Anda di halaman 1dari 15

Nama Dosen : Sulfianti, S.SiT.,SKM.,M.

Keb
Mata Kuliah : Askeb Komunitas
Tugas : Kelompok

MANAJERIAL ASUHAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

Di Susun Oleh:
Kelompok I dan II

ALDIRA BSN 18951


FITRIYANTI.R BSN 18959
ROSLINDA BSN 18972
A.DELI HERONI BSN 18952
HERLINDAH BSN 18960
SATRIANI BSN 18973

AKADEMI KEBIDANAN BINA SEHAT NUSANTARA BONE


TAHUN AKADEMIK 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur marilah kita panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan begitu banyak nikmat yang mana makhluk-Nya pun tidak akan
menyadari begitu banyak nikmat yang telah didapatkan dari Allah SWT. Selain
itu, kami juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
baik iman maupun islam.
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan
makalah ini yang merupakan tugas mata kuliah Askeb Komunitas. Kami
sampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada dosen pengampu mata kuliah
Askeb Komunitas, Ibu Sulfianti, S.SiT.,SKM.,M.Keb dan semua pihak yang
turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih begitu banyak kekurangan-
kekurangan dan kesalahan-kesalahan baik dari isinya maupun struktur
penulisannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran positif
untuk perbaikan dikemudian hari.
Demikian semoga makalah ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca
dan khususnya bagi kami sendiri.Amin.

Watampone, 1 April 2020


Penyusun,

Kelompok I dan II

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................


KATA PENGANTAR ...............................................................................i
DAFTAR ISI ..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................1
C. Tujuan .............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................


A. Asuhan Antenatal ............................................................................2
1. Standar Minimal Antenatal .......................................................2
2. Standar Alat ...............................................................................3
3. Manajemen Asuhan Antenatal ..................................................8
4. Langkah-langkah Manajemen Antenatal...................................9

BAB III PENUTUP ...................................................................................11


A. Kesimpulan .....................................................................................11
B. Saran ................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesejahteraan ibu secara menyeluruh merupakan
perhatian yang utama bagi seorang bidan. Bidan bertanggungjawab
memberikan pengawasan, nasehat serta suhan bagi ibu selama hamil, bersalin
dan masa nifas. Asuhan kebidanan yang diberikan termasuk pengawasan
pelayanan kesehatan di masyarakat komunitas, baik di rumah posyandu.
Sebagai seorang bidan yang nantinya yang akan ditempatkan di desa,
dalam mennjalankan tugas dia merupakan komponen dan bagian dari
masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat memberikan asuhan
bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus dapat mengenal
masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya, mengadakakan
pendekatan dan bekerjasama salam memberikan pelayanan, sehingga
masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut
secara aktif dalam menanggulangi msalah kesehatan baik untuk individu
mereka sendir maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Standar Minimal Antenatal ?
2. Apa Standar Alat Antenatal ?
3. Bagaimana Manajemen Asuhan Antenatal ?
4. Bagaimana Langkah-langkah Manajemen Antenatal ?

C. Tujuan
1. Untuk mamahani Standar Minimal Antenatal
2. Untuk memahami Standar Alat Antenatal
3. Untuk mengetahui Manajemen Asuhan Antenatal
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah Manajemen Antenatal

1
BAB II
PEMBAHASAN

Asuhan Antenatal
Pemeriksaan kehamilan untuk melihat dan memeriksa keadaan ibu dan
janin yang dilakukan secara berkala. Tiap hasil pemeriksaan diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan selama kehamilan.
Pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim
1. Standar Minimal Antenatal
Terdapat enam (6) standar pelayanan antenatal:
a. Identifikasi Ibu Hamil
Bidan melakukan kunjungan rumah dan berinteraksi dengan
masyarakat secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan
memotivasi ibu.
b. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Bidan sedikitnya memberikan 4x pelayanan antenatal. Yang
pemeriksaannya meliputi
a) Anamnesis
b) Pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah
perkembangan janin berlangsung dengan baik
c. Palpasi Abdominal
Bidan melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan
melakukan palpasi untuk:
a) Memperkirakan usia kehamilan
b) Memeriksa posisi janin
c) Bagian terendah janin
d) Masuknya kepala janin kedalam rongga panggul
e) Mencari kelainan
f) Merujuknya segera
d. Pengelolaan Anemia dalam Kehamilan

2
Bidan melakukan tindakan pencegahan, penemuan, dan atau
rujukan semua kasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
e. Pengelolaan Dini Hipertensi pada Kehamilan
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada
kehamilan dan mengenali tanda dan gejala pre-eklampsia, serta
mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
f. Persiapan Persalinan
Bidan memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami,
serta keluarganya untuk memastikan persiapan persalinan yang aman.
Dalam hal ini bidan sebaiknya melakukan konseling mengenai
persiapan persalinan yang aman.

2. Standar Alat
Peralatan yang digunakan harus dalam keadaan steril dan siap pakai.
Alat dan bahan untuk pelayanan antenatal, adalah :
a. Kartu pencatatan hasil pemeriksaan (Register kohort ibu, Kartu ibu,
dan KMS)

b. Surat Rujukan

3
c. Timbangan Dewasa

d. Metlin/Meteran

e. Jangka Panggul

f. Tensimeter

4
g. Stetoscope

h. Pengukur Tinggi Badan

i. Doppler

5
j. Alat Pemeriksa Hb

k. Peralatan suntik

l. Sarung tangan steril

6
m. Alat pemeriksa protein urine

n. Tablet (Besi) Fe

o. Vaksin TT

p. Sabun dan air mengalir untuk cuci tangan

7
3. Manajemen Asuhan Antenatal
1) Kunjungan Rumah
Kunjungan rumah yang minimal dilakukan selama ANC:
a. Satu kali kunjungan selama trimester I, sebelum minggu ke-14.
b. Satu kali kunjungan selama trimester II, diantara minggu ke-14
samapi minggu ke-28.
c. Dua kali kunjungan selama trimester III, minggu ke-23 sampai
dan setelah minggu ke-36.
Kunjungan ideal selama kehamilan
a. Sedini mungkin, ketika ibu mengatakan terlambat haid.
b. Satu kali setiap bulan sampau usia keahmilan 7 bulan.
c. Dua kali setiap bulan sampai usia kehamilan 8 bulan.
d. Satu kali setiap minggu sampai usia kehamilan 9 bulan
e. Pemeriksaan khusus apabila ada keluhan-keluhan.

2) ANC di rumah
Seorang bidan dapat melakukan beberapa hal berikut:
a. Bidan harus mempuyai data ibu hamil si wilayah kerjanya.
b. Identifikasi ibu hamil dan melakukan ANC teratur.
c. Bidan melakukan kunjungan ke rumah, bila ibu hamil tidak
periksa kehamilannya.
d. Kontrak tempat persalinan.
e. Pemeriksaan sesuai dengan standar, identifikasi rumah untuk
proses persalinan.

8
f. Pemilihan tempat persalinan.
a) Hal-hal yang harus diperhaikan dalam memilih tempat
persalinan antara lain pengambilan keputusan dilakukan oleh
ibu sendiri atas dasat konsultasi dengan bidan atau dokter
untuk memilih tempat persalinan.
b) Selama proses persalinan ibu memerlukan rasa aman, nyaman
dan percaya terhadap orang yang menolong.
c) Tempat persalinan harus direncanakan dengan baik untuk
menghindari rujukan yang estafet.
d) Proses skrinning menggunakan prinsip 4T: Temu muka, Temu
Wicara, Temu faktor resiko, dan Temu keluarga.
e) Skrinning antenatal

4. Langkah-langkah Manajemen Antenatal


a. Ciptakan adanya rasa percaya dan membuat perasaan nyaman
b. Kaji riwayat kehamilan dan terapkan prinsip mendengar efektif
c. Anamnesa secara lengkap
d. Melakukan pemeriksaan seperlunya
e. Pemeriksaan Laboatorium
f. Membantu persiapan persalinan dan kemungkinan darurat
g. Knseling sesuai kebutuhan
h. Persiapan persalinan yang aman dan bersih
i. Memberi nasehat pada ibu untuk mencari pertolongan apabila:
a) Perdarahan pervaginam
b) Sakit kepala lebih dari biasanya
c) Gangguan penglihatan
d) Pembengkakan pada wajah dan tangan
e) Nyeri abdomen
j. Pemberian tablet Fe 90 butir
k. Berikan suntikan TT
l. Jadwalkan kunjungan rumah berikutnya

9
m. Mendokumentasikan hasil kunjungan

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenagakesehatan
untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan stnadar
pelayanan antenatal yang diterapkan salam Standar Pelayanan Kebidanan
(SPK).
Pelayanan antenatal yang berkualitas adalah yang sesuai dengan standar
pelayanan antenatal seperti yang diterapkan sala buku Standar Pelayanan
Kebidanan. Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pertolongan persalinan
kepada masyarakat adalah dokter spesialis kebidanan, dokter umum dan
bidan.
Pada kenyataan di lapangan, masih terdapat penolong persalinan yang
bukan tenaga kesehatan dan dilakukan di luar fasilitas pelayanan kesehatan.
Secara bertahap seluruh persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan di fasilitas
pelayanan kesehatan.

B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menjadi acuan pembelajaran mata kuliah
Trend dan Issue Kebidanan dan dapat mengetahui sekaligus memahami
mengenai manajerial asuhan kebidanan.
Kami harapkan dosen mata kuliah dapat terus membimbing dan
mengarahkan kami menuju perbaikan dalam studi ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (1999). Buku Pedoman Pengalaman Tanda Bahaya pada Kehamilan,
Persalinan dan Nifas. Departemen kesehatan, Departemen Dalam Negerei,
Tim penggerak PKK dan WHO. Jakarta.

Depkes RI. (2002). Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta.

Pelayanan Obsteteti dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) Asuhan


Neonatal Essensial. 2008

Syahlan, J.H. (1996). Kebidanan Komunitas.Yayasan Bina Sumber Daya


Kesehatan.

12

Anda mungkin juga menyukai