Anda di halaman 1dari 28

PENGGUNAAN SOSIAL MEDIA DAN

PROFESIONALISME

Marni Br Karo

Oktober 2022
Tujuan Pembelajaran

Mampu menguasai penggunaan sosial media


dan profesionalisme
PENDAHULUAN
 Istilah “media sosial” adalah istilah umum yang mencakup
banyak cara agar teknologi digunakan untuk interaksi
sosial.
 Media sosial berbeda dengan media tradisional, seperti
surat kabar, televisi dan radio; Dalam hal siapa pun yang
menggunakan teknologi berbasis mobile dan web dapat
mempublikasikan dan menerima informasi kapan saja.
 Dialog interaktif real time memungkinkan penciptaan
makna dan semua aspek kehidupan sosial – cocok untuk
profesi berbasis sosial seperti kebidanan.
Pengertian media sosial

Media Sosial adalah aplikasi yang banyak


Berbagai teknologi telah dikembangkan para
digunakan oleh orang-orang saat ini untuk ilmuwan agar memudahkan manusia dalam
berkomunikasi lewat smart phone. Ada juga berkomunikasi. Lebih kompleks lagi
yang menyatakan bahwa sosial media sebagaimana yang diungkapkan oleh Kemp
merupakan sebuah medium di internet yang sebagaimana dikutip oleh Zainiyati tentang
dapat memungkinkan bagi pengguna dalam proses komunikasi ini, bahwasanya pada
merepresentasikan dirinya maupun awal mulanya pesan itu disampaikan oleh
berinteraksi, bekerja sama, berbagi, informan atau keterangan dari pengirim
berkomunikasi dengan pengguna lain, dan (sumber) pesan. Pesan itu kemudian diubah
membentuk ikatan sosial secara virtual. Media dalam bentuk sandi atau lambang seperti
Sosial adalah sebuah media online, dengan para kata-kata, bunyi-bunyian, gambar, dan
sebagainya. Kemudian melalui channel atau
penggunanya bisa dengan mudah
saluran seperti bahan cetak, film, radio, dan
berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi
televisi, pesan tadi diterima oleh penerima
meliputi blog dan jejaring sosial. pesan melalui indra (mata dan telinga) untuk
diolah yang pada akhirnya pesan tersebut
dapat dipahami.
Tujuan Penggunaan Media Sosial
oleh Pasien

Tujuan utama penggunaan media sosial oleh pasien, untuk


mendapatkan dukungan sosial dan tujuan lain. Dukungan
sosial adalah proses interaksi pada hubungan yang
bertujuan meningkatkan coping, kepercayaan diri, rasa
memiliki, dan kompetensi melalui pertukaran sumber daya
psikososial secara aktual maupun dirasakan.

Dukungan emosional memungkinkan para pasien untuk


membagikan kesulitan-kesulitan emosional, dan meraih
kenyamanan dari dukungan-dukungan emosional. Jelas
bahwa tujuan penggunaan media sosial sebagai dukungan
emosional ini adalah komunikasi untuk mencapai kebutuhan
emosi atau afektif seseorang.
Fungsi Media Social

Media yang didesain untuk memperluas


interaksi sosial manusia menggunakan
internet dan teknologi web.

•berhasil mentransformasi praktik komunikasi


searah media siaran dari satu institusi media ke
banyak audience (“one to many”) menjadi praktik
komunikasi dialogis antar banyak audience (“many
to many”).

Social media mendukung


demokratisasi pengetahuan dan
informasi
Karakteristik Media Sosial

•Transparansi •Dialog dan komunikasi Jejaring relasi

•Multi opini •Multi form Kekutan promosi online

. Hasil Penggunaan Media Sosial

Munculnya internet dapat menghubungkan antar manusia dari


berbagai belahan dunia, yang tidak saling kenal sebelumnya dengan
cara mengkoneksikan komputer dengan jaringan internet. Interaksi
antar manusia tersebut, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup baik kebutuhan jasmani maupun rohani. Salah satunya adalah
kebutuhan akan informasi.
Profesionalisme Dalam Era Media Sosial

The International Board of Lactation Consultant Examiners (IBLCE) adalah otoritas


global yang mengesahkan International Board Certified Lactation Consultants (IBCLC),
praktisi yang memenuhi standar tertinggi dalam laktasi dan perawatan menyusui ASI.

Di banyak bagian dunia, penggunaan IBCLC berkomitmen untuk menyediakan


komunikasi elektronik dan media perawatan yang tepat secara sopan, tanpa
sosial menjadi menyebar luas dan prasangka perseorangan, diinformasikan
merupakan sesuatu yang wajar. Istilah berdasarkan bukti terbaik yang tersedia.
"media sosial" mencakup berbagai Ketekunan dan kepatuhan terhadap standar
modalitas komunikasi online, seperti perawatan yang wajar adalah penting bagi
situs dan blog pribadi dan juga publik, para IBCLC, dan berlaku untuk keduanya
forum diskusi dan isi materi bersifat baik tatap muka langsung dan interaksi online
umum dimuat secara online, termasuk dengan klien.
teks, foto, gambar, video dan dokumen
audio.
Tantangan Profesionalisme di Era
Media Sosial

Tantangan bidan diera media sosial diantaranya


penguasaan IT, kompetensi komunikasi,
kolaboratif, berpikir kritis, dan kreativitas.
“Kompetensi dan profesionalitas bidan Jejaring Sosial Untuk Para Pekerja dan
diperlukan, utamanya untuk menekan bahkan Perofesionalisme
mengurangi secara drastis angka kematian ibu
anak saat persalinan,”
Facebook Yammer Instagram
& & &
LinkedIn Google Mylife

Slideshare WhatsApp
& &
Twitter Youtube
TETAP PROFESIONAL DAN INGAT
BAHWA INTERNET BERSIFAT
UMUM DAN SELAMA-LAMANYA

 Harus selalu menyadari dan berusaha untuk memastikan


perilaku, termasuk dalam aktifitas online, melindungi baik
reputasi professional individu maupun integritas
kredensial.
 Sebagai anggota tim perawatan kesehatan, persyaratan
untuk berperilaku terhormat berlaku dalam penggunaan
media sosial.
 Dalam dunia komunikasi elektronik tidak ada hal yang
bersifat dilindungi tetapi yang ada hak cipta.
Dasar Sosial Media Bagi Tenaga Kesehatan

• Memahami konsep privasi, kerahasiaan,


pencemaran nama baik, cyber-bullying, fitnah dan
hak cipta
• Memahami manfaat dan risiko dari media yang
Bidan dan media sosial
Anda gunakan.
• Hormati privasi pasien/ klien dan kerahasiaannya
Privasi, kerahasiaan dan profesionalisme adalah inti
dari nilai-nilai keperawatan dan kebidanan.
Media sosial membantu bidan dalam
menjalin kerjasama bersama rekan
kerja atau konferensi kebidanan,
workshop dan pertemuan lainnya.
Istilah “media sosial” adalah istilah
umum yang mencakup banyak cara
agar teknologi digunakan untuk
interaksi sosial.
DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN

Memahami dasar-dasar media sosial sebelum online


 Mengetahui peraturan dan praktik dari setiap ruang media sosial
sebelum Anda bergabung;
 Mengetahui cara mengatur dan mengelola pengaturan privasi akun
online Anda;
 Memahami konsep privasi, kerahasiaan, pencemaran nama baik, cyber-
bullying, fitnah dan hak cipta;
 Memahami manfaat dan risiko dari media yang Anda gunakan.
DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN

Jaga kehidupan pribadi dan kehidupan profesional anda terpisah


secara online
 Anda harus memastikan melindungi identitas pribadi Anda secara
online.
 Lakukan : Pikirkan baik-baik tentang informasi apa yang Anda
ingin bagi tentang diri Anda secara online dan bagaimana rincian ini
dapat dilihat oleh orang lain. Ini mungkin termasuk mengidentifikasi
diri sebagai perawat atau bidan dan di mana Anda bekerja atau kuliah.
 Jangan: mengambil foto atau video di tempat kerja kecuali bagian dari
persetujuan pelatihan profesional, mengajar atau
belajar; melampiaskan atau menyampaikan keluhan secara online,
dan lihat situasi, kolega atau pengguna jasa anda.
 Selalu hormati batas-batas profesional dan pribadi.
DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN
Hormati privasi pasien/ klien dan kerahasiaannya.
• Media sosial adalah media terbuka, berbagi dan informal. Privasi, kerahasiaan dan
profesionalisme adalah inti dari nilai-nilai keperawatan dan kebidanan. Oleh karena
itu, Anda perlu menghormati hak-hak privasi dan kerahasiaan pasien dan kolega dan
menghormati nilai-nilai profesi Anda setiap saat. Postinglah yang bijak dan benar.

Gunakan situs media sosial dan jejaring sosial untuk pengembangan profesional
Anda
• Ada banyak cara untuk menggunakan media sosial secara profesional dan NMBI (
Konsil Keperawatan dan Kebidanan Irlandia-red) mendukung penggunaan situs media
sosial yang bertanggung jawab oleh perawat, bidan dan mahasiswa. Anda bisa,
misalnya, update dengan penelitian terbaru menggunakan Twitter, update organisasi
dari Facebook, belajar dari YouTube dan membuat jaringan dengan rekan-rekan di
LinkedIn. Anda harus membuat kehadiran online Anda berharga untuk diri sendiri
dan orang lain. Cobalah untuk 'terlibat, bertukar dan memperkaya' (Kalia, 2011).
DASAR SOSIAL MEDIA BAGI TENAGA KESEHATAN

Berpikir sebelum Anda memposting - apakah yang anda posting tepat


untuk media sosial?
• Tetap profesional setiap saat. Jangan posting pesan atau informasi
tentang sesuatu yang tidak ingin rekan-rekan Anda dan manajer anda
melihatnya. Jika Anda akan mempublikasikan sesuatu yang tidak akan
Anda lakukan di ruangan yang penuh dengan orang-orang, maka jangan
lakukan.
BIDAN DAN MEDIA SOSIAL

Media social untuk Bidan sebagai konferensi kebidanan, workshop


dan pertemuan. Langkah untuk menggunakan media sosial sebagai
cara untuk tetap berhubungan dan tetap terhubung menjadi mudah
bagi bidan.
Bidan yang terlibat dengan media sosial menggunakan Facebook
sebagai platform jejaring sosial mereka, berbagi kehidupan dan
foto mereka. Beberapa bidan juga menggunakan Linkedln, platform
yang digunakan oleh pemilik bisnis dan profesional lainnya. Situs
microblogging, Twitter, sangat populer di kalangan bidan, tapi dari
mereka berasal dari Amerika Serikat.
Bidan yang terlibat dengan media sosial menggunakan
Facebook sebagai platform jejaring sosial mereka,
Peran Sosial Media Dalam Meningkatkan berbagi kehidupan dan foto mereka. Beberapa bidan
Profesionalisme Bidan juga menggunakan Linkedln, platform yang digunakan
oleh pemilik bisnis dan profesional lainnya. Situs
microblogging, Twitter, sangat populer di kalangan
bidan, tapi dari mereka berasal dari Amerika Serikat.

Cara Menjaga Profesionalisme Saat


Menggunakan Media Sosial

Gunakan 2 Akun yang Berbeda Gunakan Media yang Tepat untuk


Mempromosikan Diri sosial media

Selalu Perhatikan Ejaan


Batasi Waktu Menggunakan Media
Bijak dalam Mengunggah Gambar atau Sosial
Foto upload
Jangan Jadikan Media Sosial sebagai
Menjaga Privasi Akun Publik Tempat Mengumpat
PERAN SOSIAL MEDIA DALAM MENINGKATKAN
PROFESIONALISME BIDAN
• Era digital yang dikenal dengan Web atau
Health atau Medicine menjadikan
masyarakat sehat dan pasien lebih
mengandalkan Internet sebagai sumber
informasi perawatan kesehatan.
• Situs web media sosial yang populer terbukti
efektif dan ampuh untuk menyebarluaskan
informasi kesehatan. Bidan mendukung upaya
promosi kesehatan dan dapat ditelusuri
secara online seperti YouTube, Facebook,
MySpace, Twitter, dan Second Life. serta
image sharing, mobile technology dan blog
untuk berbagai informasi sebagai media
promosi kesehatan kepada masyarakat.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
1. Menjaga Privasi Akun Publik
Media sosial memang memungkinkan berbagi apa saja, mulai dari
foto hingga berbagai postingan lainnya terkait dengan aktifitas.
Namun semua ini tentu tidak perlu diketahui oleh semua orang,
terutama yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan, seperti
atasan dan yang lainnya.
Jika anda termasuk orang yang sering memosting berbagai hal
seperti ini, maka pastikan kamu menjaga privasi akses ke akun
media sosial tersebut. Anda bisa mengatur privasi di akunmu,
sehingga orang lain yang bukan temanmu tidak bisa melihat
aktifitas dan postinganmu di akun tersebut.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
2. Gunakan 2 Akun yang Berbeda
Andajuga bisa menggunakan 2 akun media sosial yang berbeda, sehingga kamu
bisa memisahkan aktifitas pekerjaanmu dengan aktifitas pribadimu di media
sosial. Buat satu akun yang khusus membahas berbagai hal tentang
pekerjaanmu, di mana kamu berteman dengan orang-orang yang berkaitan
dengan pekerjaan tersebut.
Di akun ini, anda tentu harus berinteraksi dengan menjaga profesionalisme
sebagai pekerja. Di akun lainnya anda bisa berinteraksi dengan teman dan
orang-orang lain dari luar lingkungan pekerjaan. Namun meski tidak berkaitan
dengan pekerjaan, akun ini juga tetap harus digunakan dengan bijak, sehingga
tidak sampai mengganggu profesionalisme sebagai pekerja.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
3. Gunakan Media yang Tepat untuk Mempromosikan Diri
Jika anda ingin membangun rekam jejak yang positif dalam
berkarir, maka memilih media sosial yang tepat merupakan
keputusan yang bijak. Hal seperti ini tentu tidak cocok dilakukan
melalui Facebook atau Twitter, namun kamu bisa memilih LinkedIn
sebagai media yang tepat. anda bisa membangun jaringan yang luas
di sana, berinteraksi dan mendapatkan berbagai artikel yang
berguna, termasuk mendapatkan peluang kerja yang jauh lebih luas
lagi.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
4. Selalu Perhatikan Ejaan
Menggunakan ejaan yang tidak tepat di media sosial bisa saja
menjadi penilaian banyak orang, termasuk pihak perusahaan. Ejaan
yang salah bisa menjadi salah satu penilaian buruk untuk
profesionalisme anda, apalagi jika postingan tersebut berkaitan
dengan perusahaan. Sebelum kamu memosting sesuatu, pastikan
anda sudah menggunakan ejaan yang benar dan sesuai dengan
peruntukannya.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
5. Bijak dalam Mengunggah Gambar atau Foto
Tidak semua gambar dan foto memiliki arti yang sama pada
pandangan semua orang, terutama gambar yang tidak familiar
dengan postinganmu yang biasanya di media sosial. Bijaklah dalam
mengunggah foto-foto seperti ini, sebab hal ini bisa saja menjadi
nilai buruk untuk profesionalisme anda dalam bekerja.
Ada banyak gambar atau foto yang bersifat kontroversial dan bisa
dinilai sebagai keberpihakan anda pada hal-hal tertentu, misalnya:
yang berbau agama, komunitas tertentu, atau bahkan masalah-
masalah berbau politik.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
6. Batasi Waktu Menggunakan Media Sosial
Jika anda ingin menjaga profesionalisme, maka mulailah membatasi
diri untuk mengakses media sosial. Tidak perlu aktif sepanjang hari,
apalagi di saat jam kerja kantor. Hal ini akan menunjukkan sikap
yang tidak profesional apalagi jika kamu terlalu banyak
berkomentar di dinding orang lain.
Batasi waktu untuk mengakses media sosial, sehingga kamu tidak
perlu terlalu banyak mengurusi berbagai hal yang tidak begitu
penting di dalam hidupmu.
CARA MENJAGA PROFESIONALISME SAAT MENGGUNAKAN
MEDIA SOSIAL
7. Pahami Konsekuensinya dengan Baik dan Gunakan dengan
Bijak
Aktif di media sosial bukanlah sesuatu yang salah, selama anda bisa
membatasi diri dan memahami dengan baik batasan profesionalisme
dengan tepat. Pahami dengan baik konsekuensi menggunakan media
sosial, sehingga kamu bisa menggunakan media sosialmu dengan
bijak dan dalam porsi yang tepat sebagai seorang profesional.
Media Sosial, Bidan Otoritarianisme di Masa Depan

Di masa yang akan datang, dibutuhkan


Pengembangan profesi bidan itu tenaga kebidanan yang memiliki
merupakan sebuah keniscayaan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
untuk mengantisipasi perubahan yang unggul serta yang menjunjung tinggi
ilmu pengetahuan dan teknologi, etika dan hukum kesehatan. Pengembangan
perkembangan tuntutan kebutuhan profesi bidan dibutuhkan untuk
masyarakat akan pelayanan mengantisipasi perubahan ilmu pengetahuan
kebidanan yang berkualitas, dan teknologi, perkembangan tuntutan
peningkatan kesadaran masyarakat kebutuhan masyarakat akan pelayanan
akan hukum kesehatan, permintaan kebidanan yang berkualitas, peningkatan
pengguna jasa pelayanan kebidanan, kesadaran masyarakat akan hukum
perubahan yang cepat dalam kesehatan, permintaan pengguna jasa
kebijakan pemerintah, dan pelayanan kebidanan, perubahan yang cepat
persaingan global yang semakin dalam kebijakan pemerintah, dan persaingan
ketat. global yang semakin ketat.
Kesimpulan

Profesionalisme adalah tanggung jawab atas tindakan dan kompetensi. Bagi


tenaga kesehatan, profesionalisme sangat diperlukan dalam praktek kebidanan
untuk menjalankan parktek sesuai dengan kewenangan dan kompetensinya.
Profesionalisme bidan meliputi bidan kearifan profesional (sebuah konsep yang
melibatkan terjalinnya pengetahuan dan pengalaman), serta teoritis
pengetahuan, keterampilan dan teknik yang dibutuhkan bidan dalam situasi
wanita itu. Bidan telah berkembang secara pribadi dan profesional, dan
berhasil dalam membuat wanita merasa diperhatikan, berkomunikasi
dengannya dalam memberdayakan cara, dan memiliki kemitraan positif
dengannya. Kelima faktor utama yaitu kepedulian profesional, kompetensi dan
kebijaksanaan, memberdayakan interaksi dan kemitraan, bersama dengan
pribadi dan bidan pengembangan profesional digabungkan menjadi satu
kesatuan.

Anda mungkin juga menyukai