Anda di halaman 1dari 28

k23

Oleh : Prof.Dr.dr.Abd.Rachman
Saragih,Sp.THT-KL(K)
ABSES LEHER DALAM
1. Abses Peritonsil (Quinsy)
 merupakan abses yang terdapat diantara
kapsul tonsil dengan tonsiler bednya

Etiologi :
 Komplikasi tonsilitis akut
 Penyebab = kuman penyebab tonsilitis
 Ditemukan kuman anaerob dan aerob
PATOLOGI
Pada stadium permulaan  infiltrat dan
hiperemis pembengkakan
• Fossa tonsilaris bagian superior dan lateral
merupakan jaringan ikat yang longgar (ruang
peritonsil)
• Infiltrasi supuratif masuk ke ruang peritonsil 
abces
• Pembengkakan palatum molle, hiperemis, lunak
 tonsil/uvula terdorong ke arah sisi yang
kontralateral
• Kalau teriritasi M. Pterigoideus interna 
trismus
Gejala :
 Odinofagia yang lebih hebat pada satu sisi
 Otalgia
 Demam, meriang
 Muntah (regurgitasi)
 Mulut bau (foetor ex ore)
 Hipersalivasi
 Suara sengau
 Berbicara seperti sedang makan kentang
panas
Tanda :
• Palatum molle membengkak dan menonjol ke
depan
• Uvula dan tonsil hiperemis terdorong ke arah
yang sehat (kontralateral)
• Teraba pembesaran KGB regional yang nyeri
tekan
• Trismus (sukar membuka mulut)  kalau
terlibat m. pterigoideus interna
Terapi :
 Incisi abses  sebelum aspirasi dulu
 Antimikroba dosis tinggi
 Simptomatik
 Kumur-kumur cairan hangat
 Kompres dingin pada leher
 Bila trismus  analgesia lokal dengan injeksi
novocaine atau xylocaine 1% di ganglion
sfenopalatina
 Dianjurkan operasi tonsilektomi
Komplikasi :
1. Abses pecah spontan  aspirasi paru
(pyemia)/aspirasi pneumonia
2. Penjalaran infeksi dan abses ke daerah
parafaring  mediastinum  mediastinitis
3. Bila menjalar sampai intrakranial 
trombosis sinus kavernosus, meningitis, dan
abses otak
2. Abces Retro faringeal
*Anatomi Ruang Retrofaring
• Berada dibelakang faring  antara m.
faringeal contriktor dengan pre vertebra facia
• Yang meluas dari dasar tengkorak ke
bifurcatio trakea
*Terbagi dua :
1. Abces Retrofaringeal Akut
2. Abces Retrofaringeal Kronik
Abces Retrofaringeal Akut
• Sering pada anak < 3 tahun
Sekunder dari infeksi retrofaring lympe node 
infeksi dari adenoid, nasofaring, sinus, cavum nasal
• Pada orang dewasa
* Luka Penetrasi- dinding posterior faring
- dinding cervival oesaphagus
* Akut mastoiditis (jarang)
Gejala :
• Disfagia
• Sulit bernafas  obstruksi
• Stridor
• Torticolli
• Demam

Tanda :
Pembengkakan dinding belakang faring

Diagnosa:
Foto lateral soft tissue : gambaran bayangan
yang menebal dari pre vertebral
Pengobatan
• Incisi Abces :
– Posisi Trendelenberg (kepala lebih rendah)
– Mulut dibuka dengan mouth gag
– Incisi dilakukan secara vertikal  pada daerah
fluktuasi
‘Suction’ harus disiapkan
• Sistemik Antibiotik
• Tracheostomi  kalau terjadi obstruksi jalan
nafas
Retro Faringeal Abces Kronik
• Etiologi : TBC  Abces dingin
• Gejala : Sakit menelan
• Tanda : Fluktuasi/pembengkakan di
dinding belakang faring
• Diagnosa : Foto soft tissue leher
• Pengobatan : - Incisi abces
- Obat-obat TBC
3. Abces Para Faringeal
• Ruang Para Faring :
Berbentuk piramid dengan dasarnya basis
tengkorak apexnya os hioid
• Etiologi
Infeksi  - Faring
- Tonsil / Adenoid
- Post Peritonsiler abces
- Benzold abces
- Infeksi dari parotis, retrofaringeal
- Trauma  - Externa  trauma leher
- Lokal anestesi
Gejala Klinis :
1. Prolaps Tonsil
2. Trismus (spasma m. pterygoid internus)
3. Odinofagia
4. Demam
5. Torticolli (spasma m. prevertebra)

Tanda Klinis :
• Pembengkakan disekitar anulus mandibula
• Pembengkakan di dinding lateral faring
Diagnosa :
• Gejala / tanda klinis
• Foto leher soft tissue

Therapy :
• Incisi abces  Incisi Horizontal 2-3 cm di
bawah sendi mandibula
• Antibiotik
Incisi :
2,5 jari di bawah dan sejajar mandibula 
secara tumpul di explorasi dari bagian
anterior m.sternocleidomasttoideum
Komplikasi :
• Oedem Laring obstruksi saluran nafas
• Tromboplebitis di jugullar  septikemia
• Menyebar ruang retrofaring mediastinum
5. Angina Ludovici
• Infeksi di ruang submandibula berupa selulitis
• Tanda khas : pembengkakan seluruh ruang
submandibula tidak membentuk abces  keras
pada perabaan
Etiologi :
Infeksi dari gigi dan dasar mulut
Gejala :
• Odifagia
• Demam
Tanda :
• Pembengkakan di daerah sub mandibula,
hiperemis, keras dalam perabaan
• Dasar mulut membengkak  dapat
mendorong lidah ke atas belakang  susah
nafas

Therapi :
• Antibiotik dosis tinggi
• Explorasi dan evakuasi pus  incisi dilakukan
di garis tengah secara horizontal setinggi os
hioid (3-4 jari di bawah mandibula)
Incisi di garis tengah secara horizontal setinggi os.
Hiod (3-4 jari di bawah mandibula)
Komplikasi :
• Obstruksi jalan nafas
• Perjalanan abces ke ruang lahar dalam yang
lain
• Sepsis

Anda mungkin juga menyukai