Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENYIMPANAGAN KODE ETIK PROFESI BIDAN

DISUSUN OLEH:

NAMA :PUTRI NOVA LESTARI

MATA KULIAH : ETIKA PROFESI BIDAN

DOSEN PENGAMPU : MARTA IMELDA BR SIANTURI

NIM : 2201031004

PRODI : S1 KEBIDANAN

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS AUDI INDONESI

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah membarikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.Makalah
ini membahas mengenai PENYIMPANGAN KODE ETIK PROFESI BIDAN.

Makalah ini dibuat dengan Tujuan untuk memahami dengan baik mengenai tahap-
tahap perkembangan manusia serta pengaplikasiannya pada kehidupan sehari-hari. Makalah
ini juga dibuat dalam rangka pemenuhan tugas Pancasila yang dibimbing oleh bu Marta
Imelda Sianturi, SST,M.Kes

Selanjutnya ucapan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada ibu Marta Imelda
Sianturi, SST,M.Kes sebagai dosen mata kuliah etika profesi bidan yang telah membimbing
saya dalam proses penyelesaian makalah dan juga memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini.

Medan, 04 Maret 2023

Penulis

Putri nova lestari


BAB 1

PENDAHULUAN

A.latar belakang

Etika diperlukan dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan


hidup tingkat internasional. Etika merupakan suatu sistem yang mengatur bagaimana
seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling
menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.
Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang
terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya
serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang
berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari
tumbuh kembangnya etika di masyarakat.

Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika


memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara
tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan manusia.

Begitu halnya dengan profesi kebidanan, diperlukan suatu petunjuk bagi anggota
profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan
tugas profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari
dimayarakat, yang dalam hal ini kode etik profesi kebidanan.

B . RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan apa itu kode etik profesi bidan?
2. Apa itu profesi bidan?
3. Bagaimana penyimpangan kode etik profesi bidan!
4. Apa penyebeb terjadinya penyimpangan kode etik?
5. Bagaimana sanksi penyimpangan kode etik bidan?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu kode etik bidan

2.Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu profesi bidan


BAB II

PEMBAHASAN

Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang
belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati
dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan
perilaku yang etis profesional.

Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan
kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Didalam kode etik profesi bidan memiliki prinsip utama antara lain kewajiban


memprioritaskan kebutuhan klien, menghormati hak klien dan norma masyarakat, kewajiban
menyediakan asuhan, konsultasi dan rujukan, menjaga kerahasiaan informasi, kewajiban
mendukung sejawat dan profesi lain, kewajiban menjaga nama baik. Kode etik
merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar
profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Kode etik profesi penting di terapkan,karena semakin meningkatnya tuntutan terhadap


pelayanan kesehatan dan pengetahuan serta kesadaran hukum masyarakat tentang prinsip dan
nilai moral yang terkandung dalam pelayanan profesional. Kode etik profesi mengandung
karakteristik khusus suatu profesi. Hal ini berarti bahwa standart profesi harus dipertahankan
dan mencerminkan tanggung jawab yang diterima oleh profesi dalam hubungan profesional
antara tenaga kesehatan dan masyarakat. Sebagai tenaga profesional, bidan memikul
tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya. Seorang bidan harus dapat mempertahankan
tanggung jawabnya terhadap tindakan yang dilakukannya salah satu tanggung jawab bidan
yaitu “tanggung jawab terhadap masyarakat”. Bidan turut bertanggung jawab dalam
memecahkan masalah kesehatan masyarakat. Baik secara mandiri maupun bersama tenaga
kesehatan lainnya, bidan berkewajiban memanfaatkan sumber daya yang ada untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dalam pembentukannya, kode etik tentu memiliki tujuan didalamnya yaitu:

 Agar profesional dapat memberikan jasa dengan sebaik-baiknya kepada para pemakai
ataupun para nasabahnya.
 Sebagai pelindung dari perbuatan yang tidak profesional .

penyimpangan terhadap norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi,
yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat
dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat dinamakan pelanggaran terhadap
kode etik profesi. Kode etik bagi sebuah profesi adalah sumpah jabatan yang juga diucapkan
oleh para pejabat Negara. Kode etik dan sumpah adalah janji yang harus dipegang teguh.
Artinya, tidak ada toleransi terhadap siapa pun yang melanggarnya. Berdasarkan pengertian
kode etik, dibutuhkan sanksi keras terhadap pelanggar sumpah dan kode etik profesi. Bahkan,
apabila memenuhi unsur adanya tindakan pidana atau perdata, selayaknya para pelanggar
sumpah dan kode etik itu harus diseret ke pengadilan.Kita memang harus memiliki
keberanian untuk lebih bersikap tegas terhadap penyalahgunaan profesi .

Kita pun tidak boleh bersikap diskrimatif dan tebang pilih dalam menegakkan hukum di
Indonesia. Kode etik dan sumpah jabatan harus ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Profesi
apa pun sesungguhnya tidak memiliki kekebalan di bidang hukum. Kita harus mengakhiri
praktik-praktik curang dan penuh manipulatif dari sebagian elite masyarakat. Ini penting
dilakukan, kalau Indonesia ingin menjadi sebuah Negara dan Bangsa yang bermartabat.
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok
profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.jika seorang
bidan tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau dengan kata lain penyimpangan dalan
kode etik maka akan ada sanksi yang harus ia jalan kan.

Berapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa, ada pun yang menjadi
penyebab mengapa terjadi pelanggaran kode etik yaitu; tidak berjalannya kontrol dan
pengawasan dari masyarakat. organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.

Sanksi yang diberikan kepada bidan bisa berupa pencabutan ijin praktek bidan,
pencabutan SIPB sementara, atau bisa juga berupa denda. Selain itu bidan juga bisa mendapat
sanksi hukuman penjara jika melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-
undangan.

Berikut ada 5 kode etik profesi bidan

 Kewajiban bidan terhadap kelayen dan masyarakat


Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi,menghayati dan mengamalkan sumpah
jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
Menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran
tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien keluarga dan masyarakat.

 Kewajiban bidan terhadap tugasnya


Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien keluarga
dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi berdasarkan kebuuhan klien
keluarga dan masyarakat.
Berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam menganbil
keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.

 Kewajiban bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya.


Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang sesuai.
Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

 Kewajiban bidan terhadap diri sendiri


Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas
profesinya dengan baik.
Setiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilans esuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Kewajiban bidan terhadap pemerintah nusa bangsa dan tanah air.

Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan-


ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan. Khususnya dalam pelayanan KIA/KB
dan kesehatan keluarga.
Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi menyumbangkan pemikirannya
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan
terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.
Berapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa, ada pun yang menjadi
penyebab mengapa terjadi pelanggaran kode etik yaitu; tidak berjalannya kontrol dan
pengawasan dari masyarakat. organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan
membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan
fungsinya.Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk mengadaptasi
suatu teori etika secara kaku, tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi saat itu dan berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.

B. Saran

1. Bagi Mahasiswi Calon Bidan

Sebagai mahasiswi calon bidan, sebaiknya harus mendalami etik dan kode etik profesi
terlebih dahulu, agar dapat menerapkannya saat praktik, sehingga dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan optimal sesuai dengan wewenang profesinya.

2. Bagi Para Bidan

Sebagai seorang bidan hendaknya selalu menerapkan dan menjadikan etik dan kode etik
profesi sebagai dasar dalam memberikan setiap pelayanan. Sehingga klien akan merasa
nyaman dengan pelayanan bidan dan akan segan dengan profesi bidan.

DAFTAR PUSAKA
Affandi, B., Herdjan dan Darmabrata. “Psychosocial Aspects of Pregnancy Termination”
(1979). Dalam Yayasan Kusuma Buana dll. Inventory of Biomedical Contraceptive Studies
in Indonesia. Jakarta: BKKBN, 1986.

Anda mungkin juga menyukai