Anda di halaman 1dari 22

KARDIOTOKOGRAFI

 Alat untuk memeriksa kondisi kesehatan


janin
 Dilakukan usia kehamilan 7-9 bulan dan
pada saat persalinan
 Dapat diperoleh informasi irama denyut
jantung janin (DJJ), gerakan janin dan
kontraksi rahim
Definisi
Alat untuk mengetahui kesejahteraan janin di dalam rahim,
dengan merekam pola denyut jantung janin dan hubungannya
dengan gerakan janin atau kontraksi rahim
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil
untuk pemantauan kondisi janin terutama dalam keadaan:
 Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis,
tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
 Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine
Growth Retriction)
 Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
 Polihidramnion (air ketuban berlebih)
Metode pengukuran
Internal → kateter kedalam kavum uteri

Eksternal → tempel elektrode pada


dinding abdomen

Metode internal → pilihan krn.hasil lebih


tepat
Indikasi - IBU
 Pre-eklampsia-eklampsia
 Ketuban pecah
 Diabetes melitus
 Kehamilan 40 minggu
 Vitium cordis
 Asthma bronkhiale
 Inkompatibilitas Rhesus atau ABO
 Infeksi TORCH
 Bekas SC
 Induksi atau akselerasi persalinan
 Persalinan preterm
 Hipotensi
 Perdarahan antepartum
 Ibu perokok
 Berusia lanjut (>35 tahun)
 Lain-lain : sickle cell, penyakit kolagen, anemia, penyakit ginjal, penyakit
paru, penyakit jantung, dan penyakit tiroid.
 Untuk kehamilan beresiko rendah untuk memonitoring kesejahteraan janin
Indikasi - Janin
 Pertumbuhan janin terhambat (PJT)
 Gerakan janin berkurang
 Suspek lilitan tali pusat
 Aritmia, bradikardi, atau takikardi janin
 Hidrops fetalis
 Kelainan presentasi, termasuk pasca versi luar
 Mekoneum dalam cairan ketuban
 Riwayat lahir mati
 Kehamilan ganda
Pemeriksaan CTG penting dilakukan pada setiap ibu hamil
pada usia kehamilan 28 minggu untuk pemantauan kondisi
janin terutama dalam keadaan:
 Kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi, kencing manis,
tiroid, penyakit infeksi kronis, dll)
 Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine
Growth Retriction)
 Oligohidramnion (air ketuban sedikit sekali)
 Polihidramnion (air ketuban berlebih)
Syarat pemeriksaan CTG:

 Usia kehamilan mulai 28 minggu


 Ada persetujuan tindak medik dari pasien (secara lisan)
 Punktum maksimun denyut jantung janin (DJJ) diketahui
 Prsedur pemasangan alat sesuai dengan petunjuk penggunaan
 Sebaiknya dilakukan 2 jam setelah makan.
 Waktu pemeriksaan selama 20 menit,
 Selama pemeriksaan posisi ibu berbaring nyaman dan tak
menyakitkan ibu maupun bayi.
 Bila ditemukan kelainan maka pemantauan dilanjutkan dan
dapat segera diberikan pertolongan yang sesuai.
 Konsultasi langsung dengan dokter kandungan
Prosedur pemeriksaan
 Persetujuan tindak medik (Informed Consent) : menjelaskan
indikasi, cara pemeriksaan dan kemungkinan hasil yang
akan didapat. Persetujuan tindak medik ini dilakukan oleh
dokter penanggung jawab pasien (cukup persetujuan lisan).
 Kosongkan kandung kemih.
 Periksa kesadaran dan tanda vital ibu.
 Ibu tidur terlentang, bila ada tanda-tanda insufisiensi utero-
plasenter atau gawat janin, ibu tidur miring ke kiri dan diberi
oksigen 4 liter / menit.
 Lakukan pemeriksaan Leopold untuk menentukan letak,
presentasi dan punktum maksimum DJJ
 Hitung DJJ selama satu menit; bila ada his, dihitung sebelum
dan segera setelah kontraksi berakhir..
 Pasang transduser untuk tokometri di daerah fundus uteri
dan DJJ di daerah punktum maksimum.
 Setelah transduser terpasang baik, beri tahu ibu bila janin
terasa bergerak, pencet bel yang telah disediakan dan hitung
berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama
perekaman KTG.
 Hidupkan komputer dan Kardiotokograf.
 Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin
dan hasil yang ingin dicapai).
 Lakukan dokumentasi data pada disket komputer (data untuk
rumah sakit).
 Matikan komputer dan mesin kardiotokograf. Bersihkan dan
rapikan kembali
 Beri tahu pada pasien bahwa pemeriksaan telah selesai.
 Berikan hasil rekaman KTG kepada dokter penanggung
jawab atau paramedik membantu membacakan hasi
interpretasi komputer secara lengkap kepada dokter.
INTERPRETASI
Irama Dasar
110 s.d 160 denyut per menit
> 160 dpm  takikardi
< 120 dpm  bradikardi
Peningkatan DJJ < 1-2 mnt 
akselerasi
Penurunan DJJ < 1-2 mnt 
deselerasi
NORMAL
TAKIKARDI
BRADIKARDI
VARIASI IRAMA DASAR
Dalam jangka waku singkat variasi
irama antara 10-15 dpm.

Variabilitas yang berkurang dalam


jangka panjang dikatagorikan fetal
distress.
Variasi irama dasar
Variabilitas ↓
 Janin tidur (keadaan fisiologik dimana aktivitas otak ↓)
 Kehamilan preterm (SSP belum sempurna).
 Janin anencephalus (korteks serebri tak sempurna).
 Blokade vagal.
 Kelainan jantung bawaan.
 Pengaruh obat – obatan narkotika, diazepam, MgSO4
AKSELERASI
DESELERASI AWAL
DESELERASI LAMBAT

Anda mungkin juga menyukai