis banding
• Rinitis viral
• Neoplasma Sinus
• Polip hidung
• Nyeri Temporomandibular Joint (TMJ).
• Nyeri trigeminal
• Migrain
Penatalaksanaan
• Tujuan terapi rinosinusitis kronis  untuk mengurangi edema mukosa,
memperbaiki drainase sinus, dan menghilangkan infeksi yang mungkin
ada.
• Antibiotik berdasarkan kultur dan tes sensitivitas antibiotik
• Kortikosteroid
• Irigasi nasal
• Mukolitik
Pembedahan
• Pembedahan dilakukan bila ada kelainan mukosa dan sumbatan
• Dilakukan dengan panduan CT scan atau endoskopik
• Pasien dengan kelainan anatomi atau polip sinonasal lebih respon
terhadap terapi pembedahan
• Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS) adalah tindakan pembedahan pada
rongga hidung dan atau sekitarnya dengan bantuan endoskop fiber optic 
Keberhasilan sangat bergantung pada perawatan pasca operasi (Perbaikan gejala
setelah terapi FESS adalah lebih dari 90%).

• Antrostomi adalah tindakan pembedahan membuat lubang ke sinus maksilaris


dengan menembus dinding medialnya pada meatus inferior untuk mengeluarkan
pus dan memperbaiki drainase  Indikasi operasi adalah sinusitis maksilaris
sebagai upaya memfasilitasi pengeluaran pus dan atau memperbaiki drainase.
• Antrostomi Caldwell-Luc  tindakan pembedahan membuka
dinding depan sinus maksilaris, mengeluarkan pus maupun
jaringan patologis.
• Indikasi operasi:
• Tumor jinak
• Empiema kronis yang resisten dengan pengobatan
konservatif
• Fraktur komplikata maksila
• Eksplorasi
komplikasi
• Disebut komplikasi bila infeksi sudah menembus dinding sinus ke organ sekitar, meliputi:
• Lokal : mukokel, kista retensi mukus, osteomielitis (tulang frontal dan maksila) 
Osteomieitis dan abses subperiosteal  paling sering timbul akibat sinusitis frontal dan
biasanya ditemukan pada anak-anak. Osteomielitis sinus maksila dapat timbul fistula
oroantral atau fistula pada pipi
• Orbital, Intrakranial
• Descending infection: otitis media akut atau kronik, faringitis dan tonsillitis, laryngitis
persisten dan trakeobronkitis
• Fokal infeksi.
Prognosis
• Masalah lebih rumit jika penyebabnya adalah struktur anatomi yang perlu
dikoreksi, maka prognosis menjadi lebih baik.
• >90%  perbaikan dengan intervensi bedah.
• Penyakit ini sering kambuh  tindakan preventif adalah hal yang sangat
penting.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai