PROFESIOALISME KEBIDANAN
Disusun oleh:
Dosen Pengajar:
KURNIYAWATI, SST.,M.KEB
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Profesionalisme Kebidanan".
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi media sosial ?
2. Apa fungsi dan peran media sosial ?
3. Apa dasar social media bagi tenaga kesehatan?
4. Apa yang menjadi ciri-ciri profesionalisme kebidanan?
5. Apa saja profesionalisme bidan dalam pelayanan kebidanan ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang apa itu media sicial
2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan peran media sosial
3. Untuk mengetahui tata cara seorang bidan menjadi profesionalisme
BAB II
TINJAUAN MATERI
A. Media Sosial
a. Defenisi
Definisi media sosial yaitu suatu komunitas online untuk membagi informasi,
ide, pendapat, pesan, dan video antar sesama penggunanya. Pengertian lain
media sosial yaitu aplikasi atau website yang dapat digunakan penggunanya
untuk menciptakan dan menyebarkan konten kepada jejaring sosial (misalnya
teman, pengikut, dan sebagainya) yang dibangun untuk dirinya sendiri.
Bentuk media sosial sangatlah bermacam-macam. Jejaring sosial adalah
bentuk prototipe dari media sosial. Bentuk media sosial tidak hanya
mencakup jejaring sosial, melainkan juga mencakup kategori media sharing,
social news, dan kolaborasi konten lainnya.
Penggunaan istilah media sosial sering bertumpang tindih dengan jejaring
sosial atau cakupan media sosial yang lain. Hal ini dikarenakan situs-situs
media sosial tidak hanya terdiri dari satu jenis kategori seperti jejaring sosial
saja, namun juga mencantumkan kategori lainnya. Contohnya yaitu situs
seperti youtube, flickr, ataupun instagram, selain menjadi media sharing
untuk video atau gambar, juga menjadi jejaring sosial dikarenakan memiliki
fitur seperti profil, komentar, dan feedback.
Meningkatnya pengguna jejaring sosial di Indonesia disebabkan oleh
semakin lengkapnya fasilitas akses internet yang dilakukan oleh para
produsen telepon seluler dan para penyedia layanan komunikasi. Televisi
merupakan media masa elektronik yang paling diminati oleh masyarakat dan
paling memberikan pengaruh besar terhadap pengetahuan, motivasi, dan
sikap serta perilaku penontonya. Tidak memandang usia, jenis kelamin,
jabatan, dan sebagainya. Dibandingkan dengan media komunikasi lain,
televisi dapat memberi pengaruh yang lebih kuat dibandingkan dengan radio
dan surat kabar. Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama yang
memberikan banyak pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan sosial
anak. Remaja atau anak yang memiliki latar belakang ekonomi menengah ke
atas dapat dengan mudah mengakses jejaring atau media sosial lainnya
dengan menggunakan Handphone atau fasilitas internet yang ada di rumah
atau warung internet.
Kemajuan teknologi informasi yang pesat dibidang komunikasi saat ini
telah melahirkan banyak inovasi, gagasan dan ide – Ide baru yang bertujuan
untuk memudahkkan proses komunikasi manusia menjadi lebih efektif, salah
satunya melalui media sosial.
Pesatnya perkembangan media sosial kini dikarenakan semua orang
seperti bisa memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional
seperti televisi, radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga
kerja yang banyak, maka lain halnya dengan media. Seorang pengguna media
sosial bisa mengakses menggunakan media sosial dengan jaringan internet
bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa biaya besar, tanpa alat mahal
dan dilakukan sendiri tanpa karyawan. Pengguna media sosial dengan bebas
bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik tulisan, gambar, video,
grafis, dan berbagai model content lainnya.
Menurut Antony Mayfield dari iCrossing, media sosial adalah mengenai
menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,
bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat,
menemukan orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan
membangun sebuah komunitas. Intinya, menggunakan media sosial
menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain kecepatan informasi yang bisa
diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam media sosial adalah
alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali, keinginan
untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding.
Perkembangan dari media sosial ini sungguh pesat, ini bisa di lihat dari
banyaknya jumlah anggota yang di miliki masing - masing situs jejaring
sosial ini, berikut tabel jumlah anggota dari masing - masing situs yang di
kutip dari (August E. Grant:297) pada 1 mei 2010.
b. Perkembangan Media Social
Perkembangan dari Media Sosial itu sendiri sebagai berikut :
1. 1978 Awal dari penemuan Sistem papan buletin yang memungkinkan
untuk dapat berhubungan dengan orang lain menggunakan surat
elektronik,ataupun mengunggah dan mengunduh Perangkat lunak,semua
ini dilakukan masih dengan menggunakan saluran telepon yang terhubung
dengaan modem
2. 1995 Kelahiran dari situs GeoCities, situs ini melayani Web Hosting yaitu
layanan penyewaan penyimpanan data- data website agar halaman website
tersebut bisa di akses dari mana saja, dan kemunculan GeoCities ini
menjadi tonggak dari berdirinya website - website lain.
3. 1997 Muncul situs jejaring sosial pertama yaitu Sixdegree.com walaupun
sebenarnya pada tahun 1995 terdapat situs Classmates.com yang juga
merupakan situs jejaring sosial namun, Sixdegree.com di anggap lebih
menawarkan sebuah situs jejaring sosial di banding Classmates.com
4. 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi, yaitu Blogger. situs ini
menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman situsnya sendiri.
sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang apapun.
termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah. sehingga bisa
di katakan blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah Media
sosial.
5. 2002 Berdirinya Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu menjadi
booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal.
6. 2003 Berdirinya LinkedIn, tak hanya berguna untuk bersosial, LinkedIn
juga berguna untuk mencari pekerjaan, sehingga fungsi dari sebuah Media
Sosial makin berkembang.
7. 2003 Berdirinya MySpace, MySpace menawarkan kemudahan dalam
menggunakannya,sehingga myspace di katakan situs jejaring sosial yang
user friendly.
8. 2004 Lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal hingga sampai
saat ini, merupakan salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota
terbanyak.
9. 2006 Lahirnya Twitter, situs jejaring sosial yang berbeda dengan yang
lainnya, karena pengguna dari Twitter hanya bisa mengupdate status atau
yang bernama Tweet ini yang hanya di batasi 140 karakter.
10. 2007 Lahirnya Wiser, situs jejaring social pertama sekali diluncurkan
bertepatan dengan peringatan Hari Bumi (22 April) 2007. Situs ini
diharapkan bisa menjadi sebuah direktori online organisasi lingkungan
seluruh dunia termasuk pergerakan lingkungan baik dilakukan individu
maupun kelompok.
11. 2011 Lahirnya Google+, google meluncurkan situs jejaring sosialnya
yang bernama google+, namun pada awal peluncuran. google+ hanya
sebatas pada orang yang telah di invite oleh google. Setelah itu google+ di
luncurkan secara umum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keberadaan media sosial sekarang ini memang sangat membantu berbagai
sektor kehidupan dalam menunjang kebutuhan dan kegiatan. Apalagi di era
digital seperti sekarang ini, semua orang dituntut untuk melakukan
digitalisasi. Bahkan berbagai informasi kini bisa didapat melalui media sosial.
komunikasi kesehatan adalah suatu ilmu yang secara umum mempelajari
tentang cara promosi informasi kesehatan hingga edukasi kesehatan antara
bidan dengan pasien. Tujuannya adalah untuk memengaruhi orang lain agar
bisa meningkatkan kesehatannya. Hal inilah yang membuat peran media
sosial menjadi sangat penting di bidang kesehatan.
Internet dan media sosial membawa berbagai manfaat dan kemudahan
bagi praktik kebidanan, termasuk dalam hal memfasilitasi interaksi bidan-
pasien, edukasi kesehatan masyarakat, memudahkan update ilmu
pengetahuan kedokteran, dan memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar
petugas kesehatan. Di lain pihak, penggunaan media sosial juga rentan
dimanfaatkan untuk menyebarkan berita yang tidak benar dan tidak jelas
sumbernya.
Oleh karena itu bidan sebagai tenaga yang profesional hendaknya dapat
mengikuti dan memanfaatkan perkembangan era digitalisasi untuk dapat
memberikan asuhan yang terbaik untuk pasiennya terutama ibu dan bayi.
B. Saran
Untuk menjadi bidan yang profesional, seorang bidan harus memenuhi
syarat yang telah ditetapkan, dikarena bidan memiliki tanggung jawab yang
besar terhadap pasien yang akan diberi pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Octa Dwienda, Prinsip Etika dan Moralitas dalam Pelayanan Kebidanan, Jakarta :
Deepublish, 2014.