Anda di halaman 1dari 16

I.

PENDAHULUAN
Hernia Nucleus Pulpous (HNP) adalah salah satu dari sekian banyak penyebab sakit
pinggang atau Low Back Pain yang merupakan dampak dari penonjolan nukleus pulpous
yang menekan radiks nervus spinalis akibat trauma atau tekanan terutama apabila telah terjadi
proses degenerasi pada nucleus pulpous sebelumnya.
Pada umumnya penderita memberikan riwayat adanya episode nyeri (sakit pinggang)
yang kronik dan hilang mobilitas tulang belakang yang berlangsung perlahan, walaupun
penderita cenderung menghubungkan masalah ini dengan insiden mengangkat beban berat
dengan membungkuk atau trauma kecelakaan motor. Herniasi merupakan proses lambat yang
ditandai oleh periode penekanan syaraf dan gejala klinisnya tergantung pada lokasi herniasi
dan variasi anatomis individual.
HNP

mempunyai beberapa sinonim yaitu Slipped Disc, Cervical Radiculopaty,

Lumbar Radiculopaty, Herniated Intervetebral Disc


II.

DEFINISI
HNP adalah keluarnya nukleus pulpous melalui robekan annulus fibrosus masuk
kedalam kanalis vetebralis menekan radiks spinalis atau medulla spinalis.
Arah terjadinya herniasi paling sering ke arah dorsolateral sehingga menekan radiks
nervus spinalis yang berakibat sakit pinggang dan nyeri paha pada HNP lumbal atau nyeri

III.

IV.

leher dan nyeri lengan pada HNP cervicalis.


KLASIFIKASI

EPIDEMIOLOGI
1. Orang dewasa dan orang tua (usia sekitar 20-50 tahun), meskipun juga dapat terjadi pada
anak-anak dan remaja dengan angka kejadian tertinggi pada laki-laki.
2. Orang yang sering melakukan kegiatan fisik berat ( angkat beban berat)
3. Orang yang obesitas
HNP Servical angka kejadiannya 8 % sedangkan HNP torakal hanya 1-2 %, HNP lumbal
angka kejadiannya sekitar 15x lebih sering terjadi dari pada HNP servical.

V.

PATOFISIOLOGI

Anatomi
Tulang dari tulang belakang mengalir ke pelvis dari
tulang tengkorak kepala. Tulang belakang ini melindungi saraf
dari tempat keluarnya yakni dari otak dan turun melalui
punggung menuju seluruh tubuh dan tulang belakang ini
dipisahkan satu dengan yang lain oleh Diskus Intervetebralis
(sensi-sendi antar corpus vetebrae)

Diskus Intervetebrae menyusun panjang columna vetebrae. Diskus ini paling tipis
pada daerah toraks, sedangkan yang paling tebal didaerah lumbal. Setiap discus terdiri atas:
1. Anulus Fibrosus
Yang terdiri atas jaringan fibrokartilago dengan serat kolagen
yang tersusun sebagai lamel-lamel konsentris. Berkas-berkas
kolagen ini berjalan serong diantara korpus vertebrae
berdekatan dan begitu juga sebaliknya. Serat-serat dari anulus
fibrosus yang paling perifer melekat paga ligamentum
logituginal anterior dan posterior dari columna vetebrae.
Fungsinya :
1. Sebagai peredam benturan bila beban pada columna
vetebrae bertambah mendadak, misalnya apabila
seseorang melompati turun dari ketinggian
2. Memungkinkan gerakan antar korpus
(disebabkan

struktur

spiral

dari

vetebrae

lamel-lamel

konsentris)
3. Menopang nukleus pulposus
Jadi anulus fibrosus fungsinya mirip pegas

2. Nukleus Pulposus
Pada anak-anak mirip gel berbentuk lonjong, banyak mengandung air, sedikit serat
kolagen dan sedikit tulang rawan. Biasanya berada dalam keadaan tertekan dan terletak lebih
dekat dengan tepi posterior daripada anterior diskus

Berfungsi :
1. Sebagai peredam benturan antar korpus vetebra yang
berdekatan
2. Tempat pertukaran cairan discus dan pembuluh-pembuluh
darah
Oleh karena sifat setengah cair tersebut sehingga memungkinkan nukleus pulposus
berubah bentuk dan vetebra dapat menjungkit kedepan/kebelakang diatas yang lain saat tubuh
melakukan gerak fleksi dan ekstensi.
Peningkatan beban kompresi secara mendadak pada
kolumna vetebra mengakibatkan nukleus pulposus yang semi
cair ini menjadi gepeng akan tetapi penekanan nukleus pulposus
kearah luar dapat ditahan oleh gaya pegas anulus fibrosus
disekelilingnya.
Namun terkadang tekanan keluar ini terlampau kuat bagi anulus sehingga terjadi
ruptur dan meloloskan nulkeus pulpous. Keadaan ini disebut herniasi
VI.

FAKTOR RESIKO
Usia : pada orang tua kandungan didalam nukleus pulpousnya berkurang (dari 90% pada
waktu bayi menjadi 70% pada usia lanjut) diganti jaringan fibrokartilago sehingga nukleus
kurang elastis dan mulai menyusut. Hal ini berakibat pada intervetebral space yang akan
semakin tipis.
Keadaan- keadaan yang semakin memperburuk kelemahan diskus:
1. Cara mengangkat beban yang salah ( mengangkat beban berat dengan posisi
2.
3.
4.
5.

bungkuk)
Obesitas yang akan menambah tekanan pada diskus
Trauma akibat jatuh dengan posis yang berulang-ulang
Faktor kogenitas misalnya sakralisasi (vetebrae lumbal ada 4) dan spina bifida
Merokok yang akan menurunkan tekanan oksigen pada pembuluh darah diskus secara
dratis.

VII.

LOKASI
Pada umunya herniasi terjadi di kolumna vetebralis vetebrae pada bagain pengalihan
dari segmen yang lebih mobil ke bagian yang kurang mobil (perbatasan lumbosakral dan
servikotorakhal), sedangkan arah herniasi yag paling sering adalah posterolateral. Daerah
lumbal adalah daerah yang paling serign mengalami HNP dans ebagian besar dari HNP
lumbal terjadi L5-S1.

Karena radiks saraf pada daerah lumbal miring ke bawah


sewaktu foramen intervetebrata maka HNP antara L 5-S1 akan
mempengaruhi S1. Sedangkan HNP antara L4-S5 maka akan
menekan radiks saraf L5.

HNP discus cervicalis walau jarang dari pada HNP lumbal akan tetapi pada umumnya
melibatkan radiks ke 3 radiks serviks terbawah. Herniasi lateral diskus serviks biasanya
menekan radiks dibawah tingkat diskus. Jadi diskus C1 C6 menekan radiks saraf C6 dan
apabila terjadi pada diskus C6 C7 menekan radiks saraf C7.
Berdasarkan lokasi serta manifestasi klinis yang timbul akibat HNP adalah:
1. HNP Lumbalis
2. HNP Servicalis
1. HNP Lumbalis
Pada umumnya sindrom HNP lumbal dimulai dengan sakit pinggang. Hal ini
disebabkan oleh degenerasi diskus dan ligamentum logitudinal anterior et posterior akibat
tekanan. Jika sudah terjadi penonjolan diskus ke lateral maka sakit pinggang disertai nyeri
radiks sepanjang perjalanan nervus ischiadikus. Orang tersebut akan mengunjungi dokter
karena iskialgia dan koksigidina. Selama ini masih belum menonjol kedalam kanalis
vetebrae maka keluhan utama satu-satunya adalah sakit pinggang.
Sakit pinggang HNP bersifat pegal dan adakalanya nyeri pada satu tempat yaitu L 5-S1,
mobilitas tulang lumbosakral terbatas, lordosis lumbal sedikit mendatar, bila sudah ada
penonjolan maka terdapat nyeri tekan pada penonjolan tersebut (bila tidak ada penonjolan
maka tidak ada nyeri tekan)
A. Radikulopati
Adalah nyeri yang terasa berpangkal pada tingkat tulang
belakang

tertentu

dan

menjalar

sepanjang

kawasan

dermatomal radiks posterior yang bersangkutan. Tempat


penekanan pada radiks bervariasi, oleh karena itu radiks
posterior dapat tertekan dari samping, medial, atau posterior.
Manifestasi klinisnya bervariasi antara nyeri radiks serta
perestesi atau nyeri radiks serta hipostesia.

Penekanan terhadap radiks posterior yang masih utuh dan berfungsi mengakibatkan
timbulnya nyeri radikuler. Jika penekanan sudah menimbulkan pembengkakan bahkan
sudah timbul kerusakan struktural yang lebih kuat maka gejala yang timbul adalah
hipestesi/anestesi radikuler.
HNP lumbal yang besar dan terletak di L 4/L5 dapat menekan radiks saraf secara
bilateral yang menyebabkan cauda equina syndrome. Hal ini berakibat susah kencing,
tidak dapat mengontrol buang air besar, nyeri pada bokong dan ekstremitas bawah.
B. Iskialgia Diskogenik
Adalah nyeri sepanjang perjalanan nervus iskhiadiskus disebabkan oleh iritasi radiks
dorsalis karena HNP. Tetapi dalam arti sebenarnya iskialgia diskogenik adalah nyeri yang
bertolak pada daerah vetebrae lumbosakral dan beradiasu sepanjang perjalanan nervus
iskhiadikus dan selanjutnya kedistal menuju ke percabangannya. Dimana makin distal
nyeri makin distal nyeri makin tidak begitu hebat tapi tetap terasa parestesi dan hipotesi.
Nyeri iskalgia bersifat menusuk tajam bagaikan nyeri sakit gigi terasa berpangkal
pada bagian bawah pinggang dan menjalar ke lipatan bokong kemudian dari daerah
tersebut sampai lipatan lutut terasa ngilu. Kemudian terbagi 2 jalur bergantung saraf yang
terkena yakni nervus tibialis atau nervus fibularis.
1. Dari

lutut

ke

maleolus

lateral

terasa

kurang

enak/parestesi/hipestesi menuju ke jari ke 4 dan jari ke 5.


Juga terdapat kelemahan plantar fleksi pergelangan kaki. Hal
ini mennunjukan bahwa radiks yang terkena penekanan HNP
dalah S1 nervus tibialis
2. Jika berupa parestesi pada kulit dorsum pedis sampai
ibu jari kaki dan terdapat kelemahan dorso fleksi
pergelangan kaki. Hal ini menunjukan bahwa radiks
yang terkena adalah L5 nervus fibularis
Namun demikian tidak semua penderita memperhatikan pola iskialgia yang jelas.
Adapun yang lebih umum penderita HNP mengeluh iskialgia dengan GAP yaitu Cuma
seagian saja kawasan sensorik nervus iskiadiskus yang tidak nyeri, tidak hipotesi, tidak
parestesi pada bagian paha. Misalnya hanya nyeri bagai nyeri sakit gigi pada pinggang
bagian bawah sampai bokong saja terdapat parestesi pada daerah lutut kebawah
sedangkan daerah paha masih normal.
Hampir semua penderita iskialgia dibarengi keluhan sakit pinggang sebelumnya
merupakan pertanda HNP, ada yang mengeluh sakit pinggang beberapa bulan bahkan

sampai dengan beberapa tahun dan jarang sekali kasus HNP akut ( sakit pinggang dan
iskialgia bangkit secara serentak).
C. Koksigidinea
Adalah nyeri yang terasa di os koksigis. HNP pada tingkat L 4 dapat bermanifestasi
dengan nyeri yang dirasakan di daerah koksigis.
D. Saddle anesthesia
Adalah hipostesia di daerah selangkangan karena radiks dari segmen-segmen sakral
bawah yang membentuk cauda equine ditekan oleh penonjolan diskus
HNP Lumbalis
Manifestasi

Tingkat dari Hernia diskus


L4-L5
L5

Radiks yang

L3-L4
L4

L5-S1
S1

rusak
Keterlibatan

Refleks hentakan

Refleks achiles

Refleks achiles

refleks
Parestesi

lutut menurun
Medial

menurun
Ibu jari

menghilang
Jari kaki ke 4 dan ke 5

Distribusi nyeri

pergelangan kaki
Paha anterior

Panggul, paha lateral

Panggul, bagian posterior

et medial, kaki dan

seluruh tungkai s/d tumit

betis lateral
dan kaki bagian lateral
HNP Servical
HNP servical paling sering terjadi pada diskus C6-C7 (kira-kira 2/3 dari semua kasus
hernia servicalis), pada C 5- C6 sekitar 20%, C7-T1 sekitar 10% dan C4-C5 sekitar 2%.
Berdasarkan arah herniasinya hernia servical dibagi:
a. Hernia Servical Lateral
Penderita merasa ada sesuatu yang berbunyi krek atau
tek dikuduk atau malah tidak merasakan apa-apa.
Kebanyakan

arah

hernianya

posterilateral

yang

menimbulkan nyeri radikuler pada sikap kepala


tertentu dan diliar sikap kepala tersebut terasa ntyeri
radiks tidak ada, akan tetapi diwaktu batuk dan bersin
nyeri radiks akan terasa
Terdapat penjalaran nyeri kebahu, lengan, scapula dan terdapat juga kerah dada atas.
Sedangkan pada dermatoda ditangan terasa parestesi atau hipostesia. Selain nyeri
radikas terdapat juga gangguan parestesi/hipostesi. Yang mana otot tersebut
menunjukan atrofi, kelemahan tenaga dan terkadang ada fasikulasi.
Kompresi terhadap radiks C, memberi tanda-tanda
1. Nyeri radiks menjalar dari kuduk kebawah bahu, lengan atas dan lengan bawah.
2. Kesemutan/kulit terasa baan dipermukaan ibu jari dan tepi radial di tengah

3. Refleks tendon bisep menurun/menghilang


Kompresi terhadap radiks C7 menimbulkan:
1. Nyeri radiks menjalar dari kuduk kebawah bahu, lengan atas dan lengan bawah.
2. Kesemutan/kulit terasa baan dipermukaan jari telunjuk, jari tengah dan dorsum
manus.
3. Refleks tendon bisep menurun/menghilang
Kompresi terhadap radiks dorsal C7 T1 adalah
4. Nyeri radiks menjalar dari kuduk kebawah bahu, lengan bawah ke bahu, lengan
atas dan lengan bawah
5. Kesemutan/kulit terasa baan dipermukaan jari kelingking medial jari manis
6. Refleks tendon bisep tidak terganggu

b. Hernia Serviks Ventrolateral


HNP Serviks ventrolateral terjadi buka karena nukleus pulpous yang menekan medula
spinalis akan tetapi jaringan annulus fibrosis dan kartilago diskus yang menekannya.
Jaringan-jaringan tersebut berproliferasi seolah-olah untuk memperbaiki annulus yang
robek sehingga pertumbuhan ini menekan medula spinalis serviks
Gambaran penyakitnya sama dengan HNP servicalis lateral tetapi ada penambahan
karena medula spinalsi serviks mengalami kompresi sesisi.
Gejala-gejalanya:
1. Nyeri radiks yang berpusat pada kuduk bagian bawah
2. Kelumpuhan otot-otot tungkai ipsilateral yang menunjukan kerusakan UMN yaitu
spastisitas, hiperrefleksia dan refleks babinski ipsilateral positif.
3. Defisist sensibilitas protopatik pada sisi kontrolateral dan defisit proprioseptif
ipsilateral ( Sindroma Brown Sequard)
c. Hernia Serviks Ventromedian
Adanya gangguan serabut kortikospinal disebabkan hernia
nukleus pulposus serta pertumbuhan jaringan reaktif yang
menekan secara bilateral ke medula spinalis serviks dari
ventral ke posterior
Gejala- gejalanya:
1. Nyeri radiks tidak ada
2. Kelumpuhan pada kedua lengan
HNP SERVIKALIS
Manifestasi
Radiks yang

C4-C5
C5

rusak
Kelemahan

m. deltoideus

Tingkat dari Hernia diskus


C5-C6
C6-C7
C6
C7
m.bicep

m. triceps dan

C7-T1
T1
Telapak

brachii

ekstesni

tangan dan

pergelangan

fleksi

Keterlibatan

Refleks

Refleks bisep

Refleks trisep

pergelangan
Fleksi jari

refleks

deltois dan

menurun

menurun

menurun dan

parestesi

pectoralis
Bahu lateral

lengan atas
Bawah bagian

Jari tengah

jari manis
Jari

lateral serta

kelingking

ibu jari dan


telunjuk
VIII.

DIAGNOSA
A. Anamnesa
1. Anamnesa HNP Lumbal
1. Sakit pinggang yang kronis
2. Nyeri yang menjalar sepanjang n. Ischiadicus ke satu
tungkai atau kedua tungkai (unilateral/bilateral)
3. Nyeri semakin terasa hebat bila penderita mengenjan,
batuk, bersin dan mengangkat benda berat.
4. Gangguan BAB dan BAK pada HNP yang berat

2. Anamnesa HNP Servical


1. Nyeri ynag menjalar ke lengan
2. Nyeri semakin hebat bila penderita mengenjan, batuk, bersin dan menganglat
benda berat
3. Gangguan BAB dan BAK pada HNP ynag berat
B. Inspeksi
HNP Lumbal
1. Gaya jalan trendelenbrurg : gaya jalan miring ke sisi tungkai ynag nyeri
2. Skoliosis ke sisi yang nyeri : bersifar sementara

3. Gaya jalan droop foot (steppate gait) ; kaki diangkat secara berlebihan oleh
karena bila tidak dilakukan maka ujung jari yang lunglai akan menggesek tanah
untuk HNP lumbal tinkat L5
4. Tidak ada tanda-tanda inflamasi
HNP Servicalis
1. Posisi jalan mencengkram (parapatetik spatik) : berjalan dimana kedua tungkai
melakukan gerakan fleksi dan ekstensi secara kaku sehingga jari kaki mencengkram
sebagai usaha agar menjaga tubuh tidak jatuh untuk HNP servical
2. Tidak ada tanda-tanda inflamasi
C. PALPASI
1. Motoris
HNP Lumbal
1. Droop foot karena paralisis m. Extensor halucis longus dan muskulus digitorum
longus pada kompresi L4-L5
2. Kelemahan dari otot-otot kaki bagian plantar pada kompresi L 5-S1
3. Kelemahan m tibialis sehingga tidak bisa mengekstensi betisnya pada kompresi L 2-L3
atau L3-L4
4. Terbatasnya gerakan lumbal fleksi kedepan, samping dan ke belakang (motilitas
tulang belakng lumbal)
HNP Servikalis
1. Spasme otot-otot leher
2. Kelumpuhan otot-otot tungkai ipsilateral yang menunjukan UMN ( spastisitas,
hiperrefleksia dan refleks babinski ipsilateral positif) pada HNP Serviks
ventolateral
3. Gangguan motrik, kelemahan atau atrofi pada daerah yang hipestesi/parestesia
pada kompresi L5-S1
4. Kelumpuhan pada kedua lengan pada HNP Servical ventromedial
2. Sensorik
HNP Lumbal
1. Nyeri takan pada daerah penonjolan diskus.
Apabila belum terdapat penonjolan, maka nyeri tekan biasanya kurang jelas tetapi
pengentukan pada aderah pinggnag setinggi dan seisi HNP menimbulan nyeri
tajam yang menjalar
2. Nyeri tajam yang menjalar sepanjang perjalanan nervus ischiadiskus.
3. Nyeri makin distal dari pinggang nyeri makin tidak begitu hebat tetapi terasa
hipestesi/parestesi
4. Hipestesi pada daerah selangkangan pada radiks sakral caudal equina terkena
HNP

HNP Servikalis
1. Nyeri radiks yang menjalar dan parestesi ibu jari dan tepi radial tangan pada
kompresi C6
2. Nyeri radiks yang menjalar pada parestesi pada permukaan jari telunjuk, jari
tengah dan dorsum manus pada kompresi C7
3. Nyeri radiks yang menjalar dan peasetesi/hipestesi pada jari kelingking dan
separuh bagian medial jari manis pada kompresi C7-T1
4. Nyeri radiks dan mati rasa pada HNP Serviks Ventrolateral
3. Refleks
HNP Lumbal
1. Refleks tendodn lutut menurun kompresi L2-L3 atau
L3-L4

2. Refleks tendodn Achilles menurun kompresi L4-L5


atau menghilang kompresi L5-S1

HNP Servical
1. Refleks fleksi jari menurun
2. Refleks m.deltoideus dan m.pectoralis menurun
3. Refleks tendon bisep menurun/menghilang kompresi antara C6
4. Refleks trisep menurun/menghilang kompresi C7
5. Refleks tendon lengan tidak ada yang terganggu kompresi antara C7 T1
6. Refleks babinski ipsilateral positif dan hiperrekleksis HNP Servical
ventrolateral
7. Refleks tendon bisep menghilang, refleks patologis negatif, refleks tendon lutut
dan refleks tendon achiles menjadi meninggi HNP servical ventromedial
4. Tes-tes khusus
HNP Lumbal

1. Tes Lasegue/ Straiht Leg Raising Test (SLRT)


Positif : tungkai yang didalam keadaan luru diangkat kemudian
difleksikan pada arikulasio koksigeus sebesar 40 0 menimbulkan
nyeri radiks (orang normal > 800 baru terasa kesakitan)

2. Tes Lasegue silang/ test oConnel positif


Tungkai yang sehat diangkat seperti tes lasegue akan
menimbulkan nyeri pada tungkai yang sakit

3. Tes Nafziger positif


Selama 1-2 menit vena jugularis interna bilateral ditekan oleh
kedua tangan pemeriksa dan pada akhir oemeriksaan pasien
disuru mengenjan, bilamana timbul nyeri radikuler maka tes
ini positif

4. Tes Sicard (modifikasi Lasegue) positif


Selain mengangkat tungkai samapi lurus kemudian di fleksikan pada panggul
juga disertai mendorsofleksikan kaki secara kuat menimbulkan nyeri radiks sepanjang
n.ischiadiskus

5. Tes KEMP:
Pasien berdiri melakukan hiperekstensi dari pinggang kemudian pemeriksa
memutar panggung ke jurusan tungkai yang sakit akan menimbulkan nyeri radiks
pada tungkai yang sakit.
6. Tes dordofleksi positif:
Penderita tidak bisa berjalan diatas tumit dan pertanda terjadi kompresi HNP pada
L5
7. Tes plantar fleksi positif
Penderita tidak bisa berjalan diatas jari-jari kaki pertanda terjadi kompresi HNP
pada S1.
8. Pemeriksaan Motilitas tulang belaknag lumbal
Caranya tangan pemeriksa ditempatkan pada L1-L5 kemudian penderita
diperintahkan untuk membungkuk. Apabila terdapat motilitas tulang belakng

yang tidak wajar maka jari-jari pemeriksa tidak akan saling menjauhi satu dengan
yang lain.
HNP Servikal
1. Tes Nafziger positif
Selama 1-2 menit vena jugularis interna bilateral ditekan oleh kedua tangan
peemriksa dan pada akhir pemeriksaan pasien disuruh mengenjan, bilamana
timbul nyeri radikuler maka tes ini positif

2. Tes kompresi/ tes lhermitte


Dilakukan kompresi pada bagian atas kepala dalam berbagai posisi kepala
(miring kanan, miring kiri, tegadah dan menunduk) yang akan meningkatkan
nyeri radiks.
3. Tes ditraksi
Kepala pasien diangkat/tegadah maka kompresi
terhadap radiks servik berkurang sehingga nyeri
pada saraf berkurang atau menghilang

IX.

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah tidak spesifik
b. Urine tidak spesifik
c. Cairan likuor tidak spesifik
2. Foto
a. X-ray tulang belakang ditemukan :
i. Intervetebral space menipis
ii. Lordosis lumbal yang mendatar
iii. Skoliosis
iv. Lordosis servical yang mendatar
v. Nodul schmorl HNP kearah servical

b. CT SCAN

Menunjukan kompresi saluran medula spinalis oleh HNP

c. Diskografi
Radiografi tulang belakang untuk melihat diskus stelah penyuntikan bahan kotras
yang dapat diserap oleh diskus.

d. Mielogram
Radiografi medula

spinalis

setalh

dilakukan

penyuntikan

zat

kontras

(lipiodol/pantopague) kedalam ruang subarakhnoid untuk memastikan adanya


HNP serta ukuran dan lokasinya

e. MRI Tulang Belakang


Menunjukan kompresi saluran medula spinalis oleh HNP

X.

DIAGNOSIS BANDING
1. Spondilosis atau spondilo arthrosis de forman
1. Iskialgia pada kudua tungkai yang tidak berbatas tegas
2. Usia penderita 50 tahun keatas

3. Nyeri timbul pada gerakan fleksi belakang


4. Radiks L3-L4 sering terkena
5. Rongent : terdapat osteofit sehingga foramen vetebralis menyempit.
6. Lordosis lumbal yang masih wajar
2. Sp ondilosis
1. Keadaan dimana bagian posterior tulang belakang terputus sehingga ada
diskontinuitas antara processus artikularis superior dan inferior
2. Keluhan sama dengan spondilosis

XI.

TERAPI
1. TINDAKAN UMUM
a. Istirahat di tempat tidur selama 1-2 minggu dengan kasur yang padat dan keras.
Diantara kasur dan tempat tidur diberi papan playwood agar kasur tidak
melengkung. Pasien tidur terlentang dengan diberi bantal tipis dibawah pinggang
b. Boleh tidur miring dengan kedua kaki ditekuk
c. Tidak boleh bangun untuk mandi atau makan namun untuk BAB dan BAK boleh
bangun oleh karena BAB dan BAK sambil terlentang beban tulang belakang
lumbal lebih berat
d. Boleh makan dan mandi seperti biasa tapi memakai korset pinggang
e. Kompres dingin dengan es 20 menit selama beberapa kali setiap hari
f. Kompres air hangat apabila spesme hilang.

2. OBAT-OBATAN
a. NSAID diberikan untuk menghilangkan nyeri contoh foltaren
b. Obat analgesik narkotik diperlukan jika nyeri tak teratasi oleh NSAID
c. Kortikosteroisd PO/IV dapat membantu mengurangi rasa sakit. Injeksi
kortikosteroid nyeri untuk beberapa bulan (tapering off), terapi ini bagi orangorang yang belum dapat melakukan terapi fisik oleh karena tidak tahan terhadap
nyeri,.
d. Obat spasmolitik untuk spasme ototnya contohnya tubokurarin
e. Untuk penderita HNP akut (contoh karena kecelakaan mobil) yang diikuti nyeri
hebat dapat diberikan obat bius yang juga mempunyai efek analgesik kuat seperti
fentanil..
3. FISIOTERAPI
a. LATIHAN
Ltihan gerakan sambil berbaring terlentang/miring dianjurkan untuk

mencegah atrofi otot dan dekalsifikasi


Latihan fisik untuk memperkuat otot pinggang, abdomen, dan tungkai

akan menyokong tulang belakang misalnya renag


Traksi leher
b. ALAT

Pelvic traction untuk HNP Lumbal


Memakai alat ini kedua tungkai penderita bebas bergerak sehingga pasien tidak jenuh.
Berat anak timbangan yang dipakai adalah 10-15kg .

Traksi leher
Pemakaian braces untuk menyokong tlang belakang akan mencegah gerakan lumbal
yang berlebihan, akan tetapi pemakaina yang berlebihan dari alat ini akan
melemahkan otot perut dan punggung yang akan memperburuk penyakit HNP
Collar lunak
Untuk fiksasi leher pada HNP servikal akan membantu mengurangi nyeri dan spasme
otot dengan cara mebatasi gerakan leher.
Collar yang kaku penting untuk mengurangi beban penekanan tulang

belakang pada orang yang mengalami nyeri hebat dann spasme otot.
Korset
Terapi panas

4. OPERASI
Diskectomy diperlukan untuk menghilangkan benjolan diskus dengan anatesi umum
dan rawat inap di RS sebentar (sekitar 2-3 hari). Penderita dianjurkan jalan pada hari pertama
setelah operasi untuk mengurangi resiko thrombus. Pembedahan ini menghilangkan gejala
penekanan radik syaraf tapi mengurangi nyeri punggung.
Mikrodikectomy merupakan operasi untuk menghilangkan tonjolan HNP melalui
insisi yang sangat kecil dengan menggunakan pemandu X-Ray dan kemonukleous.
Kemonukleous semakin disukai di AS mengobati HNP serta telah menjadi popular di
Kanada dan Eropa selam a20 tahun. Bentuk pengobatannya yang telah di setujui oleh FDA
namun 1982 adalah injeksi enzim kimopapain 2000-4000 IU pada tempat penonjolan HNP
sehingga akan melarutkan nukleus pukposus yang menonjol. Enzim ini hanya bekerja pada
nukleus pulpous tetapi tidak pada anulllus fibrosus. Pengobatan ini membebaskan tekanan
pada radiks secara efektif, menghilangkan nyeri dan merupakan terapi alternatif.
Oprasi dilakukan apabila:
1. Penderita HNP ynag sudah berkali-kali kambuh dalam beberapa bulan
2. Penderita HNP baru tapi nyeri tidak tertahan dan defisit motoriknya jelas serta sangat
menggangu aktifitas
3. Seseorang yang tidak dapat beristirahat cukup lama karena pekerjaannya
4. Sudah melakukan konservatif atau tirah baring tetapi masih terasa nyeri atau
didapatkan kelainan neurologis yang parah (misalnya ;inkontenensia ususu, kandung
kemih atau foot drop)

DAFTAR PUSTAKA
1. Sidharta, Priguna M.D.Ph.D. Neurologi Klinis Dalam Praktek umum. PT Dian Rakyat.
2.
3.
4.
5.

Jakarta: 2003
Sobotta, Atlas Anatomi jilid 2, Jakarta: ECG: 2000
Fakultas Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2, Media Aesculapius, Jakarta 2000
Underwood, J.C.E. Patologi Umum dan Sistemik Volume 2. ED 2. Jakarta EGC 1999
Moore, Keith L. Anatomi Klinis Dasar, Hipokrates, Jakarta 20012.

Anda mungkin juga menyukai