Anda di halaman 1dari 26

SKEN ARIO

Nyeri Pipi
Sinisi 25 tahun, datang ke praktek keluarga mengeluhkan pipi
kanan atas terasa sakit dan berat bila menunduk, demam, serta
keluar ingus berwarna kekuningan dan berbau busuk sejak 4 hari
yang lalu. Sejak 1 munggu yang lalu, sinisi mengeluhkan gigi
graham paling belakang kanan atas yang berlubang. Sinisi mengaku
sejak kecil mengakui riwayat alergi berupa bersin bersin yang
susah sembuh bila terkena debu, ingus yang keluar encer dan
bening, keluhan biasa disertai gatal dihidung dan hidung terasa
buntu.
Dokter melakukan pemeriksaan rhinoskopi anterior kanan dan
mendapatkan cavum nasi menyempit, konkha nasi inferior udema
dan pucat, secret mukopurulen d meatus medius.Rhinoskopi
anterior kiri tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan rhinoskopi
posterior didapatkan post nasal drip. Test penghidu didapatkan
hiposmia dan tes transluminasi sinus maxilaris gelap.
Dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium
dan radiologi waters untuk membantu
diagnosis.Doktermemberikan berupa obat antibiotic dan analgetik,
serta rujukan ke poli gigi.

TERM IN O LO G I
Rhinoskopi anterior
Rhinoskopi posterior
Post nasal drip
Hiposmia

Anatomi Hidung

Anatomi Hidung

Interpretasi dari kasus pada scenario


Pada scenario, pasien mengeluhkan pipi kanan terasa sakit
dan berat bila menunduk, demam, serta keluar ingus
berwarna kekuningan dan berbau busuk sejak 4 hari yang
lalu. Sejak 1 minggu yang lau, pasien mengeluhkan gigi
geraham paling belakang kanan atas yang berlubang. Sejak
kecil pasien memiliki riwayat alergi berupa bersin-bersin
yang susah sembuh bila terkena debu, ingus yang keluar
encer dan bening keluhan biasa disertai gatal di hidung dan
hidung terasa buntu.

Pemeriksaan fisk
Pemeriksaan rhinoskopi anterior kanan didapatkan cavum nasi
menyempit, konkha nasi superior udem dan pucat, secret
mukopurulen di meatus medius
Pemeriksaan rhinoskopi posterior didapatkan post nasal drip.
Tes penghidu didapatkan hiposmia.
Tes transluminasi didapatkan sinus maksilaris gelap.

Mekanisme alergi
IgE

permukaan mastosit atau basophil

degranulasi sel dan penglepasan substansisubstansi tertentu misalnya histamin, prostaglandin,


tromboksan, bradikinin.

pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa


pada skenario
ANAMNESA
PEMERIKSAAN FISIK
Transiluminasi (Diaphanoscopia)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
mikrobiologik dan tes resistensi
Radiologik

DIAGNOSA
BANDING
Sinusitis
Rinitis

sinusitis
Manifestasi klinis
Gejala subyektif : demam, lesu, hidung tersumbat, sekresi
lendir hidung yang kental dan terkadang bau, sakit
kepala.
Gejala obyektif Sinusitis akut dan kronis memilki gejala
yang
sama, yaitu nyeri tekan dan pembengkakan pada sinus
yang
terkena

Rinitis
o alergi
serangan bersin yang berulang.
Rinore
hidung tersumbat, hidung gatal,

Rinitis
oRinitis vasomotor
hidung tersumbat, bergantian kiri dan kanan,
tergantung pada posisi pasien.
renore yang mukoid atau serosa

DIAGNOSIS SUSPEK
SINUSITIS

Sinusitis
ETIOLOGI
Bakteri : Streptococcus pneumoniae, Haemophillus
influenza,
Streptococcus group A,Staphylococcus aureus,
Neisseria, Klebsiella, Basil gram -, Pseudomonas.
Virus :

Rhinovirus, influenza virus, parainfluenza virus


Bakteri anaerob : fusobakteria

Jamur : Aspergillus

SINUSITIS AKUT
Dentogen. Infeksi dari gigi rahang atas seperti M1, M2, M3,
P1
& P2.
Berenang.
Menyelam.

SINUSITIS KRONIS
Gangguan drainase :obstruksi mekanik dan kerusakan
silia.
Perubahan mukosa :alergi, defisiensi imunologik, dan
kerusakan silia.
Pengobatan. Pengobatan infeksi akut yang tidak
sempurna.

FAKTOR PREDIPOSISI
Obstruksi mekanik. Misalnya deviasi septum nasi.
Hipertrofi konka
Benda asing dalam rongga hidung.
Tumor dalam rongga hidung.
Rinitis.
Lingkungan.

PATOFISIOLOGI
3 faktor yaitu
obstruksi drainase sinus (sinus ostia),
kerusakan pada silia, dan
kuantitas dan kualitas mukosa.

KLASIFIKASI
SINUSITIS AKUT
Gejala
demam dan rasa lesu, serta gejala lokal yaitu hidung
tersumbat, ingus kental yang kadang berbau dan mengalir ke
nasofaring(post nasal drip), halitosis, nyeri di daerah sinus
yang terkena, serta kadang nyeri alih ke tempat lain

KLASIFIKASI
SINUSITIS SUBAKUT
tanda-tanda radang akutnya (demam, sakit kepala hebat,
nyeri tekan) sudah reda. Pada pemeriksaan transiluminasi
tampak sinus yang sakit, suram atau gelap

KLASIFIKASI
SINUSITIS KRONIS
Gejala
Gejala hidung biasanya sedikit tersumbat.
rasa tidak nyaman dan gatal di tenggorokan.
Gejala telinga berupa pendengaran terganggu
Ada nyeri atau sakit kepala.
Gejala mata, karena penjalaran infeksi melalui duktus
nasolakrimalis.
Gejala saluran nafas berupa batuk dan komplikasi di paru
berupa bronkhitis atau bronkhiektasis atau asma bronkhial.

DIAGNOSIS
Anamnesis
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

PENATALAKSANAAN
SINUSITIA AKUT
topical steroid, topical dan atau oral decongestan, mucolytics
dan intranasal saline spray.
SINUSITIS KRONIK
mengontrol gejala yang muncul serta pemilihan antimikrobial
(biasanya oral) yang di pakai.
Vancomycin (lyphocin, vancocin)

KOMPLIKASI
edema palpebra, selulitis orbita, abses orbita dan selanjutnya
dapat terjadi trombosis sinus kavernosus.
Kelainan intrakranial dapat berupa meningitis, abses
ekstradural atau subdural, abses otak dan trombosis sinus
kavernosus

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai