Anda di halaman 1dari 40

FETAL

MONITORING
EQUIPMENT
RENINCE S, SST., M.KEB
Pengertian

+ Fetal Monitoring Equipment


(Pemantauan Kesejahteraan
Janin) merupakan
pemeriksaan yang dilakukan
untuk melihat perkembangan
janin dari waktu ke waktu
Pentingnya Fetal
Monitoring Equipment
Masih tingginya angka kematian
perinatal yang disebabkan oleh :
• Prematuritas 43,2%
• Asfiksia 34,5%
• Infeksi 11,4%
• Kelainan bawaan 8,0%
Fator resiko yang dapat
meningkatkan kematian
Perinatal

+ Anterpartum Bleeding
+ Infeski/ Partus lama
+ Hipertensi
+ Post matur
+ Dan sebab lain
Tujuan Fetal Monitoring Equipment
(Pemantauan Kesejahteran Janin)

Untuk mengetahui
Memantau
seberapa jauh Merencanakan
kesejahteraan janin
gangguan tindak lanjut yang
selama antenatal
Kesehatan janin dibutuhkan
dan intranatal
tersebut
Cara Pemantauan

Tehnologi
Skrining Laboratorik (Invasive dan
Non Invasive)
Klinis

+ Usia Ibu (<20 tahun dan >35 tahun )


+ Berat badan ibu
+ Tinggi Fundus uteri
+ Denyut Jantung janin
+ KMS ibu Hamil
+ Presiksi persalinan
Laboratorik

+ Alfa Feto Protein (AFP) ; melihat bakat


keganasan pada janin (cancer)
+ HCG (Pemeriksaan awal kehamilan)
+ C Reaktif Protein (CRP) ; untuk menilai
kadar protein untuk menilai penyebab
demam
+ Isoferitin Plasenta ; untuk menilai
penempelan plasenta
+ Sitokin ; menilai kekebalan tubuh ibu
+ Fbronectin janin ; menilai kecukupan
cairan ketuban
+ Analisa Kromosom (untuk menilai
kelainan janin)
Indikator Kesejahteraan Janin
Variabel Biofisik Normal Abnormal
Gerakan Nafas Terdapat 1 atau lebih Gerakan nafas lamanya Terdapat 1 atau lebih Gerakan nafas lamanya
> 30 detik >30 detik
Gerakan janin Terdapat 3 atau lebih Gerakan tubuh atau Terdapat Gerakan ekstensi yang pasif
ekstremitas
Tonis Janin Terdapat 1 atau lebih Gerakan episode Terdapat Gerakan fleksi parsial atau ektremitas
ekstensi dan fleksi yang aktif dari ekstremitas tetap dalam ekstensi, dan tidak ada Gerakan-
Gerakan janin
Denyut Jantung Janin Terdapat 2 atau lebih akselerasi denyut Terdapat <2 akselerasi denyut jantung janin
jantung janin > 15 dpm, lamanya > 15 detik atau akselerasi <15 dpm
yang menyertai Gerakan janin
Volume Air Ketuban Terdapat 1 atau lebih kantung amnion yang Terdapat kantung amnion yang diameternya
diameternya 2 cm <2cm
Pemantauan
Jenis metode
Pemantauan Invasive dan
Kesejahteraan
janin
(tehnologi) Pemantauan
non invasive
Invasive Fetal
Monitoring Equipment
+ Merupakan Tindakan dengan
memasukkan alat / jarum kedalam Rahim
untuk memperoleh sampel amnion,
plasenta atau darah tali pusat
+ Resiko Tindakan invasive :
- Abortus0,5%
- Infeksi
- Ketuban pecah
Contoh Tindakan Invasive dalam
kehamilan
+ Amniosintesis : Pengambilan Cairan Amnion/Ketuban.
Dilakukan pda usia 15-16 minggu (untuk pemeriksaan
kromosom)
+ Chorionic Villus Sampling : pengambilan sampel plasenta
+ Kordosintesis : pengambilan sampel darah tali pisat. Saat usia
kehamilan >20 minggu (untuk pemeriksaan kromosom
Invasive fetal Monitoring Equipment

+ Internal Electronic Fetal Monitoring : Pemantauan DJJ


langsung dari kulit kepala janin
+ Internal Electronic Contraction Monitoring : Pemeriksaan
tenakanan intrauterine langsung di dalam ketuban
Internal Electronic
Fetal Monitoring
+ Merupakan pemeriksaan DJJ
langsung dari kulit kepala
janin. Merupakan jenin
Tindakan monitoring invasive
dengan cara memecahkan
lapisan ketuban. Hasilnya
berupa grafik gambaran EKG
(Electrokardiografi). Hal ini
dilakukan untuk menilai normal
tidaknya DJJ
Internal Electronic
Contraction Monitoring

+ Merupakan pemeriksaan
tekanan intra uterin langsung
kedalam ketuban. Hal ini
dilakukan jika dokter tidak
mendapatkan hasil yang baik
dari pemeriksaan Eksternal
electronic monitoring. Hal ini
dilakukan dengan
memecahkan lapisan
ketuban
Non Invasive Fetal Monitoring
Equipment
+ Non Stress Test (NST); merupakan pemeriksaan janin dengan
Kardiotografi (CTG)
+ Auskultasi ; merupakan pemeriksaan denyut jantung janin
menggunakan stetoskop (baik manual, ataupun digital)
+ Ultrasonografi (USG) ; merupakan pemeriksaan dengan
menggunakan gelombang ultrasonic, yaitu gelombang suara
dengan frkuensi tinggi (250kHz – 2000 kHz) dan ditampilkan
dalam layer monitor
A. Non Stress Test
(NST)
+ Merupakan pemeriksaan janin
dengan kartiotografi (CTG)
+ Dilakukan pada usia kehamilan
>/= 26 minggu
+ Bertujuan untuk mengetahui
interaksi perubahan antara denyut
jantung dengan Gerakan janin
Kapan Perlu CTG

+ Pemeriksaan CTG secara umum tidak perlu dilakukan


pada kehamilan yang tidak memiliki resiko
+ Ibu hamil yang membutuhkan pemeriksaan dengan CTG
adalah :
1. Ibu Inpartu dengan Induksi persalinan
2. Ibu inpartu yang memilih persalinan dengan
epidural
3. Memiliki faktor resiko seperti adanya meconium
(janin stress dengan pengeluaran feses)
Membatasi pergerakan ibu

Efek samping Meningkatkan kemungkinan persalinan


dengan SC (karena tekanan psikologis
Pemantauan Ibu akibat perubahan bunyi yang
dihasilkan CTG)
dengan CTG
Hasil pemeriksaan bisa kurang akurat
jika transduser bergeser atau terlepas
Kardiotografi janin
Baseline rate (normal 120-160)
+ Takhikardi >160 + Bradikardi <120
+ Hipoksia Janin + Hipoksia janin
+ Infeksi + Hipotermi
+ Preterm < 30 minggu + Kelainan bawaan
+ Hiperthyroid + Pengaruh obat
+ Pengaruh oobat (atropine, (propranolol, anastesi
betamimetic) local)
Variabilitas ;
irregularitas
normal irama Normal à 5-25 bpm
jantung akibat
Menurun à 2-5 bpm
interaksi
antara saraf
Hilang à <2 bpm
simpatik dan
parasimpatik
Penurunan Variabilitas

Janin tidur Preterm Anencephalus

Pengaruh obat
Hambatan (narkotika,
Kelainan bawaan
nervus vagus diazepam,
MGSO4)
Merupakan Peningkatan
semengara frekuensi dasar
dengan amplitude 15 dpm
yang terjadi selama 15 detik
Akselerasi
Dapat terjadi karena
Gerakan janin, pemeriksaan
dalam kontraksi uterus,
palpasi abdomen
Deselerasi
+ -Deselerasi dini: mulai sebelum kontraksi uterus mencapai puncak dan hilang bersamaan
dengan kontraksi uterus (berbentuk ‘mirror image’)
+ Deselerasi lambat: deselerasi mulai pada atau setelah puncak kontraksi uterus dan
menghilang setelah kontraksi uterus kembali ke nilai semula. Merupakan gambaran
insufisiensi uteroplasenta
+ Deselerasi variabel : deselerasi yang terjadi akibat gangguan pada aliran darah umbilikus
selama kontraksi uterus. Bentuk bervariasi seperti huruf U, V atau W
+ Deselerasi Memanjang (Prolonged Deceleration) : deselerasi selama 60 – 90 detik atau
lebih di bawah denyut jantung janin rata-rata. Paling sering diasosiasikan dengan prolaps
tali pusat erat dan deselerasi variabel berat yang progresif.
Interpretasi
Cardiotografi
Antepartum dan
intrapartum
+ Normal :
1. Frekuensi dasar antara
120-150
2. Amplitudo variabilitas 5-25
dmp
3. Tidak ada deselerasi
kecuali ringan dengan
durasi yang sangat ringa
4. Dua atau lebih akselerasi
dalam 10 menit
Interpretasi
kardiotografi
antenatal dan
intranatal patologis
+ frekuensi dasar , 100 atau
diatas 170 dpm
+ Variabilitas 5 dpm yang
menetap >40 menit
+ Terjadi delerasi yang berulang
dan periodic
+ Pola sinusoidal à perubahan
siklik pada frekuensi dasar
seperti ombak
B. Auskultasi

+ Merupakan pemeriksaan frekuensi


denyut jantung menggunakan
stetoskop manual maupun digital.
1. Stetoskop pinard / leannec atau
monoaural
2. Stettoscope janin (fetoscope)
3. Stetoscope digital
Stetoscope pinard /
Laennec / monoaural
+ Dapat digunakan pada usia kehamillan 17-22 minggu
+ Tempat mendegarkan harus tenag agar tdk terganggu
dengan suara lain
+ Dilakukan setelag palpasi
+ Tempat mendengarkan berada pada punggung janin
+ Kepala pemeriksa dimiringkan, dan focus pada DJJ
+ Setelah terdengar jelas, maka dilanjutkan utk menghitung
Stetoscope janin

+ Dirancang untuk mendengar denyut


jantung janin secara manual
+ Dilakukan pada kehamilan >28 minggu
+ Ibu berbaring dengan posisi terlentang
+ Melakukan palpasi leopold untuk
menentukan punggung janin
+ Letakkan stetoscope pada daerah
punggung janin
+ Hitung DJJ
Stetoscope digital

+ Pemeriksaan menggunakan stetoskop


digital prosedurenya sama dengan
menggunakan stetoskop konvensional
tetapi hasil dari pemeriksaannya dapat
dilihat pada layar komputer yang
disebut dengan fetalphonocardiogram
(fPCG).
+ Tidak butuh energi
C. Ultrasonografi
(USG)
+ uatu alat dalam dunia
kedokteran yang
memanfaatkan gelombang
ultrasonik, yaitu gelombang
suara yang memiliki frekuensi
yang tinggi (250 kHz 2000 kHz)
yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar
monitor
USG

+ USG 2 Dimensi : Gambar dengan dua Bidang


(Menmanjang dan Melintang)
+ USG 3 Dimensi : Hasil gambar lebih mirip dengan
bagian atau janin yang digambarkan
+ USG 4 Dimensi : Gambar Bergerak
Tujuan USG Trimester 1
Menentukan Usia kehamilan, Bentuk,
Lokasi kehamilan, dan ukuran

Mengetahui jumlah embrio,


Gerakan dan DJJ

Untuk mengetahui tempat


implantasi (intra atau ekstra uterin)
Merupakan peralatan yang
diperlukan pada keadaan
darurat

Emergency Digunakan pada saat


Equipment persalinan

Digunakan pada pertolongan


bayi
Sarung Tangan
Perlatannya
terdiri dari
Gunting episiotomi

Alat resusitasi

Anda mungkin juga menyukai