Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEBIDANAN YANG

BERKUALITAS

Marisa Lia Anggraini, S.ST, M.Keb


1. Fakta Terkini
2. Definisi pelayanan kebidanan yang berkualitas
3. Tujuan pelayanan kebidanan berkualitas
4. Sasaran pelayanan kebidanan yang berkualitas
5. Peran bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang berkualitas
6. Issu kesehatan tentang pelayanan kebidanan
berkualitas
Fakta
• Pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini diwarnai oleh rawannya
derajat kesehatan ibu dan anak, terutama pada kelompok yang paling rentan
yaitu ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, serta bayi pada masa perinatal, yang
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
perinatal (AKP)
• Salah satu upaya yang mempunyai dampak relatif cepat terhadap penurunan
AKI dan AKP adalah dengan penyediaan pelayanan kebidanan yang berkualitas
yang dekat dengan masyarakat dan didukung dengan peningkatan jangkauan
dan kualitas pelayanan rujukan.
• Sebanyak 30% bidan memberikan pelayanan praktek perorangan dengan
berbagai jenis pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan kontrasepsi suntik
58%, konrasepsi pil, IUD dan implant 25%, dan pelayanan pada ibu hamil dan
bersalin masing-masing 93% dan 66%.
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bidan mempunyai peran besar dalam
memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak di masyarakat, mengingat
peran besar dalam pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
tersebut maka berbagai program telah dilaksanakan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan bidan praktek mandiri agar sesuai dengan standar
pelayanan yang berlaku.
Definisi Pelayanan Kebidanan Berkualitas

• Pelayanan kebidanan adalah integral dari sistem pelayanan kesehatan


yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregistrasi) yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
• Pelayanan kebidanan merupakan bagian yang integral dari pelayanan
kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga,
sesuai dengan kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil
bahagia dan sejahtera.
• Pelayanan kebidanan yang berkualiatas adalah pelayanan yang
diberikan sesuai tugas dan tanggung jawab praktik profesi bidan dalam
memberikan pelayanan secara komprehensif untuk meningkatkan
kesehatan ibu, anak, keluarga dan masyarakat yang memberikan
kepuasan pelanggan baik secara mandiri, kolaborasi dan rujukan.
Tujuan Pelayanan Kebidanan Yang Berkualitas

Tujuan pelayanan kebidanan yang berkualtias antara lain :

1. Ibu dan bayi sehat, selamat, keluarga bahagia, terjaminnya kehormatan


martabat manusia.
2. Saling menghormati penerima asuhan dan pemberi asuhan.
3. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan.
4. Adanya kekuatan diri dari wanita dalam menentukan dirinya sendiri.
5. Adanya rasa saling percaya dari wanita sebagai penerima asuhan.
6. Terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas.
Sasaran Pelayanan Kebidanan Berkualitas

Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga dan masyarakat yang meliputi upaya
peningkatan, pencegahan, penyembuhan, dan pemulihan pelayanan kebidanan dapat
dibedakan menjadi :

1. Layanan Primer
Layanan kebidanan adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung jawab bidan.

2. Layanan Kolaborasi
Layanan kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang
kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu dari sebuah proses kegiatan
pelayanan kesehatan.

3. Layanan Rujukan
Layanan rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem
layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan bidan dalam
menerima rujukan dari dukun yang mendorong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh
bidan ke tempat/ fasilitas pelayanan kebidanan lain secara horizontal maupun vertical atau
meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu dan bayinya.
Peran Bidan Dalam Memberikan Pelayanan
Yang Berkualitas
Peran bidan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas antara lain sebagai berikut :

1. Peran Bidan Sebagai Pendidik


Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya yang berhubungan
dengan pihak terkait, kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

a. Bersama klien mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan masyarakat
khususnya dalam bidang kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak,
dan keluarga berencana.
b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan masyarakat sesuai
dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
d. Melaksanakan program/ rencana pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan rencana jangka
pendek dan jangka panjang yang melibatkan unsur-unsur terkait termasuk masyarakat.
e. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan masyarakat dan
menggunakannya untuk perbaikan dan meningkatkan program di masa yang akan datang.
f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/ penyuluhan kesehatan
masyarakat secara lengkap dan sistematis.
h. Peran bidan sebagai pelaksana.
Bidan harus mengetahui dan menguasai IPTEK untuk melakukan kegiatan, antara lain :
1. Bimbingan terhadap kelompok remaja masa pranikah.
2. Pemeliharaan kesehatan bumil, nifas dan masa interval dalam keluarga.
3. Pertolongan persalinan di rumah.
4. Tindakan pertolongan pertama pada kasus kegawatdaruratan obstetri di keluarga.
5. Pemeliharaan kesehatan kelompok wanita dengan gangguan reproduksi di keluarga.
6. Pemeliharaan kesehatan anak balita.
7. Peran bidan sebagai pengelola.

2. Peran Bidan Sebagai Pengelola


Bidan sebagai pengelola kegiatan kebidanan unit kesehatan ibu dan anak di puskesmas,
polindes, posyandu dan praktik bidan, memimpin dan mengelola bidan lain atau tenaga
kesehatan yang pendidikannya lebih rendah.

Perannya sebagai pengelola antara lain :


1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu
keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/
klien.
2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di wilayah
kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan tenaga kesehatan
lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.
3. Peran Bidan Sebagai Peneliti

• Peran peneliti yang dilakukan oleh bidan dalam bidang kesehatan secara dasarnya bidan
harus mengetahui bagaimana pencatatan, pengolahan dan analisis data.
• Secara sederhana bidan dapat memberikan keseimpulan atau hipotesis atau hasil
analisisnya.
• Berdasarkan data tersebut bidan dapat menyusun rencana atau tindakan sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan.
• Bidan juga harus dapat melaksanakan evaluasi atas tindakan yang dilakukan tersebut.
Issu Kesehatan Di Komunitas Tentang Pelayanan
Kebidanan Yang Berkualitas

Di dalam kategori Evidence Based menurut WHO, pelayanan kebidanan dapat


dibagi menjadi :

1. Pelayanan atau asuhan yang terbukti bermanfaat

- Memperbaiki letak Sunsang pada kehamilan 37 minggu


- Melakukan manajemen aktif kala III
- Memberikan support psikologi dan emosional dalam persalinan
- Memberikan kebebasan dalam pemilihan posisi persalinan
- Memberikan MgSO4 lebih efektif dari pada antikonvulsi
- Memberikan dukungan yang konsisten untuk pemberian ASI dan menggalakkan
ASI On Demand
2. Pelayanan atau asuhan yang mungkin bermanfaat

- Melakukan USG (Ultrasonografi)


- Mengukur TFU (Tinggi Fundus Uteri)
- Memberikan kebebasan dalam pilihan siapa pendamping persalinan
- Memberikan kebebasan dalam memilih tempat persalinan
- Memberikan informasi yang hendak diketahui ibu
- Mengusap dan menenangkan ibu yang kesakitan saat berkontraksi
- Memberikan Oksitosi untuk merawat Perdadrahan Post Partum
- Menghangatkan bayi segera setelah lahir
- Memberikan profilaksis vitamin K untuk mencegah pendarahan pada Bayi Baru
Lahir
- Kontak dini ibu dan bayi
3. Pelayanan atau asuhan yang dipertimbangan dan
merugikan

- USG pada kehamilan awal secara rutin


- Obat narkotika untuk mengurangi sakit persalinan
- Pemecahan ketuban awal pada partus spontan
- Sistem risk scoring secara formal
4. Pelayanan atau asuhan yang tidak diketahui
efektif

- Mengurangi garam dalam makanan untuk mencegah


terjadinya preeklampsia
- Memberikan tambahan kalsium, magnesium, dan zink
- Istirahat di tempat tidur bagi ibu yang mengalami
preeklampsia
- Seksio Caesaria efektif untuk Sungsang
- Pemecahan ketuban secara rutin untuk deteksi
adanya mekoneum.
5. Pelayanan atau asuhan yang tidak bermanfaat

- Harus melibatkan pada dokter untuk semua asuhan


kehamilan dan persalinan
- Tidak merujuk kepada spesialis kebidanan dalam
asuhan ibu dengan faktor risiko yang nyata
- Oedema sebagai indikasi preeklampsia
- Memberikan kalsium untuk kejang betis
- Menghalangi ibu makan dan minum saat partus
- Infus rutin saat persalinan
- Menggunakan masker sewaktu melakukan
pemeriksaan dalam
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai