DISUSUN OLEH:
NIM : 2201031004
PRODI : S1 KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah membarikan rahmat dan
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.Makalah
ini membahas mengenai PENYIMPANGAN KODE ETIK PROFESI BIDAN.
Makalah ini dibuat dengan Tujuan untuk memahami dengan baik mengenai tahap-
tahap perkembangan manusia serta pengaplikasiannya pada kehidupan sehari-hari. Makalah
ini juga dibuat dalam rangka pemenuhan tugas Pancasila yang dibimbing oleh bu Marta
Imelda Sianturi, SST,M.Kes
Selanjutnya ucapan terima kasih tidak lupa saya sampaikan kepada ibu Marta Imelda
Sianturi, SST,M.Kes sebagai dosen mata kuliah etika profesi bidan yang telah membimbing
saya dalam proses penyelesaian makalah dan juga memberikan arahan dalam penyelesaian
makalah ini.
Penulis
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Begitu halnya dengan profesi kebidanan, diperlukan suatu petunjuk bagi anggota
profesi tentang bagaimana mereka harus menjalankan profesinya, yaitu ketentuan tentang apa
yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anggota profesi, tidak saja dalam menjalankan
tugas profesinya melainkan juga menyangkut tingkah laku dalam pergaulan sehari-hari
dimayarakat, yang dalam hal ini kode etik profesi kebidanan.
B . RUMUSAN MASALAH
1. Menjelaskan apa itu kode etik profesi bidan?
2. Apa itu profesi bidan?
3. Bagaimana penyimpangan kode etik profesi bidan!
4. Apa penyebeb terjadinya penyimpangan kode etik?
5. Bagaimana sanksi penyimpangan kode etik bidan?
C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan apa itu kode etik bidan
PEMBAHASAN
Isu adalah masalah pokok yang berkembang di masyarakat atau suatu lingkungan yang
belum tentu benar, serta membutuhkan pembuktian. Bidan dituntut berperilaku hati-hati
dalam setiap tindakannya dalam memberikan asuhan kebidanan dengan menampilkan
perilaku yang etis profesional.
Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan
kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya.
Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.
Agar profesional dapat memberikan jasa dengan sebaik-baiknya kepada para pemakai
ataupun para nasabahnya.
Sebagai pelindung dari perbuatan yang tidak profesional .
penyimpangan terhadap norma yang ditetapkan dan diterima oleh sekelompok profesi,
yang mengarahkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat
dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat dinamakan pelanggaran terhadap
kode etik profesi. Kode etik bagi sebuah profesi adalah sumpah jabatan yang juga diucapkan
oleh para pejabat Negara. Kode etik dan sumpah adalah janji yang harus dipegang teguh.
Artinya, tidak ada toleransi terhadap siapa pun yang melanggarnya. Berdasarkan pengertian
kode etik, dibutuhkan sanksi keras terhadap pelanggar sumpah dan kode etik profesi. Bahkan,
apabila memenuhi unsur adanya tindakan pidana atau perdata, selayaknya para pelanggar
sumpah dan kode etik itu harus diseret ke pengadilan.Kita memang harus memiliki
keberanian untuk lebih bersikap tegas terhadap penyalahgunaan profesi .
Kita pun tidak boleh bersikap diskrimatif dan tebang pilih dalam menegakkan hukum di
Indonesia. Kode etik dan sumpah jabatan harus ditegakkan dengan sungguh-sungguh. Profesi
apa pun sesungguhnya tidak memiliki kekebalan di bidang hukum. Kita harus mengakhiri
praktik-praktik curang dan penuh manipulatif dari sebagian elite masyarakat. Ini penting
dilakukan, kalau Indonesia ingin menjadi sebuah Negara dan Bangsa yang bermartabat.
Pelanggaran kode etik profesi merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh sekelompok
profesi yang tidak mencerminkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana
seharusnya berbuat dan sekaligus menjamin mutu profesi itu dimata masyarakat.jika seorang
bidan tidak menjalankan tugasnya dengan baik atau dengan kata lain penyimpangan dalan
kode etik maka akan ada sanksi yang harus ia jalan kan.
Berapa penelitian yang telah dilakukan menyebutkan bahwa, ada pun yang menjadi
penyebab mengapa terjadi pelanggaran kode etik yaitu; tidak berjalannya kontrol dan
pengawasan dari masyarakat. organisasi profesi tidak di lengkapi dengan sarana dan
mekanisme bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan.
Sanksi yang diberikan kepada bidan bisa berupa pencabutan ijin praktek bidan,
pencabutan SIPB sementara, atau bisa juga berupa denda. Selain itu bidan juga bisa mendapat
sanksi hukuman penjara jika melakukan pelanggaran terhadap Peraturan Perundang-
undangan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika tidak lepas dari kehidupan manusia, termasuk dalam profesi kebidanan
membutuhkan suatu sistem untuk mengatur bidan dalam menjalankan peran dan
fungsinya.Dalam menjalankan perannya bidan tidak dapat memaksakan untuk mengadaptasi
suatu teori etika secara kaku, tetapi harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
dihadapi saat itu dan berlandaskan pada kode etik dan standar profesi.
B. Saran
Sebagai mahasiswi calon bidan, sebaiknya harus mendalami etik dan kode etik profesi
terlebih dahulu, agar dapat menerapkannya saat praktik, sehingga dapat menghasilkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas dan optimal sesuai dengan wewenang profesinya.
Sebagai seorang bidan hendaknya selalu menerapkan dan menjadikan etik dan kode etik
profesi sebagai dasar dalam memberikan setiap pelayanan. Sehingga klien akan merasa
nyaman dengan pelayanan bidan dan akan segan dengan profesi bidan.
DAFTAR PUSAKA
Affandi, B., Herdjan dan Darmabrata. “Psychosocial Aspects of Pregnancy Termination”
(1979). Dalam Yayasan Kusuma Buana dll. Inventory of Biomedical Contraceptive Studies
in Indonesia. Jakarta: BKKBN, 1986.