Anda di halaman 1dari 75

Anatomi dan

kinesiologi Spine
(2)

Free Powerpoint Templates


Page 1
Diskus
Intervertebralis

Free Powerpoint Templates


Page 2
Diskus Intervertebralis
• Diskus intervertebralis menghubungkan seluruh korpus
vertebralis = ± 25% dari keseluruhan panjang kolumna
vertebralis

• Tinggi dan karakteristik bentuk masing-masing diskus


vertebralis berbeda sesuai dengan karakter korpus vertebralis
yang ditopangnya

• Diskus intervertebralis tidak terdapat di antara tulang :


– Oksipital dan V. Servikalis 1 (C1)
– C1 dan C2

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 3
Struktur Anatomi
Tersusun atas :

1. Nukleus Pulposus
2. Anulus Fibrosus

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 4
Nukleus Pulposus
• Merupakan 40% dari keseluruhan bagian diskus
intervertebralis

• Terletak antara bagian tengah s.d. 1/3 posterior diskus


intervertebralis

• Molekul polisakarida di dalam nukleus memiliki kapasitas


untuk penyerap air dan mempertahankan bentuk nukleus

• Komposisi : 80% air  Hukum Paskal  tekanan / gaya


yang diterima akan disebarkan ke seluruh permukaan
nukleus selanjutnya disebarkan ke penampang kartilago
secara seimbang

Sumber :
Reyes, TM.,Free Powerpoint
Reyes, Templates
OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978.
Page 5
Diunduh dari http://www.efm.leeds.ac.uk/CIVE/CIVE1400/Section2/Fluid_Static1.htm
Hukum Paskal

Sumber diunduh dari http://classconnection.s3.amazonaws.com/704/flashcards/586704/png/


Free Powerpoint Templates
intervertebral_disk1309215048088.png Page 6
Free Powerpoint Templates
Sumber :
Page 7
Diunduh dari http://www.coreconcepts.com.sg/mcr/wp-content/uploads/2008/06/stretched-disc.jpg
Anulus Fibrosus
• Merupakan struktur yang kuat tersusun atas jaringan ikat
fibroelatis yang tersusun saling menyilang

• Terikat pada korpus vertebra dan membatasi nukleus


pulposus

• Menciptakan tahanan saat tubuh bergerak rotasi (torsional


movement)

• Bagian anterior lebih tebal dibandingkan bagian posterior

Sumber :
Reyes, TM.,Free Powerpoint
Reyes, Templates
OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978.
Page 8
Diunduh dari http://www.efm.leeds.ac.uk/CIVE/CIVE1400/Section2/Fluid_Static1.htm
Karakter Diskus
Area Servikalis
Ukuran besar : diskus > korpus vetebra
Ketebalan : bagian anterior > bagian posterior
(membentuk kurva lordosis)
Lebar diskus sedikit lebih kecil dibandingkan korpus vertebra
Lokasi nukleus lebih anterior dibandingkan dengan di area lain
Area Thorakalis
Ketebalan : bagian anterior = bagian posterior
(bentuk kurva kifosis lebih dikarenakan struktur korpus vertebra
dibandingkan diskus intervertebralisnya)
Ukuran diskus lebih tipis dibandingkan pada area lainnya
Ukuran lebih kecil dibandingkan dengan korpus vertebra
Area Lumbalis
Ketebalan : bagian anterior > bagian posterior
(membentuk kurva lordosis)
Paling terlihat pada intervertebralis L5

Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978.


FreeGambar
Powerpoint
diunduh dariTemplates
http://www.corpshumain.ca/en/images/Squelette_colonne_(FF)_en.jpg
Page 9
Inervasi

• Inervasi dari n. rekuren meningeal 


► ligamentum longitudinal posterior
► anulus fibrosis bagian posterior
► tetapi tidak mensarafi nukleus pulposus

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 10
Vaskularisasi

• Suplai pembuluh darah untuk diskus intervertebralis


hilang pada dekade ke-2 kehidupan

• Nutrisi diskus intervertebralis selanjutnya bergantung


pada tekanan osmotik

• Gerakan kompresi dan relaksasi pada jaringan ikat


elastis menyerupai gerakan spons saat diperas dan
dilepaskan

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 11
Fungsi Diskus

• Menghubungkan dan menstabilisasi korpus vertebra


• Menahan getaran saat posisi berdiri / mengangkat
beban / membungkuk
 Karena tersusun atas jaringan ikat fibroelastis
 Mekanisme :
perpindahan cairan jaringan elastis 
mendistribusikan ke seluruh penampang diskus
vertebralis secara seimbang sehingga tekanan tidak
hanya diterima pada tepi diskus saat tubuh
membungkuk

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 12
Fungsi Diskus

• Memungkinkan terjadinya gerakan


 Mekanisme :
Menyebarkan serta menyeimbangkan tekanan dan
gaya pada kolumna vertibralis
 Semakin besar ukuran diskus maka gerakan semakin
banyak
• Penampang kartilago terusun atas jaringan ikat hialin
 Menyelimuti permukaan tulang korpus vertebra
 Berfungsi sebagai membran semipermeabel dan
menjaga ikatan dengan anulus fibrosus

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 13
Gerakan Diskus
 Struktur diskus akan berbentuk baji
(wedge-shaped) dengan bagian
terluas merupakan bagian cembung
dari kurva

 Gerak Fleksi
Kompresi pada jaringan ikat bagian
anterior dan relaksasi pada bagian
posterior

 Gerak Ekstensi
Kompresi pada jaringan ikat bagian
posterior dan relaksasi pada bagian
 anterior
Free Powerpoint Templates
Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 14
Gerakan Diskus

Gerakan Lateral Fleksi

Saat fleksi ke kiri :


 Facet bagian kanan akan melebar
dan bagian kiri menyempit
 Anulus pada bagian cekung akan
terkompresi dan pada bagian
cembung akan relaksasi
 Nukleus akan berdeser ke arah
bagian cembung atau bagian
kanan

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 15
Nukleus pulposus hanya dapat menahan tekanan / beban yang
terbatas. Pada beberapa posisi, beban yang diterima tubuh meningkat
lebih tinggi.

Mekanisme lain yang membantu menahan beban / tekanan :


Gaya beban / tekanan akan dikurangi sebanyak 30% oleh otot-otot
trunkus yang membentuk dinding rongga dada dan rongga perut.

Contoh perubahan beban pada orang BB 70 kg (Nachemson) :

Posisi Beban
(Kg)
 Berdiri 100

 Duduk 140

 Duduk dengan membungkuk ke depan 20° 190

 Duduk dengan membungkuk ke depan 20° ditambah dengan beban 20 kg 270

 Setengah duduk (reclining) 70

 Terlentang (supine) 16

 Membungkuk ke depan dari posisi berdiri dengan mengangkat beban 50 300


kg

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 16
Protursi
Diskus intervertebralis hanya dapat menahan beban / tekanan yang
terbatas sehingga memudahkan timbulnya dislokasi (protursi) atau
ruptur  Hernia Nukleus Pulposus (HNP)  paling sering pada
daerah L5-S1 dan L4-L5, serta terkadang di area vertebra torakalis.

Protursi diskus intervertebralis biasanya postero-lateral.


Hal ini disebabkan oleh :
1. Tekanan / peningkatan beban pada tubuh pada gerakan fleksi
dan degenerasi anulus fibrosus, terjadi pada anulus fibrosus
bagian posterior
2. Bagian posterior anulus fibrosus adalah yang paling tipis
3. Bagian anterior anulus fibrosus dibatasi oleh ligamentum
longitudinalis anterior dan bagian posteromedial dibatasi oleh
ligamentum longitudinalis posterior sehingga bagian
posterolateralnya tidak memiliki pembatas

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 17
Sensitivitas

No. Organ Sensitif Resisten


1. Ligamentum longitudinalis posterior √
2. Ligamentum longitudinalis anterior √
3. Ligamentum flavum √
4. Serabut saraf √
5. Anulus fibrosus √
6. Kartilago facet artikularis √
7. Korpus vertebra √
8. Ligamentum interspinosus √
9. Otot-otot trunkus √

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 18
Efek Dehidrasi

Dehidrasi timbul saat melakukan aktivitas sehari-hari 


pengurangan 2 cm pada dewasa

Saat istirahat dan tidur  tekanan di diskus intervertebralis


berkurang  air dari pembuluh darah akan diabsorbsi lebih
banyak oleh diskus intervertebralis  tinggi badan kembali
normal

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 20
Proses Penuaan

Perubahan pada usia tua (geriatri) :

 Nukleus Pulposus
 Menurunnya kemampuan untuk mengabsorbsi cairan 
komposisi cairan dalam nukleus pulposus menurun 20% 
kemampuan mendistribusikan tekanan berkurang  diskus
intervertebralis akan lebih mudah ruptur

 Kalsifikasi jaringan kartilago dan jaringan ikat hyalin (jelly part)


digantikan oleh jaringan ikat kolagen  arak antar-vertebra akan
berkurang dan anulus pulposis akan tertekan ke luar (buldges)
 jaringan kolagen yang baru akan berproliferasi di tepi corpus
vertebra  osifikasi  pembentukan osteofit
 tinggi badan menurun

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 21
Ligamentum

Ligamentum yang menyokong vertebra dibagi menjadi


3 sistem :

1. Ligamentum intersegmental
adalah ligamentum yang mengikat tulang vertebra
menjadi suatu sistem mekanik

2. Ligamentum intrasegmental
adalah ligamentum yang memisahkan antar-segmen
tulang vertebra

3. Penyokong sendi dan kapsul sendi

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 22
Ligamentum

Ligamentum Ligamentum Penyokong sendi


Intrasegmentalis Intersegmentalis dan kapsul sendi

Ligamentum Ligamentum Sendo atlantooccipitalis


Longitudinalis Anterior Interspinosus (Ligamentum aksesoria
anterior/posterior)
Ligamentum Ligamentum
Longitudinalis Intertransversus Sendi occipitoatlantoaksialis
Posterior (ligamentum alaria, cruciata)

Ligamentum Ligamentum Flavum Kapsul sendi intervertebralis


Supraspinosus (Ligamntum flavum,
interspinosus,
intertransversus)
Ligamentum pada
segmen occipito-
atlanto-axial Ligamentum sacroiliaca
anterior/posterior

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 23
Ligamentum Longitudinal
Intersegmental

Free Powerpoint Templates


Gambar diunduh dari : http://www.spinesurgery.co.in/images/PE-AnatSpine_Figure7.jpg
http://www.spineuniverse.com/sites/default/files/legacy-images/ligaments-BB.jpg Page 24
http://www.eorthopod.com/images/ContentImages/spine/spine_general/DISH/spine_general_DISH_anatomy02.jpg
Ligamentum Longitudinal
Intersegmental
1. Menyatukan korpus vertebralis

a. Ligamentum Longitudinalis Anterior


 Dari tuberkulum tulangoksipital s.d. sepanjang bagian anterior
korpus vertebralis dan menghilang pada periosteum tulangsakrum
 Bentuknya semakin ke bawah akan semakin melebar
 Berkontraksi saat posisi tubuh ekstensi dan berelaksasi saat posisi
tubuh fleksi

b. Ligamentum Longitudinalis Posterior


 Dari basis tulangoksipital s.d. sepanjang bagian posterior korpus
vertebralis sampai tulangcoccygeus.
 Bentuknya menyempit setiap melewati korpus vertebra dan
melebar saat melewati diskus intervetebralis.
 Umumnya akan menyempit ke bawah s.d. area lumbalis
 Berkontraksi saat posisi tubuh fleksi dan relaksasi saat posisi tubuh
ekstensi
Free Powerpoint Templates
Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 26
Ligamentum Longitudinal
Intersegmental
2. Menyatukan kolumna vertebralis bagian posterior

Ligamentum Supraspinatus
 Dimulai sebagai ligamentum nuklea dari protuberensia
oksipitalis ekstenalis dan berjalan sepanjang tepi prosesus
spinosus sampai ke tulangsakrum
 Berkontraksi saat posisi tubuh fleksi dan berelaksasi saat
posisi tubuh ekstensi

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 27
Ligamentum Longitudinal
Intrasegmental
1. Ligamentun Interspinosus
 Membran yang kuat melewati sepanjang prosesus spinosus dan
memisahkan kedua lapisan otot trunkus bagian dalam.
 Berkontraksi setelah ligamentum supraspinatus berkontraksi pada
keadaan tubuh fleksi.

2. Ligamentum Intertransversus
 Mengikat prosesus transversus.
 Berkontraksi saat keadaan tubuh lateral bending

3. Ligamentum Flavum
 Lapisan yang rata dan luas yang menyatukan lamina atau lengkungan
 Berkontraksi saat ligamentum supraspinosus dan interspinosus
berkontraksi

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 28
Ligamentum Longitudinal
Intrasegmental
4. Ligamentum yang menyatukan antara sendi atlanto-occipital dan
sendi atlanto-aksial merupakan modifikasi dari seluruh ligamentum
di trunkus

 Membran atlanto-aksipital posterior menyatukan lengkungan atlas ke


tulangoksiput
 Bagian atas shank dari ligamentum krusiatum berkontraksi di antara
prosesus odontoid dan tulangoksiput.
 Ligamentum alaria dari odontoid menyebar ke sisi samping dari
prosesus odontoid ke bagian anterior cincin tulang atlas
 Keduanya dilapisi oleh membran tektorial

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 29
Penguatan Sendi dan
Kapsul Sendi
1. Antara tulang atlas dan oksiput 
anterior dan posterior ligamentum
aksesorius berjalan dari tulang oksiput
ke bagian lateral tulang atlas

2. Antara tulang oksiput, tulang atlas, dan


procesus odontoideus  procesus
odontoid dipisahkan dari tulang atlas
oleh ligamentum alaria (alar ligament)
dan ligamentum krusiatum.

Hubungan antara tulang atlas dan


tulang aksis dikontrol oleh membran
antlanto-aksial bagian anterior dan
posterior

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 30
Penguatan Sendi dan
Kapsul Sendi
3. Kapsul sendi intervertebralis
diperkuat dengan adanya
ligamentum flavum, ligamentum
interspinosus, dan ligamentum
intertransversus

4. Penguatan ligamentum dari sendi


sakroiliaka oleh massa ligamentum
sakroiliaka. Terdiri dari bagian
anterior dan posterior. Ligamentum
in berfungsi untuk menahan
tekanan gaya gravitasi saat posisi
upright dengan menahan
kemungkinan gerakan forward
rotation tulang sakrum

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 31
Otot-otot
Penyokong
Trunkus

Free Powerpoint Templates


Page 32
OTOT TRUNKUS

Otot punggung memiliki fungsi untuk menginisiasi dan


mengontrol gerakan

• Bagian anterior  proses pernapasan (respirasi)


• Bagian posterior  mempertahankan postur

Klasifikasi otot-otot trunkus dapat dibagi berdasarkan


lapisan otot, area, fungsi, atau arah serat otot.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 33
OTOT TRUNKUS
Otot dari Os Sacrum ke Os Occipitalis terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Grup Otot Transversocostal

Letak superfisial, arah serat naik dari medial ke lateral

Fungsi : ekstensi, lateral fleksi, rotator trunkus ke sisi yang


sama

2. Grup Otot Transversospinal

Letak profundal, arah serat naik dari lateral ke medial

Fungsi : ekstensi, lateral fleksi, rotator ke arah berlawanan

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 34
OTOT TRUNKUS

Otot-otot trunkus dibentuk oleh beberapa lapisan otot yang


terpisah, dipisahkan oleh arah serat otot dan panjang otot.

 Otot panjang  letak superfisial


 Otot intermediate  letak lebih dalam
 Otot pendek  terletak antar-vertebra
Beberapa otot ada yang melewati 2 s.d 6 atau 8
vertebra.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 35
OTOT TRUNKUS

Berdasarkan lapisan (dari dalam ke luar):

1. Mm. Rotatores
2. Mm. Suboccipital
3. Mm. Mulitifidus
4. Mm. Semispinalis
5. Mm. Sacrospinalis (M. Erector spinae)

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 36
Mm. Rotatores Mm. Rotatores

• Fungsi : rotasi

 Brevis
Proc. Spinosus ke proc.
Transversus 1 level di
atasnya

 Longus
Proc. Spinosus ke proc.
Transversus 2 level di
atasnya

Free Powerpoint Templates


Cantarella, V. Bones and Muscles.
Page 39
Free Powerpoint Templates
Lynn. Clinical Anatomy and Kinesiology.
Page 40
Mm. Multifidus
• Fungsi :
Ekstensi dan rotasi

• Origo :
Mm. Multifidus
spina iliaca os sacrum;
proc. Mamillari v. Lumbal;
proc. Transversus v.
Thoracal; proc. Articularis
v. C4-C7

• Insersio :
arah serabut ascenderen,
melewati 5 vertebrae d
atasnya sebelum berakhir
di proc. Spinosus vertebra
ke-5
Free Powerpoint Cantarella,
Templates V. Bones and Muscles.
Page 41
M. Semispinalis
 Capitis
M. Semispinalis
• Fungsi :
Capitis Kepala posisi erect, rotasi internal leher
• Origo :
proc. Transversus Th1-6
• Insersio :
linea nuchae os. Occiput
M. Semispinalis
Cervicis - Thoracalis  Cervicis
• Fungsi : ekstensi, rotasi
• Origo :
proc. Transversus Th 1-5/6
• Insersio :
proc. Spinosus Th 1-4

 Thoracalis
• Fungsi : ekstensi, rotasi
• Origo :
proc. Transversus Th 6 – 10 / 11
• Insersio :
proc. Spinosus C2

Free Powerpoint Templates


Cantarella, V. Bones and Muscles.
Page 42
M. Spinalis
M. Spinalis
Capitis  Capitis
• Menyatu dengan m. Semispinalis capitis

 Cervicis
• Fungsi : ekstensi
• Origo :
M. proc. Spinosus C7-Th2
Semispinalis • Insersio :
Cervicis - proc. Spinosus C2
Thoracalis
 Thoracalis
• Fungsi : ekstensi
• Origo :
bagian dalam tendon m. Erector spinae,
os sacrum, proc. Spinosus Th11-L2
• Insersio :
proc. Spinosus Thoracalis bag. atas

Free Powerpoint Templates


Cantarella, V. Bones and Muscles.
Page 43
Otot Erector Spinae

http://www.baileybio.com/plogger/images/anatomy___physiology/05._powerpoint_-_muscular_system/muscles_-_trunk_-_posterior.jpg
Free Powerpoint Templates
Page 44
OTOT ABDOMEN
Otot longitudinal :
1. M. Rectus Abdominis
Fungsi :
 Fleksi trunkus
 Fleksi kepala pada posisi tubuh supine
(m. obliquus tidak berkontraksi)

2. M. Obliquus Abdominis
a. M. Obliquus Abdominis Externus
b. M. Obliquus Abdominis Internus

Fungsi :
 Rotasi dan lateral fleksi
 Membantu m. rectus abdominis untuk fleksi trunkus saat
kedua kaki diangkat (pada posisi supine)

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 45
OTOT ABDOMEN

http://www.baileybio.com/plogger/images/anatomy___physiology/05._powerpoint_-_muscular_system/muscles_-_trunk_-_anterior.jpg
Free Powerpoint Templates
Page 46
Otot Abdomen

Lyyn, Lipert. Clinical Anatomy and Kinesiology.


Free Powerpoint Templates
Page 48
Kemampuan Manusia
Mempertahankan Postur
• Melalui EMG dapat terlihat bahwa manusia
memiliki mekanisme mempertahankan postur
melawan gravitasi yang paling efisien
dibandingkan dengan spesies lain
– Binatang berkaki empat butuh mempertahankan
keempat sendi kakinya dalam posisi setengah fleksi
• Fungsi melawan gravitasi bertujuan untuk
berubah posisi tubuh dari :
supine  duduk  berdiri

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 49
Otot-otot yang bekerja aktif saat posisi berdiri :
1. M. Temporalis
 Menjaga posisi gigi
2. M. Supraspinatus
 Mencegah subluksasi sendi bahu
3. Otot-otot Extensor Leher
 Mencegah leher jatuh ke depan (fleksi
berlebihan)
4. M. Erector Spinae
 Menjaga stabilitasi posisi trunkus
5. M. Obliquus Abdominus Internus
 Mencegah letak struktur canalis
inguinalis berpindah ke depan
6. M. Iliopsoas
 Seperti m. supraspinatus dalam
mencegah ekstensi berlebih sendi
panggul

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 50
Medula
Spinalis

Free Powerpoint Templates


Page 51
Medulla Spinalis,
Conus Medullaris, dan
Fillum Terminalis
• Medula spinalis merupakan
kelanjutan dari medulla
oblongata; mulai dari foramen
magnum dan berakhir setinggi
antara corpus vertebra L1 dan
L2 (dewasa)

• Bagian akhir membentuk konus


(kerucut) disebut conus
medullaris

• Ke distal melanjut sebagai fillum


terminales

Free Powerpoint Templates


Page 52
Perkembangan
Os Vertebra dan Medulla Spinalis

• Usia kehamilan 3 bulan : panjang tulang =


medulla spinalis  tinggi level tulang = medulla
spinalis (nn. Spinales keluar horisontal ke
foramen intervertebralis)
• Setelah itu  perkembangan panjang medulla
spinalis < os vertebra  nn. Spinales bagian
bawah keluar beberapa level lebih caudal dari
posisi awalnya

Free Powerpoint Templates


Page 53
Perkembangan...

• Bagian terbawah medulla spinalis berakhir pada


level vertebra L3 saat lahir dan antara L1-L2
saat usia 5 tahun s.d. dewasa

Free Powerpoint Templates


Page 54
Levelling
Medulla Spinalis
vs Tulang Vertebra
• Level M.S. Cervicalis atas
– Nn. Spinalis keluar sesuai level
tulang vertebra

• Level M.S. Thoracalis atas


– Level medulla spinalis lebih tinggi 1
level dibanding level tulang vertebra

• Level M.S. Thoracalis bawah


– Level medulla spinalis lebih tinggi 1,5
– 2 level dibanding level tulang
vertebra

• Level M.S. Lumbalis, Sacral, dan


Coccygeal
– Terletak sepanjang level tulang
vertebra Th 11 – L1

Free Powerpoint Templates


Page 55
Regio Tulang Vertebra Medulla Spinalis

Level Jumlah Level Jumlah

Cervicalis C1–C7 7 C1–C8 8

Thoracalis Th 1 – Th 12 12 Th 1 – Th 12 12

Lumbalis L1–L5 5 L1–L5 5

Sacral S1–S5 5 S1–S5 5

Coccygeal Co 1 1 Co 1 1

30 31

Free Powerpoint Templates


Page 56
Patomekanik
Vertebra
Spinalis

Free Powerpoint Templates


Page 57
Patomekanik
(Variasi, Kelainan, atau Gangguan pada Struktur Tulang
Vertebra)

• Kifosis
• Lordosis
• Skoliosis
• Peningkatan Sudut Lumbosakral
• Spondilosis
• Spondilolisis
• Spondilolistesis
• Spina bifida (occulta / manifesta)
• Hernia Nukleus Pulposus

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 58
Lengkung Vertebra
Normal Kifosis Lordosis Skoliosis

Lordosis
Cervical

Kifosis
Thoracalis
Lordosis
Lumbal

Free Powerpoint Templates


Page 59
A. KIFOSIS
Kelengkungan tulang belakang
ke arah dorsal yang normal pada
segmen thoracalis atau apabila
lengkungan terjadi berlebihan pada
kelainan postur atau penyakit Pott.

Sumber : Reyes,FreeTM., Reyes, OBL. Kinesiology.


Powerpoint Vol. 4. UST : Philipines.1978.
Templates
Gambar diunduh dari http://www.myspinedoc.com/conditions-diagnosis/conditions/kyphosis Page 60
B. LORDOSIS
Kelengkungan tulang belakang ke arah ventral yang normal pada
segmen cervicalis dan lumbalis atau apabila lengkungan terjadi
berlebihan dapat menimbulkan strain atau sprain pada punggung.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 61
C. SKOLIOSIS
Kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping,
yang dapat terjadi pada segmen vertebra cervicalis, thoracalis,
dan lumbalis.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 62
D. LENGKUNGAN LUMBOSAKRAL
MELEBIHI NORMAL
Merupakan pergeseran vertebra lumbal 5 (L5) terhadap vertebra
sakrum 1 (S1) > 30 derajat

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 63
Picture downloade from : http://www.massagetoday.com/mpacms/mt/article.php?id=13567
E. SPONDILOSIS
Kelainan struktur tulang vertebra akibat proses degeneratif.

Ditandai dengan :
1. Osteofit
2. Kekakuan ligamentum
3. Turunnya kemampuan penyerapan air oleh diskus
intervertrebralis  tinggi diskus yang memendek

Free Powerpoint Templates


Oatuis. Kinesiology – The Mechanic and Pathomechanics of Human Movement. Page 64
F. SPONDILOLISIS
Defek pada pars interartikularis os vertebra (pada lamina
antara prosesus artikularis superior dan inferior) tanpa
disertai perubahan posisi / pergeseran corpus vertebralis
atas terhadap bawahnya.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 65
Picture downloaded from http://orthoinfo.aaos.org/figures/A00053F01.jpg
G. SPONDILOLISTESIS
Pergeseran atau perubahan letak corpus vertebra terhadap
corpus vertebra di bawahnya.

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 66
Picture downloaded from http://www.physio-pedia.com/images/5/50/Lumbar_spondylolisthesis_grades.jpg
H. SPINA BIFIDA
Spina Bifida
Defek atau cleft pada
arkus posterior tulang
belakang tanpa adanya
protursi medula spinalis
(okulta) atau disertai
adanya protursi medula
spinalis (manifesta)

Free Powerpoint Templates


Sumber : Reyes, TM., Reyes, OBL. Kinesiology. Vol. 4. UST : Philipines.1978. Page 67
Picture downloaded from http://www.clinicalexams.co.uk
I. Hernia Nukleus Pulposus

Free Powerpoint Templates


Page 68
TERIMA
KASIH

Free Powerpoint Templates


Page 69
JUST TO KNOW…

Free Powerpoint Templates


Page 70
Kolumna Vertebralis
Center of gravity (Titik Pusat Gravitasi) adalah
pusat pertemuan ketiga bidang  lokasi di
depan tulang sakrum 2 (S2)

Bidang
• Bidang Sagital :
dari depan ke belakang, membagi tubuh
menjadi bagian kanan dan kiri  gerak fleksi
dan ekstensi
• Bidang Frontal :
dari sisi kanan-kiri, membagi tubuh menjadi
depan dan belakang  gerak abduksi dan
adduksi
• Bidang Transversal :
membelah tubuh secara horisontal menjadi
atas dan bawah  gerak rotasi

Aksis
• Aksis Sagital : arah dari depan ke belakang
• Aksis Frontal : arah dari sisi kanan-kiri
• Aksis Vertikal : arah dari atas ke bawah

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A.Page
Davis Co.71
2006
Kolumna Vertebralis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A.Page
Davis Co.72
2006
Tulang Kepala

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A.Page
Davis Co.73
2006
Tulang Belakang : Segmen Servikalis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 74
Tulang Belakang : Segmen Servikalis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 75
Tulang Belakang : Segmen Servikalis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 76
Tulang Belakang : Segmen Thoracalis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 77
Tulang Belakang : Segmen Lumbalis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 78
Diskus Intervertebralis

Free Powerpoint Templates


Sumber : Lippert, L.S. Clinical Kinesiology and Anatomy. 4th Ed. F.A. Davis Co. 2006 Page 79
Free Powerpoint Templates
Page 80

Anda mungkin juga menyukai