Anda di halaman 1dari 9

PRAKTIK PROFESIONALISME KEBIDANAN

” KODE ETIK KEBIDANAN”

Disusun oleh:

FEYLA ENGGAR W.N


(P01740322 012)

Dosen Pengajar:
Eva Susanti, SST.,M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
PROGRAM STUDI KEBIDANAN
PROGRAM ALIH JENJANG
TA.2022/2023
PROFESIONALISME KEBIDANAN

Profesionalisme adalah tanggung jawab atas tindakan dan kompetensi. Bagi


tenaga kesehatan, profesionalisme sangat diperlukan dalam praktek kebidanan
untuk menjalankan parktek sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.
Profesionalisme bidan merupakan dasar untuk kontrak sosial antara profesi bidan
dengan masyarakat sehingga profesionalisme termasuk perilaku profesional yang
sangat penting. Bidan dalam melaksanakan profesionalitasnya pada praktik
mandiri diatur oleh peraturan perundang-undangan.
Profesionalisme berarti memiliki sifat profesional yang dimiliki oleh
seorang bidan. Bidan profesional termasuk rumpun kesehatan , untuk menjadi
jabatan profesional memiliki 9 syarat bidan profesinal, meliputi :
1. Ilmu sosial, budaya, kesehatan masyarakat, konsep kebidanan, etika, kode
etik, kebidanan yang membentuk dasar dari asuhan yang berkualitas.
2. Asuhan ibu hamil
3. Asuhan kebidanan ibu melahirkan
4. Kebidanan asuhan ibu nifas menyusui
5. Asuhan bayi lahir
6. Asuhan pada bayi balita
7. Keluarga berencana
8. Gangguan reproduksi
9. Kebidanan komunitas
Berikut beberapa syarat untuk menjadi bidan profesional :
1. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khusus atau
spesialis
2. Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan secara tenaga
professional
3. Keberadaannya diakui dan diperlukan oleh masyarakat
4. Mempunyai peran dan fungsi yang jelas
5. Mempunyai kewenangan yang disahkan atau diberikan oleh pemerintah
6. Memiliki organisasi profesi sebagai wadah
7. Memiliki kode etik bidan
8. Memiliki etika bidan
9. Memiliki standar pelayanan
10. Memiliki standar praktik
11. Memiliki standar pendidikan yang mendasari dan mengembangkan profesi
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
12. Memiliki standar pendidikan berkelanjutan sebagai wahana pengembangan
kompetensi
13. Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur
KODE ETIK PROFESI BIDAN

Kode etik bidan adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan didalam melaksanakan tugas profesinya dan
dalam hidupnya dimasyarakat. Sesuai dengan kewenangan dan peraturan
kebijaksanaan yang berlaku bagi bidan, kode etik merupakan pedoman dalam tata
cara keselarasan dalam pelaksanaan pelayanan kebidanan profeional.
Etika juga sering dinamakan filsafat moral yaitu cabang filsafat sistematis
yang membahas dan mengkaji nilai baik buruknya tindakan manusia yang
dilaksanakan dengan sadar serta menyoroti kewajiban-kewajiban yang seharusnya
dilakukan oleh manusia. Perbuatan yang dilakukan sesuai dengan norma moral
maka akan memperoleh pujian sebagai rewardnya, namun perbuatan yang
melanggar norma moral, maka si pelaku akan memperoleh celaan sebagai
punishmentnya
Kode etik bidan pertama kali disusun tahun 1986 dan di sahkan dalam
Kongres Nasional Ikatan Bidan Indonesia (IBI) X tahun 1988, dan petunjuk
pelaksanaannya disahkan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IBI tahun 1991.

A. Secara umum tujuan menciptakan kode etik adalah sebagai berikut:


1. Untuk menjunjung tinggi martabat dan citra profesi
Dalam hal ini yang dijaga adalah image dari pihak luar atau masyarakat
mencegah orang luar memandang rendah atau remeh suatu profesi. Oleh
karena itu, setiap kode etik suatu profesi akan melarang berbagai bentuk
tindak tanduk atau kelakuan anggota profesi yang dapat mencemarkan nama
baik profesi di dunia luar. Dari segi ini kode etik juga disebut kode
kehormatan.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahtraan para anggota
Yang dimaksud kesejahteraan ialah kesejahteraan material dan spiritual atau
mental. Dalam hal kesejahteraan materil angota profesi kode etik umumnya
menerapkan larangan-larangan bagi anggotanya untuk melakukan perbuatan
yang merugikan kesejahteraan. Kode etik juga menciptakan peraturan-
peraturan yang ditujukan kepada pembahasan tingkah laku yang tidak pantas
atau tidak jujur para anggota profesi dalam interaksinya dengan sesama
anggota profesi.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi
Dalam hal ini kode etik juga berisi tujuan pengabdian profesi tertentu,
sehingga para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdian profesinya. Oleh karena itu kode etik
merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan oleh para anggota
profesi dalam menjalankan tugasnya.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi
Kode etik juga memuat tentang norma-norma serta anjuran agar profesi selalu
berusaha untuk meningkatkan mutu profesi sesuai dengan bidang
pengabdiannya. Selain itu kode etik juga mengatur bagaimana cara
memelihara dan meningkatkan mutu organisasi profesi.

B. Fungsi Etika dan Moralitas Dalam Pelayanan


1. Menjaga otonomi dari setiap individu khususnya Bidan dan Klien
2. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg
merugikan/membahayakan orang lain.
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil dan bijaksana sesuai dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu dapat diterima dan
apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau dalam menganalisis
suatu masalah
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tenfang hal yg sebenarnya
9. Memberikan petunjuk terhadap tingkah laku/perilaku manusia antara baik,
buruk, benar atau salah sesuai dengan moral yg berlaku pada umumnya
10. Berhubungan dengans pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak
11. Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik serta mengatur hal-hal yang
bersifat praktik
12. Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata tertib masyarakat maupun
tata cara di dalam organisasi profesi
13. Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam menjalankan tugas profesinya yg
biasa disebut kode etik profesi.
14. Hak Kewajiban dan Tanggungjawab Kebidanan

C. Berikut adalah 6 (enam) kode etik bidan beserta butir-butirnya :


1. Kewajiban Bidan Terhadap Klien dan Masyarakat
a. Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan
sumpah jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.
b. Menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat
kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
c. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada
peran tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat.
d. Menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak
klien, dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
e. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan
kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuannya.
f. Bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan
pelaksanaan tugasnya dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.
2. Kewajiban Bidan Terhadap Tugasnya
a. Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien,
keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi berdasarkan
kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
b. Berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam
mengambil keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan.
c. Setiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau
dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau
diperlukan sehubungan kepentingan klien
3. Kewajiban Bidan Terhadap Sejawat dan Tenaga Kesehatan
a. Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk
menciptakan suasana kerja yang serasi.
b. Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik
terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.
4. Kewajiban Bidan Terhadap Profesinya
a. Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra
profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan
pelayanan yang bermutu kepada masyarakat.
b. Wajib senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan
profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c. Berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang
dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.
5. Kewajiban Bidan Terhadap Diri Sendiri
a. Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dalam melaksanakan
tugas profesinya dengan baik.
b. Harus berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
c. Setiap bidan wajib memelihara kepribadian dan penampilan diri
6. Kewajiban Bidan Terhadap Pemerintah, Nusa Bangsa da Tanah Air
a. Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan
ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya
dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakat.
b. Setiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan
pemikirannya kepada pemerintahan untuk meningkatkan mutu jangkauan
pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Bidan selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan, agar bisa diterima di


masyarakat, maka bidan harus mempunyai etika yang baik sebagai pedoman
bersikap atau bertindak dalam memberikan suatu pelayanan khususnya pelayanan
kebidanan. Hal ini Menjaga kita sebagai tenaga kesehatan untuk melakukan
tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yang merugikan atau membahayakan
orang lain. Menjaga privacy setiap individu. Mengatur manusia untuk berbuat adil
dan bijaksana sesuai dengan porsinya. Tujuan dari dibuatnya kode etik ini juga
agar bidan yang profesional dapat memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pasiennya. Tanpa adanya kode etik maka akan berakibat keselamatan nyawa
pasien dan tidak adanya perlindungan hukum bagi kita serta dapat menimbulkan
perpecahan diantara sesama tema sejawat.
Dampak yang akan timbul jika tidak ada kode etik profesinya akan terjadi
penyalahgunaan profesi, kemungknan mengabaikan tanggung jawab dari
profesinya karena tidak ada pedoman dari suatu organisasi yang memungkinkan
setiap individu untuk mendahulukan kepentingannya.
DAFTAR PUSTAKA

Undang Undang No 4 Tahun 2019 Tentang Kebidanan

Anggraini, Dina Dewi,dkk.2022.Profesionalisme Kebidanan.Yayasan Kita

Menulis.2022

Yulianti,Ika.2022.Peran Penting Mata Kuliah Etika Profesi Kebidanan Terhadap

Perilaku Etis Mahasiswa Kebidanan Di Universitas Borneo

Tarakan.Jurnal Kebidanan Indonesia, Vol 13 No 2. Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai