Anda di halaman 1dari 19

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pertumbuhan dan pengembangan pelayanan kesehatan di rumah sakit semakin
pesat dan melibatkan sebagai profesi, baik profesi kesehatan maupun non kesehatan.
Pelayanan kesehatan yang canggih harus diikuti pula dengan peradaban yang senantiasa
menjaga cita-cita leluhur profesi tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan rumah sakit.
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang melibatkan banyak profesi di
dalamnya. Tujuan utama dari rumah sakit adalah memberikan pelayanan yang bermutu
tinggi kepada para pelanggannya. Pelayanan tersebut dapat terwujud melalui interaksi
berbagai profesi yang bekerja pada rumah sakit, ditunjang dengan berbagai peralatan,
baik peralatan medik maupun non medik, yang sederhana sampai peralatan canggih.
Adanya interaksi antar manusia yang terjadi dalam lingkup pelayanan rumah
sakit, maupun interaksi dengan para pelanggan, memerlukan suatu pengaturan agar
interaksi yang terjadi dapat selaras dan dan tidak ada pihak yang dirugikan.Salah satu
bentuk pengaturan yang diperlukan adalah ditetapkannya etika bagi seluruh sumber daya
manusia rumah sakit, sehingga akan menumbuhkan rasa saling percaya dengan landasan
saling menghargai.
Etika pegawai rumah sakit diperlukan sebagai pengaturan interaksi yang terjadi
dalam pelayanan profesi dalam melaksanakan tugas masing-masing, disamping etika
pegawai rumah sakit merumuskan norma moral dasar bagi seluruh sumber daya manusia
rumah sakit, yang mengacu dari etika umum yang berlaku universal. Etika sebagai
pedoman tenaga kesehatan dalam melaksanakan profesinya, tak terkecuali sebagai staf
medis yang bekerja di rumah sakit.
1.2. Tujuan
Etik dan disiplin profesi bertujuan:
1. Untuk melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh staf medis yang tidak
professional.
2. Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga staf medis.
3. Mengenal dan mengidentifikasi unsure-unsur moral yang harus ditaati dan tingkat
pelanggaraannya dalam praktek staf medis.

1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

1.3. Definisi
1.3.1 Etika
Etika berasal dari Yunani Kuno: “ ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan” adalah
sebuah suatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi yang mengenai standard dan penilaian moral. Meniurut
Kamus Bahasa Indonesi (KBBI) pengertian etika adalah ilmu teng baik dan buruknya
prilaku, hak dan kewajiban moral; sekalipun asa atau nilai-nilai yang berkaitan dengan
akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut
masyarakat.
Etika profesi a dalah suatu sikap etis yang memiliki seorang professional sebagai
bagian integral dari sikap hidup dalam mengembang tugasnya serta menerapkan norma-
norma etis umum pada bidang-bidang khisus (profesi) dalam kehidupan manusia.
a. Profesi
Profesi berasal dari kata bahasa inggris profesion, bahasa latin professus yang
berartikan mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan suatu profesi iyalah suatu
pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi, biasanya meliputi pekerjaan mental yang
ditunjang oleh kepribadian serta sikap professional. Etika profesi mengacu pada
pedoman perilaku yang ilakukan berkaitan dengan profesi tersebut. Pada dasarnya
setiap hal yang menyangkut hubungan sosial antar individu, memiliki pedoman atau
kaidah yang mengatur bagaimana kegiatan tersebut terjalin pada setiap ndividu yang
menjalinnya, begitu juga pada etika profesi ini. Menurut Keiser dalam Suhrawadi
(1994;6-7) menjelaskan bahwa etika profesi adalah sikap berupa keadilan untuk
pelayanan professional terhadap masyarakat dengan pehuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap
masyarakat.
Penerapan etika profesi ini tidak boleh diabaikan begitu saja karena memiliki peran
yang begitu penting di masyarakat, maka dari itu berikut adalah penerapan etika
profesi.
1. Disetiap nilai-nilai etika yang ada tidak hanya berlaku pada golongan tertentu
namun berlaku untuk masyarakat luas.

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

2. Pada suatu golongan masyarakat mempunyai nilai yang menjadi pedoman


pergaulan secara umum atau sesama anggotanya.
3. Menjadi sorotan masyarakat tika ada perilaku para anggota profesi yang bertindak
tidak didasarkan nilai pergaulan yang telah disepakati bersama, sehingga akan
menjadi kemerositan erik pada masyarakat profesi tersebut.
b. Kode etika profesi
Kode etik profesi merupakan norma yang telah ditetapkan dan diterima oleh
kelompok profesi dan untuk mengarahkan atau memberikan petunjuk kepada para
anggotanya, yaitu bagaimana “seharusnya” berbuat dan sekaligus menjamun kualitas
moral profesi yang bersangkutan domata masyarakat untuk memperoleh tanggapan
positif.
Pada prinsipnya, kode etik profesi merupakan pedoman untuk pengaturan dirinya
sendiri nagi yang bersangkutan. Hal ini adalah perwujudan dari etika moral yang
hakiki serta tidak dapat dipaksakan pihak luar. Setiap penyandang profesi tertentu
harus dan bahkan mutlak yang mempunyai kode etik sebagai acuan bagi perilaku
dalam pelaksanakan pern dan fungsi prosefinya masing-masing.
Kode etik bersifat mengikat, baik secara normative dan etis, maupun sebagai
tanggung jawab dan kewajiban moral bagi para anggota profesi bersangkutan dalam
menjalankan aktivitas kehidupannya di masnyarakat.
Tentu saja etika itiu sendiri memiliki fungsi. Adapun fungsi dari etika anatara lain:
1. Tempat untuk mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan berbagai
suatu moralitas yang membingungkan.
2. Untuk menunjukkan suatu keterampilan intelektual yakni suatu keterampilan
untuk beragumentasi secara rasional dan kritis.
3. Untuk orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil suatu sikap uang wajar
dalam suasana pluralism.

Etika profesi atau kode etik profesi sangat berhubungan dengan bidang pekerjaan
tertentu yang berhubungan langsung dengan masyarakat atau konsumen. Konsep
etika tersebut harus disepakati bersama oleh pihak-pihak yang berada di lingkup kerja
tertenu, missalnya; dokter, jurnalistik dan pers, guru, engineering (rekayasa),
ilmuwan, dan profesi lainnya.

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Kode etik profesi ini berperan sebagai sistem norma, nilai, dan aturan professional
secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang benar/baik, dan apa yang
tidak benar/ tidak baik bagi seorang professional. Dengan kata lain, kode etik profesi
dibuat agar seorang professional bertindak sesuai dengan atauran dan menghindari
tindakan yang tidak sesuai dengan kode etilk profesi.

c. Disiplin profesi adalah kesanggupan staf medis untuk mentaati standard baik standard
prosedur operasional (SPO) dan standard asusan medis dalam menjalankan fungsinya
sebagai klinisi. Pelanggaran disiplin profesi adalah setiap ucapan, tulisan atau
perbuatan staf medis yang tidak mentaati SPO selama bertugas. Beberapa faktor yang
mempengaruhi pelanggaran atau timbulnya masalah etik antara lain tingginya beban
kerja staf, ketidak jelasan kewenagan klinis, menghadapi pasien gawat-kritis dengan
kompetisi yang rendah serta pelayanan yang sudah memulai berorientasi pada bisnis.

4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB II

RUANG LINGKUP

2.1 Prinsip Etik

1. Respek
Perilaku staf medis yang menghormati atau menghargai pasien dan keluarganya.
2. Otonmi
hak seorang untuk memilih bagi diri mereka sendiri,
3. Benefcence
Kemurahan hati berkaitan dengan kewajiban untuk melakukan hal yang baik dan
tidak membahayakan orang lain.
4. Non Meleficence
Kewajiban staf medis yang tidak dengan sengaja menimbulkan kerugian atau cedera.
5. veracity
Kewajiban staf medis untuk mengatakan suatu kebenaran, tidak berbohong atau
menitu orang lain.
6. Konfidensialitas
Penanganan staf medis terhadap semua informasi tentang pasien/ klien yang
dirawatnya.
7. justice
Kewajiban untuk berlaku adil kepada semua orang, perkataan adil sendiri berarti
tidak memihak atau berat sebelah.

2.2. Prinsip Dasar Etika Profesi

Terdapat beberapa prinsip dasar yang menjadi landasan dalam pelaksanaan kode etik
profesi. Adapun prinsip-prinsip etika profesi adalah sebagai berikut:

a. Prinsip Tanggung Jawab

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Setiap professional harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan


dan juga terhadap hasilnya. Selain itu, professional juga memiliki tanggung jawab
terhadap dampak yang mungkin terjadi dari profesinya bagi kehidupan orang lain
atau masyarakat umum.

b. Prinsip Keadilan
Pada prinsip ini, setiap professional dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam
menjalankan keadilannya. Dalam hal ini, keadilan harus diberikan kepada siapa saja
yang berhak.
c. Prinsip Otonomi.
Stiap professional memiliki wewenang dan kebebasan dalam menjalankan pekerjaan
sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang professional memiliki hak untuk
melakukan atau tidak melakukan sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik
profesi.
d. Prinsip Integritas Moral
Integritas moral adalah kualitas kejujuran dan prinsip moral dalam dari seseorang
yang dilakukan secara kosisten dalam menjalankan profesinya. Artinya, seorang
professional harus harus memiliki komimen pribadi untuk menjaga kepentingan
profesinya, dirinya, dan masyarakat.
2.3 Fungsi Kode Etik Profesi
a. Sebagai pedoman bagi semua anggota suatu profesi tentang prinsip profesionalitas
yang ditetapkan.
b. Sebagai alat control sosial bagi masyarakat umum terhadap suatu profesi tertentu.
c. Sebagi sarana untuk mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasi,
terkait hubungan etika dalam keanggotaan suatu profesi.
2.4 Disiplin
Disiplin Merupakan wujud kewajiban dan tanggung jawab seluruh karyawan yang
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Rumah Sakit Universitas
Mataram dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati
nurani.
1. Tujuan dari tindakan kedisiplinan adalah, agar:

6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

a. Setiap karyawan termasuk staf medis mewujudkan kewajiban dan tanggung


jawabanya, mengerti apa yang harus dan tidak seharusnya dikerjakan suatu
danm lain, sesuai dengan ketentuan rmah sakit dan norma-norma yang
berlaku di masyarakat, termasuk apa yang benar dihati murani.
b. Terciptanya budaya kerja yang selaras dengan nilai Rumah Sakit Universitas
Mataram.
c. Mayoritas karyawan termasuk staf medis yang alam dan kebribadian jangan
sampai terpengaruh oleh minoritas karyawan yang alam dan kebribadian
nakal, vocal dan tidak dapat dipertanggung jawabkan atas sikap dan tingkah
lakunya yng kurang terpuji.
d. Bagi staf medis yang undisipliner dan tidak dapat dipertanggung
jawabkan atas sikap dan tingkah lakunya yang kurang terpuji, diberi
kesempatan untuk introspeksi diri dan mau merubah sikap menjadi terpuji
2. Setiap pemimpin, yaitu yang memegang jabatan dari kepala rumah sakit beserta
jajarannya, berwenang, berkewajiban dan bertanggung jawab untuk melaksanakan
tindakan kedisiplinan bagi setiap karyawan dibawah pimpinanya yang telah
melakukan pelanggaran tata tertib yang berlaku di rumah sakit atau norma-norma
yang berlalu dimasyarakat
3. Pengenaan tindakan disiplin didasarkan pada:
a. Jenis dan besarnya masing-masing pelanggaran.
b. Frekwensi pelanggaran.
c. Unsur-unsur kesengajaan.
4. Jenis tindakan pelanggaran kedisiplinan
Pelanggaran kedisiplinan telah diatur dalam PKB RS Universitas Mataram Bab XII
tentang Tata Tertib Kerja Pasal 66 Ayat 2.3 Sanksi I hukuman disiplin.

2.5. Ruang Lingkup Kode Etik Profesi Medis

Etika profesi kedokteran yang mengatur prinsip-prinsip moral dan etik dalam
menjalankan kegiatan kedokteran. Dalam hal ini, lingkup kode etik profesi kedokteran
mencakup perilaku dokter terhadap pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, dan mitra
kerjanya. Berikut ini contoh kode etik profesi kedokteran secara umum;

1. Kewajiban Dokter
7
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

 Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar prosedur operasional


serta kebutuhan medis pasien.
 Memberikan rujukan bagi pasien ke dokter lain yang memiliki keahlian yang
lebih baik bila diperlukan.
 Menjaga kerahasiaan pasien, bahkan setelah pasien tersebut meninggal
dunia.
 Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali bila ada
pihak lain yang bertugas dan mampu melakukannya.
 Meningkatkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu kedokteran.
2. Larangan Bagi Dokter
 Memuji kemampuan atau keahlian diri sendiri.
 Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan pasien
 Mengumumkan dan melakukan suatu teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya.
 Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
 Mengambil alih pasien tanpa persetujuan teman sejawat.
 Menetapkan imbalan atas jasanya secara tidak wajar.
 Melakukan diskrimininasi dalam melakukan pelayanan.
 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
 Mengabaikan kesehatannya sendiri.
 Mengeluarkan keterangan palsu, meskipun diminta oleh pasien.
 Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau orang lain.
 Membocorkan rahasian pasien kepada orang lain.

Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan pelanggaran disiplin
profesi dan etik profesi oleh staf medis adalah hal-hal yang menyangkut.

a. Dugaan penyimpangan etik staf medis


b. Kompetensi klinis
c. Asuhan klinis atas seorang pasien di rumah sakit
d. Pelanggaran prosedur tetap
e. Penggunaan obat dan alat kesehatan sesuai dengan standar profesi,

8
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

f. Hal-hal lain yang oleh komite medis sepatutnya dianggap menyangkut disiplin
profesi medis.

2.6 Jenis Pelang garan


·.

2.6.1Pelanggaran Profesi
Pelanggaran profesi dapat diartikan malpraktek yaitu: kegagalan seorang
professional staf medisIdokter untuk melakukan praktek sesuai dengan standar profesi
yang berlaku bagi seorang yang karena memiliki ketrampilan dan pendidikan.
a. Yang termasuk ma1 praktek adalah
b. Melakukan suatu hal yang seharusnya tidak boleh di1akukan oleh seorang tenaga
kesehatan.
c. Tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajibannya.
d. Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
a. Macam - Macam Pelanggaran Profesi
 Duty
Pada saat terjadinya cedera, terkait dengan kewajibannya yaitu: kewajiban
mempergunakan segala ilmu dan kepandaiannya untuk menyembuhkan atau
setidaknya meringankan beban penderitaan pasien berdasarkan standar profesi.
 Breach Of the duty
Pelanggaran terjadi sehubungan dengan kewajibannya, artinya menyimpang
dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar profesianya.
Contoh : Kegagalan dalam memenuhi standar profesi medis yang
ditetapkan sebagai kebijakan Rumah Sakit.
 Injury
Seseorang mengalami cedera/ kerusakan yang dapat dituntut secara hukum.
Contoh:

9
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

 Pasien mengalami cedera sebagai akibat pelanggaran.


 Keluhan nyeri, adanya penderitaan atau stress emosi dapat
dipertimbangkan sebagai akibat cedera jika terkait dengan cedera fisik.
 Proximate Caused
Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan cedera
yang dialami pasien.
Misalnya: cedera yang terjadi secara langsung berhubungan dengan
pelanggaran terhadap kewajiban perawat terhadap pasien.
2.6.2 Pelanggaran Etika

Pelanggaran Etika dapat diartikan sebagai pelanggaran yang berhubungan dengan


perilaku dan moral.

1. Berpakaian tidak sopan dan tidak rapi.


2. Berperilaku tidak sopan terhadap sejawat, lingkungan kerja dan pasien.
3. Tidak jujur dalam bekerja.
4. Tidak tanggap dalam situasi manapun.
5. Tidak disiplin dalam segala hal
6. Menjelek - jelekan atasan, teman sejawat dan karyawan lainnya.
7. Memakai sendal saat dinas.
8. Affair dilingkungan kerja.
9. Menerima telpon pribadi saat melakukan tindakan asuhan ke pasien.
10. Berdandan berlebihan.
11. Menolak atau melanggar perintah kerja dari atasan.
12. Menyalahgunakan perintah sehubungan dengan jabatannya.
13. Mencemarkan nama baik pimpinan perusahaanI keluarga.

2.6.3 Pelanggaran Administrasi

Pelanggaran administratif merupakan pelanggaran tindak disiplin. Adapun yang


termasuk dalam pelanggaran administratif, adalah :

1. Terlambat hadir I pulang kerja lebih awal sebanyak 2x dalam sebulan


tanpa izin dari atasan yang menjabat minimal kasubdiv dan keatas.

10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

2. Tidak bersedia melakukan kerja lembur, menggantikan rekan sekerja yang


berhalangan hadir karena sakitI lain- lain tanpa alasan yang dapat diterima oleh
perusahaan.
3. Membawa anak saat bertugas
4. Menggunakan jam kerja untuk keperluaan pribadi tanpa izin dari atasan dengan
jabatan minimal kepala divisinya.
5. Tidur - tiduran saat jam kerja.
6. Mangkir selama 2 hari berturut - turut sebanyak 2x dalam sebulan tanpa
pemberitahuan yang jelas.
7. Merubah jadwal kerja tanpa persetujuan terlebih dahulu dari atasan dengan
jabatan minimal setingkat Kasubdiv.
8. Tidak bersedia untuk bekerja sesuai shift.
9. Menolak mutasi, promosi atau demosi.
a. Macam Pelanggaran
1. Pelanggaran Ringan
2. Pelanggaran Sedang
3. Pelanggaran Berat

11
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB III

KEBIJAKAN

1. Semua staf medis yang bekerja di RS Universitas Mataram harus berijin praktek
(mempunyai SIP) dan mempunyai surat penugasan klinis dan rancangan penugasan
klinis dari kepala rumah sakit.
2. Semua staf medis dalam bekerja harus mentaati peraturan rumah sakit.
3. Staf medis rumah sakit hampir selalu menjunjung tinggi nilai dan budaya
rumah sakit serta menjaga nama baik rumah sakit.
4. Pengawasan, monitoring dan evaluasi dalam bekerja dilakukan oleh komite
medis.

12
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB IV

TATA LAKSANA

4.1 Alur pelaporan


Menerima pelaporan tertulis yang dikirim oleh atasan langsung, staf medis
lain, multi disiplin lainnya tentang perawat atau klien dan keluarganya. Laporan
dapat berasal dari sesame staf medis, dari staf lain yang beketja di rum.ah sakit,
dari pasien dan atau keluarga pasien dan pengunjung. Bentuk laporan dapat berupa
laporan langsung secara lisan, tertulis maupun melalui media.

Laporan pelanggaran etik


dan disiplin Komite
a. Tertulis Sub Komite Medis
b. Melalui media Etik
(Wa, telepon)
c. Melalui media
sosial

4.2 Alur Mekanisme Penanganan


a. Sub komite etik
Setelah menerima laporan maka sub Komite Medis, melakukan:
1. Identifikasi, dan pengkajian tentang kasus yang diadukan.
2. Mengumpulkan data terkait informasi laporan, dari semua pihak yang
terkait.
3. Data yang yang terkumpul kemudian dilakukan analisis bersama
untuk
menentukan rumusan masalah, akar masalah dan rencana tindak lanjutnya.
15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

4. Membuat ringkasan hasil investigasi beserta analisisnya, selanjutnya


membuat rekomendasi tindak lanjut yang diserahkan ke komite medis.
b. Komite Medis
1. Menerima hasil investigasi beserta rekomendasi tentang tindak lanjut atas
pelanggaran yang dilakukan oleh staf medis. Dari hasil tersebut tindak
lajut yang diambil dapat berupa berupa bimbingan dan pembinaan serta
2. Dapat pula dilakukan sidang masalah etik dan disiplin bila dipandang
perlu untuk memastikan sumber masalah dan pemecahan masalah yang
terjadi.
3. Proses pembinaan dan bimbingan dapat berupa evaluasi diri (self
assesment), evaluasi penerapan standar dan pedoman dapat berupa
teguran (lisan atau tulisan) atau dapat dilakukan proses pembinaan yang
tertuang dalam berita acara pembinaan (formulir terlampir) berupa
pelaksanaan pelatihan, presentasi terkait subtansi, kemampuan dan
kompetensi terhadap individu pada masa tertentu.
4. Apabila persidangan etik dan disiplin dipandang perlu maka perlu
mempersiapkan persidangan yang meliputi :
a. Mengundang pelapor dan terlapor
b. Mengundang saksi pelapor
c. Mengumpulkan bukti-bukti
d. Mempersiapkan dokumen yang terkait dengan masalah yang
diadukan, termasuk surat pengaduan, standar, kode etik dan
perangkatnya serta dokumen rekam medik bila diperlukan.
5. Memfasilitasi individu terkait dan tim etik menghadiri persidangan.

15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

Pelanggaran disiplin profesi


dan etik staf medis

Sub Komite Etik Code of


Majelis Etik Organisasi conduct
Profesi perusahaan

Komite Medik

Rekomendasi

Penelitian dan Persidangan

Pembinaan dan Tindakan


kolektif lainnya

15
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

BAB V

DOKUMENTASI DAN PELAPORAN

Untuk dokumentasi dan pelaporan insidentil bila ada kasus dan atau akhir
tahun sebagai laporan tahunan bersama dengan laporan subkomite lainnya.

Rumah Sakit Universitas Mataram,


Direktur

dr. Ahmad Taufik, Sp.OT


NIP. 19810331 200604 1 002

16
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS MATARAM
RUMAH SAKIT
Jl. Majapahit No.62 Mataram 83125, No. Telepon : 081775165995
Website: www.rs.unram.ac.id Email: rsum@unram.ac.id

16
16
16

Anda mungkin juga menyukai