Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH PRAKTIK ETIKOLEGAL

“KODE ETIK, HAK DAN KEWAJIBAN BIDAN DI


PUSKESMAS PONDOK BENDA”

Dosen Pembimbing:

Alice Leiwakabessy S.Pd., MKM

Disusun Oleh:

Adelina Mazia P17124019041

Arini Gardinia P17124019047

Azzahra Salsabila P17124019006

Hesti Listiani P17124019058

Meifani Budi Lestari P17124019020

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Kode Etik, Hak Dan Kewajiban Bidan
Di Puskesmas Pondok Benda” tepat pada waktunya.

Rasa terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pembimbing, Para Bidan,
Dokter, serta Staff lainnya di Puskesmas Pondok Benda yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.

Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca. Kami


menyadari bahwa di dalam karya ilmiah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan, sehingga kami sangat mengharapkan kritik
serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik lagi.

Jakarta, 27 Maret 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................1


B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan .........................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................3

A. Etika Profesi Kebidanan.................................................................................3


B. Kode Etik Profesi Bidan.................................................................................7

BAB III TINJAUAN KASUS .............................................................................12

A. Penjelasan.....................................................................................................12
B. Hasil Pengamatan.........................................................................................12
C. Analisa Hasil Pengamatan............................................................................12

BAB IV PEMBAHASAN ....................................................................................14

A. Hubungan hasil pengamatan dan tinjauan teori ...........................................14


B. Kesimpulan...................................................................................................14

BAB V PENUTUP................................................................................................15

A. Kesimpulan...................................................................................................15
B. Saran.............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................16

LEMBAR PERSETUJUAN ...............................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hak atas pelayanan dan perlindungan kesehatan bagi ibu dan anak
merupakan hak dasar sebagaimana termaktub dalam Undang–undang Dasar
1945. Pasal 28 H UUD 1945 menentukan bahwa setiap orang hidup sejahtera
lahir dan batin bertempat tinggal dan mendapat lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat (3)
UUD 1945 menentukan bahwa negara bertanggung jawab atas penyediaan
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
Sebagai seorang tenaga kesehatan yang langsung memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, seorang bidan harus melakukan tindakan dalam
praktik kebidanan secara etis, serta harus memiliki etika kebidanan yang
sesuai dengan nilai-nilai keyakinan filosofi profesi dan masyarakat. Selain itu
bidan juga berperan dalam memberikan persalinan yang aman, memastikan
bahwa semua penolong persalinan mempunyai pengetahuan, keterampilan dan
alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih.
Maka dari itu, para Bidan maupun calon Bidan harus mampu memahami
nilai, norma, maupun kode etik profesi Kebidanan untuk selalu berjalan sesuai
dengan kewenangan profesinya dan tetap tidak membedakan layanannya
berdasarkan status sosial seseorang.

B. Rumusan Masalah
Adapun Rumusan Masalah sebagai berikut:
1. Apa isi dari kode etik profesi bidan?
2. Apa hak, kewajiban, dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan
kebidanan?
3. Apa yang dimaksud dengan etika profesi kebidanan?

1
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui kode etik profesi kebidanan nasional dna internasional.
2. Untuk mengetahui etika profesi kebidanan.
3. Untuk mengetahui hak, kewajiban dan tanggungjawab bidan dalam
pelayanan kebidanan.

D. Manfaat
Agar mahasiswa mampu memahami kode etik profesi kebidanan, hak
kewajiban dan tanggung jawab bidan dalam pelayanan kebidanan, etika
profesi kebidanan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Etika Profesi Kebidanan


Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika karena
lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan masyarakat. Karena
itu, selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar dapat diterima di
masyarakat. Bidan juga harus memiliki etika yang baik sebagai pedoman
bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khusunya

pelayanan kebidanan.(Farelya, 2018)


1. Profesi
Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan
terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki
asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus
untuk bidang profesi tersebut. Pekerjaan tidak sama dengan profesi.
Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut professional,
sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada
sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan unuk kerja sesuai dengan
profesinya. (Farelya, 2018)

2. Profesional
Menurut (W. E. Astuti, 2012)Perilaku professional yang diharapkan
masyarakat, diantaranya :
a) Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan
serta pengalaman dan keterampilan yang tinggi.
b) Bermoral tinggi
c) Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri.
d) Tidak melakukan tindakan yang coba-coba ang tidak didukung ilmu
pengetahuan profesinya.

3
e) Tidak memberikan janji yang berlebihan
f) Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh
pertimbangan komersial.
g) Memegang teguh etika profesi
h) Mengenal batas-batas pengetahuan
i) Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-
gerik dan kewenangannya.

Bidan sebagai tenaga professional haruslah memiliki komitmen yang


tinggi untuk :
a) Memberikan asuhan berkualitas sesuai dengan standar etis( etiks
profesi )
b) Pengetahuan tentang perilaku etis dimulai dari pendidikan, berlanjut
diskusi formal dan informal dengan sejawat.
c) Pada puncaknya mampu mengambil keputusan yang etis untuk
memecahkan masalah etika.
d) Menggunakan dua pendekatan dalam pengambilan keputusan etis
yaitu berdasarkan prinsip dan berdasarkan asuhan kebidanan.

Menurut Beauchamp Childress, menyatakan ada empat pendekatan prinsip


dalam etika kesehatan :
a) Tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonom
setiap orang.
b) Menghindari berbuat suatu kesalahan
c) Murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala
konsekuensinya.
d) Keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dan risiko yang
dihadapi.

4
Ketidakpuasan dalam pendekatan berdasar prinsip memunculkan konflik
serta dilema etis yang mengarahkan bidan pada pendekatan berasar asuhan
yaitu sebagai berikut :
a) Berpusat pada hubungan interpersonal dalam asuhan
b) Meningkatkan penghormatan martabat klien
c) Mendengarkan dan menganalisa saran sejawat sebagai tanggung
jawab professional.
d) Mengingat kembali arti tanggung jawab moral, kebaikan, kepedulian,
empati, perasaan kasih sayang serta menerima kenyataan.

Bidan dalam memberikan pelayanan kebidanan haruslah professional,


dikatakan professional bila memilih ciri-ciri berikut ini :
a) Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta
kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan
dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tersebut.
b) Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis
suatu masalah dan peka dalam membaca situasi cepat dan tepat serta
cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan.
c) Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan
mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di
hadapannya.
d) Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan
pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain,
namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan
perkembangan pribadinya.

3. Etika Profesi
adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan
professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.(Farelya, 2018)

5
Berikut merupakan prinsip etika profesi :
a) Tanggung jawab
b) Keadilan
c) Otonomi

4. Etika Pelayanan Kebidanan


Dalam pemberian pelayanan kebidanan, bidan haruslah berlandaskan
pada fungsi dan moralitas pelayanan kebidanan yang meliputi :
a) Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya bidan dan klien
b) Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah
tindakan yang merugikan atau membahayakan orang lain.
c) Menjaga privasi setiap individu
d) Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan
porsinya.
e) Dengan etik kita mengetahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima
dan apa alasannya
f) Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam
menganalisis suatu masalah
g) Menghasilkan tindakan yang benar
h) Mendapatkan informasi tentang hal yang sebenarnya
i) Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku atau perilaku manusia
antara baik, buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yang berlaku
pada umumnya.
j) Berhubungan dengan pengaturan hal-hal yang bersifat abstrak
k) Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
l) Mengatur hal-hal yang bersifat praktik
m)Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat
maupun tata cara di dalam organisasi profesi.
n) Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas
profesinya yang biasa disebut kode etik profesi. (W. E. Astuti, 2012)

6
5. Pelaksanaan Etika Dalam Pelayanan Kebidanan
Bidan dalam melaksanakan pelayanan kebidanan menggunakan prinsip
sebagai berikut. Prinsip kerja adalah :
a) Kompeten dalam pelayanan kebidanan
b) Praktek berdasarkan fakta
c) Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab
d) Pemakaian teknologi secara etis
e) Memahami perbedaan budaya dan etnik
f) Memberdayakan atau mengajarkan untuk promosi, inform choice dan
ikut serta dalam pengambilan keputusan
g) Sabar tapi rasional dan advokasi
h) Bersahabat dengan perempuan, keluarga dan masyarakat. (W. E.
Astuti, 2012)

B. Kode Etik Profesi Bidan


1. Pengertian
Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesi
yang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang
berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat,
profesi, dan dirinya. Penetapan kode etik kebidanan harus dilakukan
dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia. (K. . E. W. Astuti, 2018)

2. Fungsi Kode Etik


Menurut (K. . E. W. Astuti, 2018) Kode etik berfungsi sebagai berikut.
a) Memberi panduan dalam membuat keputusan tentang masalah etik
b) Menghubungkan nilai atau norma yang dapat diterapkan dan
dipertimbangkan dalam memberi pelayanan
c) Merupakan cara untuk mengevaluasi diri
d) Menjadi landasan un tuk memberi umpan balik sebagai rekan sejawat

7
e) Menginformasikan kepada calon perawat / bidan tentang nilai dan
standar profesi
f) Menginformasikan kepada profesi lain dan masyarakat tentang nilai
moral

3. Tujuan Kode Etik


Secara umum, tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut.
a) Menjunjung tinggi martabat dan citra profesi. “image” pihak luar atau
masyarakat terhadap suatu profesi perlu dijaga untuk mencegah
pandangan merendahkan atau meremehkan profesi tersebut. Oleh
karena itu, setiap kode etik profesi akan melarang berbagai bentuk
tindakan atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan
nama baik profesi di dunia luar sehingga kode etik disebut juga “kode
kehormatan”
b) Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota. Kesejahteraan
yang dimaksud adalah kesejahteraan material dan spiritual atau
mental. Berkenaan dengan kesejahteraan material, kode etik umum
menetapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan
perbuatan yang merugikan kesejahteraan.
c) Meningkatkan pengabdian para anggota profesi. Kode etik juga berisi
tujuan pengabdian profesi tertentu, sehingga para anggota profesi
dapat dengan mudah mengetahui tugas dan tanggung jawab
pengabdian profesinya. Oleh karena itu, kode etik merumuskan
ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh anggota profesi.
d) Meningkatkan mutu profesi. Kode etik juga memuat normaa-norma
serta anjuran agar profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu
profesi sesuai dengan bidangnya. (Farelya, 2018)

4. Dasar Pembentukan Kode Etik Bidan


Kode etik bidan pertama kali diusun pada tahun 1986 dan disahkan dalam
Kongres Nasional IBI X tahun 1988. Petunjuk pelaksanaan kode etik

8
bidan disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) IBI tahun
1991. Kode etik bidan sebagai pedoman dalam berperilaku, disusun
berdasarkan pada penekanan keselamatan klien.(Ngadiyono, 2016)

5. Hak Kewajiban dan Tanggung Jawab Bidan dalam Pelayanan


Kebidanan
Menurut UU / 4 / 2019 tentang Kebidanan pasal 60 dan 61 mengenai hak
dan kewajiban bidan:
a) Hak Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan
Pasal 60
1) Memperoleh pelindungan hukum sepanjangmelaksanakan tugas
sesuai dengan kompetensi, kewenangan, dan mematuhi kode etik,
standar profesi, standar pelayanan profesi, dan standar prosedur
operasional;
2) Memperoleh informasi yang benar, jelas, jujur, dan lengkap dari
Klien dan / atau keluarganya;
3) Menolak keinginan klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik, standar profesi, standar pelayanan, standar
prosedur operasional, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
4) Menerima imbalan jasa atas Pelayanan Kebidananyang telah
diberikan;
5) Memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar; dan
mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesi.
(KEMENKES RI, 2012)

b) Kewajiban Bidan Dalam Pelayanan Kebidanan


Pasal 61
1) Memberikan Pelayanan Kebidanan sesuai dengan kompetensi,
kewenangan, dan mematuhi kode etik, standar profesi, standar
pelayanan profesi, standar prosedur operasional;

9
2) Memberikan informasi yang benar, jelas, dan lengkap mengenai
tindakan Kebidanan kepada klien dan / atau keluarganya sesuai
kewenangannya;
3) Memperoleh persetujuan dari klien atau keluarganya atas tindakan
yang akan diberikan;
4) Merujuk klien yang tidak dapat ditangani ke dokteratau Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
5) Mendokumentasikan Asuhan Kebidanan sesuai dengan standar;
6) Menjaga kerahasiaan kesehatan klien;
7) Menghormati hak klien;
8) Melaksanakan tindakan pelimpahan wewenang dari dokter sesuai
dengan Kompetensi Bidan;
9) Melaksanakan penugasan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat, Meningkatkan mutu Pelayanan Kebidanan;
10) Mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan / atau
keterampilannya melalui pendidikan
11) Melakukan pertolongan gawat darurat(KEMENKES RI, 2012)

c) Tanggung jawab bidan dalam pelayanan kebidanan


1) Tanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi
Setiap bidan memiliki tanggung jawab memelihara kemampuan
professionalnya. Oleh karena itu, bidan harus selalu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya dengan jalan mengikuti
pelatihan, pendidikan berkelanjutan, seminar dan pertemuan ilmiah
lainnya.
2) Tanggung jawab terhadap penyimpanan catatan kebidanan
Setiap bidan diharuskan mendokumentasikan kegiatannya dalam
bentuk catatan tertulis. Catatan bidan mengenai pasien yang
dilayaninya dapat dipertanggungjawabkan bila terjadi gugatannya.
Catatan yang dilakukan bidan dapat digunakan sebagai bahan
laporan untuk disampaikan kepada atasannya.

10
3) Tanggung jawab terhadap keluarga yang dilayani
Bidan memiliki kewajiban memberikan asuhan kepada ibu dan
anak yang meminta pertolongan kepadanya. Ibu dan anak sangat
erat hubungannya dengan keluarga. Tanggung jawab bidan tidak
hanya pada kesehatan ibu dan anak, akan tetapi juga menyangkut
pada kesehatan keluarga. Oleh karena itu, bidan harus
mengerahkan segala kemampuan pengetahuan, sikap dan
perilakunya di dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pada
keluarga yang membutuhkan. (KEMENKES RI, 2012)

11
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. Penjelasan
Pada bab ini, penulis akan menjelaskan dan membahas mengenai kasus
etikolegal di Puskesmas Pondok Benda selama 2 minggu. Mulai dari tanggal
22 Maret 2021 sampai dengan 3 April 2021. Proses pembahasan yang
dilakukan dimulai dari pengamatan, menganalisa hasil yang ditemukan setelah
pengamatan, mencari teori, dan menyimpulkan hasil pengamatan serta
mengevaluasi hasil pengamatan yang sudah dilakukan.
Dalam kasus ini penulis memperoleh langsung dari informasi yang
disampaikan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Pondok Benda.

B. Hasil Pengamatan
Lokasi Pengamatan : Puskesmas Pondok Benda, Jl. Benda Barat
XIV A, Pd. Benda, Kec. Pamulang, Kota
Tangerang Selatan, Banten 15416
Waktu Pengamatan : 22 Maret 2021 sampai dengan 3 April 2021
Informan : Tenaga Kesehatan Puskesmas Pondok
Benda
Hasil Pengamatan : Tidak ditemukan adanya pelanggaran kode
etik yang terjadi di Puskesmas Pondok
Benda selama 2 minggu

C. Analisa Hasil Pengamatan


Selama 2 minggu kami mengamati di Puskesmas Pondok Benda kami
bertugas di Poli Umum, Poli KIA, Poli MTBS, Meja TTV dan Apotek, kami
tidak menemukan adanya pelanggaran hak dan kewajiban yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan maupun pelanggaran hak dan kewajiban yang dilakukan oleh
pasien.

12
Petugas kesehatan di Puskesmas Pondok Benda sangat memperhatikan
prosedur pelayanan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Petugas kesehatan di
Puskesmas Pondok Benda selalu melakukan persetujuan tindakan setiap
sebelum dilakukan tindakan, menjelaskan prosedur tindakan dengan ramah,
sopan dan mudah dimengerti, dan melakukan tindakan secara kompeten.
Di Poli KIA yang melayani Antenatal Care, Keluarga Berencana serta
Imunisasi ditangani oleh bidan sesuai dengan kewenangannya. Ketika
melakukan tindakan apapun yang terdapat di Ruang KIA bidan yang bertugas
selalu melakukan anamnesa terlebih dahulu, kemudian menjelaskan prosedur
tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan indikasi masalah pada pasien,
melakukan persetujuan tindakan kepada pasien dan melakukan tindakan sesuai
apa yang telah disampaikan, dan diakhir tindakan bidan selalu menjelaskan
hasil pemeriksaan dan informasi penting terkait kondisi pasien, dan
melakukan evaluasi untuk mengoreksi apakah informasi sudah jelas atau
belum.

13
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Hubungan Hasil Pengamatan dan Tinjauan Teori


Dari hasil pengamatan yang kami peroleh, kami menemukan tidak adanya
pelanggaran hak dan kewajiban pasien dan petugas kesehatan, kode etik, tugas
dan kewenangan petugas kesehatan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan kode etik, hak dan kewajiban sesuai dengan peraturan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

B. Kesimpulan
Tidak ditemukan adanya pelanggaran kode etik, hak dan kewajiban, dan
kewenangan yang terjadi di Puskesmas Pondok Benda

14
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kode Etik Bidan Indonesia adalah merupakan suatu ciri profesi yang
bersumber dari nilai-nilai internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan
merupakan pernyataan komprehensif suatu profesi yang memberikan tuntunan
bagi anggota dalam melaksanakan pengabdian profesi.
Pelayanan kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan melalui asuhan
kebidanan kepada klien yang menjadi tanggung jawab bidan, mulai dari
kehamilan, persalinan, nifas, BBL, keluarga berencana (KB), termasuk
kesehatan reproduksi wanita dan pelayanan keshatan masyarakat.
Kesimpulannya nilai, norma dan kode etik Profesi Kebidanan saling
berhubungan satu sama lain. Dimana semua aspek tersebut mengatur
bagaimana seorang Bidan berperan dalam lingkungan masyarakat maupun
menjadi tenaga kesehatan yang menjalankan tugas dan wewenang sesuai etik
nya agar dapat bertanggung jawab dengan pelayanan yang diberikan.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mahasiswa diharapkan dapat memahami
tentang kode etik profesi kebidanan, hak kewajiban dan tanggung jawab bidan
dalam pelayanan kebidanan, etika profesi bidan nasional dan internasional,
dan majelis pertimbangan etik profesi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, K. . E. W. (2018). Modul Pembelajaran Kosnep Kebidanan dan Etikolegal


dalam praktik Kebidanan. Prospektif Pengaturan Euthanasia Di Indonesia
Ditinjau Dari.

Astuti, W. E. (2012). Konsep Kebidanan dan Etikolegal dalam Praktik Kebidanan.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Farelya, G. (2018). Etikolegal dalam Pelayanan Kebidanan. In Ed.1, Cet.1.


Yogyakarta.

KEMENKES RI. (2012). No TitleKEBIDANAN, KONSEP KEBIDANAN DAN


ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK. KEBIDANAN, KONSEP
KEBIDANAN DAN ETIKOLEGAL DALAM PRAKTEK.

Ngadiyono, B. S. (2016). PENANAMAN NILAI KARAKTER PENDIDIKAN


KEBIDANAN TERINTEGRASI DALAM PERKULIAHAN
ETIKOLEGAL. Jurnal Kebidanan.

16
LEMBAR PERSETUJUAN

Makalah perkuliahan dengan pokok bahasan “Kode Etik, Hak Dan Kewajiban
Bidan Di Puskesmas Pondok Benda”. Telah dikoreksi oleh dosen penanggung
jawab dan telah dikoreksi oleh tim.

Jakarta, 27 Maret 2021

Dosen penanggung jawab

Alice Leiwakabessy, S.Pd., MKM

17

Anda mungkin juga menyukai