Anda di halaman 1dari 26

TENSION TYPE

HEADACHE
Pendahuluan

• Definisi Sefalgia:
 Keluhan subyektif berupa rasa tidak enak/rasa nyeri pada bagian
atas kepala dari daerah orbita sampai ke daerah oksiput;
merupakan isyarat awal adanya gangguan stabilitas pada sistem
neurokimiawi, vaskularisasi, inflamasi, maupun struktur di otak

• Klasifikasi:
 Primer

 Sekunder
SEFALGIA PRIMER
WHO ICD-10

• Migren • TTH (Tension-Type


Headache)
• Migren tanpa aura – Episodik
• Migren dengan aura – Kronik
• Oftalmoplegik – TTH ytt
• Migren retinal (monokuler)
• Sindrom periodik migren • Cluster headache
pada anak – Periodisitas (-)
– Episodik
• Komplikasi migren – Kronik
• Migren ytt – Cluster ytt
Klasifikasi Sefalgia Primer

Migrain TTH episodik Kluster

Lokasi Unilateral Bilateral unilateral

Intensitas Sedang/berat Ringan/sedang Berat

Durasi 4 - 72 jam 30 menit - 7 hari 15 t- 90 menit

Kualitas Berdenyut Diikat/kencang Berat

Gender Female > male Female > male Male > female
SEFALGIA SEKUNDER
WHO ICD-10

• Trauma kepala
• Gangguan vaskuler, Gangguan intrakranial nonvaskuler
• Substansi tertentu atau reaksi putus obat.
• Infeksi nonsefalik, Gangguan metabolik
• Nyeri kepala atau wajah yang berhubungan dengan kelainan pada
kranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, dll
• Gangguan jiwa
• Nyeri kepala yang tidak dapat digolongkan
Definisi TTH
• Tension Headache atau Tension Type Headache (TTH) atau nyeri
kepala tipe tegang adalah bentuk sakit kepala yang paling sering
dijumpai dan sering dihubungkan dengan jangka waktu dan
peningkatan stres.

• Nyeri kepala memiliki karakteristik bilateral, rasa menekan atau


mengikat dengan intensitas ringan sampai sedang. Nyeri tidak
bertambah pada aktifitasfisik rutin, tidak didapatkan mual tapi bisa
ada fotofobia atau fonofobia.
Epidemiologi
• Nyeri kepala ini lebih sering terjadi pada perempuan
dibandingkan laki-laki dengan perbandingan 3:1.

• TTH dapat mengenai semua usia, namun sebagian besar


pasien adalah dewasa muda yang berusia sekitar antara
20-40 tahun.
Etiologi & Faktor Resiko
• Etiologi belum diketahui

• Faktor Resiko :

• Stress psikis atau depresif kronik

• Gangguan pulsasi arteri dan elektrolit kulit kepala (terutama


natrium)

• Posisi badan dan kepala yang salah dalam waktu lama

• Stimulus tidak wajar akibat penyakit kronik pada daerah kepala


dan sekitarnya
Patofisiologi
 Patofisiologi tension type headache (TTH) belum begitu jelas,
tetapi diduga banyak faktor yang berperan.

 Mekanisme perifer sangat berperan pada patofisologi Episodik TTH


(ETTH), sedangkan mekanisme sentral berperan dalam kronik TTH
(KTTH).

 Faktor muskulus (otot) sangat berperan dalam mekanisme perifer.


Pada penderita dengan ETTH maupun KTTH dijumpai peningkatan
ketegangan
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik Umum dan Neurologis dalam batas normal
Diagnosis
Anamnesis :

Nyeri tersebar secara difus, intensitas nyerinya mulai dari ringan sampai

sedang.

Waktu berlangsungnya nyeri kepala selama 30 menit hingga 1 minggu

penuh.

Nyeri timbul sesaat atau terus menerus.

Lokasi nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang,

kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke

bagian depan. Selain itu, nyeri ini juga dapat menjalar ke bahu.
Lanjutan…
 Sifat nyeri kepala dirasakan seperti berat di kepala, pegal,
rasa kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau
seperti diikat di sekeliling kepala.

 Nyeri kepalanya tidak berdenyut.

 Pada nyeri kepala ini tidak disertai mual ataupun muntah.

 Pada TTH yang kronis biasanya merupakan manifestasi


konflik psikologis yang mendasarinya seperti kecemasan dan
depresi.
Lokasi nyeri pada TTH
Kriteria Diagnsosis
1. Paling tidak terdapat 10 episode serangan dengan rata rata<1hr/bln
(<12hr/thn), dan memenuhi kriteria B-D.

2. Nyeri kepala berlangsung dari 30 menit sampai 7 hari.

3. Nyeri kepala paling tidak terdapat 2 gejala khas:

a. Lokasi bilateral.

b. Menekan/mengikat (tidak berdenyut).

c. Intensitasnya ringan atau sedang.

d. Tidak diperberat oleh aktivitas rutin seperti berjalan atau naik


tangga.
Lanjutan….
4. Tidak didapatkan :

a. Mual atau muntah (bisa anoreksia).

b. Lebih dari satu keluhan: foto fobia atau fonofobia.

5. Tidak ada yang lebih sesuai dengan diagnosis lain dari

ICHD-3
Kriteria diagnosis
• Disebut sebagai nyeri kepala TTH Episodik frekuen bila terjadi
sedikitnya 10 episode yang timbul selama 1–14 hari/bulan selama
minimal 3 bulan (12–180 hari/tahun) atau TTH kronik bila nyeri
kepala timbul > 15 hari per bulan, berlangsung > 3 bulan (≥180
hari/tahun).

• Dapat disertai/tidak nyeri tekan perikranial yaitu nyeri tekan pada


otot perikranial (otot frontal, temporal, masseter, pteryangoid,
sternokleidomastoid, splenius dan trapezius) pada waktu palpasi
manual. Ini merupakan tanda yang paling signifikan pada pasien
TTH.
Diagnosis Banding
1. Migren

2. Nyeri Kepala Klaster

3. Nyeri kepala penyakit lain: THT, gigi mulut, mata, hipertensi,


infeksi, Toksik, gangguan metabolik/elektrolit, anemia, gagal ginjal,
gagal hati.

4. Nyeri kepala servikogenik

5. Psikosomatis
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium: darah rutin, elektrolit, kadar gula darah,dll (atas
indikasi untuk menyingkirkan penyebab sekunder)

• Radiologi : atas indikasi (untuk menyingkirkan penyebab sekunder).


Tatalaksana
Pada serangan akut tidak boleh lebih dari 2 hari/minggu, yaitu dengan
Analgetik :

 Aspirin 1000 mg/hari,

 Asetaminofen 1000 mg/hari,

 NSAIDs (Naproxen 660-750 mg/hari, Ketoprofen 25-50 mg/hari,


asam mefenamat, ibuprofen 800 mg/hari, diklofenak 50-100
mg/hari).

 Kafein (analgetik ajuvan) 65 mg.

 Kombinasi: 325 aspirin, asetaminofen + 40 mg kafein.


Lanjutan…
Penanganan TTH kronis :

1. Antidepresan : jenis trisiklik seperti amytriptiline, yang

berperan sebagai obat terapeutik maupun sebagai pencegahan

tension-type headache.

2. Antiansietas : golongan benzodiazepin dan butalbutal sering

dipakai. Kekurangan obat ini bersifat adiktif, dan sulit

dikontrol sehingga dapat memperburuk nyeri kepalanya.


Terapi Nonfarmakologis
 Kontrol diet

 Terapi fisik

 Hindari pemakaian harian obat analgetik, sedatif dan ergotamin

 Behaviour treatment
Pengobatan Fisik
• Latihan postur dan posisi.

• Massage, ultrasound, manual terapi, kompres panas/dingin.

• Akupuntur TENS (transcutaneus electrical stimulation).


Prognosis
• Ad vitam : bonam

• Ad Sanationam : bonam

• Ad Fungsionam : bonam
Referensi
• Siahaan Y., Suryawijaya E. Nyeri Kepala Tipe Tegang (Tension Type
Headache). Perdossi 2016.

Anda mungkin juga menyukai