Anda di halaman 1dari 15

PENCEGAHAN DAN

PENANGGULANGAN
TRAUMA
MATA KULIAH : Psikologi dalam Praktik Kebidanan
DOSEN : Nur Israyati, S.ST, M.Keb
KELOMPOK 4
MAKALAH PEMAPAR MATERI
1. Ayu Rohma Wati (20101038)
1. Amanda Putri Zulianty (20101033)
2. Febi Masari( 20101039)
3. Nur padila (20101034) 2. Wulandary (20101009)

PPT NOTULEN
Adelia Putri Dewita Sari
MODERATOR
Maria Ulfa (20101013) Putri Hestaurina H. (20101040)
(20101006)

PENANGGUNG JAWAB
KELOMPOK
Juliet Stevany (20101029)
DEFINISI
Trauma psikologis adalah kondisi yang terjadi
sebagai akibat dari peristiwa buruk yang menimpa
diri seseorang. Kejadian yang tidak menyenangkan
ini membuat orang yang mengalaminya merasa tidak
aman dan tidak berdaya menghadapi dunia yang
penuh bahaya. Saat mengalami trauma, Anda
mungkin juga akan tersiksa dengan emosi, ingatan,
dan kecemasan yang mengingatkan kepada peristiwa
tersebut, hingga mengganggu kehidupan sehari-hari.
Trauma merupakan reaksi fisik dan psikis yang bersifat
stress buruk akibat suatu peristiwa, kejadian atau
pengalaman spontanitas/secara mendadak (tiba-tiba),
yang membuat individu mengejutkan, kaget,
menakutkan, shock, tidak sadarkan diri, dsb –yang tidak
mudah hilang begitu saja dalam ingatan manusia.

Dapat disimpulkan bahwa trauma merupakan suatu


kondisi yang tidak menyenangkan atau buruk yang
datang secara spontanitas dan merusak seluruh
sendi/fungsi pertahanan kejiwaan individu, sehingga
membuat individu tidak berdaya dalam mengendalikan
dirinya.
Trauma Selama Proses
Kehamilan Sampai
Postpartum
Trauma adalah hal sering dikaitkan dengan tekanan emosional dan psikologis yang
besar, biasanya karena kejadian yang sangat disayangkan atau pengalaman yang
berkaitan dengan kekerasan. Namun, dalam konteks ini, yang dimaksud dengan
“trauma” adalah trauma sebagai penyakit atau trauma pada fisik seseorang.

Secara khusus trauma dalam kehamilan adalah trauma yang berdampak


tidak hanya pada ibu tetapi juga pada janinnya.

Trauma melahirkan ini adalah postpartum post-traumatic stress disorder (PTSD)


alias gangguan stres pascatrauma. Trauma melahirkan adalah kondisi kesehatan
mental yang dipicu oleh peristiwa menakutkan, entah mengalaminya atau
menyaksikannya secara langsung.
PENCEGAHAN
TRAUMA
Cari lingkungan yang mendukung
Berbagai masalah hidup terutama kejadian besar dapat menimbulkan ketakutan
padamu. Ketika berada dalam kondisi yang seperti itu, hal pertama yang paling
kamu butuhkan adalah lingkungan yang nyaman dan mendukung.

Meminimalkan Paparan Media


Mengingat besarnya dampak bencana tersebut, hal ini sering kali diberitakan oleh berbagai
media.Menonton atau membaca berita mengenai kejadian yang menjadi sumber dari trauma kamu
justru dapat membuat ketakutan tak kunjung hilang. Kurangi sentuhan kamu dengan berita ini untuk
menenangkan pikiranmu.
Kenali dan Terima Trauma yang Kamu Miliki
Usai mengalami trauma, biasanya kamu bakal mengalami banyak percampuran
perasaan dan emosi. Perasaan yang muncul tersebut sebaiknya janganlah
dihindari melainkan kenali dan terima untuk membuat diri merasa lebih kuat.

Jangan Menambah Beban Pikiran


Ketika berada dalam kondisi trauma, sebaiknya jangan melakukan berbagai hal berat
yang membutuhkan banyak pikiran. Berpikir secara berat justru dapat menyebabkan
stres pada pikiran dan mencegah penyembuhan kamu dari trauma.
PENYEMBUHAN
TRAUMA
1 Terapi
Salah satu cara yang bisa Anda tempuh adalah dengan menjalani psikoterapi atau
terapi psikologi. Cara ini dianggap salah satu yang paling efektif, khususnya jika
sudah tidak bisa mengatasi kondisi ini secara mandiri atau dengan bantuan orang
terdekat.

2 Cognitive Behavioral Therapy


Jenis psikoterapi yang bisa Anda jalani. Pada terapi ini, Anda akan dibantu untuk menerima
dan mengevaluasi pikiran dan perasaan terhadap kejadian traumatis yang pernah terjadi.

3 Somatic Experiencing
Terapi ini lebih fokus terhadap sensasi yang dirasakan oleh tubuh terhadap peristiwa
penyebab trauma.Berkonsentrasi penuh terhadap tubuh dapat memudahkan Anda untuk
mengeluarkan energi berupa amarah, kekecewaan, kesedihan yang berkaitan dengan
trauma.Energi yang keluar bisa berupa tangisan, tubuh yang terguncang, hingga berbagai
jenis pelepasan energi melalui pergerakan fisik lainnya.
4 Penggunaan Obat-Obatan
Penggunaan obat ini harus berdasarkan resep dokter, bukan atas keinginan
sendiri.Di samping itu, meski sudah mengonsumsi obat-obatan, dokter tetap
harus melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap kondisi kesehatan Anda.
Berikut adalah beberapa jenis obat yang bisa Anda konsumsi :
1. Tranquiliser
Obat ini dapat membantu mengurangi kecemasan yang mungkin timbul
akibat trauma yang Anda alami. Tak hanya itu, penggunaan obat ini juga
dapat membantu agar bisa merasa mengantuk dan memiliki keinginan
untuk tidur.Meski begitu, obat ini tidak disarankan untuk penggunaan
jangka panjang, karena obat ini memang lebih ideal untuk penggunaan
jangka pendek. Terlebih, Anda bisa saja mengalami kecanduan obat jika
terus-menerus mengonsumsi obat ini.
2. Antidepresan
Saat mengalami kondisi ini, Anda bisa saja mengalami depresi,
khususnya jika trauma tak segera diatasi. Penggunaan obat antidepresan
dapat membantu mengurangi gejala depresi, tapi harus tetap dengan
resep dari dokter.
5 Tindakan Mandiri dirumah
Sebagai hal yang wajar setelah mengalami kejadian traumatis, trauma sebenarnya
bisa hilang tanpa bantuan ahli medis. Namun, harus ada kemauan dari diri sendiri
untuk terlepas dari trauma yang dialami. Untuk mengatasi trauma tanpa bantuan
ahli medis, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan, misalnya:
1. Tidur cukup dan konsumsi makanan bernutrisi
Saat mengalami trauma, Anda mungkin menjadi malas makan, tidak bisa
tidur, dan hanya ingin diam sendiri di dalam kamar sambil bersembunyi di
balik selimut. Sayangnya, itu bukan cara yang tepat untuk mengatasi
trauma
2. Rutin berolahraga
Berolahraga merupakan bagian dari menerapkan gaya hidup sehat. Saat aktif
bergerak, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon endorfin yang
dapat meningkatkan suasana hati Anda.
3. Tetap berinteraksi dengan orang lain
Saat mengalami trauma, Anda mungkin cenderung ingin sendiri,
mengurung diri di kamar dan menjauhi semua orang. Padahal, terlalu
banyak menghabiskan waktu sendiri justru dapat memperparah efek trauma
yang Anda alami.
“This is a quote. Words full of
wisdom that someone
important said and can make
the reader get inspired.”
—Someone Famous
THANK’S
Semoga bermanfaat ilmunya ☺

Anda mungkin juga menyukai