NEUROLOGI
Oleh:
ANAMNESIS
Anamnesis ALLO/ AUTO
Data statistik pasien: nama, jenis
kelamin, umur, tempat/ tanggal lahir,
alamat, status perkawinan, pekerjaan
suku bangsa, agama, kinan/ kidal
Keluhan utama
Riwayat perjalanan penyakit
1.
ANAMNESIS
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit dalam keluarga
Riwayat sosial
Kebiasaan, hobi, gizi
PEMERIKSAAN KESADARAN
Observasi kesadaran ditentukan berdasarkan
(kualitatif)
respon pasien terhadap rangsang nyeri,
taktil, verbal dan visual
1.
2.
3.
4.
5.
6.
4
7.
PEMERIKSAAN KESADARAN
Secara kuantitatif
Glasgow Coma Scale (GCS)
Respon penderita yang dinilai membuka
mata, bicara, gerakan motorik.
Jika aphasia, kemampuan verbal tidak
dapat dinilai, jika lumpuh yang dinilai
anggota gerak yang sehat.
E: Respon Membuka mata
4 =membuka spontan
3 = membuka dengan rangsangan
perintah/ verbal
2 = membuka dengan rangsangan nyeri
1 = tidak ada respon membuka mata
PEMERIKSAAN KESADARAN
2. V: Verbal (Bicara)
5= bicara normal
4 = mampu mengucapkan kalimat
Tetapi tdk nyambung
3 = mengucapkan kata-kata tidak tepat
2 = meracau, suara-suara tidak dimengerti
1 = tidak ada respon
3. M: Motorik
6 = dapat melakkan gerakan sesuai perintah
5 = dapat mengetahui arah datangnya rangsangan
(lokalisasi nyeri
4= dapat menghindari rangsangan nyeri adduksi
3 = abnormal fleks(dekortikasi)i bila dirangsang
2 = ekstensi abnormal (decerebrasi) bila dirangsang
1 = tidak rada respon
6
PEMERIKSAAN NEUROLOGI
Tanda rangsangan meningeal
Perangsangan meningen oleh
pergeseran struktur intrakranial,
ketegangan saraf spinal yang
hipersensitif dan meradang
a. Tanda kaku- kuduk
Pasien berbaring tanpa bantal,
dilakukan anterofleksi leher.
Bila (+), adanya kekakuan dan
tahanan disertai rasa nyeri dan
spasme otot, dagu tidak dapat
disentuh ke dada
1.
Tanda rangsangan
meningeal
4. Tanda kernig
Pasien berbaring terlentang, paha diangkat dan
fleksi pada sendi panggul, kemudian ekstensi
tungkai bawah pada sendi lutut sejauh mungkin
tanpa rasa nyeri
(+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai
sudut 135 derajat disertai nyeri
5. Tanda Laseque
Pasien baring telentang, lakukan fleksi pada
sendi panggul pada waktu tungkai dalam sikap
lurus
(+) bila timbul nyeri di lekuk iskhiadikus atau
tahanan pada waktu fleksi < 60 derajat
12
13
Nervus 1 Olfactorius
Tes penciuman pasien dengan mata
tertutup diberikan bau yang sudah
dikenal pasien seperi teh, kopi
bergantian hidung kiri dan kanan
Normal penciuman: normosmi
Berkurang : hiposmi
Tidak dapat mencium sama sekali :
anosmi
17
18
20
setiap gerakan
Paresis N VII sentral : bila otot wajah bagian
bawah terkena, otot dahi normal
22
23
1. Koklearis
Tes pendengaran ; mendengarkan gesekan
tangan pemeriksa, detik arloji
Tes Rinne, Weber, Schwabach
Dengan garpu tala 128, 256, 512
Rinne : garpu tala ditempel di tulang
mastoid, bila tidak mendengar lagi
dipindahkan ke depan liang telinga
24
25
26
27
28
29
31
http://images.google.com/imgres?imgurl=http://www.tu-dresden.de/mednch/nhome/
spezial/peripher/images/Figure10klein.jpg&imgrefurl=http://www.tu-dresden.de/mednch
nhome/spezial/peripher/gesichtsnerv.htm&h=388&w=400&sz=35&hl=en&start=2&tbnid=
32
cilDwoKm5TZVeM:&tbnh=120&tbnw=124&prev=/images%3Fq%3Dhypoglossus%
2Bparese%2B%26gbv%3D2%26svnum%3D10%26hl%3Den%26sa%3DG
Pemeriksaan koordinasi
1. observasi pada saat pasien melakukan
gerakan
2. Tes hidung jari-hidung
3.Tes pronasi supinasi
Gerakan tangan yang bergantian pronasi
dan supinasi, taping dengan jari tangan,
taping jari kaki
4. Tes tumit lutut
Sikap berbaring pasien diminta
menjalankan tumit diatas lutut dan
menyususri ke bawah atas berulang-ulang.
33
Pemeriksaan koordinasi
Tes romberg
35
Sensibilitas
1. Sensibilitas permukaan : rasa raba, nyeri,
suhu
2. Sensibilitas dalam : rasa sikap, getar, nyeri
dalam (dari struktur otot, ligamen, fasia,
tulang
3. Fungsi kortikal untuk sensibilitas :
stereognosis , pengenalan rabaan,
pengenalan 2 titik, lokalisasi stimulus
36
Sensibilitas
Alat pemeriksaan
1. Kapas yang digulung, jarum, rader, 2
botol berisi air dingin (10 derajat C) air
panas (43 derajat)
2. Garpu tala
3. Kliper/ jangka
37
MOTORIK
1.
2.
3.
4.
5.
38
Bentuk otot
Tonus otot
Kekuatan otot
Cara berdiri / berjalan
Gerakan spontan abnormal
MOTORIK
39
1. Bentuk otot
Observasi apakah ada hipotrofi, atrofi,
hipertrofi
2. Tonus otot (ketegangan otot dalam
keadaaan istirahat)
Diraba otot bandingkan kanan kiri.
Tonus meninggi akan dirasakan ada
tahanan
Spastik : hipertoni mengenai hanya satu
sistim saja, ekstensor atau fleksor.
PAda awal terasa ada tahanan, bila
dilawan terus mendadak tahanan hilang
(phenomena pisau lipat)
Rigiditas: tahanan tersendat-sendat
(fenomena roda gigi
MOTORIK
Kekuatan otot
Dinilai dalam derajat kekuatan:
1. Derajat 5 : Normal seluruh gerakan
dapat dilakukan dengan tahanan
maksimal
2. Derjat 4 : Dapat melawan gaya berat
dan melawan tahanan ringan dan
sedang dari pemeriksa
3. Derajat 3 : dapat melawan gaya berat
tetapi tidak dapat melawan tahanan
dari pemeriksa
40
MOTORIK
4. Derajat 2 : otot hanya dapat bergerak
41
MOTORIK
Gambaran kelumpuhan:
1. Satu saraf perifer
2. Satu saraf radik
3. Difus, simetrik, proksimal > distal
4. Difus, simetrik, distal > proksimal
5. Piramidal (ekstensor > fleksor di tangan,
di kaki fleksor > ekstensor
42
MOTORIK HALUS
Finger and foot tapping ( catat kecepatan
dan regularitasnya)
Skill aksi motorik tangan (membuka /
memasang kancing baju)
43
Reflek
Reflek tendon dalam
Derajatnya : 0 = absen reflek
1=Menurun
2 = Normal
3 = Hiperreflek
4 = Hiperreflek dengan klonus
44
Reflek
Persarafan segmental
1. Jaw reflek (N V)
2. Biceps, brachioradialis ( C 5 & C 6)
3. Tricep ( C 7 & C 8)
4. Finger fleksor (Hofman) C 8 & T 1
5. Platelar reflek ( L 3 & L 4)
6. Ankle reflek ( L 5,S 1-2 )
45
Reflek superficial
1. Reflek kulit perut : epigastrium T 6-9,
46
Reflek primitive
Grasp di tangan dan kaki
Sentuh telapak tangan atau kaki timbul reflek
menggenggam
Suck, snout, rooting, palmomental
Sentuh didepan mulut timbul reflek mengisap,
mencucu
Gores telapak tangan timbul reflek gerakan
wajah (palmomental)
Glabelar
Ketok dahi dari belakang pasien timbul mata
berkedip
47
Reflek patologis
Babinski
Reflek Patologis
Rosollimo
REFLEK FISIOLOGIS
7.
A. Tendo
Triseps:
Radius:
Ulna:
Lutut:
Tumit:
B. Kulit Otot :
Telapak kaki (strumpel):
Kulit perut
:
Kremaster
:
Sfingter ani
:
50
Biseps:
Kanan
Kiri
C. Refleks Abnormal
Babinski
Chaddock
:
Oppenhein
:
Gordon
:
Schafer
Rossolimo
:
Mendel-Bechterew
Hoffman-Trommer
Klonus patela
Klonus achiles
51
:
:
:
:
: