Anda di halaman 1dari 46

ODINOFAGIA

Dokter Muda Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala Leher


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA / RSUD DR. SOETOMO
SURABAYA
DEFINISI

▰ Odinofagia adalah nyeri tajam pada daerah substernal pada


saat menelan dan reflek dari penyakit erosiva yang berat.
(Johnson et al., 2014).

2
ETIOLOGI

Gangguan
sistem
imun

Infeksi
saluran
nafas atas

Gangguan
pada
esofagus

3
ANATOMI FARING

4
Voluntary stage
Proses Oropharyngeal

menelan
state

Esophageal state

5
1
DIAGNOSIS
6
ANAMNESIS

▻ Durasi
▻ Onset munculnya keluhan
▻ Lokasi nyeri

7
PEMERIKSAAN FISIK

▻ Kelainan pada tonsil, faring, epiglotis, esofagus


▻ Tonsil dan faring inspeksi (media pemeriksaan :
tongue spatel)
▻ Epiglotis (media pemeriksaan : laringoskopi
indirekta)
▻ Esofagus (media pemeriksaan : endoskopi)

8
9
Berdasarkan Berdasarkan
durasi lokasi nyeri

Akut Belakang
(< 2 bulan) (faring)

Kronik (>2 bulan Lateral


disertai (tonsil)
eksaserbasi akut)
Tengah
(epiglottis)

Substernal
(esofagus)
10
Faringitis Akut

Tonsilitis Akut

Difteri Tonsil

Akut Abses Peritonsil

Corpus Alieneum

Epiglotitis Akut

Esofagitis Korosif
Faringitis Kronik

Tonsilitis Kronik
Kronik
Epiglotitis TBC

Esofagitis infeksi
FARINGITIS AKUT

• Definisi:
• Infeksi akut pada mukosa faring dan jaringan limfoid
faring
• Etiologi:
• Virus
• Bakteri
• Sering bersamaan dengan infeksi saluran nafas atas
• Penyebaran melalui droplet infection
13
FARINGITIS AKUT

• Gambaran klinis:
• Dapat didahului rhinitis akut, konjungtivitis, malaise,
panas badan, nyeri kepala
• Nyeri telan yang dapat menyebar ke telinga
• Mukosa faring: hiperemi, oedema, jaringan limfoid
tampak garis2 mukopus, kadang2 tampak pustular folikel
• Dapat terjadi limfadenopati leher
• Bila menyebar ke laring: suara parau dan batuk-batuk 14
FARINGITIS AKUT

• Terapi:
• Self limiting
• Analgetik/antipiretik
• Antibiotik bila ada
komplikasi infeksi
bakteri

Acute Pharyngitis (Dr. P.


Marazzi, 2015) 15
TONSILITIS AKUT

• Definisi
• Infeksi akut jaringan tonsil
• Etiologi
• Virus (tersering)
• H. Influenza
• Strep. beta hemolitikus
• Insiden : Anak 5-10 thn (tersering) dan Dewasa
16
TONSILITIS AKUT

• Patologi
• Radang jaringan limfoid (folikel)
• Oedema
• Eksudat  detritus (epitel, leukosit, bakteri)

17
TONSILITIS AKUT

• Gambaran klinis:
• Tenggorok rasa kering
• Nyeri telan hebat – mendadak
• Anak tidak mau makan
• Referred pain ke telinga
• Demam tinggi
• Sakit kepala
• Mual muntah Acute Tonsillitis (Mayo
Clinic, 2018) 18
TONSILITIS AKUT

• Pemeriksaan:
• Plummy voice
• Foeter ex ore
• Tonsil udem, hiperemi, detritus
• Isthmus fausium menyempit
• Palatum mole udem dan hiperemi
• Kelenjar limfe membesar  nyeri tekan
19
TONSILITIS AKUT

Komplikasi
• Lokal • Sistemik (Streptococcus beta
• Peritonsilitis hemolitikus)
• Abses peritonsil • Penyakit jantung
rheumatik
• Abses parafaring
• Glomerulonefritis akut
• Endokarditis bakterial
sub akut
20
TONSILITIS AKUT

• Terapi
• Istirahat
• Makan lunak
• Minum hangat
• Analgetik/antipiretik
• Antibiotika

21
TONSILOFARINGITIS DIFTERI

• Definisi:
• Infeksi akut mukosa faring
yang spesifik oleh kuman
difteri, biasanya juga
mengenai tonsil.
• Etiologi:
• Corynebacterium diphteriae

22
TONSILOFARINGITIS DIFTERI

• Gambaran klinis:
• Malaise, panas badan
subfebris, sakit kepala
• Membran/beslag keabu2an
pada tonsil, faring dan uvula
• Serviks limfadenopati (bull
neck)
• Membrana dapat menyebar
ke laring  obstruksi laring
23
TONSILOFARINGITIS DIFTERI

• Komplikasi: • Aritmia
• Sistemik oleh karena • Trombositopenia
penyebaran toksin
• Neurologi:
• Dapat terjadi kematian
• 3-6 mg setelah onset
• Toxemia: difteri
• Miokarditis • Paralisa pal. mole,
• Defek konduksi pada diafragma, otot2 mata
jantung
24
TONSILOFARINGITIS DIFTERI

• Terapi: • Bila carrier: Tonsilektomi (4-6 mg


• Isolasi hingga keadaan akut setelah sembuh)
terlampaui dan biakan negatif
• Difteri ringan (mata, hidung, kulit):
ADS 20.000 IU im
• Difteri sedang (tonsil faring, laring):
ADS 40.000-60.000 IU iv
• Difteri berat (dgn penyulit): ADS
100.000 IU iv
• Antibiotik
25
ABSES PERITONSIL

•Patogenesis:
• Kuman infiltrasi kapsul tonsil 
radang pada jaringan ikat
peritonsil  terbentuk infiltrat
 proses supurasi 
penimbunan pus diantara kapsul
tonsil dan otot konstriktor
faringeus superior

26
ABSES PERITONSIL

• Gambaran klinis: • Rhinolalia aperta (saat minum


• Nyeri tenggorok yang hebat, keluar dari hidung – karena
unilateral, spontan saat gerakan palatum molle yang
menelan terbatas)
• Ada nyeri telinga (referred pain)
• Ptialismus, karena nyeri
menelan
• Trismus, karena rangsangan
musc. Pterygoideus
27
ABSES PERITONSIL

•Pemeriksaan: •Uvula miring ke sisi yang sehat


•Trismus •Dx pasti: pungsi pada daerah
•Tortikolis bombans -> jika berisi pus: abses;
jika berisi darah: infiltrat
•Leher bengkak pada sisi yang
sakit
•Lidah kotor, foetor ex ore
•Tonsil terdorong ke medial-
inferior
28
ABSES PERITONSIL

•Terapi: seperti untuk tonsilitis akut,


analgetik, dan antipiretik.
•Jika masih berupa infiltrat: terapi
seperti tonsilitis akut. •Tonsilektomi 4-6 minggu setelah
abses sembuh untuk mencegah
•Jika berisi pus: insisi abses, buka kekambuhan
lubang insisi tiap hari, kumur
untuk menghilangkan pus.
Dilakukan terus sampai pus
hilang.
•Medikamentosa: Antibiotik
29
CORPUS ALIENUM

• Insiden: terpenting

• Banyak terjadi pada anak • Terlihat corpus alienum


(dengan inspeksi atau foto
• Gambaran klinis:
Rontgen)
• Unilateral
• Mendadak
• Nyeri telan
• Pemeriksaan:
• Anamnesa memegang peranan 30
EPIGLOTITIS AKUT

•Jarang terjadi, tetapi berakibat fatal


•Etiologi:
•H. influenzae, Staph aureus,
Pneumococcus
•Insiden:
•Mayoritas terjadi pada anak

31
EPIGLOTITIS AKUT

• Gambaran klinis: • Suara muffled


• Keadaan umum lemah dan
tampak sakit berat
• Sakit menelan yang
mendadak dan hebat
• Panas/febris tinggi
• Sesak nafas / stridor
inspiratoir
32
EPIGLOTITIS AKUT

• Pemeriksaan: mg/kg i.m)

• Dengan tongue spatel, lidah ditekan • Infus untuk rehidrasi


ke bawah perlahan: akan tampak • Oksigen dan humidifikasi
epiglotis edema dan merah seperti
bola.
• Bila ada abses: insisi
• Trakeostomi bila sesak sekali dan
tidak hilang dengan insisi
• Terapi
• Antibiotik untuk penyebabnya
• Kortikosteroid (Dexamethason 0.3
33
FARINGITIS KRONIS

 Infeksi atau inflammasi yang


berlangsung lama dari mukosa
faring.

 Dibagi menjadi 2 :
▰ Non-spesifik
▰ Spesifik

34
FARINGITIS KRONIK NON SPESIFIK

 Etiologi:
sumber infeksi:
Sinusitis kronik, ginggivitis,
bronkiektasis, bronkitis kronis,
karies gigi, iritasi dari rokok atau
asap industri

35
FARINGITIS KRONIK NON SPESIFIK

 GAMBARAN KLINIS • Kadang2 ada rasa sakit di


 Keluhan : telinga
• Sering dengan tanpa keluhan • Sakitnya di belakang
tenggorokan
• Rasa tidak enak yang lama di
tenggorokan (persisten), • Suara parau
seperti ada yang mengganjal
atau nyangkut di
tenggorokan
• Nyeri saat menelan 36
FARINGITIS KRONIK NON SPESIFIK

 Lokal:
• Lateral pharyngeal bands membesar
• Uvula hipertrofi
• Kadang bisa didapatkan granulae (gambaran pulau2
jaringan limfe) di dinding posterior faring

37
FARINGITIS KRONIK NON SPESIFIK

 TERAPI
 Bila ada penyebab yg dicurigai : dihindari / diobati
 Obat kumur :
▰ Antiseptik
▰ Mukolitik

38
FARINGITIS KRONIK SPESIFIK

 Etiologi:
Sifilis, tuberkulosis, toxoplasmosis, lepra, skleroma,
jamur

 Gambaran klinis, tergantung penyebab:


▰ Sifilis: dimulai dengan papula pecah ulkus yg tidak
nyeri
▰ Tuberkulosis : lesi multipel yg sangat nyeri 39
FARINGITIS KRONIK SPESIFIK

Diagnosis tergantung penyebab:-


▰ Sifilis : pem. Spirochaeta dgn dark field illumination microscopy &
pem. Serologi VDRL
▰ Mikrobaterium tuberkulosis: pem. Mikrobiologi / patologi & foto
thorax TBC faring

 ergantung penyebab:
▰ Benzathine penicillin
▰ Obat anti2 TBC, dsb.
40
TONSILITIS KRONIK

▰ Etiologi:
▻ Viral
▻ Bacterial
▰ Gambaran klinis:
▻ Keluhan nyeri telan yang lama + nyeri di kiri dan kanan
▻ Foetor ex ore, buntu hidung, gg. pendengaran
▰ Dari tonsilitis akut yang telah diobati, bisa recurrens tonsilitis kronis

41
TONSILITIS KRONIK

• Pemeriksaan:
• Tampak tonsil hiperemi, membesar dan pada eksaserbasi akut
adanya detritus
• Kripte melebar
• Kelenjar limfe ikut membesar
• Adenoid face
• Fenomena palatum mole -

42
TONSILITIS KRONIK

▰ Terapi :
- serangan akut sama dengan tonsilitis akut
-Tonsilektomi / adenotonsilektomi, bila serangan lebih dari 4 kali dalam
satu tahun
- mencegah perluasan infeksi
- mencegah komplikasi perdarahan

43
EPIGLOTITIS TUBERKULOSA

• Gambaran klinis:
• Nyeri telan yang lama
• Sering mengeluh nyeri di tenggorokan bagian tengah
• Suara parau
• Penurunan berat badan tanpa sebab
• Pemeriksaan:
• Tampak ulkus di epiglotis
• Terapi:
• Triple drug
44
ESOFAGITIS

▰ Anamnesis
• Nyeri dan disfagia
• Odinofagia
• Heartburn
▰ Pemeriksaan Fisik
• Plak putih kekuningan pada dasar mukosa yang eritem pada
mukosa esofagus
• Dapat ditemukan candidiasis oral atau faring apabila etiologinya
candida
• Multipel ulser yang dangkal pada mukosa esofagus 45
TERIMA KASIH

46

Anda mungkin juga menyukai