PENYAKIT SARAF
Roslaini, dr.,Sp.S
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
ANAMNESA PEM. FISIK PEM.
PENUNJANG
DIAGNOSA
DIAGNOSA BANDING
PERLU DIINGAT
Teknik Pemeriksaan
2. Pemeriksaan Fisik :
St. Praesens/ keadaan umum
St. Interna
St. Neurologi
Keluhan utama :
Gangguan mental/fungsi luhur
Sakit kepala, kejang fokal/general, Ggn
kesadaran
Ganguan sensasi : hipestesi
(baal/kesemutan) /parestesi (kesemutan)
Ggn penglihatan
Vertigo,tinitus, ggn pendengaran
Gangguan bicara, ggn rasa pada lidah,
gangguan menelan
nien's tw/01/00005
Keluhan Utama :
Ggn anggota gerak : kelumpuhan,
kekakuan, tremor, gerakan involunter
Nyeri : tengkuk, punggung, pinggang,
lengan, tangan, tungkai, kaki
Gangguan fungsi otonom : inkontinensia/
retensi urin/alvi, impotensi
Ggn Kejiwaan : kecemasan, depresi,
emosi, insomnia, tingkah laku dan
psikosis
nien's tw/01/00005
Hal -hal penting pada
Anamnesa :
Anamnesa pertama kali harus lebih
panjang dan teliti
Diagnosa sulit : tanyakan keluhan
per sistem
Anamnesa : menyingkirkan diagnosa
diffrensial semaksimal mungkin
Sistematis
nien's tw/01/00005
KEADAAN UMUM :
Kesan umum : keadaan sakit, gizi, kahektis
Tingkat kesadaran
Tekanan Darah
Respirasi : frekwensi, jenis ( Central
Neurogenic Hyperventilation, Apneustik,
Ataksik, Cluster, Gasping, Cheyne-Stokes
respiration)
Nadi : frekwensi, irreguler, kekuatan, isi
Suhu
nien's tw/01/00005
Tingkat Kesadaran :
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam
keadaan terlentang
2. Letakkan tangan di
bawah kepala pasien
3. Fleksikan leher
secara perlahan
4. Bedakan kaku kuduk
terhadap kuduk kaku
Tanda Leher dari Brudzinzki
Teknik pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Tangan pemeriksa
diletakkan di bawah
kepala dan dada
pasien
3. Kepala kemudian
difleksikan secara pasif
sedangkan tangan
yang lain menahan
terangkatnya dada
Brudzinski II
Teknik
Pemeriksaan :
1. Pasien dalam
posisi terlentang
2. Penekanan pada
tulang
zigomatikus
3. Positif bila terjadi
pergerakan pada
lengan penderita
nien's tw/01/00005
Tanda Tungkai Kontralateral dari
Brudzinski (III)
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien berbaring
dalam posisi
terlentang
2. Salah satu tungkai
kemudian diangkat
dalam sikap lurus
pada sendi lutut dan
ditekukkan di sendi
panggul
3. Positif bila timbul
gerakan fleksi
tungkai kontralateral
Tanda Simfisis dari Brudzinski (IV)
Tehnik pemeriksaan :
1. Pasien dalam
posisi berbaring
terlentang
2. Lakukan
penekanan di atas
simfisis pubis
3. Positif bila timbul
reflek fleksi pada
kedua tungkai
Tanda Lasegue
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien dalam posisi
terlentang
2. Pegang betis/tumit
pada tungkai yang
akan diperiksa
3. Angkat tungkai
sejauh mungkin
4. Fleksikan panggul
namun tungkai tetap
lurus
Tanda Kernig
Teknik Pemeriksaan :
1. Pasien pada posisi
terlentang
2. Fleksikan paha pada
panggul sambil
pertahankan lutut
fleksi
3. Ketika tungkai
mencapai posisi
vertikal, luruskan
lutut secara lembut
PEMERIKSAAN SARAF OTAK
12 PASANG
N. I (Olfaktorius)
Cara pemeriksaan :
Pasien disuruh menghidu kopi, teh atau
sabun dengan mata tertutup pada
masing masing lubang hidung
Jangan menggunakan stimulus yang
iritan (merangsang N.V)
Perkenalkan dahulu bau bahan yang
akan kita periksa
N. II (Optikus)
ketajaman
penglihatan
N. Optikus lapang pandang
funduskopi
Cara pemeriksaan
nien's tw/01/00005
Refleks Cahaya
Refleks cahaya langsung / tidak
langsung menatap ke 1 arah lalu
lampu senter diarahkan ke salah satu
mata. Perhatikan respon cahaya pada
mata tersebut ( direk) dan mata
sebelahnya (indirek)
Tentukan diameter pupil : arahkan
senter di antara ke 2 mata , apakah
diameternya sama (isokor)
nien's tw/01/00005
Kelumpuhan N III kanan
N V (Trigeminus)
Sensorik wajah
Otot pengunyah
Refleks kornea
Ada 3 cabang :
Oftalmikus (V1)
Maksilaris (V2)
Mandibularis (V3)
Cara Pemeriksaan
Otot wajah
Pengecap 2/3 lidah
Refleks kornea
Cara Pemeriksaan
Motorik :
Kerut dahi
Tutup mata rapat
Menyeringai
Lakukan tes terhadap rasa manis,
asam, pahit dan asin dengan
memakai larutan yang tidak berwarna
Refleks kornea
nien's tw/01/00005
N VIII (VESTIBULO
KOKLEAR
Pendengaran :
Gesekan jari/detak arloji
Rinne
Weber
Scwabach
Test Rinne : Getarkan garpu tala,
tempatkan di tulang mastoid, setelah suara
hilang, tempatkan pd meatus acustikus
eksterna
Test Scwabach :
nien's tw/01/00005
N. IX, N. X
(GLOSSOFARINGEAL,
N. IX VAGUS)
Diperiksa uvula & reflek
N. X menelan
N. XI (ASESORIUS)
N. XI :
M. Sterno KL. Mastoideus
M. Trapezius
N. XII (HIPOGLOSUS)
Otot otot lidah
Cara pemeriksaan :
1. Menjulurkan lidah
2. Beri tahanan
Bentuk otot : atrofi ?
Kekuatan otot
Pemeriksaan
Tonus otot Motorik
Rigiditas
Cara Pemeriksaan
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
Refleks Chaddock
Menggores kulit dorsum
pedis bagian lateral,
mulai dari tumit menuju
ke jari yang kelima.
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
Refleks Oppenheim
Mengurut permukaan ant
tibia & otot tibialis anterior
Gerak abduksi
jari2 yang lain
Refleks Gordon
Memencet (mencubit)
otot betis secara keras.
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
Refleks Schaeffer
Memencet
(mencubit) tendon
Achilles secara keras.
Respon (+)
Gerak abduksi
jari2 yang lain
Refleks Rossolimo
Mengetuk permukaan
telapak kaki daerah
ibu jari kaki.
(Tes ini dilakukan dengan posisi pasien
berbaring terlentang dan kaki dalam posisi ekstensi.)
Respon (+)
Respon (+)
Respon (+)
Respon (+)
Respon (+)
Tiap ketukan
mengakibatkan kedua
mata pasien berkedip2.
Orang normal : 2-3x saja
5. Reflek
Palmomental Kontraksi
m.mentalis dan
orbikularis oris
ipsilateral.
3. Neuroradiologis :
Invasif :Myelografi, Angiografi,
Pneumoensefalografi