Anda di halaman 1dari 10

ABSES LEHER DALAM

Disusun Oleh :
SRI ANGGRINI PANE
71170891238

Pembimbing :
Dr. Ita L. Roderthani, sp. THT-KL
Faring
Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yang
bentuknya seperti corong, yang besar di bagian
atas dan sempit di bagian bawah

Persarafan : N. vagus
Nasofaring (n.maxilaris)
Orofaring (n.glosoparingeal)
Laringofaring (n.vagus)
Berdasarkan letaknya, faring dibagi atas :
ABSES LEHER DALAM
• Definisi
Abses leher dalam adalah kumpulan nanah setempat yang
terbentuk dalam ruang potensial diantara fasia leher dalam
akibat dari kerusakan jaringan yang merupakan penjalaran
infeksi dari berbagai sumber, seperti gigi, mulut, tenggorokan,
sinus paranasal, telinga tengah dan leher

Abses leher dalam dapat berupa abses peritonsil, abses


retrofaring, abses parafaring, abses submandibula dan angina
Ludovici
ABSES PERITONSIL
aerob
• Etiologi
Anaerob

• Patofisiologi
• Gejala klinis
• Pemeriksaan
• Pemeriksaan rongga mulut  tanda-tanda eritem, palatum mole asimetri, eksudasi
tonsil, dan disposisi uvula kontralateral.
• Pada pemeriksaan tonsil pembengkakan unilateral
• Pada pemeriksaan fisik penderita  tanda-tanda dehidrasi dan pembengkakan serta
nyeri kelenjar servikal / servikal adenopati.
• Pemeriksaan penunjang
• Penatalaksanaan antibiotik
•Insisi & drainase
•Tonsilektomi
ABSES RETROFARING
• Etiologi
• Infeksi saluran nafas atas yang menyebabkan limfadenitis retrofaring
• Trauma dinding belakang faring
• Tuberkulosis vertebra cervikalis bagian atas (abses dingin)
•Rasa nyeri & sukar menelan
• Gejala Klinis • anak kecil rewel
•Demam. Leher kaku & nyeri
•Sesak nafas
• Pemeriksaan •Peradangan
•Perubahan suara
Penunjang
• Penatalaksanaan Antibiotik dosis tinggi,
secara parenteral
ABSES PARAFARING
• Etiologi
• Gejala Klinis
• Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan radiologi
• Pungsi dan insisi abses

• Penatalaksanaan
• Antibiotika dosis tinggi secara parenteral  kuman aerob dan
anerob
• Bila tidak ada perbaikan dengan antibiotika dalam 24-48 jam 
Evakuasi abses  insisi dari luar dan intra oral
• Komplikasi
• Prognosis
ABSES SUBMANDIBULA
• Etiologi
• Gejala klinis
• Komplikasi
• Pemeriksaan penunjang
• Penatalaksanaan

•Antibiotik dosis tinggi


secara parenteral.
•Menjaga jalan nafas dan
drainase abses yang baik.
•Evakuasi abses
ANGINA LUDOVICI (LUDWIG’S ANGINA)
• Etiologi
• trauma bagian dalam mulut, infeksi
lokal pada mulut, karies gigi,
erisipelas wajah, otitis media dan
eksterna serta ulkus pada bibir dan
hidung.
• Sumber infeksi seringkali berasal
dari gigi atau dasar mulut, oleh
kuman aerob dan anaerob.
• infeksi berasal dari gigianaerob
• infeksi bukan berasal dari daerah
gigiStreptococcus
Gejala Klinis Komplikasi & Penatalaksanaan

• nyeri tenggorok dan leher • sumbatan jalan napas


• penjalaran abses ke ruang leher dan
• pembengkakan di daerah mediastinum
submandibula, tampak • Sepsis
hiperemis dan keras pada • Penatalaksanaan
perabaan • Menjaga jalan napas 
trakeostomi
• Dasar mulut membengkak, • Terapi antibiotik secara progresif,
dapat mendorong lidah ke dibutuhkan untuk mengobati dan
membatasi penyebaran infeksi
atas belakang sesak • Dekompresi ruang
napas, karena sumbatan submandibular, sublingual dan
jalan napas submenta

Anda mungkin juga menyukai